|
Pertemuan Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting di Nusa Dua, Bali. (borneoJakarta/ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta) |
borneoJakarta - Perhelatan Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20 di Nusa Dua, Bali, menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperkuat kemitraan perdagangan Indonesia dengan berbagai negara anggota.
Menteri Perdagangan Zulkifi Hasan, Menteri Koordinator bidang Peremonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menggelar pertemuan bilateral secara maraton dalam dua hari penyelenggaraan.
Pihak pertama yang ditemui Mendag Zulkifli adalah Menteri Perdagangan Republik Korea, Ahn Dukgeun. Kedua Menteri membahas sejumlah isu perdagangan dan ekonomi, baik di forum bilateral, regional dan global.
Dalam forum tersebut antara lain dibahas mengenai persiapan implementasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Republik Korea (IK-CEPA) dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), Presidensi G20 Indonesia, serta kerja sama rantai pasok global.
Kemudian, Mendag melanjutkan pertemuan dengan Wakil Presiden Eksekutif/Komisaris Eropa (EVP) untuk Perdagangan, Valdis Dombrovskis. Di kesempatan itu, Indonesia berupaya melakukan percepatan perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Eropa (IEU–CEPA).
Perundingan IEU–CEPA telah dimulai pada 2016 dan akan memasuki putaran ke-12 pada Oktober 2022. Zulkifli Hasan menyampaikan pentingnya upaya bersama untuk mencapai kesepakatan dalam isu-isu yang masih terbuka. Sehingga perjanjian tersebut dapat segera terealisasi.
Setelah itu, Mendag menyapa Menteri Pertumbuhan Perdagangan dan Ekspor Selandia Baru, Damien O'Connor, untuk mendorong ekspor produk potensial ke Selandia Baru.
Mendag menyambut baik peningkatan total nilai perdagangan antara Indonesia dan Selandia Baru di 2021 yang mencapai 35,66 persen dibandingkan tahun sebelumnya, namun masih banyak potensi yang perlu dieksplorasi guna meningkatkan nilai perdagangan bilateral kedua negara.
Kedua Menteri juga sepakat mendorong peningkatan perdagangan dan kerja sama di fora-fora internasional seperti di ASEAN, Australia, New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA), Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan G20.
Saat bertemu Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong, Zulkifli sepakat untuk mengeksplorasi potensi-potensi kerja sama di sektor baru, mengingat negeri singa merupakan mitra strategis RI.
Adapun sektor-sektor yang diindikasikan dapat dieksplorasi lebih lanjut oleh kedua Menteri antara lain perdagangan jasa dan ekonomi hijau (green economy).
Pertemuan bilateral berlangsung hingga larut malam, di mana Zulkifli berkesempatan melanjutkan bilateral dengan Menteri Industri, Perdagangan, dan Pariwisata Spanyol María Reyes Maroto Illera. Pertemuan dengan Spanyol membahas peluang kerja sama bilateral di bidang perdagangan, khususnya di tengah tantangan perekonomian global saat ini.
Selanjutnya, Zulkifli menggelar pertemuan dengan Arab Saudi. Mendag mendorong segera dimulainya perundingan persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Arab Saudi.
Arab Saudi merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia di kawasan Timur Tengah, namun potensi perdagangan kedua negara belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu Indonesia mengusulkan peningkatan hubungan perdagangan dan investasi melalui pembentukan kemitraan ekonomi komprehensif secara bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi.
Pada kesempatan tersebut, Indonesia juga menggelar pertemuan dengan US Trade Representative, Ambassador Katherine Tai, yang mewakili Pemerintah Amerika Serikat. Sementara dari Indonesia, hadir Menko Airlangga Haertarto dan Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita.
Indonesia-Amerika Serikat siap memacu industri semikonduktor, karena Indonesia memiliki sumber daya bahan baku seperti pasir silika yang melimpah di beberapa wilayah Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Investasi yang akan hadir nanti diharapkan dapat memperkuat rantai nilai di sektor-sektor industri lainnya, seperti otomotif, komunikasi, dan elektronik.
Menko Airlangga dan Menperin Agus juga berkesempatan bertemu dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), di mana keduanya berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dalam pengembangan sektor industri manufaktur.
Dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan, Usaha Kecil, Promosi Ekspor, dan Perdagangan Internasional Kanada Mary Ng , Mendag Zulkifli memperkuat hubungan kedua negara.
Hal itu terkait kerangka Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), di mana perundingan putaran ketiga akan dilaksanakan pada 31 Oktober-4 November 2022 secara virtual. Kedua Menteri juga membahas peningkatan hubungan dagang Indonesia dan Kanada, baik dalam forum bilateral, regional, maupun multilateral.
Kemudian, bilateral dengan Afrika Selatan bertujuan untuk menjajaki Preferential Trade Agreements (PTA) guna memperkuat manufaktur kedua negara. PTA antara Indonesia-Afsel bertujuan untuk membuka peluang pasar.
Indonesia dan Afrika Selatan sama-sama kaya akan produk mineral dan logam mulia. Keduanya mencoba untuk secara moderat menerapkan kontrol terhadap ekspor, terutama ekspor bahan baku. Dengan harapan, dapat mendorong hilirisasi produk mineral tersebut menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
Kontrak dagang
Pada TIIMM G20, Mendag juga menyaksikan penandatanganan kontrak dagang antara Indonesia dan beberapa negara, di antaranya dengan Korea Selatan senilai 7 juta dolar AS.
Penandatanganan tiga kontrak dagang itu menunjukkan eratnya hubungan perdagangan kedua negara. Sejumlah komoditas unggulan Indonesia yang diminati yaitu produk olahan singkong, porang, dan kentang.
Selanjutnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyaksikan penandatanganan kesepakatan dagang berupa nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara delegasi bisnis Indonesia dan India senilai hampir 1 miliar dolar AS.
MoU tersebut ditandatangani oleh PT Niramas Utama dengan Asia Confectionery LLP untuk produk jelly INACO, Perum BULOG dengan Allanasons Pvt Ltd (daging kerbau beku), APICAL Group (AAA Oils & Fats Pte Ltd) dengan ANA Oils and Fats (minyak kelapa sawit), PT Trishakti Sejahtera Indonesia dengan Suraj International Trading Agency (furnitur).
Kemudian, PT Royal Exotic Indonesia dengan Synova Crop Science Pvt Ltd (jenitri), PT Agro Inti Semesta dengan NCS Industries Pvt Ltd, Mirra Oils Pvt Ltd dan Pyramid Energy General Trading LLC (minyak kelapa sawit).
Setelah itu, Mendag menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) business-to-business (B2B) antara pelaku usaha Indonesia dan pelaku usaha Persatuan Emirat Arab (PEA) senilai 3,6 juta dolar AS.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh 11 pelaku usaha Indonesia sebagai pemasok dengan dua pelaku usaha PEA. Sedangkan produk-produknya meliputi garmen, buah-buahan, grocery food (makanan kelontong), alas kaki, perkakas plastik, furnitur, pencahayaan, dan kerajinan tangan.
Sebelum menyaksikan penandatanganan MoU, Mendag Zulkifli Hasan dan Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri Persatuan Emirat Arab (PEA), Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi melakukan pertemuan bilateral yang membahas perkembangan ratifikasi persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan PEA (IUAE–CEPA).
Dengan demikian, Indonesia menandatangani lebih dari 2 miliar dolar AS selama penyelenggaraan TIIMM G20 di Nusa Dua, Bali.
Pada kesempatan itu, Zulkifli juga membidik peningkatan ekspor jasa lewat penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Xtramile Solutions Pty Ltd Australia.
Kerja sama dengan Australia dinilai menjadi bagian penting dalam mencapai kinerja ekspor jasa Indonesia yang lebih memuaskan di masa depan.
Dalam MoU tersebut, Xtramile Solutions Pty Ltd akan merekrut lulusan Fakultas MIPA Jurusan Ilmu Komputer UGM tahun 2023-2028.
Sederet pertemuan bilateral tersebut menunjukkan bahwa Indonesia ingin menjajaki, memperluas, dan memperkuat kerja sama perdagangan dengan berbagai negara. Selain itu, pertemuan tersebut juga menunjukkan bahwa Indonesia menjadi negara mitra dagang strategis bagi negara lainnya.
Pewarta : Sella Panduarsa Gareta
Editor: Yakop