10 Daftar Film Jepang dengan Konten Dewasa yang Tidak Cocok untuk Anak Kecil
 |
| 10 Daftar Film Jepang dengan Konten Dewasa yang Tidak Cocok untuk Anak Kecil. |
JAKARTA - Film Jepang sering kali dikenal dengan cerita yang mengangkat tema keluarga atau hubungan anak dan orang tua, membuatnya dekat dengan pengalaman banyak orang.
Namun, tidak semua film Jepang ramah untuk anak-anak, meskipun diangkat dari manga atau anime.
Beberapa film memiliki alur cerita yang kompleks, adegan kekerasan, hingga konten dewasa yang tidak sesuai untuk usia anak-anak.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami film-film yang sebaiknya dihindari oleh anak-anak agar mereka tetap mendapatkan tontonan yang aman dan sesuai dengan usia mereka.
Berikut adalah daftar 10 film Jepang yang tidak boleh ditonton anak kecil.
1. Alice in Borderland (2020)
Film ini mengisahkan tentang Ryohei Arisu dan dua temannya yang tiba-tiba terjebak di Tokyo yang kosong dan misterius.
Mereka dipaksa untuk mengikuti permainan mematikan dengan berbagai tingkat kesulitan.
Jika gagal, mereka akan langsung kehilangan nyawa. Dengan adegan kekerasan yang intens, film ini jelas tidak cocok untuk anak-anak.
2. Death Note (2006 & 2015)
Film ini mengisahkan Light Yagami, seorang siswa jenius yang menemukan Death Note, buku catatan yang bisa membunuh siapa saja yang namanya ditulis di dalamnya.
Light menggunakan buku itu untuk menyingkirkan para penjahat, tetapi tindakannya semakin ekstrem dan brutal.
Film ini mengandung tema kematian dan moralitas yang kompleks, sehingga tidak direkomendasikan untuk anak kecil.
3. Ju-on: The Grudge (2002)
Film horor ikonik ini menceritakan tentang sebuah rumah yang dihantui roh pendendam akibat tragedi pembunuhan.
Siapa pun yang memasuki rumah tersebut akan mengalami teror mengerikan.
Dengan suasana yang mencekam dan jumpscare yang intens, film ini sangat tidak disarankan untuk anak-anak.
4. Audition (1999)
Film ini bercerita tentang seorang duda yang mengadakan audisi untuk mencari pasangan baru, tetapi tanpa disadari, ia malah terjebak dalam situasi mengerikan yang melibatkan penyiksaan dan kekerasan ekstrem. Film ini mengandung adegan sadis yang tidak pantas untuk anak-anak.
5. Battle Royale (2000)
Film ini mengisahkan sekelompok siswa SMA yang dikirim ke sebuah pulau untuk bertarung hingga hanya satu yang bertahan hidup.
Dengan adegan kekerasan brutal dan pertumpahan darah, Battle Royale jelas bukan tontonan untuk anak-anak.
6. Flower of Flesh and Blood (1985)
Film ini terkenal dengan adegan penyiksaan yang sangat eksplisit dan mengerikan. Kisahnya berpusat pada seorang wanita yang diculik dan disiksa dengan cara yang sadis.
Karena adegan kekerasan yang sangat ekstrem, film ini dilarang di banyak negara dan tidak boleh ditonton oleh anak-anak.
7. In the Realm of the Senses (1976)
Film ini mengisahkan hubungan terlarang antara seorang geisha dan pengusaha yang berkembang menjadi obsesi dan kekerasan.
Dengan banyaknya adegan dewasa, film ini sama sekali tidak cocok untuk anak-anak dan remaja.
8. Gantz (2011)
Film ini bercerita tentang dua orang yang meninggal dalam kecelakaan dan dibangkitkan kembali untuk berpartisipasi dalam permainan berburu alien.
Dengan adegan kekerasan yang realistis serta konten dewasa, film ini lebih cocok untuk penonton dewasa.
9. Tokyo Gore Police (2008)
Film ini mengandung adegan kekerasan yang ekstrem dengan elemen gore yang sangat eksplisit.
Mengisahkan seorang polisi wanita yang memburu mutan pembunuh, film ini dipenuhi adegan sadis yang membuatnya tidak layak ditonton anak-anak.
10. As the Gods Will (2014)
Film ini mengisahkan siswa SMA yang tiba-tiba dipaksa mengikuti serangkaian permainan mematikan dengan konsekuensi yang brutal.
Film ini penuh dengan adegan kekerasan grafis yang bisa mengganggu psikologi anak-anak.
Tidak semua film Jepang cocok untuk anak-anak, meskipun memiliki unsur animasi atau diadaptasi dari manga populer.
Orang tua perlu bijak dalam memilih tontonan untuk anak dan memastikan bahwa mereka tidak terpapar konten yang bisa berdampak buruk pada perkembangan mental dan emosional mereka.
Jadi, pastikan selalu mendampingi anak dalam memilih film yang sesuai dengan usianya, ya!
