Berita Borneotribun.com: DIGITAL CURENCY Hari ini
Tampilkan postingan dengan label DIGITAL CURENCY. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DIGITAL CURENCY. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 September 2021

China Bitcoin Cs Ilegal, Xi Jinping Resmi Binasakan Uang Kripto

China Bitcoin Cs Ilegal, Xi Jinping Resmi Binasakan Uang Kripto
China Bitcoin Cs Ilegal, Xi Jinping Resmi Binasakan Uang Kripto

 

BorneoTribun - Pemerintah China menutup ruang bagi uang kripto seperti Bitcoin, Dogecoin hingga Ethereum berkembang di negara. Pemerintahan Xi Jinping melarang semua aktivitas cryptocurrency mulai dari penambangan hingga transaksi. 

Ini terjadi bahkan saat China tercatat sebagai salah satu pasar terbesar uang kripto di dunia.

Bahkan dari kabar terbaru, bank sentral atau People Bank of China (PBoC) mengatakan seluruh transaksi cryptocurrency ilegal dan melarang token digital. Laporan BBC juga menyebut, PBoC mengingatkan aktivitas dari cryptocurrency sangat berbahaya untuk keselamatan aset masyarakat, dikutip Selasa (28/9/2021). 

Dilansir dari CNBC Internasional, PBoC menambahkan, "Pertukaran mata uang virtual luar negeri yang menggunakan internet untuk menawarkan layanan kepada penduduk domestik juga dianggap sebagai aktivitas keuangan ilegal." PBoC bahkan memiliki beragam cara untuk mematikan Bitcoin Cs. 

Ini dari peningkatan sistem untuk memantau transaksi mengenai cryptocurrency dan menghentikan adanya investasi spekulatif. Atas kebijakan, dua bursa penukaran cryptocurrency terbesar, Huobi dan Binance, memutuskan hubungan dengan pengguna di China. 

Huobi menghentikan pendaftaran pengguna baru dari China daratan dan akan mengakhir kontrak dengan pengguna di China paling lambat akhir tahun ini. "Huobi Global akan keluar secara tertib dari client China Dataran yang ada dan menjamin keamanan aset yang mereka miliki," ungkap Huobi. 

Seorang juru bicara Binance mengatakan perusahaan tidak memiliki operasi pertukara di China dan memblokir IP China. "Binance menjalankan kewajiban kepatuhannya dengan sangat serius dan berkomitmen untuk mengikuti persyaratan regulator lokal di mana pun kami beroperasi," ujar Binance, seperti dikutip dari Laporan Bloomberg. 

Upaya China untuk menghilangkan cryptocurrency dari negara tersebut dimulai dari 2017. Pemerintah saat itu melarang penawaran koin perdana atau initial coin offering (ICO) yakni cara menerbitkan token digital serta mengumpulkan uang. China juga menutup seluruh usaha pertukaran uang kripto di dalam negari. 

Dua tahun berikutnya, pada 2019 China juga meluncurkan aturan baru untuk melarang aktivitas penambangan Bitcoin. Sebagai informasi aktivitas itu memecahkan kode matematika rumit menggunakan komputer khusus. 

Sejak saat itu China secara aktif menutup sejumlah penambangan yang ada serta sejenisnya. Pada kuartal I-2021, China membuat perintah para lembaga keuangan misalnya bank, non bank, serta fintech seperti Alipay dan WeChat Pay untuk menyelenggarakan layanan transaksi cryptocurrency.[CNBC]

Selasa, 07 September 2021

Bye-Bye Dolar AS, Perdagangan Indonesia-China Kini Resmi Pakai Rupiah dan Yuan

Bye-Bye Dolar AS, Perdagangan Indonesia-China Kini Resmi Pakai Rupiah dan Yuan
Yuan dan Rupiah/Google

 

KARAWANGPORTAL - Bank Indonesia (BI) bersama People's Bank of China (PBC) pada Senin 6 September 2021 ini secara resmi memulai implementasi kerja sama penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal (Local Currency Settlement/LCS) antara Indonesia dan China. 

BI menjelaskan kerangka kerja sama dimaksud meliputi, antara lain penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung atau direct quotation dan relaksasi regulasi tertentu dalam transaksi valuta asing antara mata uang rupiah dan yuan. 

Kerangka kerja sama ini disusun berdasarkan nota kesepahaman yang telah disepakati dan ditandatangani oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur PBC Yi Gang pada tanggal 30 September 2020. 

"Selain dengan China, BI juga telah memiliki kerangka kerja sama LCS dengan beberapa negara mitra lainnya saat ini, yaitu Jepang, Malaysia, dan Thailand," dikutip dari Antara, Senin (6/9/2021). 

Implementasi kerja sama ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan oleh BI untuk mendorong penggunaan mata uang lokal yang lebih luas dalam penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi langsung dengan berbagai negara mitra. 

Dengan demikian, perluasan penggunaan LCS diharapkan dapat mendukung stabilitas rupiah melalui dampaknya terhadap pengurangan ketergantungan pada mata uang tertentu di pasar valuta asing domestik. 

Bank sentral mencatat penggunaan LCS memberikan banyak manfaat langsung kepada pelaku usaha, seperti biaya konversi transaksi valuta asing yang lebih efisien, tersedianya alternatif pembiayaan perdagangan dan investasi langsung dalam mata uang lokal, tersedianya alternatif instrumen lindung nilai dalam mata uang lokal, dan diversifikasi eksposur mata uang yang digunakan dalam penyelesaian transaksi luar negeri. 

Untuk mendukung operasionalisasi kerangka LCS menggunakan rupiah dan yuan ini, BI dan PBC telah menunjuk beberapa bank di negara masing-masing untuk berperan sebagai Appointed Cross Currency Dealer (ACCD). [liputan6]

Rabu, 01 September 2021

Awal 2022 Bank Sentral Nigeria Luncurkan Mata Uang Kripto

Awal 2022 Bank Sentral Nigeria Luncurkan Mata Uang Kripto
Awal 2022 Bank Sentral Nigeria Luncurkan Mata Uang Kripto

 

KARAWANGPORTAL - Nigeria pada akhir tahun ini akan meluncurkan mata uang kripto (cryptocurrency) yang diiniasiasi oleh bank sentral setempat. 

Dari segi teknis operasional aset kripto, bank sentral menggandeng Bitt Inc sebagai mitra teknis, kata Central Bank of Nigeria, Senin (30 Agustus 2021). 

Bitt yang berkantor pusat di Barbados, sebuah negara kepulauan di antara perbatasan Laut Karibia dan Samudra Atlantik yang dijuluki “Little England”, awal tahun memulai pengembangan “DCash”—mata uang digital bank sentral (CBDC) yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Serikat Karibia Timur. 

Rencana peluncuran mata uang kripto yang diberi nama “eNaira” itu setelah Nigeria melarang bank dan lembaga keuangan setempat memfasilitasi transaksi mata uang kripto pada Februari lalu, tulis Reuters. 

Gubernur Central Bank of Nigeria, Godwin Emefiele, mengatakan eNaira akan beroperasi sebagai dompet digital yang memungkinkan pelanggan dapat menyimpan dananya di rekening bank. 

Dalam sebuah pernyataan kemarin, Emefiele menegaskan, mata uang tersebut akan mempercepat inklusi keuangan dan memungkinkan arus masuk pengiriman uang yang lebih murah dan lebih cepat.[]

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno