BKN Tunda Pendaftaran CPNS & P3K, Hendrikus Hengki: Keluhan Guru Agama Terakomodir dan Rasa Keadilan dapat Terpenuhi
Anggota DPRD Kabupaten Sanggau dari Fraksi PDI Perjuangan, Hendrikus Hengki, S.T. |
Anggota DPRD Kabupaten Sanggau dari Fraksi PDI Perjuangan, Hendrikus Hengki, S.T. |
Anggota DPRD Kabupaten Sanggau dari Fraksi PDIP Hendrikus Hengki. |
Anggota DPRD Kabupaten Sanggau dari Fraksi PDIP Hendrikus Hengki, ST . |
Warga Desa Suruh Tembawang. |
Ketua DPC Gerindra dan Anggota DPRD Kabupaten Sanggau, Robby Sugianto, SE. |
Dok. Foto |
Bupati Sanggau, Paolus Hadi menyampaikan nota pengantar KUA-PPAS Tahun 2021 kepada DPRD Kabupaten Sanggau. (Foto: BT/LB/HMS) |
BorneoTribun | Sanggau, Kalbar - Bupati Sanggau, Paolus Hadi, S.IP, M.Si menyampaikan nota pengantar Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2021, Senin (19/10/2020). KUA – PPAS tersebut disampaikannya dalam rapat paripurna ke-25 masa persidangan ke – 1 tahun sidang 2020 – 2021 DPRD Kabupaten Sanggau yang berlangsung di lantai III gedung DPRD Sanggau.
Rapat yang dipimpin Ketua DPRD Sanggau, Jumadi didampingi dua unsur pimpinan lainnya Timotius Yance dan Acam itu juga dihadiri Sekda Sanggau, Ir. Kukuh Triyatmaka, MM, jajaran Forkompimda, pihak perbankan, Anggota DPRD Sanggau dan pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Sanggau.
Ditemui usai mengikuti rapat paripurna, Bupati Sanggau Paolus Hadi mengatakan, tahun anggaran 2021, pihaknya memfokuskan pada penguatan ekonomi.
“Di RPJMD kita tahun 2021 itu masih bicara penguatan ekonomi, juga soal IPM, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Jadi arah dan prioritas pembangunan kita ke sana,” ujar PH sapaan akrab Bupati Sanggau Paolus Hadi.
PH menjelaskan, berdasarkan target RPJMD, kebutuhan Anggaran Pemkab Sanggau sangatlah besar, namun dikarenakan secara nasional terjadi pengurangan anggaran, oleh karenanya akan ada evaluasi RPJMD.
“Tapi dengan anggaran yang kita punya dari pendapatan yang diperkirakan Rp 1,5 trilyun lebih, akan kita bagikan dengan benar untuk kita belanjakan yang pada akhirnya memaksa kita untuk devisit. Devisit inilah nanti yang menambahkan lagi jumlah belanja kita. Kita berharap Silpa 2020 ini mampu menutupi devisit itu,” harap Bupati Sanggau.
Untuk program peningkatan ekonomi di tahun depan, lanjut dia adalah dengan memperkuat UMKM di Kabupaten Sanggau.
“Tentu kita tidak bisa bekerja sendiri dengan tidak hanya menghandalkan APBD saja, tapi juga dengan memanfaatkan dana lain termasuk perbankan yang memberikan peluang cukup besar untuk UMKM kita dengan berbagai bantuannya,” pungkas Bupati Sanggau Paolus Hadi. (red)
Anggota DPRD Kabupaten Sanggau Leonardo Agustono Silalahi. (Foto: BT/LB) |
BorneoTribun | Sanggau, Kalbar - Masyarakat di Kecamatan Entikong, Perbatasan Entikong - Malaysia Sarawak, mengharapkan Pemerintah Provinsi (PemProv) KalBar untuk membangun Sekolah Menengah Atas (SMA) berstatus negeri untuk menampung anak-anak di daerah itu. Harapan tersebut disampaikan warga, dalam hal ini di wakili anggota DPRD Kabupaten Sanggau, Leonardo Agustono Silalahi saat dihubungi oleh media ini melalui WhatsApp, Senin, 19/10/2020.
Warga Perbatasan di Kecamatan Entikong mengatakan, sudah cukup lama warga di kecamatan tersebut mengharapkan kehadiran Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri untuk menampung anak-anak yang menyelesaikan pendidikan SMP sederajat.
Disebabkan tidak adanya SMA negeri tersebut, pelajar dari Kecamatan Entikong terpaksa harus melanjutkan pendidikan ke daerah lain atau ke kecamatan lain, bahkan ke Kabupaten dan ke Provinsi. "Kecamatan Entikong salah satunya kecamatan di Kabupaten Sanggau yang tidak memiliki SMA, padahal masyarakatnya cukup banyak, termasuk anak-anak usia sekolah," ungkapnya.
Anggota DPRD Kabupaten Sanggau Leonardo Agustono Silalahi menyatakan akan memperjuangkan dan menyampaikan aspirasi pembangunan SMA negeri tersebut ke Dinas Pendidikan Provinsi KalBar bahkan ke Kemendikbud.
Kita terus menyuarakan dan berusaha agar pemerintah bisa menghadirkan SMA Negeri di Entikong dan Penambahan sekolah SMA negeri Sekayam, apalagi dengan kondisi Guru pendidik yang sangat Kurang, Guru SD, SMP dan SMA.
Guru PNS yang sudah berkurang karena sudah Masa pensiun, begitu juga Guru - Guru Honor yang sudah lama Mengabdi menjadi honor perlu juga diperhatikan nasib mereka kedepan seperti apa,
Semoga Pak menteri Pendidikan Nadiem Makarim bisa juga mendengar keluhan masyarakat kami diperbatas yang masih memerlukan tempat untuk menganyomi pendidikan di Sekolah SMA negeri bagi anak - anak kami,
"Apalagi Entikong Berbatasan Langsung dengan Sarawak Malayasi, Kita sangat kasihan kepada anak-anak, apalagi dengan berlakunya Zonasi, mereka sangat keberatan dikarenakan jauh dari sekolah - sekolah yang ada. Harapan kami, mewakili masyarakat Perbatasan, supaya pemerintah segera membangun SMA Negeri di Entikong Dan Sekayam."Harapnya. (YK/LB)
Subscribe di situs ini untuk mendapatkan update berita terbaru