Berita Borneotribun.com: Elon Musk Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Elon Musk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Elon Musk. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 22 Maret 2025

Elon Musk Bangkitkan Semangat Karyawan Tesla di Tengah Kemerosotan Saham dan Kontroversi Politik

Elon Musk Bangkitkan Semangat Karyawan Tesla di Tengah Kemerosotan Saham dan Kontroversi Politik
Elon Musk Bangkitkan Semangat Karyawan Tesla di Tengah Kemerosotan Saham dan Kontroversi Politik.

JAKARTA - Tesla lagi-lagi jadi sorotan! CEO Tesla, Elon Musk, baru-baru ini mengadakan rapat darurat bersama karyawannya untuk membahas berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan. 

Mulai dari penurunan penjualan, merosotnya harga saham, hingga kontroversi politik yang terus memanas, Musk mencoba menenangkan timnya dan memastikan mereka tetap semangat dalam menjalankan visi Tesla ke depan.

Tesla Dihantam Masalah: Penjualan Turun, Saham Anjlok

Rapat darurat yang digelar pada Kamis malam ini datang di tengah performa Tesla yang sedang kurang baik di pasar global. 

Penjualan Tesla mengalami penurunan di beberapa wilayah penting seperti Eropa, China, dan Amerika Serikat. 

Salah satu penyebabnya adalah transisi ke Model Y SUV yang belum berjalan mulus. 

Namun, bukan hanya soal produk, Tesla juga menghadapi tekanan besar dari sisi politik dan publik.

Musk Disorot Karena Hubungan Politiknya

Elon Musk bukan cuma dikenal sebagai inovator, tapi juga tokoh kontroversial. Hubungannya dengan mantan Presiden AS, Donald Trump, serta beberapa politisi sayap kanan di Eropa menuai banyak kritik. 

Akibatnya, beberapa showroom Tesla di Amerika dan luar negeri menjadi sasaran demo, bahkan ada yang dirusak oleh massa yang tidak setuju dengan posisi politik Musk.

Di beberapa tempat, aksi protes semakin ekstrem dengan adanya insiden pembakaran mobil Tesla dan perusakan stasiun pengisian daya Supercharger. 

Hal ini membuat Musk merasa perlu turun tangan langsung untuk meredakan situasi.

Musk Tanggapi Protes dan Aksi Perusakan Tesla

Dalam pertemuan tersebut, Musk berbicara blak-blakan tentang situasi yang sedang terjadi. 

"Kalau baca berita sekarang, rasanya seperti kiamat. Saya bahkan nggak bisa lewat depan TV tanpa melihat mobil Tesla yang terbakar," ujar Musk.

Ia menekankan bahwa orang bebas untuk tidak membeli Tesla jika tidak suka dengan perusahaannya, tetapi aksi pembakaran dan perusakan fasilitas merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan. 

Musk juga menyebutkan bahwa Jaksa Agung Pam Bondi telah mengategorikan aksi-aksi ini sebagai "terorisme domestik" dan berjanji akan ada tindakan hukum terhadap para pelaku.

Masa Depan Tesla: Optimisme Musk di Tengah Tantangan

Meski dihantam banyak masalah, Musk tetap optimis tentang masa depan Tesla. Ia meminta karyawannya untuk tetap percaya dan bertahan. 

Bahkan, Musk menyarankan mereka untuk tidak buru-buru menjual saham Tesla karena ia yakin perusahaan ini akan tetap berkembang pesat.

"Dalam lima tahun, kita akan punya Tesla otonom di mana-mana. Saya rasa kita akan mendapat persetujuan regulasi secara global, dan mobil-mobil kita akan bisa mengantar orang tanpa pengemudi di setiap benua," kata Musk.

Cybercab Robotaxi dan Inovasi Produksi Baru

Salah satu proyek ambisius Tesla adalah Cybercab Robotaxi, kendaraan listrik tanpa sopir yang direncanakan mulai diproduksi pada 2026. 

Musk menjelaskan bahwa Tesla telah memulai persiapan untuk produksi Cybercab dengan metode "unboxed assembly," sebuah teknik perakitan yang lebih mirip dengan lini produksi elektronik berkecepatan tinggi dibanding metode produksi otomotif konvensional.

Dengan pendekatan baru ini, Musk percaya bahwa Tesla akan merevolusi industri manufaktur mobil dan semakin mempercepat adopsi kendaraan listrik otonom di seluruh dunia.

Elon Musk mungkin tokoh yang penuh kontroversi, tetapi satu hal yang tidak bisa disangkal adalah visinya yang besar untuk masa depan. 

Meski Tesla saat ini menghadapi tantangan berat, Musk terus mendorong inovasi dan berusaha mempertahankan semangat timnya. 

Apakah Tesla akan mampu melewati badai ini dan kembali mendominasi pasar kendaraan listrik? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya!

Elon Musk Ngakak! AI Grok Keciduk Ngomong Kasar Pakai Bahasa Hindi, Netizen Heboh!

Elon Musk Ngakak! AI Grok Keciduk Ngomong Kasar Pakai Bahasa Hindi, Netizen Heboh!
Elon Musk Ngakak! AI Grok Keciduk Ngomong Kasar Pakai Bahasa Hindi, Netizen Heboh!

JAKARTA - Jagat maya India lagi rame banget nih gara-gara chatbot AI milik Elon Musk, Grok 3, yang kedapatan ngeluarin kata-kata kasar dalam bahasa Hindi. 

Kejadian ini bikin netizen India geger dan ngakak sekaligus, sampe akhirnya pemerintah ikut turun tangan.

Awalnya, seorang pengguna X (dulu Twitter) nanya ke Grok, "List my 10 best mutuals on X." Eh, bukannya jawab biasa, Grok malah ngasih jawaban yang mengandung kata-kata tidak pantas dalam bahasa Hindi. 

Nggak butuh waktu lama, interaksi ini langsung viral dan jadi bahan perdebatan di berbagai platform media sosial.

Grok 3 Jadi Sorotan, Elon Musk Malah Ngakak!

Tingkah Grok ini bikin heboh banget, bahkan sampai menarik perhatian Elon Musk. 

Alih-alih kasih klarifikasi atau minta maaf, Musk justru menanggapi insiden ini dengan emoji tertawa ngakak 🤣 di akun X-nya. 

Reaksi santai Musk ini malah makin memicu diskusi dan spekulasi di kalangan netizen, khususnya di India. 

Ada yang ngerasa ini cuma bug biasa, ada juga yang curiga kalau ini disengaja biar Grok makin terkenal.

BBC Ikut Sorot, Grok Makin Viral!

Saking viralnya, BBC sampai bikin artikel berjudul “Why Elon Musk’s Grok is kicking up a storm in India” alias "Kenapa Grok Elon Musk Bikin Heboh di India." Artikel ini membahas bagaimana Grok mulai mendapat perhatian besar setelah insiden ini. 

Nah, yang bikin makin seru, Elon Musk kembali bereaksi terhadap artikel BBC itu dengan satu emoji tertawa terbahak-bahak! Dalam hitungan jam, reaksinya langsung ditonton jutaan orang.

Pemerintah India Mulai Ambil Tindakan?

Di balik kelucuan ini, beberapa pihak di India mulai khawatir soal dampak teknologi AI yang makin nggak terkendali. 

Pemerintah kabarnya mulai menyoroti kejadian ini dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengatur AI agar nggak menimbulkan masalah serupa di masa depan.

Terlepas dari kontroversinya, kejadian ini justru bikin Grok makin terkenal dan jadi bahan perbincangan global. 

Entah ini strategi pemasaran terselubung atau beneran bug, satu hal yang pasti: Elon Musk dan Grok sukses bikin internet rame lagi!

Kamis, 13 Maret 2025

Elon Musk: X Alami Gangguan Akibat 'Serangan Siber Besar-besaran'

Elon Musk X Alami Gangguan Akibat 'Serangan Siber Besar-besaran'
Elon Musk: X Alami Gangguan Akibat 'Serangan Siber Besar-besaran'.

JAKARTA - X, platform media sosial milik Elon Musk, mengalami gangguan besar pada Senin (10/3), yang membuat banyak pengguna tidak bisa mengakses layanan tersebut. 

Menanggapi kejadian ini, Musk mengungkapkan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh "serangan siber besar-besaran."

Masalah akses ke X pertama kali dilaporkan sekitar pukul 05.30 ET dan sempat membaik sebelum akhirnya mengalami gangguan lagi pada pukul 09.30 ET. 

Puncak masalah terjadi sekitar pukul 11.00 ET, di mana banyak pengguna melaporkan kesulitan mengakses layanan.

Menanggapi hal ini, Musk menulis di akun X miliknya yang memiliki lebih dari 219 juta pengikut:

"Ada (dan masih ada) serangan siber besar-besaran terhadap X. Kami sering diserang, tetapi kali ini melibatkan sumber daya yang sangat besar. Bisa jadi ini dilakukan oleh kelompok terorganisir besar atau bahkan sebuah negara. Sedang kami telusuri..."

Dalam wawancara dengan Fox Business Network, Musk menyebut bahwa serangan berasal dari alamat IP yang "berasal dari wilayah Ukraina." Namun, hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak X mengenai detail lebih lanjut mengenai sumber serangan ini.

Beberapa pengguna X yang mengalami kesulitan mengakses platform melaporkan melihat pesan error dari Cloudflare, sebuah perusahaan penyedia layanan keamanan siber. 

Pesan tersebut menyatakan bahwa "Web server mengembalikan kesalahan yang tidak diketahui." Gangguan ini membuat banyak pengguna frustrasi, terutama bagi mereka yang mengandalkan X untuk komunikasi bisnis dan berita terkini.

Sejak mengakuisisi Twitter pada Oktober 2022 seharga $44 miliar, Musk telah melakukan berbagai perubahan besar, termasuk memangkas sekitar 80% stafnya dan mengubah nama Twitter menjadi X pada Juli 2023. 

Musk bercita-cita mengembangkan X sebagai "aplikasi segalanya" yang mencakup berbagai layanan di luar media sosial.

Selain memimpin X, Musk juga terlibat dalam pemerintahan sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) di bawah administrasi Presiden Donald Trump. 

Kebijakan DOGE, termasuk pemangkasan pegawai pemerintah dan penghentian beberapa program federal, telah menuai kontroversi dan memicu berbagai aksi protes, termasuk terhadap Tesla, perusahaan otomotif yang juga dipimpin oleh Musk.

Serangan siber terhadap X ini menjadi pengingat bahwa ancaman dunia maya semakin kompleks dan berpotensi mempengaruhi platform besar. 

Beberapa pihak mempertanyakan apakah X memiliki sistem keamanan yang cukup kuat untuk menangkal serangan besar di masa mendatang.

Hingga kini, investigasi masih berlangsung, dan belum ada kepastian siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini. 

Musk dan timnya berjanji akan memberikan pembaruan lebih lanjut mengenai kejadian ini.

Mayoritas Warga Amerika Punya Pandangan Negatif terhadap Elon Musk

Mayoritas Warga Amerika Punya Pandangan Negatif terhadap Elon Musk
Mayoritas Warga Amerika Punya Pandangan Negatif terhadap Elon Musk.

JAKARTA - Elon Musk, pemilik X (sebelumnya Twitter), CEO Tesla dan SpaceX, serta sosok di balik inisiatif penghematan biaya DOGE dari pemerintahan Presiden Donald Trump, tampaknya kurang populer di mata publik Amerika Serikat saat ini.

Menurut survei terbaru CNN/SSRS yang dirilis pada Rabu (12/3/2025), sekitar 53% warga Amerika memiliki pandangan "tidak menyukai" terhadap miliarder tersebut. 

Sementara itu, hanya 35% yang memberikan pandangan positif, 9% tidak memiliki pendapat, dan 2% bahkan mengaku "tidak pernah mendengar" nama Musk.

Sebagai perbandingan, mantan Presiden Donald Trump memiliki tingkat popularitas lebih tinggi dibanding Musk. 

Survei menunjukkan bahwa 45% warga Amerika menyukai Trump, sementara 52% tidak menyukainya. 

Ini sejalan dengan angka tertinggi yang pernah dicapainya selama masa jabatan pertamanya. 

Sementara itu, Wakil Presiden JD Vance mendapatkan tingkat ketidaksukaan sebesar 44%, disukai oleh 33% responden, dan 23% tidak memiliki pendapat.

Musk Tidak Dianggap Punya Pengalaman yang Tepat

Survei ini juga mengungkap bahwa 62% warga Amerika percaya bahwa Musk tidak memiliki "pengalaman yang tepat" untuk mengubah cara kerja pemerintahan. 

Selain itu, 61% responden menilai Musk tidak memiliki "penilaian yang tepat" untuk melakukan perubahan di pemerintahan.

Meskipun hasil survei menunjukkan penurunan popularitasnya, Musk tetap mendapatkan dukungan dari Trump. 

Dalam unggahan di platform Truth Social miliknya pada hari Rabu, Trump menulis, "Wow!!! Orang-orang mencintai Elon, seorang PATRIOT HEBAT. Senang melihatnya!!! DJT."

Musk dan Kontroversi yang Mengiringinya

Sejumlah kebijakan drastis yang diterapkan oleh Musk dalam beberapa bulan terakhir tampaknya turut berkontribusi terhadap menurunnya popularitasnya. 

Gelombang PHK besar-besaran dan pemutusan layanan oleh DOGE telah memicu aksi vandalisme dan protes terhadap perusahaan Tesla di berbagai wilayah di Amerika dan luar negeri.

Tidak hanya itu, pada Senin lalu, X mengalami gangguan layanan besar-besaran. 

Musk mengklaim bahwa gangguan tersebut terjadi akibat "serangan siber besar" yang berasal dari alamat IP di "wilayah Ukraina."

Pada Selasa, Trump menunjukkan dukungan terbuka terhadap Musk dengan menghadiri acara di Gedung Putih yang melibatkan CEO Tesla tersebut. 

Dalam acara tersebut, Trump menyatakan bahwa ia akan membeli mobil Tesla dan bahkan bergabung dengan Musk dalam melihat beberapa model kendaraan yang dibawa ke lokasi untuk sesi foto.

Musk pun memberikan pernyataan yang menarik perhatian publik. 

"Sebagai hasil dari kebijakan hebat Presiden Trump dan pemerintahannya, serta sebagai bentuk kepercayaan terhadap Amerika, Tesla akan menggandakan produksi kendaraan di AS dalam dua tahun ke depan," ujarnya.

Dukungan Finansial Musk untuk Trump

Selain keterlibatan di sektor otomotif dan teknologi, Musk juga memiliki hubungan erat dengan dunia politik. 

Berdasarkan laporan dari The New York Times, Musk telah menghabiskan hampir 300 juta dolar AS untuk mendukung kampanye Trump dalam pemilu 2024 melalui America PAC. 

Bahkan, ia disebut telah "memberi sinyal" kepada penasihat Trump bahwa ia ingin menyumbangkan tambahan 100 juta dolar ke "kelompok-kelompok yang dikendalikan oleh operasi politik Trump."

Survei CNN/SSRS: Metodologi dan Hasil

Survei CNN ini dilakukan oleh perusahaan riset SSRS melalui metode daring dan telepon, dengan sampel yang mewakili populasi nasional Amerika Serikat. 

Survei ini berlangsung pada 6-9 Maret 2025 dan melibatkan 1.206 responden. 

Dengan margin kesalahan sebesar ±3,3% pada tingkat kepercayaan 95%, hasil survei ini memberikan gambaran cukup akurat mengenai persepsi masyarakat terhadap Musk dan tokoh politik lainnya.

Dari hasil survei ini, terlihat jelas bahwa Elon Musk sedang menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan citranya di mata publik Amerika. 

Meski masih mendapatkan dukungan dari Trump, mayoritas warga tampaknya masih skeptis terhadap peran dan keputusannya di berbagai bidang.

Senin, 24 Februari 2025

Mimpi Elon Musk yang Mengguncang Dunia

Mimpi Elon Musk yang Mengguncang Dunia
Mimpi Elon Musk yang Mengguncang Dunia. 
PONTIANAK – Nama Elon Musk sudah tidak asing lagi di dunia teknologi dan inovasi. Dari seorang anak kutu buku hingga menjadi salah satu orang paling berpengaruh di dunia, perjalanan hidupnya penuh inspirasi. Semua berawal dari mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan. Musk tidak hanya ingin sukses untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk umat manusia secara keseluruhan.

Awal Perjalanan Elon Musk

Lahir di Pretoria, Afrika Selatan pada tahun 1971, Elon Musk tumbuh sebagai anak yang berbeda. Sejak kecil, ia lebih suka membaca dan bermain dengan komputer dibandingkan berinteraksi dengan teman sebayanya. Pada usia 12 tahun, Musk sudah mampu menciptakan game sederhana bernama Blastar dan menjualnya seharga $500.

Namun, masa kecilnya tidak selalu mudah. Ia mengalami perundungan hebat di sekolah, bahkan pernah dipukuli hingga hampir pingsan. Meski demikian, semua tantangan itu tidak menghentikannya untuk mengejar impian. Musk kemudian pindah ke Kanada sebelum akhirnya melanjutkan studi di Amerika Serikat.

Memulai Karier di Dunia Teknologi

Pada tahun 1995, Musk mendirikan Zip2, sebuah perusahaan yang mirip dengan Google Maps. Empat tahun kemudian, perusahaan ini dijual seharga $307 juta. Tidak berhenti di situ, ia mendirikan X.com pada tahun 1999, yang kemudian berkembang menjadi PayPal. Pada 2002, PayPal dijual ke eBay seharga $1,5 miliar.

Bagi banyak orang, jumlah uang sebesar itu sudah lebih dari cukup untuk pensiun. Namun, bagi Musk, ini hanyalah permulaan.

Menaklukkan Luar Angkasa dengan SpaceX

Setelah sukses dengan PayPal, Musk ingin mewujudkan impian terbesarnya: menjelajahi luar angkasa. Ia mendirikan SpaceX pada tahun 2002 dengan tujuan membuat perjalanan ke luar angkasa lebih terjangkau. Namun, upaya ini tidak mudah. Percobaan peluncuran roket Falcon 1 tiga kali gagal, membuatnya hampir bangkrut. Uang yang tersisa hanya cukup untuk satu kali percobaan lagi. Jika gagal, semuanya akan berakhir.

Tetapi, pada percobaan keempat, Falcon 1 berhasil meluncur. Keberhasilan ini menarik perhatian NASA, yang kemudian memberikan kontrak senilai $1,6 miliar kepada SpaceX. Sejak itu, SpaceX terus berkembang dengan inovasi seperti roket yang dapat digunakan kembali dan proyek Starship yang bertujuan membawa manusia ke Mars.

Merevolusi Dunia dengan Tesla dan Neuralink

Selain SpaceX, Musk juga merevolusi industri otomotif melalui Tesla, perusahaan mobil listrik yang kini menjadi simbol masa depan transportasi. Meskipun awalnya banyak yang meragukan mobil listrik, Tesla berhasil membuktikan bahwa kendaraan ramah lingkungan bisa menjadi tren global.

Tak berhenti di situ, Musk mendirikan Neuralink, sebuah perusahaan yang mengembangkan teknologi antarmuka otak dengan komputer. Proyek ini bertujuan untuk menghubungkan pikiran manusia dengan kecerdasan buatan, memungkinkan seseorang mengontrol perangkat elektronik hanya dengan pikiran.

Proyek Ambisius Lainnya

Selain Tesla dan Neuralink, Musk juga mendirikan The Boring Company untuk membangun terowongan bawah tanah guna mengatasi kemacetan. Ia juga memiliki proyek ambisius lainnya, yaitu menciptakan koloni manusia di Mars. Menurutnya, Bumi tidak akan bertahan selamanya, sehingga manusia harus mencari tempat tinggal baru di luar angkasa.

Musk pernah berkata, "Jika kita bisa pergi ke Bulan 50 tahun lalu, kenapa kita belum sampai ke Mars sekarang?" Pertanyaan ini menggugah dunia untuk berpikir lebih jauh mengenai eksplorasi luar angkasa.

Elon Musk bukan hanya seorang miliarder biasa. Ia adalah sosok visioner, pekerja keras, dan pemimpi tanpa batas yang tidak takut gagal. Ketika kebanyakan orang ragu untuk melangkah, Musk sudah meluncurkan roket ke luar angkasa. Keberhasilannya adalah bukti bahwa mimpi besar bisa diwujudkan dengan kerja keras, ketekunan, dan inovasi.

Mungkin kita tidak bisa menjadi Elon Musk, tetapi kita bisa belajar darinya: untuk tidak takut bermimpi, tidak takut gagal, dan terus maju menghadapi tantangan.

Rosadi Jamani
Ketua Satupena Kalbar

Kamis, 19 September 2024

Neuralink: Startup Ilon Musk Perkenalkan Implan Blindsight yang Bisa Kembalikan Penglihatan bagi Orang Buta

Neuralink: Startup Ilon Musk Perkenalkan Implan Blindsight yang Bisa Kembalikan Penglihatan bagi Orang Buta
Neuralink: Startup Ilon Musk Perkenalkan Implan Blindsight yang Bisa Kembalikan Penglihatan bagi Orang Buta.
JAKARTA - Startup Ilon Musk, Neuralink, baru-baru ini mengumumkan sebuah terobosan teknologi bernama Blindsight, implan yang dirancang untuk mengembalikan penglihatan bagi orang buta. 

Hebatnya, teknologi ini tidak hanya ditujukan bagi mereka yang kehilangan penglihatan akibat kerusakan mata atau saraf optik, tetapi juga bagi orang yang belum pernah melihat sejak lahir!

Selama area korteks visual di otak tetap berfungsi, Blindsight bisa memungkinkan seseorang yang buta sejak lahir untuk mulai melihat. 

Ini adalah salah satu langkah besar dalam teknologi medis yang membawa harapan baru bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Persetujuan FDA untuk Uji Coba Manusia

Implan Blindsight sudah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), yang mengkategorikan teknologi ini sebagai "perangkat terobosan." Dengan persetujuan ini, Neuralink sudah bisa memulai uji coba pada manusia. 

Bahkan, mereka sudah mulai menerima pendaftaran sukarelawan yang ingin mencoba teknologi ini.

Penglihatan Awal Seperti Grafik Atari, tapi Akan Terus Ditingkatkan

Ilon Musk menjelaskan bahwa pada tahap awal, kualitas gambar yang akan dilihat pengguna Blindsight mungkin masih sederhana, mirip dengan grafik game di konsol Atari. 

Namun, tim Neuralink tidak berhenti di situ. Mereka berencana untuk terus menyempurnakan teknologi ini sehingga gambar yang dihasilkan semakin jelas. 

Tak hanya itu, nantinya pengguna Blindsight bahkan bisa memiliki kemampuan melihat dalam inframerah, ultraviolet, atau bahkan menggunakan gelombang radar!

Proyek Lain: Membantu Pasien Lumpuh Menggunakan Pikiran

Selain Blindsight, Neuralink juga mengembangkan implan lain yang memungkinkan orang lumpuh untuk mengendalikan perangkat elektronik hanya dengan kekuatan pikiran. 

Pada bulan Agustus, salah satu pasien yang menggunakan teknologi ini berhasil memainkan game Counter-Strike 2, sebuah pencapaian yang luar biasa dalam dunia medis dan teknologi.

Blindsight dari Neuralink benar-benar menjadi harapan baru untuk para penyandang tunanetra, terutama dengan potensi kemampuannya untuk mengembalikan penglihatan bagi orang yang sebelumnya tidak bisa melihat. 

Teknologi ini menunjukkan masa depan yang sangat cerah di bidang medis, di mana keterbatasan fisik semakin bisa diatasi dengan inovasi. 

Bagaimana menurutmu? Apakah teknologi seperti ini bisa mengubah cara kita memandang kesehatan di masa depan? Berikan pendapatmu di kolom komentar!

Rabu, 14 Agustus 2024

Trump dan Elon Musk Bahas Imigrasi hingga Perang Nuklir

Trump dan Elon Musk Bahas Imigrasi hingga Perang Nuklir
Trump dan Elon Musk Bahas Imigrasi hingga Perang Nuklir.
JAKARTA - Pada Senin lalu, mantan Presiden Donald Trump dan CEO Tesla sekaligus pemilik X, Elon Musk, mengadakan percakapan ramah di platform X setelah wawancara mereka sempat tertunda lebih dari 40 menit karena kendala teknis. 

Wawancara ini menjadi sorotan, karena menandai kembalinya Trump ke X setelah hampir setahun tidak aktif.

Penundaan ini menjadi salah satu rintangan terbaru dalam kampanye Trump yang sedang berusaha mendapatkan kembali momentum, terutama setelah Partai Demokrat bersatu di belakang Wakil Presiden Kamala Harris. 

Trump dan Elon Musk Bahas Imigrasi hingga Perang Nuklir
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Ini juga menjadi kali kedua Musk mengalami kesulitan teknis saat mencoba meluncurkan X Space dengan seorang kandidat presiden.

Percakapan ini dipenuhi dengan pujian dari kedua belah pihak. Trump berterima kasih kepada Musk atas dukungannya, sementara Musk mengungkapkan pandangannya bahwa dunia sedang berada di persimpangan jalan, dan Trump adalah "jalan yang benar" untuk diambil. 

Tak ketinggalan, Trump juga sempat membahas berbagai topik mulai dari kebijakan energi, perubahan iklim, hingga ancaman perang nuklir.

Trump dan Musk juga membicarakan isu imigrasi, di mana Trump kembali menekankan rencananya untuk melakukan deportasi besar-besaran jika terpilih kembali. 

Musk, di sisi lain, mengusulkan pembentukan komisi presiden baru yang fokus pada "efisiensi pemerintahan" dan bahkan menawarkan dirinya untuk memimpin komisi tersebut, yang disambut hangat oleh Trump.

Selama wawancara, Trump juga mengulang berbagai klaim yang sering ia sampaikan, termasuk tuduhan tanpa bukti bahwa Demokrat berencana untuk menggulingkan Presiden Joe Biden dari pemilihan. 

Selain itu, ia mengkritik kondisi mental Biden dan mengomentari sampul majalah Time yang menampilkan Harris.

Percakapan ini menarik perhatian, terutama ketika Trump terdengar seperti mengalami kesulitan berbicara pada beberapa kesempatan. 

Trump dan Elon Musk Bahas Imigrasi hingga Perang Nuklir
Elon Musk.
Meskipun begitu, juru bicara kampanye Trump, Steven Cheung, menepis kekhawatiran tersebut dengan menyatakan bahwa hal itu mungkin disebabkan oleh masalah pendengaran dari pihak penonton.

Kampanye Harris tak ketinggalan memberikan respons, menyebut Trump dan Musk sebagai "orang kaya yang egois" yang hanya peduli pada kepentingan mereka sendiri.

Wawancara ini mungkin menandai awal dari lebih banyak kolaborasi antara Trump dan Musk di masa depan. 

Dengan berbagai topik menarik yang dibahas, dari energi hingga AI, "Trump Musk interview" ini memberikan gambaran tentang bagaimana keduanya mungkin bekerja sama jika Trump kembali ke Gedung Putih.

Minggu, 04 Februari 2024

Elon Musk Umumkan Terobosan Komunikasi Manusia-Mesin dengan Neuralink

Elon Musk Umumkan Terobosan Komunikasi Manusia-Mesin dengan Neuralink. Gambar: Tautan Neura
Elon Musk Umumkan Terobosan Komunikasi Manusia-Mesin dengan Neuralink. Gambar: @sondesix / X
JAKARTA - Elon Musk, pendiri perusahaan teknologi ternama, Neuralink, mengumumkan sebuah terobosan besar pada 30 Januari yang menandai langkah awal dalam era baru komunikasi manusia-mesin. 

Dalam pengumumannya, Musk mengungkapkan bahwa Neuralink telah sukses melakukan implan pertama pada seorang individu, dan saat ini individu tersebut dalam tahap pemulihan. 

Hasil awal dari operasi penanaman chip ini menunjukkan potensi yang cukup menjanjikan, dengan banyak impuls saraf yang berhasil terdeteksi.

Dalam penjelasannya, Musk menyebutkan bahwa produk pertama yang dihasilkan oleh Neuralink diberi nama "Telepati". 

Produk ini memiliki kemampuan untuk memungkinkan pengguna untuk mengontrol perangkat-perangkat seperti ponsel atau komputer hanya dengan menggunakan kekuatan pikiran mereka. 

Telepati diharapkan dapat memberikan akses yang lebih mudah dan cepat ke teknologi bagi individu, serta mengubah cara interaksi manusia dengan perangkat.

Pengguna Telepati pertama kali ini adalah mereka yang telah kehilangan kendali atas anggota tubuh mereka. 

Sebagai contoh, Musk mengacu pada ilmuwan terkemuka Stephen Hawking, yang hidupnya menjadi lebih aktif dan produktif setelah menggunakan teknologi serupa. 

Dengan implan chip Neuralink, mereka yang mengalami keterbatasan fisik dapat memiliki akses lebih besar terhadap kehidupan sehari-hari dan berbagai aktivitas.

Sebelumnya, Neuralink telah berhasil melakukan penanaman implan pada otak monyet dan berhasil menunjukkan kemampuannya dalam memainkan video game sederhana. 

Izin untuk melakukan penanaman chip pada relawan manusia telah diterima pada musim semi tahun lalu, membuka pintu bagi pengembangan teknologi yang lebih lanjut dalam bidang ini.
Elon Musk Umumkan Terobosan Komunikasi Manusia-Mesin dengan Neuralink. Gambar: Tautan Neura
Elon Musk Umumkan Terobosan Komunikasi Manusia-Mesin dengan Neuralink. Gambar: Tautan Neura

Minggu, 28 Januari 2024

Elon Musk Beri Peringatan: Mobil China Siap 'Menghancurkan' Industri Otomotif Global

Elon Musk Beri Peringatan: Mobil China Siap 'Menghancurkan' Industri Otomotif Global
Elon Musk Beri Peringatan: Mobil China Siap 'Menghancurkan' Industri Otomotif Global.
JAKARTA - Elon Musk, pengusaha dan CEO Tesla, menyatakan keprihatinannya terhadap kebangkitan industri otomotif China yang dapat mengancam eksistensi produsen otomotif lain di seluruh dunia.

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir oleh Reuters pada Jumat (26/1), Musk mengatakan, "Jika tidak ada hambatan perdagangan didirikan, mereka hampir menghancurkan sebagian besar perusahaan mobil lain di dunia. Mereka sangat baik."

Pernyataan tersebut muncul di tengah dominasi merek-merek mobil China dalam industri otomotif global. 

Salah satunya adalah BYD, yang berhasil mengungguli Tesla dalam penjualan mobil listrik. 

Selain itu, Mitsubishi Motors dari Jepang bahkan telah menarik diri dari pasar otomotif China dan berencana menutup pabriknya karena kalah bersaing dengan mobil listrik lokal.

Di Indonesia sendiri, tren ini juga terlihat dengan kehadiran merek-merek mobil China seperti Wuling dan Chery yang semakin mendapatkan perhatian konsumen. 

Menurut Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo, ada 11 merek mobil China yang beroperasi di Indonesia, dengan 9 di antaranya menjadi anggota Gaikindo, menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Para pemimpin industri otomotif juga mengakui kemajuan pesat yang dibuat oleh produsen otomotif China. 

Takero Kato, Presiden Pabrik BEV Toyota, mengungkapkan kekagumannya terhadap kemajuan manufaktur China, menyatakan bahwa mereka menggunakan teknologi produksi yang lebih canggih daripada Jepang. 

"Untuk pertama kalinya, saya berhadapan langsung dengan daya saing komponen China," kata Kato.

Stella Li, Executive President BYD & CEO BYD Amerika, menjelaskan bahwa keberhasilan mobil listrik China terletak pada fokus mereka pada inovasi dan kualitas. 

"Para produsen EV di China berkompetisi untuk membawa fitur teknologi tinggi dan desain mewah agar mobil dapat lebih dinikmati," ujarnya seperti dilansir oleh Motortrend.

Nilai tambah yang ditawarkan oleh merek-merek mobil China ini terletak pada inovasi, desain interior, dan teknologi yang memikat konsumen. 

Mereka juga menghadirkan produk dengan harga yang terjangkau namun tetap menawarkan kualitas premium, seperti yang diungkapkan oleh Stella tentang model Dolphin.

Kamis, 29 Desember 2022

Elon Musk Minta Karyawan Tesla Tak Hiraukan Kondisi Pasar Saham

Elon Musk Minta Karyawan Tesla Tak Hiraukan Kondisi Pasar Saham
Elon Musk Minta Karyawan Tesla Tak Hiraukan Kondisi Pasar Saham.
Jakarta - Kepala eksektutif Tesla, Elon Musk, meminta karyawan untuk tidak menghiraukan kegilaan pasar saham, setelah saham perusahaan turun hampir 70 persen tahun ini karena permintaan kendaraan listrik melemah dan Musk yang sibuk menjalankan Twitter.

Melalui surat elektronik yang dikirim kepada para staf pada Rabu (28/12) setempat, Musk mengatakan dia yakin bahwa Tesla akan menjadi perusahaan paling berharga di dunia.

"Jangan terlalu terganggu dengan kegilaan pasar saham. Karena kita terus menunjukkan kinerja yang sangat baik, pasar akan mengakuinya. Dalam jangka panjang, saya sangat percaya bahwa Tesla akan jadi perusahaan paling berharga di Bumi," katanya, seperti disiarkan Reuters pada Kamis.

Ia juga mendesak karyawan untuk meningkatkan pengiriman pada akhir kuartal ini, setelah pembuat mobil tersebut menawarkan diskon untuk kendaraannya di Amerika Serikat dan China.

"Silakan bekerja keras selama beberapa hari ke depan dan secara sukarela membantu pengiriman jika memungkinkan. Itu akan membuat perbedaan nyata," ujarnya.

Berdasarkan data Refinitiv. analis memperkirakan Tesla akan mengirimkan 442.452 kendaraan pada kuartal keempat.

Anjloknya harga saham telah merugikan nilai saham yang dimiliki oleh karyawan pembuat EV tersebut. Tesla pun menawarkan kompensasi stok untuk sebagian besar karyawan termasuk pekerja pabrik.

Saham perusahaan mengalami rebound pada Rabu, usai merosot 11 persen di sesi sebelumnya, di tengah laporan bahwa pembuat mobil tersebut berencana menjalankan pengurangan jadwal produksi di pabrik Shanghai. Kabar tersebut tentu memicu kekhawatiran penurunan permintaan di pasar mobil terbesar dunia itu.

Analis Morgan Stanley memangkas target saham mereka menjadi 250 dolar AS (sekitar Rp3,9 juta) dari 330 dolar AS (sekitar Rp5,2 juta). Ia mengatakan, permintaan yang melebihi pasokan dalam dua tahun terakhir akan terbalik menjadi penawaran yang melebihi permintaan pada tahun 2023.

Oleh : Suci Nurhaliza
Editor : Yakop

Sabtu, 29 Oktober 2022

Elon Musk telah memulai pengambilalihan Twitter

Elon Musk telah memulai pengambilalihan Twitter
Elon Musk telah memulai pengambilalihan Twitter.
Jakarta - Setelah berbulan-bulan drama hukum, Elon Musk telah memulai pengambilalihan Twitter,  menurut The Wall Street Journal dan The Washington Post . 

Langkah pertamanya adalah memecat CEO Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan eksekutif top lainnya.

Musk mengambil kendali tepat sebelum batas waktu Jumat untuk menyelesaikan kesepakatan. 

Dia menghabiskan waktu di markas Twitter San Francisco minggu ini, di mana dia bertemu dengan karyawan. 

Dia juga dilaporkan membawa beberapa insinyur Tesla untuk membantu "menilai" kode Twitter, Bloomberg melaporkan .

Penutupan kesepakatan akan mengakhiri pertempuran hukum selama berbulan-bulan yang telah melanda Twitter sejak Musk pertama kali menawarkan untuk membeli perusahaan itu seharga $44 miliar pada bulan April , sebelum mengumumkan beberapa minggu kemudian bahwa akuisisi itu “ditangguhkan.” Musk, yang menolak melakukan uji tuntas sebelum tawarannya, mengutip kekhawatiran tentang jumlah bot dan akun palsu di platform. 

Pengacara Twitter kemudian berpendapat bahwa masalah bot hanyalah "dalih" baginya untuk mengingkari kesepakatan.

Tapi menyelesaikan akuisisi akan jauh dari akhir kekacauan di Twitter. 

Musk, yang telah mengkritik kepemimpinan Twitter dan bentrok dengan Agrawal, telah memecat setidaknya empat eksekutif, termasuk Vijaya Gadde, pejabat kebijakan tinggi Twitter, dan Sean Edgett, penasihat umum perusahaan. 

The New York Times melaporkan bahwa "setidaknya satu" eksekutif dikawal dari kantor perusahaan pada hari Kamis. Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar. 

Musk, yang mengubah bio Twitter-nya menjadi "Chief Twit," telah menjelaskan bahwa dia bermaksud untuk membawa perubahan besar lainnya ke perusahaan media sosial tersebut. 

Dia telah mengatakan baik dalam penampilan publik dan dalam pesan pribadi bahwa dia ingin melonggarkan aturan moderasi Twitter dan bahwa dia tidak menyukai larangan permanen. 

Dia juga kemungkinan akan melepaskan lebih banyak staf, meskipun dia telah memberi tahu karyawan bahwa pemotongannya tidak akan setinggi 75 persen .

Layanan inti Twitter juga dapat berubah secara dramatis di bawah kepemimpinan Musk. 

Selain melonggarkan aturan moderasi pada platform, Musk mengatakan ingin "membuka sumber" algoritma Twitter sehingga pengguna dapat lebih memahami rekomendasinya. 

Pada saat yang sama, dia mencoba meyakinkan pengiklan bahwa dia tidak ingin situs itu menjadi "neraka gratis untuk semua", dan bahwa Twitter harus menjadi "platform periklanan paling dihormati di dunia." COO Twitter Sarah Personette, men- tweet bahwa dia melakukan "diskusi hebat" dengan Musk.

Musk, yang sering berbicara tentang keinginannya agar Twitter menjadi "akseleran untuk menciptakan X, aplikasi segalanya" yang mirip dengan WeChat di China, juga kemungkinan akan mencari cara untuk meningkatkan pendapatan non-iklan. 

Dia mengusulkan perubahan pada Twitter Blue , dan melontarkan ide untuk membebankan biaya kepada perusahaan untuk penyematan tweet .

(yk/and)

Minggu, 02 Oktober 2022

Elon Musk Pamerkan Robot Humanoid Bernama Optimus Milik Tesla

Elon Musk Pamerkan Robot Humanoid Bernama Optimus Milik Tesla
Robot humanoid yang dikembangkan oleh Tesla, yang dikenal sebagai Tesla Bot atau Optimus, ditampilkan dalam tangkapan bingkai dari video Tesla AI Day (via REUTERS/TESLA)
borneoJakarta - Perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk, Tesla, baru saja memamerkan robot "humanoid" bernama Optimus dalam ajang Tesla AI Day 2022 di Palo Alto, California.

Adapun robot dengan perawakan manusia itu disiapkan dengan biaya produksi kurang dari 20.000 dolar AS atau setara Rp306 juta.

"Masih banyak yang harus ditingkatkan untuk menyempurnakan Optimus," kata Elon saat memamerkan Optimus seperti dilansir dari Reuters, Sabtu.

Saat ini Optimus dinilai belum mampu memecahkan masalah sendiri dan membutuhkan pengembangan lebih lanjut untuk "otak"-nya.

Elon meyakini Optimus mampu masuk ke dalam proses pembuatan massal dan di pasarkan di industri.

Pada saat memamerkan robot Optimus, Tesla telah mampu meminta Optimus untuk bisa melakukan tugas-tugas sederhana seperti menyiram tanaman, membawa boks barang, hingga mengangkat potongan logam di stasiun produksi Pabrik Tesla di California.

Meski demikian Tesla menyakini masih dibutuhkan banyak langkah pemolesan untuk Optimus bisa menjadi solusi untuk industri.

Tak terkecuali untuk memenuhi keinginan Tesla menggunakan teknologi tersebut menggantikan posisi manusia di tempat kerja seperti pabrik.

Selain Tesla, perusahaan otomotif lainnya yang memiliki visi serupa saat ini ialah Toyota dan Honda.

Mereka telah mengembangkan prototipe robot humanoid yang mampu melakukan hal-hal lebih sulit dibanding Optimus.

Adapun langkah Tesla memamerkan Optimus sebenarnya bertujuan merekrut lebih banyak peneliti untuk mengembangkan kemampuan robot tersrbut.

Dalam kesempatan yang sama, Elon Musk juga memamerkan pengembangan teknologi "self-driving" yang telah berkembang pesat bahkan bisa mengambil keputusan lebih cepat dalam skema-skema tertentu ketika kemudi diserahkan pada software itu.

Terkait dengan itu, Elon Musk menyampaikan keinginannya agar Tesla bisa mencapai target mobil "self-driving" serta memproduksi massal taksi robot tanpa pengemudi di 2024.

Oleh : Livia Kristianti
Editor: Yakop

Minggu, 07 Agustus 2022

Elon Musk tantang CEO Twitter debat tentang persentase bot

CEO Tesla Elon Musk di New York City, AS, 4 April 2019. REUTERS/Brendan McDermid.
CEO Tesla Elon Musk di New York City, AS, 4 April 2019. REUTERS/Brendan McDermid.

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Elon Musk pada Sabtu (6/8) menantang Chief Executive Officer (CEO) Twitter Parag Agrawal untuk debat terbuka mengenai persentase akun bot di platform media sosial tersebut.

"Dengan ini saya menantang @paraga untuk debat terbuka tentang persentase bot Twitter. Biarkan dia membuktikan kepada publik bahwa Twitter memiliki kurang dari 5 persen pengguna harian palsu atau spam!" kata Musk dalam unggahan Twitter-nya.

Dia juga melakukan jajak pendapat yang menanyakan apakah Twitter benar-benar memiliki kurang dari 5 persen pengguna harian palsu.

Sebelumnya, dikutip dari Reuters pada Minggu, Elon Musk mengatakan bahwa jika Twitter dapat memberikan metode pengambilan sampel sebanyak 100 akun dan mengonfirmasi bahwa akun itu nyata, kesepakatannya untuk membeli perusahaan harus dilanjutkan sesuai dengan ketentuan awal,

"Namun, jika ternyata pengajuan SEC mereka secara material salah, maka seharusnya tidak," ujarnya.

Pada Kamis lalu, Twitter menolak klaim Elon Musk yang mengatakan dia ditipu untuk menandatangani perjanjian senilai 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp657 triliun untuk membeli perusahaan.

"Menurut Musk, dia ditipu oleh Twitter untuk menandatangani perjanjian merger senilai 44 miliar dolar AS. Cerita itu tidak masuk akal dan bertentangan dengan fakta," kata Twitter.

(SN/ANT)

Selasa, 01 Februari 2022

Remaja 19 tahun Minta Rp700 Juta Lebih untuk Berhenti melacak Jet Pribadi Elon Musk

Remaja 19 tahun Minta Rp700 Juta Lebih untuk Berhenti melacak Jet Pribadi Elon Musk
CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk.

BorneoTribun Tekno - Awal pekan ini, Jack Sweeney yang berusia 19 tahun mendapatkan sedikit ketenaran di internet ketika Protocol menerbitkan sebuah cerita tentang salah satu bot Twitter-nya. 

Mahasiswa tersebut mengelola ElonJet, pelacak yang men-tweet ketika jet pribadi Elon Musk lepas landas dan mendarat. 

Sweeney memiliki beberapa bot lain yang menggunakan data lalu lintas udara yang tersedia untuk umum untuk mengikuti pesawat pribadi selebriti seperti Bill Gates dan Jeff Bezos. 

Namun, dengan 180.000 pengikut dan terus bertambah, akun ElonJet sejauh ini merupakan ciptaan Sweeney yang paling terkenal. 


Dan popularitas itulah yang menarik tidak lain dari Elon Musk ke bot.

Musim gugur yang lalu, pengusaha menghubungi Sweeney tentang ElonJet.  “Bisakah kamu menurunkan ini? Ini adalah risiko keamanan,” katanya, menurut Protokol. 

Musk memberi tahu Sweeney bahwa dia akan memberinya $ 5.000 atau setara dengan Rp700 Juta lebih untuk menghapus akun dan mencegah "orang gila" mencari tahu keberadaannya. Sweeney membuat tawaran balasan. “Adakah peluang untuk menaikkannya menjadi $ 50k? 

Ini akan menjadi dukungan besar di perguruan tinggi dan mungkin akan memungkinkan saya untuk mendapatkan mobil bahkan mungkin Model 3.”

Musk mengatakan kepadanya bahwa dia akan memikirkannya, tetapi keduanya belum berbicara sejak itu. 

Pada saat itu, Sweeney mengatakan kepada Protocol bahwa dia tidak terganggu oleh Musk yang membuatnya menjadi hantu. 

Pekerjaannya di ElonJet telah mengajarinya cara membuat kode dan memberinya pekerjaan paruh waktu di sebuah perusahaan bernama UberJets. 

Plus, sebagai penggemar yang memproklamirkan diri, dia harus berbagi percakapan dengan salah satu idolanya.

Sekarang remaja itu tampaknya telah mengubah nadanya. Dalam sebuah wawancara baru dengan Business Insider, dia mengatakan dia memutuskan untuk go public dengan tawaran Musk setelah miliarder itu tampaknya kehilangan minat untuk memotong kesepakatan. 

"Dia pergi ke arah yang berlawanan dari saya, jadi mengapa saya tidak pergi ke arah yang berlawanan dari dia?" dia bertanya pada publikasi. 

"Saya telah melakukan banyak pekerjaan untuk ini dan $ 5.000 tidak cukup," kata Sweeney. Dia memberi tahu Business Insider bahwa tawaran awal tidak akan menggantikan "kesenangan" yang dia lakukan di bot.

Sepertinya Musk tidak tertarik untuk bernegosiasi dengan Sweeney. Setelah percakapan awal mereka, CEO Tesla dan SpaceX menerapkan beberapa saran teknis yang diberikan Sweeney kepadanya untuk membuat jetnya lebih sulit dilacak. Pada saat itu, Musk dilaporkan juga memberi tahu Sweeney bahwa "tidak pantas membayar untuk menutup ini." Dia mungkin ada benarnya.(*)

Selasa, 18 Januari 2022

Berdirinya Tesla di Tangan Elon Musk

Berdirinya Tesla di Tangan Elon Musk
Pendiri Tesla, Elon Reeve Musk.

BorneoTribun.com - Pada tahun 2021 lalu, bahwa Majalah bisnis Amerika, Forbes mengukuhkan Elon Musk sebagai orang terkaya sejagat. 

Namun selang bebarapa bulan kemudian lalu, Tesla anjlok, posisi terkaya sejagat direbut oleh pendiri Amazon, Jeff Bezos.

Siapa Elon Musk? Dilahirkan dengan nama Elon Reeve Musk. Anak pertama dari tiga besaudara ini lahir di Pretoria, Afrika Selatan pada tanggal 28 Juni 1971.

Ayahnya, Errol Musk, seorang insinyur elektromekanis Afrika Selatan, pilot, pelaut, konsultan, dan konglomerat di Afrika Selatan dengan bermacam-macam bisnis.

Ibunya, Maye Musk, seorang model dan ahli diet yang lahir di Kanada, namun dibesarkan di Afrika Selatan.

Kedua orangtuanya bercerai pada tahun 1980, ketika Elon Musk berusia 9 tahun. Pada usia 10 tahun, Elon Musk mulai mengembangkan minatnya dalam bidang komputer, dan belajar pemograman. Pada usia 12 tahun, Elon Musk sudah bisa menjual video game karyanya seharga 500 dolar Amerika.

Tahun 1990, Elon Musk melanjutkan studi di Queen's University di Ontario, Kanada. Dua tahun kemudian, dia pindah ke Universitas Pennsylvania, AS dan lulus dengan gelar sarjana ekonomi tahun 1997.

Saat masih berstatus mahasiswa, Elon Musk magang di Silicon Valley, tepatnya di sebuah start-up penyimpanan energi, tahun 1994. Kemudian pada tahun 1995 Elon Musk diterima di Universitas Stanford, California, pada program Ph.D dalam fisika energi.

Sembari kuliah, pada 1995, Elon Musk mendirikan perusahaan bernama Zip2. Perusahaan perangkat lunak web ini didirikannya bersama Kimbal, adiknya, dan Greg Kouri.

Zip2 mengembangkan dan memasarkan software panduan kota via, peta penunjuk arah, dan sebagainya. Usaha ini berkembang setelah dikontrak oleh The New York Times dan Chicago Tribune.

Pada tahun 1999 Elon Musk mendirikan perusahaan bernama X.com, sebuah perusahaan layanan keuangan dan pembayaran email online. Di tahun 2000, X.com bergabung dengan Connfinity, sebuah bank online yang memiliki layanan transfer uang bernama PayPal. Di perusahaan gabungan ini, Elon Musk kembali menjadi CEO.

Tahun 2001, Elon Musk mulai merintis Space X, Space Exploration Technologies Corporation, sebuah perusahaan transportasi luar angkasa swasta Amerika Serikat, yang secara resmi didirikan pada tanggal 6 Mei 2002.

SpaceX pada tahun 2002 dengan mengembangkan roket Falcon 1, Falcon 9, dan Falcon Heavy. Roket Falcon merupakan kendaraan peluncuran yang dapat dipakai berulang.

Tahun 2005, SpaceX mulai pengembangan konstelasi Starlink dari satelit orbit rendah Bumi untuk menyediakan akses Internet berbasis satelit.

Setahun sebelumnya, 2004, Elon Musk mulai terlibat aktif di Tesla. Sebuah perusahaan yang didirikan oleh Martin Eberhard dan Marc Tarpenning pada Juli 2003.

Pada tahun 2008, Tesla pertama kali membangun mobil sport listrik bernama Tesla Roadster, yang menggunakan sel baterai lithium-ion. Pada tahun 2017, Tesla memprodukai mobil sedan listrik, dan menjadi kendaraan terlaris di dunia. Pada tahun 2019, Tesla memproduksi kendaraan bak terbuka bertenaga listrik.

Kendaraan bertenaga listrik sudah menjadi trend dunia otomotif. Dan, Elon Musk diakui sebagai pionir mobil listrik.(*)

Selasa, 29 Juni 2021

Khianati Dogecoin, Elon Musk mulai melirik crypto lainnya yakni Shiba Inu

Khianati Dogecoin, Elon Musk mulai melirik crypto lainnya yakni Shiba Inu
Khianati Dogecoin, Elon Musk mulai melirik crypto lainnya yakni Shiba Inu.

BORNEOTRIBUN.COM - Khianati Dogecoin, Elon Musk mulai melirik crypto lainnya yakni Shiba Inu. 

Waduh, apakah ini pertanda Elon Musk sudah tidak investasi di Dogecoin lagi?

Sang pendiri Tesla ini mengaku bakal memberi nama Shiba Inu miliknya dengan nama Floki, hal ini dilontarkan melalui cuitannya beberapa hari lalu.

Elon Musk lirik Shiba Inu? Foto: Getty Images.

Spin-off Dogecoin yaitu Shiba Inu naik ke level tertinggi enam minggu pada hari Jumat. 

Elon Musk memang sering menuliskan berbagai hal kepada 57 juta pengikutnya mulai soal mobil listrik, luar angkasa hingga cryptocurrency belakangan ini. 

Tidak mengherankan, cuitan Elon Musk mendatangkan akibat pada harga crypto yang ada seperti Dogecoin, bahkan Bitcoin dan crypto lainnya.

Shiba Inu.

Sejak tweet-nya, Shiba Inu meningkat 16% dengan harga USD 0,00000790. 

Shiba Inu sendiri mirip dengan Doge yang cuma koin meme. 

Shiba Inu melabelkan diri sebagai 'pembunuh' Dogecoin. 

Koin berbasis di China ini merupakan koin yang cukup banyak diinvestasikan orang-orang dan menjadi koin dengan nilai tertinggi yaitu di posisi ke-28.

Yang bikin heran, Elon Musk adalah pendukung garis keras Dogecoin -- sampai dipanggil dengan julukan 'Doge Father'. 

Walaupun Dogecoin juga baru naik sebanyak 25% pada hari Jumat setelah menerima dukungan dari salah satu pendiri Ethereum Charles Hoskinson, tanda tanya ini membuat orang sangsi untuk menyimpan uang di sana.

Sementara itu, masih belum jelas apakah referensi Musk ke Shiba Inu murni kebetulan atau dilakukan untuk mendongkrak harganya. Demikian dilansir Business Today India, Senin (28/6/2021). (*)

Kamis, 25 Maret 2021

Elon Musk: Tesla Dapat Dibeli dengan Bitcoin

Elon Musk: Tesla Dapat Dibeli dengan Bitcoin
Representasi mata uang virtual Bitcoin di depan logo Tesla, 9 Februari 2021. (Foto: ilustrasi/REUTERS / Dado Ruvic)

BorneoTribun -- Kepala Tesla Inc Elon Musk mengatakan pada hari Rabu (24/3) bahwa kendaraan Tesla sekarang dapat dibeli menggunakan bitcoin. Opsi tersebut akan tersedia juga di luar Amerika Serikat akhir tahun ini.

"Anda sekarang dapat membeli Tesla dengan bitcoin," cuitnya di Twitter, Rabu (24/3). "Bitcoin yang dibayarkan ke Tesla akan dipertahankan sebagai Bitcoin, tidak dikonversi ke mata uang fiat."

Reutersmelaporkan, bulan lalu Tesla telah membeli $1,5 miliar bitcoin dan akan segera menerimanya sebagai bentuk pembayaran untuk mobil. Hal tersebut mengakibatkan harga mata uang kripto paling populer di dunia ini melonjak.

Mendarat di Mars Sebelum 2030

Pada kesempatan yang berbeda, Musk mencuit, Selasa (23/3), bahwa SpaceX miliknya akan mendaratkan roket Starship di Mars jauh sebelum tahun 2030.

Perusahaan luar angkasa swasta tersebut telah menghimpun ekuitas sekitar $850 juta atau sekitar Rp 12,24 triliun pada bulan Februari bahkan ketika prototipe roket Starship meledak saat melakukan pendaratan setelah peluncuran uji ketinggian.

Prototipe SN9 adalah model uji roket angkat berat yang dikembangkan oleh SpaceX untuk membawa manusia dan 100 ton kargo untuk misi masa depan ke Bulan dan Mars.

Musk, yang memimpin beberapa perusahaan futuristik, termasuk Tesla Inc, Neuralink dan Boring Co, mengatakan pada hari Selasa (23/3) bahwa "ambang batas yang sangat sulit membuat Mars Base Alpha mandiri."

Penerbangan orbital pertama direncanakan dilakukan pada akhir tahun. Musk mengatakan bahwa dia bermaksud untuk menerbangkan miliuner Jepang Yusaku Maezawa keliling Bulan dengan Starship pada tahun 2023. [ah/au]

Oleh: VOA Indonesia