Berita Borneotribun.com: Gizi Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Gizi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gizi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 31 Januari 2024

Kubu Raya Gelar Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dan Ketua TP PKK Rosalina Muda memimpin delegasi dalam Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 yang digelar di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dan Ketua TP PKK Rosalina Muda memimpin delegasi dalam Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 yang digelar di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu.
KUBU RAYA - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dan Ketua TP PKK Rosalina Muda memimpin delegasi dalam Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 yang digelar di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya pada Selasa (30/1/2024). 
Mereka bergabung dengan berbagai pihak dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Kabupaten Kubu Raya.

Dengan tema "Membangun Gizi Menuju Indonesia Sehat melalui Gizi Seimbang dan Produksi Berkelanjutan serta Pentingnya Pemenuhan Gizi Ibu Sejak Hamil, Menyusui dan Gizi Balita (1000HPK)", acara ini menyoroti pentingnya aspek gizi dalam memastikan kesehatan masyarakat. 

Bupati Muda Mahendrawan dalam sambutannya menekankan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kesadaran akan gizi seimbang serta perlunya upaya bersama dalam memastikan pemenuhan gizi terutama bagi ibu hamil, menyusui, dan balita.

Acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh masyarakat lainnya, antara lain Ketua GOW Atzebi Sujiwo dan Ketua DWP Dyah Indah Yusran. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat dalam upaya memperkuat kesadaran akan pentingnya gizi dalam mencapai Indonesia yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Senin, 29 Januari 2024

Langkah Strategis Kalbar Dukung Target Indonesia Emas 2045

Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Siap menuju Indonesia Emas 2045 dan bertujuan menyiapkan menjadi generasi emas, bagi anak-anak Kalimantan Barat agar menjadi sumber daya manusia (SDM) yang sehat, cerdas, dan handal, yang mampu bersaing pada Top Manajemen Level di negara sendiri bahkan di luar negeri. 

Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., yang tak pernah lelah menggelorakan serta mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, pada hari Minggu (28/1/2024).

Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kedatangan mereka diterima secara langsung oleh Bupati Mempawah Hj. Erlina, S.H., beserta jajaran yang disambut dengan tarian yang dipersembahkan oleh kader TP PKK Desa Rasau.

"Di tahun 2045 nanti, Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar selain Cina, Amerika, dan India. Dibutuhkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan unggul yang mampu bersaing dengan tenaga kerja asing. Pj. Gubernur Kalimantan Barat menyampaikan arahan Presiden RI, Ir.H.Joko Widodo, agar mempersiapkan generasi emas yang siap menguasai dunia kerja, menduduki posisi top manajemen level di perusahaan besar, di pemerintahan, dan di segala sektor," ujar Harisson saat mengawali pidatonya.

Harisson menegaskan, pentingnya asupan gizi yang tinggi sejak awal kehidupan seorang bayi sampai berusia dua tahun, dimana pada masa tersebut pertumbuhan dan perkembangan otak bayi sangat pesat. 

"Terutama makanan yang mengandung tiga komponen yakni karbohidrat, protein hewani, dan lemak. Untuk karbohidrat, menurutnya bisa didapatkan dari bubur nasi, bubur beras, atau nasi lembut. Kemudian untuk protein hewani dari ikan, ayam, daging, atau telur dan lainnya. Kalau lemak bisa dari daging, minyak goreng, dan lain sebagainya," timpal Harisson.

Dirinya berharap dengan upaya turun langsung menyambangi ibu-ibu di Desa Rasau ini, akan menambah pengetahuan mereka. 

"Dengan pengetahuan yang bertambah maka ibu-ibu akan bisa memperhatikan pemenuhan gizi seimbang untuk tumbuh kembang anak. Sehingga dengan demikian maka angka stunting di Provinsi Kalbar akan semakin bisa ditekan," tutupnya.

Kemudian terkait penyerahan bansos pangan yang dilaksanakan, dirinya menegaskan bahwa ini juga bukti nyata kehadiran Pemerintah di tengah-tengah masyarakat. 

Hal ini sejalan dengan perintah Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) untuk meringankan beban masyarakat.

"Pak Presiden Joko Widodo selalu memerintahkan para kepala daerah untuk meringankan beban masyarakat. Ini titipan dari Bapak Presiden Joko Widodo untuk dibagikan langsung kepada masyarakat," jelasnya.

Harisson memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar akan selalu melakukan berbagai upaya untuk membantu meringankan beban masyarakat. Diantaranya memberikan bantuan sembako murah di seluruh kabupaten kota. 

Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
"Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan akan dapat membantu masyarakat di tengah situasi sekarang yang sedang tidak baik-baik saja. Kita akan terus menggencarkan upaya dalam membantu masyarakat," tuturnya.

Mengakhiri sambutannya, tak lupa Harisson mengingatkan menatap pesta demokrasi yang sudah di depan mata ini, tepatnya pada 14 Februari, ia berharap agar selalu menjaga agar situasi tetap damai, tentram, jangan terjadi keributan. 
"Antar pendukung boleh fanatik namun tali silaturahmi jangan sampai terganggu," tegasnya.

Dalam rangkaian acara tersebut, Windy Prihastari turut mengedukasi peserta yang hadir yang terdiri dari Ibu Hamil, Ibu bayi, dan ibu menyusui serta para kader posyandu dan kader TP PKK Desa Rasau, dengan memperkenalkan komponen gizi penting yang harus diberikan kepada anak.

Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
"Kita harus memastikan anak-anak mendapatkan gizi seimbang maka stunting kita harapkan bisa dicegah," jelas Windy.

Windy juga mempraktekkan dengan memberikan suapan bubur bayi yang telah diolah pada saat demo masak makanan bergizi untuk diberikan kepada perwakilan baduta yang hadir. 

"Kalau protein hewani ini sebenarnya yang paling mudah kita temui adalah ikan. Tapi boleh dengan jenis lainnya yang mengandung protein hewani," jelasnya.

Sejalan dengan 3 poin yang disampaikan Pj Gubernur, menurut Windy 3 poin tersebut (karbohidrat, protein hewani, dan lemak) harus menjadi perhatian ibu-ibu terutama yang memiliki balita, agar mereka bisa memastikan pemenuhan gizi seimbang anak-anaknya.

Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
"Tiga komponen itu sangat penting untuk kita berikan kepada anak-anak kita, agar gizi mereka tercukupi," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Bupati Mempawah, Hj. Erlina, S.H., M.H. mengatakan bahwa penanganan stunting ini adalah tanggung jawab bersama.

"Semua pihak harus saling mendukung dalam penanganan stunting," ucap Erlina.

Pemerintah Kab. Mempawah menyambut baik agenda yang dilaksanakan tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah men

Sabtu, 27 Januari 2024

Ahli Gizi: Makanan Instan Tidak Asin Tetap Punya Bahaya

Arsip foto - Pengelola Salt Centre menunjukkan garam hasil panen di Salt Centre Banyusangka, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (7/11/2023). (ANTARA FOTO//Budi Candra Setya/aww/YU)
Arsip foto - Pengelola Salt Centre menunjukkan garam hasil panen di Salt Centre Banyusangka, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (7/11/2023). (ANTARA FOTO//Budi Candra Setya/aww/YU)

JAKARTA - Ahli gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Firlianita Ahdiyanti, mengingatkan bahwa meskipun makanan instan terkesan tidak asin, namun tetap mengandung pengawet yang tinggi natrium, mineral yang umumnya ditemukan pada garam.

Dalam sebuah diskusi kesehatan daring yang diadakan dari Jakarta, Firlianita menyampaikan, "Banyak garam-garam tersembunyi seperti gorengan, keripik, makanan yang gurih, tentu banyak mengandung garam tersembunyi."

Ia menyoroti bahwa makanan instan atau hidangan cepat saji seperti keripik kentang juga mengandung garam tersembunyi sehingga perlu diwaspadai. 
Firlianita mengutip anjuran Kementerian Kesehatan yang menyarankan masyarakat untuk tidak mengonsumsi garam lebih dari satu sendok teh per hari atau sekitar 2.400 miligram sodium, sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan bergizi demi menjaga berat badan normal, meningkatkan produktivitas kerja, serta melindungi tubuh dari penyakit kronis.

Menurut penelitian dari University of Rochester Medical Center, satu bungkus keripik kentang dengan rasa asin dan tawar mengandung sekitar 1.191 miligram natrium, sedangkan dalam 100 gram kornet terdapat sekitar 1.250 miligram natrium.

Firlianita juga menekankan pentingnya memperhatikan konsumsi harian gula yang sebaiknya tidak melebihi empat sendok makan sehari. 

Dia menyoroti bahwa seperti halnya garam, banyak gula tersembunyi dalam makanan dan minuman yang seringkali tidak disadari oleh konsumen. 

"Gula tersembunyi yang seringkali tidak disadari semisal roti, kue, minuman, minuman kopi kekinian dengan rata-rata gula empat-lima sendok makan untuk satu cangkir reguler," ujarnya.

Firlianita juga memperingatkan tentang kehadiran lemak yang tersembunyi dalam makanan, seperti kulit hewan dan makanan yang digoreng. 

"Makanan yang digoreng itu minyaknya sudah banyak terserap, terutama makanan yang digoreng tepung itu kalorinya besar sekali, sudah mengandung karbohidrat yang besar, lemak yang tinggi dan garam yang tinggi, apalagi jika dikonsumsi sudah berlebihan," jelasnya.

Tips Mudah Turunkan Berat Badan dari Pakar Gizi Terkemuka

Ilustrasi seseorang mengukur berat badan.
Ilustrasi seseorang mengukur berat badan.
JAKARTA - Pakar gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Firlianita Ahdiyanti, memberikan saran tentang cara menurunkan berat badan secara sehat. 

Dalam sebuah diskusi kesehatan daring yang diselenggarakan pada hari Selasa, dia menekankan pentingnya pola makan dan aktivitas fisik dalam proses penurunan berat badan.

"Kurangi 500 kalori selama misalnya target turun berat badan 4 kg, jadi targetnya dalam satu minggu harus turun sekitar 1 kg, itu harus rutin melakukan olahraga rutin 3-5 kali per minggu dengan durasi 150 menit per minggu artinya setiap kali olahraga itu bisa 40-45 menit minimal," jelas Firlianita.

Dia menyoroti pentingnya aktivitas fisik teratur dan terukur, yang berarti meluangkan waktu untuk berolahraga sebanyak 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi minimal 150 menit. 

Contohnya adalah berjalan kaki atau berjalan cepat, yang dapat membantu mencapai penurunan berat badan sebesar 0,5-1 kg dalam seminggu.

Dari segi asupan makanan, Firlianita menyarankan untuk memulai dengan mengurangi 500 kalori per hari, yang setara dengan dua centong nasi, satu potong ayam, dan satu gelas kopi susu.

Selain itu, dia juga mengingatkan pentingnya mengurangi konsumsi makanan tinggi gula, lemak, dan garam. 

Menurut Kementerian Kesehatan, batasan harian untuk konsumsi adalah maksimal 4 sendok makan gula, 1 sendok teh garam, dan 5 sendok makan minyak atau 67 gram lemak.

Firlianita juga memberikan peringatan kepada individu yang memiliki kelebihan berat badan untuk mewaspadai risiko obesitas. 

Dia menjelaskan bahwa indeks massa tubuh (IMT) antara 23-25 menunjukkan kelebihan berat badan, dan IMT di atas 30 menandakan obesitas tingkat 2.

"Orang dengan obesitas tingkat 1, masih bisa kita bantu pola makan dan aktivitasnya. Namun, orang dengan IMT di atas 30 atau bahkan 40 ke atas, itu biasanya sudah ada intervensi medik artinya obat-obatan yang diawasi dokter, tindakan operasi seperti bariatrik surgery," jelas Firlianita.

Firlianita juga menegaskan bahwa obesitas bukan hanya masalah penampilan fisik, tetapi juga merupakan penyakit yang memerlukan intervensi medis karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme yang serius.

Aksi Sosial Windy Harisson: Peduli Anak Gizi Buruk di Kalbar

TP-PKK Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama stafnya melaksanakan kunjungan ke UPT Puskesmas Saigon di Jalan Tanjung Raya II Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
TP-PKK Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama stafnya melaksanakan kunjungan ke UPT Puskesmas Saigon di Jalan Tanjung Raya II Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang ke-67 dan memperingati Hari Gizi Nasional yang ke-64, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama stafnya melaksanakan serangkaian aksi sosial. 

Mereka berkunjung ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Saigon, yang terletak di Jalan Tanjung Raya II Pontianak, pada Jumat (26/1/2024).

TP-PKK Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama stafnya melaksanakan kunjungan ke UPT Puskesmas Saigon di Jalan Tanjung Raya II Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
TP-PKK Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama stafnya melaksanakan kunjungan ke UPT Puskesmas Saigon di Jalan Tanjung Raya II Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Dalam kunjungan tersebut, Windy dan timnya menyambangi anak-anak yang menderita gizi buruk atau pasca gizi buruk, serta memberikan bantuan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan susu khusus untuk anak-anak yang mengalami masalah gizi.

Windy mengapresiasi Puskesmas Saigon yang telah menyediakan fasilitas tempat rawat inap khusus untuk anak-anak yang mengalami kekurangan gizi atau gizi buruk. 

Dia juga menekankan pentingnya pencegahan gizi buruk melalui asupan gizi yang mencukupi.

"Tadi kami sudah berdiskusi dengan Dinas Kesehatan Kalbar dan kepala Puskesmas beserta dokter yang menangani gizi buruk. Gizi buruk bisa dicegah dengan pemberian asupan gizi yang cukup," ujarnya.

Lebih lanjut, Windy menjelaskan perbedaan antara gizi buruk dan stunting serta pentingnya penanganan dini untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan.

"Stunting dan gizi buruk berbeda, tetapi keduanya harus ditangani sejak dini untuk mencegah komplikasi. Beberapa kasus yang ditangani Puskesmas Saigon mengalami komplikasi pada jantung, pembesaran perut akibat sering mengalami diare, dan masalah lainnya," jelas Pj. Ketua TP-PKK Prov. Kalbar.

Namun, Windy juga menyatakan bahwa masih ada orang tua yang enggan menjalani perawatan inap untuk anak-anak mereka yang mengalami gizi buruk karena masa perawatan yang harus dilakukan selama satu bulan.

"Menurut Kepala UPT. Puskesmas Saigon, masih ada kurangnya kesadaran orang tua terhadap pentingnya perawatan inap anak-anak yang mengalami gizi buruk karena masa perawatan yang cukup lama. Setelah selesai perawatan, masih ada yang kembali mengalami gizi buruk," ungkap Windy.

Dalam upaya pencegahan gizi buruk, Windy berharap peran aktif dari orang tua dan tenaga kesehatan serta adanya sosialisasi tentang pentingnya pencegahan gizi buruk.

"Peran keluarga, orang tua, dan tenaga kesehatan sangat penting dalam mencegah gizi buruk. Kita tidak ingin anak-anak kita, yang merupakan aset masa depan Kalbar, mengalami masalah kesehatan yang sebenarnya dapat dicegah," harapnya.

Selain itu, Windy juga menjelaskan mengenai bantuan yang diberikan berupa susu khusus untuk anak-anak yang mengalami gizi buruk.

"Susu tersebut bukan hanya susu biasa, tetapi juga mengandung lemak dan nutrisi penting lainnya. Anak-anak harus mendapatkan susu tersebut minimal tiga kali sehari agar dapat pulih dari gizi buruk," tandasnya.

Rabu, 03 Januari 2024

Evaluasi Berat Badan Setelah Liburan, Saran Dokter Gizi

Evaluasi Berat Badan Setelah Liburan, Saran Dokter Gizi
Evaluasi Berat Badan Setelah Liburan, Saran Dokter Gizi. (Gambar ilustrasi)

JAKARTA - Dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia, dr. Luciana Sutanto MS Sp.GK, menekankan pentingnya melakukan cek kesehatan atau medical check-up serta evaluasi berat badan setelah liburan panjang akhir tahun. Dalam wawancara dengan ANTARA pada hari Selasa, Luciana mengatakan bahwa pemeriksaan tersebut mencakup kadar lemak darah, gula darah, dan parameter terkait lainnya, termasuk pengukuran berat badan dan lingkar pinggang.

Menurut Luciana, kenaikan berat badan seringkali berhubungan dengan peningkatan kolesterol akibat pola konsumsi makanan yang berlebihan selama liburan. Aktivitas fisik yang tertunda dan konsumsi makanan berlebihan dapat menyebabkan peningkatan lingkar perut. Oleh karena itu, penting untuk memantau dan mengevaluasi kenaikan berat badan, serta melibatkan pemeriksaan kesehatan baik secara mandiri maupun melalui laboratorium.

Luciana menjelaskan bahwa jika berat badan meningkat tetapi lingkar perut tetap tidak naik, kemungkinan besar kenaikan tersebut terjadi pada otot. Namun, jika berat badan naik bersamaan dengan peningkatan lingkar perut, hal tersebut dapat mengindikasikan penumpukan lemak akibat gaya hidup kurang aktif.

Untuk pulih dan tetap sehat setelah liburan, Luciana menyarankan kembali mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, termasuk karbohidrat, sayur, lauk pauk, dan buah, sesuai dengan kebutuhan tubuh tanpa kelebihan. Jika kurang istirahat dan pola makan tidak teratur selama liburan, ia menyarankan untuk cukup beristirahat dan merawat penyakit maag dengan pola diet yang sesuai.

Luciana juga mengingatkan bahwa konsumsi suplemen vitamin dan mineral sebaiknya tidak terlalu banyak, kecuali bagi mereka yang sedang menjalani terapi berdasarkan diagnosa kekurangan tertentu. Ia menegaskan bahwa dosis suplemen harus sesuai dengan rekomendasi dokter gizi untuk menghindari risiko overdosis.

Dalam konteks masyarakat Indonesia, Luciana menyatakan bahwa banyak orang masih kurang familiar dengan pemeriksaan kadar vitamin dan mineral dalam tubuh karena harganya yang cenderung mahal. Namun, ia menyarankan agar masyarakat Indonesia lebih memperhatikan asupan vitamin D, terutama karena kurangnya paparan sinar matahari.

Bagi lansia, Luciana menyarankan konsumsi suplemen harian dalam dosis kecil, dengan konsultasi dokter gizi jika ada keluhan tertentu atau jika sedang menjalani diet rendah kalori. Ia menekankan bahwa dosis tinggi suplemen harus didasarkan pada diagnosis dokter dan kebutuhan kesehatan yang jelas.

Rabu, 10 Mei 2023

Meningkatkan Kesejahteraan Generasi Muda: Pentingnya Pemberian Tablet FE untuk Remaja Putri

Peringatan Hari Kartini (Doc Diskominfo Sanggau).
Sanggau, Kalbar - Dilaksanakan seminar dan kampanye pentingnya pemberian Tablet FE (Zat Besi) bagi remaja putri dalam rangka peringatan Hari Kartini ke-145 Tahun 2023, dengan tema yang diusung 'Dengan semangat Kartini kita tumbuhkan perempuan berdaya yang bermartabat demi kesejahteraan bersama'. Kegiatan berlangsung di Gedung Balai Betomu Sanggau, Selasa (9/5/2023).

Raden Ajeng Kartini adalah salah satu pahlawan nasional yang berjasa dalam memajukan kehidupan wanita di Indonesia. Di zaman sekarang, dalam memajukan kehidupan wanita di Indonesia tentunya dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya mencegah terjadinya stunting pada anak.

Stunting dapat terjadi karena terjadinya anemia pada ibu dan kurangnya asupan gizi kronis pada 1000 hari pertama kehidupan pada anak. Kurangnya edukasi mengenai gizi dan anemia bagi para remaja menjadi pemicu tingginya prevalensi stunting di Kabupaten Sanggau.

Dalam peringatan Hari Kartini yang ke-145 tahun 2023 ini dilakukan dengan unik dan berdasarkan permasalahan yang ada sehingga dilaksanakan seminar dan kampanye mengenai gizi dan anemia serta tablet tambah darah bagi remaja yang ada di Kabupaten Sanggau, terkhususnya bagi Forum Generasi Berencana Kabupaten Sanggau dan Forum Anak Daerah Kabupaten Sanggau.

Pemberian edukasi mengenai gizi dan anemia serta tablet tambah darah ini mendatangkan narasumber yang berkompeten, yaitu dokter Annisa Nurrahman Priyandina dan ditemani oleh Bunda Genre Kabupaten Sanggau, yaitu Bunda Arita Apolina, S.Pd, M.Si.

Selain pemberian edukasi, dilakukan juga pembagian tablet tambah darah kepada remaja putri dan putra yang mengikuti seminar tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan terhadap gizi dan anemia serta meningkatkan kesadaran remaja mengenai pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah.

(Libertus/Diskominfo/RH)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno