Berita Borneotribun.com: Federasi Sepak Bola Spanyol Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Federasi Sepak Bola Spanyol. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Federasi Sepak Bola Spanyol. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 26 April 2025

Drama Panas Jelang Final Copa del Rey: Real Madrid Vs RFEF, Siapa yang Menang di Luar Lapangan?

Drama Panas Jelang Final Copa del Rey Real Madrid Vs RFEF, Siapa yang Menang di Luar Lapangan
Javier Tebas, presiden LaLiga dan wakil presiden Federasi Sepakbola Kerajaan Spanyol (RFEF), menerbitkan sebuah cuitan di akun resminya, X, yang isinya menyerang keras Florentino Pérez dan Real Madrid.

JAKARTA - Final Copa del Rey 2025 yang seharusnya jadi panggung akbar sepak bola Spanyol malah berubah jadi drama panas di luar lapangan. 

Bukannya fokus ke pertandingan seru antara dua raksasa La Liga, publik justru disuguhi ketegangan antara Real Madrid dan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), lengkap dengan bumbu kritik pedas dari Presiden LaLiga, Javier Tebas.

Situasi ini bukan cuma bikin publik bingung, tapi juga bikin pertanyaan besar muncul: apakah Real Madrid akan tetap bermain di final atau justru memilih mundur?

Ketegangan Meningkat Gara-Gara Komentar Wasit

Semua berawal dari konferensi pers yang diadakan oleh dua wasit yang akan memimpin jalannya final, yaitu De Burgos Bengoetxea dan González Fuertes. 

Dalam sesi itu, mereka menyampaikan rasa kesal terhadap Real Madrid TV yang selama ini dianggap terlalu sering mengkritik keputusan wasit secara terbuka.

Pernyataan itu langsung memicu reaksi keras dari Real Madrid. Klub menganggap komentar wasit tersebut sebagai bentuk ketidaksukaan yang terang-terangan terhadap mereka, bahkan menyebutnya sebagai bentuk “permusuhan” dan “ancaman” yang tak sepatutnya diucapkan menjelang laga besar.

Real Madrid pun mengambil sikap tegas: mereka menolak menghadiri sesi latihan resmi di Stadion La Cartuja dan juga tidak hadir dalam acara formal yang digelar menjelang final. 

Bahkan, muncul kabar kalau mereka bisa saja tidak hadir di final jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Tuntutan Real Madrid: Ganti Wasit dan Evaluasi Total

Lewat pernyataan resminya, Real Madrid mendesak RFEF untuk mengambil tindakan tegas terhadap dua wasit tersebut. 

Klub menilai, pernyataan mereka tidak mencerminkan netralitas, keadilan, dan profesionalisme yang seharusnya jadi landasan utama dalam memimpin laga sebesar ini.

Bahkan, Real Madrid meminta agar ada evaluasi menyeluruh terhadap Komite Teknis Wasit di akhir musim nanti. 

Jika tuntutan ini tidak direspons, mereka tidak segan-segan untuk mengambil langkah ekstrem, termasuk tidak bermain di final.

Mereka juga menyindir bahwa pernyataan dua wasit itu seolah-olah menggiring opini publik melawan media mereka sendiri, Real Madrid TV, yang sebenarnya beroperasi berdasarkan kebebasan berekspresi.

Javier Tebas Ikut Menyiram Bensin ke Api

Di tengah panasnya suasana, Presiden LaLiga Javier Tebas muncul dengan komentar pedas di akun media sosialnya. 

Tanpa menyebut nama langsung, Tebas secara gamblang menyindir Presiden Real Madrid, Florentino Pérez.

Menurut Tebas, masalah utama dalam konflik ini bukan soal sepak bola, melainkan soal kekuasaan. 

Ia menuding Pérez sebagai sosok yang hanya ingin segala sesuatu berjalan sesuai dengan keinginannya. 

“Kalau dia nggak bisa ngatur, dia marah. Kalau komentator TV nggak bilang apa yang dia mau, dia benci. Kalau reformasi wasit nggak sesuai keinginannya, dia tolak,” tulis Tebas.

Lebih lanjut, Tebas menyatakan bahwa apa yang dilakukan Pérez bukanlah bentuk protes biasa, tapi lebih kepada bentuk tekanan dan intimidasi. 

“Dia nggak protes, dia mengancam. Dia nggak berdiskusi, dia menghukum,” tambahnya.

Respons Netizen dan Pengamat

Reaksi publik atas drama ini pun terbagi dua. Ada yang mendukung Real Madrid dan merasa klub punya hak untuk menuntut keadilan, terutama jika merasa dirugikan oleh kepemimpinan wasit. 

Namun, tak sedikit juga yang menilai sikap Madrid berlebihan dan justru memperkeruh suasana menjelang laga besar yang ditunggu-tunggu banyak orang.

Banyak pengamat juga menilai, polemik ini seharusnya bisa diselesaikan lewat komunikasi tertutup antar pihak, bukan lewat pernyataan terbuka yang justru memicu perpecahan dan mencoreng nama baik sepak bola Spanyol.

Akankah Real Madrid Tetap Tampil di Final?

Sampai saat artikel ini ditulis, belum ada kepastian apakah Real Madrid akan tetap tampil di partai final atau benar-benar memilih mundur. 

Namun satu hal yang pasti, tekanan kepada RFEF untuk memberikan solusi semakin besar.

Jika Madrid benar-benar absen, ini akan menjadi preseden buruk dalam sejarah Copa del Rey dan bisa memicu konflik berkepanjangan di dunia sepak bola Spanyol. 

Padahal, laga final ini seharusnya jadi pesta besar untuk para fans, bukan ajang saling serang antar institusi.

Apa Dampaknya ke Sepak Bola Spanyol?

Situasi ini menunjukkan bahwa masalah struktural dalam sepak bola Spanyol masih besar. Mulai dari ketidakpuasan terhadap sistem perwasitan, hingga tarik ulur kepentingan antara klub-klub besar dan federasi. 

Kalau tidak ada perbaikan nyata, bukan tidak mungkin kepercayaan publik terhadap liga dan institusi sepak bola di Spanyol akan terus menurun.

Bagi fans netral, tentu yang diinginkan adalah laga final yang seru, adil, dan sportif. Tapi kalau drama seperti ini terus berlangsung, bukan tidak mungkin banyak yang mulai malas mengikuti kompetisi domestik karena dianggap terlalu banyak konflik politiknya.

Final Copa del Rey di Bawah Bayang-Bayang Konflik Kekuasaan

Pertandingan antara Real Madrid dan Barcelona di final Copa del Rey 2025 semestinya jadi momen puncak musim ini. 

Tapi ketegangan antara Real Madrid dan federasi membuat segalanya terasa tidak lagi tentang sepak bola, melainkan tentang siapa yang paling berkuasa.

Kita tunggu saja, apakah final ini tetap digelar sesuai rencana, atau malah menjadi contoh baru betapa dalamnya masalah yang menggerogoti sepak bola Spanyol dari dalam.