Berita Borneotribun.com: Franco Morbidelli Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Franco Morbidelli. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Franco Morbidelli. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 April 2025

Morbidelli dan Ducati GP24 buktikan bahwa pengalaman bisa kalahkan teknologi terbaru di MotoGP

Morbidelli dan Ducati GP24 buktikan bahwa pengalaman bisa kalahkan teknologi terbaru di MotoGP
Morbidelli dan Ducati GP24 buktikan bahwa pengalaman bisa kalahkan teknologi terbaru di MotoGP.

JAKARTA - Franco Morbidelli lagi-lagi bikin kejutan di MotoGP musim ini. Walau “cuma” naik motor Ducati GP24 yang setahun lebih tua dari motor pabrikan, performa Morbidelli nggak bisa diremehin. 

Di Qatar kemarin, dia berhasil nyodorin diri ke barisan depan, bahkan sempat mimpin balapan selama 15 lap dan ngasih double podium buat timnya. Gokil!

Sekarang Morbidelli lagi duduk manis di posisi keempat klasemen dunia, tepat di antara dua rider GP25: Francesco Bagnaia dari tim pabrikan Ducati dan Fabio di Giannantonio dari VR46. 

Tapi Morbidelli sadar banget, momen emas ini nggak bakal bertahan lama. Makanya, dia bilang: “We should use this moment.”

Nggak Banyak Waktu Buat Satelit Ducati

Di awal musim, emang keliatan banget kalau jarak antara motor satelit kayak GP24 dan motor pabrikan GP25 belum terlalu jauh. 

Tapi itu bisa berubah drastis dalam beberapa minggu ke depan. Soalnya, pabrikan-pabrikan kayak Ducati bakal mulai ngeluarin upgrade besar-besaran setelah GP Spanyol di Jerez.

Tes Jerez yang bakal digelar langsung setelah race akhir pekan ini jadi momen penting. Di situ, tim-tim bakal nyobain berbagai pembaruan teknis. 

Kalau update itu sukses, bisa jadi GP25 makin kenceng dan mulai ninggalin GP24.

Makanya, Morbidelli dan pembalap satelit lainnya kudu ngegas maksimal sekarang, mumpung performa motor mereka masih bisa nyamain motor pabrikan. Jangan sampai nyesel di belakang nanti.

Lanjutkan Tren Positif Usai Qatar

Morbidelli sendiri lagi percaya diri banget abis hasil gemilang di Qatar. Dua kali naik podium di Lusail bukan hal gampang, apalagi dengan motor yang bukan versi terbaru. 

Tapi dia ngebuktiin kalau pengalaman dan feeling sama motor bisa jadi senjata utama.

Sekarang fokusnya pindah ke Jerez. Tahun lalu, Morbidelli sempat nyaris podium di Sprint Race Jerez sebelum akhirnya crash di balapan utama. Tapi itu justru jadi titik balik di mana dia mulai klik sama motor. 

Bahkan, podium terakhirnya bareng Yamaha juga didapet di Jerez tahun 2021. Jadi, bisa dibilang sirkuit ini punya tempat spesial di hatinya.

“Gue semangat banget balik ke Jerez setelah akhir pekan yang luar biasa di Qatar. Tahun lalu gue udah mulai ngerasa cepat di sana, dan tahun ini gue pengen terusin momentum positif ini,” kata Morbidelli.

Kejar Podium Beruntun Pertama Sejak 2020

Musim ini Morbidelli punya peluang buat ngulang prestasi manis yang udah lama nggak dirasain: dua podium beruntun. Terakhir kali dia dapet itu tahun 2020, waktu masih jadi salah satu andalan Yamaha.

Tapi sekarang dia udah nemuin “rumah” baru di Pramac Ducati. Dan kalau liat cara dia ngegas di awal musim ini, kayaknya bukan hal mustahil dia bisa terus konsisten di depan. Satu hal yang jelas, Morbidelli nggak mau nyia-nyiain kesempatan ini.

“Kita udah nunjukin ritme bagus sejauh ini, dan kita harus terus lanjut kayak gini,” tegasnya.

Catatan Penting Buat Fans MotoGP

Buat lo yang ngikutin MotoGP, ini waktunya buat merhatiin para pembalap satelit, terutama Franco Morbidelli. 

Musim ini bisa jadi masa transisi penting, di mana kesenjangan antara motor pabrikan dan satelit belum terlalu besar. 

Dan pembalap kayak Morbidelli nunjukin kalau kerja keras dan strategi yang tepat bisa bikin kejutan.

Kalau lo fans Morbidelli atau Ducati, jangan sampe kelewatan aksi mereka di Jerez dan Le Mans nanti. Karena bisa jadi, itulah titik di mana semuanya mulai berubah.

Selasa, 25 Maret 2025

Setelah Lama Absen dari Podium Franco Morbidelli Menunjukkan Tajinya di MotoGP Argentina

Setelah Lama Absen dari Podium Franco Morbidelli Menunjukkan Tajinya di MotoGP Argentina
Setelah Lama Absen dari Podium Franco Morbidelli Menunjukkan Tajinya di MotoGP Argentina.

JAKARTA - Franco Morbidelli kembali mencuri perhatian setelah berhasil naik podium di MotoGP Argentina 2025. 

Ini adalah podium pertamanya sejak 2021, menandakan kebangkitan kariernya setelah beberapa tahun yang penuh tantangan. 

Namun, mantan kepala kru MotoGP, Ramon Forcada, memiliki pandangan unik tentang Morbidelli. 

Menurutnya, Morbidelli adalah pembalap berbakat, tetapi dia "tidak cukup menjadi bajingan" untuk sukses di MotoGP. Apa maksud dari pernyataan tersebut? Mari kita bahas lebih dalam.

Perjalanan Karier Morbidelli yang Berliku

Franco Morbidelli pertama kali mencuri perhatian dunia balap pada musim 2020 ketika ia berhasil finis sebagai runner-up di kejuaraan dengan tiga kemenangan Grand Prix. 

Namun, setelah itu, ia mengalami berbagai hambatan, mulai dari motor Yamaha yang kurang kompetitif, cedera panjang, hingga adaptasi dengan motor pabrikan yang menyulitkan di tahun-tahun berikutnya.

Pada musim 2024, Morbidelli kembali mendapat tantangan baru. Ia harus beradaptasi dengan motor Ducati yang dikelola oleh tim Pramac setelah mengalami gegar otak saat pramusim. 

Kondisi ini membuatnya kehilangan kesempatan untuk menguji motor baru sebelum musim dimulai. 

Namun, dengan semangat pantang menyerah, Morbidelli akhirnya berhasil meraih podium di Argentina dan kini menempati peringkat keempat klasemen sementara MotoGP, hanya terpaut enam poin dari juara dunia dua kali, Pecco Bagnaia.

"Tidak Cukup Menjadi Bajingan untuk Sukses"

Dalam sebuah wawancara di podcast Jorge Lorenzo, Ramon Forcada memberikan pujian tinggi kepada Morbidelli. Menurutnya, pembalap asal Italia itu adalah sosok berbakat dan pekerja keras. 

Namun, ada satu hal yang menurutnya menjadi penghalang bagi Morbidelli untuk mencapai kesuksesan lebih besar di MotoGP.

“Forcada berkata, ‘Franco adalah talenta besar dan pria yang luar biasa. Tetapi, dia bukan tipe orang yang cukup menjadi bajingan untuk menjadi pembalap.’”

Pernyataan ini mungkin terdengar kontroversial, tetapi di dunia MotoGP, agresivitas dan mentalitas tanpa kompromi sering kali menjadi kunci utama untuk meraih kemenangan. 

Pembalap-pembalap seperti Marc Marquez dan Pecco Bagnaia dikenal tidak ragu mengambil risiko besar di lintasan. 

Morbidelli, di sisi lain, lebih pendiam dan tidak ingin mencari-cari alasan ketika menghadapi kesulitan.

“Forcada juga menambahkan bahwa Morbidelli adalah tipe pembalap yang lebih suka diam saat mengalami cedera, karena ia tidak ingin dianggap sebagai seseorang yang mencari alasan atau pembenaran.”

Sikap rendah hati ini tentu menjadi nilai positif, tetapi dalam dunia yang penuh persaingan ketat seperti MotoGP, mentalitas "pantang menyerah dengan segala cara" sering kali menjadi perbedaan antara juara dan runner-up.

Masa Depan Morbidelli: Bertahan atau Tersingkir?

Saat ini, Morbidelli hanya memiliki kontrak satu musim dengan tim VR46 Ducati. Posisinya untuk tahun 2025 masih belum aman, terutama dengan adanya rumor mengenai Pedro Acosta. 

Pembalap muda berbakat ini dikabarkan bisa meninggalkan KTM dan bergabung dengan Ducati atau VR46, yang tentu saja bisa mengancam posisi Morbidelli di tim tersebut.

Dengan performa impresif di awal musim ini, Morbidelli harus terus menunjukkan konsistensinya agar tetap bisa bersaing di MotoGP. 

Jika ia bisa mempertahankan tren positifnya, bukan tidak mungkin ia akan mendapatkan perpanjangan kontrak dan kembali menjadi ancaman serius di lintasan.

Franco Morbidelli adalah salah satu pembalap berbakat di MotoGP, tetapi menurut Ramon Forcada, dia “terlalu baik” untuk sepenuhnya mendominasi kejuaraan. 

MotoGP adalah dunia yang keras, di mana agresivitas dan mental baja sering kali menjadi faktor penentu kemenangan.