Berita Borneotribun.com: DBD Hari ini
Tampilkan postingan dengan label DBD. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DBD. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 Januari 2024

27 Kasus DBD Tersebar, Kapuas Hulu Tekankan Pencegahan Melalui 3M Plus

Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA (Teofilusianto Timotius)
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA (Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menekankan pentingnya upaya pemberantasan sarang nyamuk sebagai langkah efektif dalam mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kepala Bidang Pencegahan dan Pengadilan Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu, Kastono, menyampaikan bahwa melibatkan masyarakat dalam gerakan 3M plus merupakan strategi yang cukup berhasil, termasuk di lingkungan sekolah.

"Kami minta masyarakat turut serta melakukan pencegahan DBD dengan cara 3M plus, karena cara itu cukup efektif, termasuk di lingkungan sekolah," ujar Kastono di Putussibau Kapuas Hulu pada hari Selasa.

Gerakan 3M plus melibatkan kegiatan seperti menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang yang dapat menjadi tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.

Kastono menjelaskan bahwa hingga pekan ketiga Januari 2024, Kabupaten Kapuas Hulu telah mencatat 27 kasus DBD yang tersebar di 10 kecamatan. Rincian sebaran kasus DBD melibatkan beberapa kecamatan, antara lain Putussibau Utara, Kalis, Mentebah, Boyan Tanjung, Pengkadan, Seberuang, Sekitau, Silat Hilir, Embaloh Hilir, dan Bunut Hilir.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu telah mengambil berbagai langkah untuk menangani dan mencegah penyebaran DBD, termasuk penyuluhan di lingkungan sekolah, sosialisasi kepada masyarakat, dan kunjungan ke rumah penduduk serta keluarga pasien di rumah sakit.

Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan prinsip 3M plus dianggap sangat penting dalam upaya pencegahan penyakit DBD. Kastono menekankan bahwa pengasapan juga dilakukan secara rutin, namun gerakan 3M plus secara massal dianggap sebagai pendekatan yang paling efektif.

Tidak hanya itu, penyuluhan tentang pengenalan ciri-ciri penyakit DBD juga menjadi bagian dari upaya pencegahan. Oleh karena itu, masyarakat yang mengalami gejala DBD diminta untuk segera mencari penanganan medis.

"Jangan terlambat dalam penanganan pasien, jika ada keluarga atau anak mengalami demam tinggi segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat," tambah Kastono.

Sumber: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Senin, 18 Desember 2023

PMI Kabupaten Landak Laksanakan Fogging Di Kecamatan Ngabang

PMI Kabupaten Landak Laksanakan Fogging Di Kecamatan Ngabang
PMI Kabupaten Landak Laksanakan Fogging Di Kecamatan Ngabang.
LANDAK – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Landak melaksanakan fogging dan pembagian bubuk Abate di daerah Kecamatan Ngabang yang memiliki kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tinggi yakni di Desa Hilir Kantor, Desa Hilir Tengah, Desa Amboyo Inti, Desa Mungguk dan Desa Tebedak, serta fogging juga dilakukan diberbagai tempat seperti sekolahan, pasar jati, Pondok Pesantren Nurul Islam, PT. PMS Ngabang dn di rumah masyarakat.

Ketua PMI Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa mengatakan bahwa pelaksanaan fogging dan pembagian bubuk Abate sebagai bentuk kepedulian PMI kepada masyarakat dan membantu Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Landak untuk memberantas penyebaran kasus DBD di Kabupaten Landak.

"Hari ini (Senin.Red) kita dari PMI melaksanakan fogging di rumah masyarakat, sekolah, perkantoran serta daerah pasar dan pembagian bubuk Abate pada daerah-daerah yang kasus DBD nya tinggi di Kecamatan Ngabang, semoga dengan kegiatan ini kami dapat membantu pemerintah daerah dalam upaya menurunkan kasus DBD di Kabupaten Landak," ucap Karolin.

Lebih lanjut Karolin mengingatkan kepada masyarakat selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan menjalankan program 3M plus agar secara bersama-sama dan bergotong royong memberantas DBD di Kabupaten Landak.

"Saya selalu mengingatkan masyarakat untuk bersama-sama pemerintah memberantas penyebaran kasus DBD yakni dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan menjalankan program 3M plus. Kami PMI terus berusaha membantu baik dalam bentuk sosialisasi maupun melaksanakan fogging dan pembagian bubuk Abate, dan kegiatan ini akan kita rencanakan juga untuk di kecamatan lain di Kabupaten Landak," terang Karolin.

Kepala Puskesmas Ngabang Albertus Sujatmiko yang turut hadir pada pelaksanaan fogging dan pembagian bubuk Abate dari PMI Kabupaten Landak menjelaskan bahwa desa-desa yang dilakukan fogging tersebut merupakan desa yang memiliki kasus DBD tinggi pada wilayah kerja Puskesmas Ngabang.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada PMI Kabupaten Landak yang telah melaksanakan fogging dan pembagian bubuk Abate pada daerah-daerah yang kasus DBD tinggi, seperti di Desa Hilir Kantor ada 49 kasus, Desa Hilir Tengah 45 kasus dan Desa Tebedak 22 kasus DBD," jelas Sujatmiko.

Rabu, 13 Desember 2023

Cegah DBD, Polres Kubu Raya Lakukan Fogging Lingkungan Asrama Polri

Cegah DBD, Polres Kubu Raya Lakukan Fogging Lingkungan Asrama Polri
Cegah DBD, Polres Kubu Raya Lakukan Fogging Lingkungan Asrama Polri.
KUBU RAYA - Upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah di lingkungan Polres Kubu Raya dan asrama Polri, Sidokes Polres Kubu Raya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kubu Raya melakukan Fogging sebagai upaya antisipasi terhadap kembang biak nyamuk aedes Aegypti  pasca tingginya curah hujan yang melanda Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (13/12/23).

Kapolres Kubu Raya AKBP Arief Hidayat saat dikonfirmasi melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya AIPTU Ade adanya kegiatan pengasapan atau fogging oleh Sidokes Polres Kubu Raya bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya yang dilakukan di lingkungan Polres Kubu Raya dan Asrama Polri.

" Fogging ini bertujuan upaya menjaga lingkungan Polres Kubu Raya beserta Asrama terhindar dari penyakit Demam Berdarah dikarenakan tingginya curah hujan yang melanda Kabupaten Kubu Raya, sehingga didapati genangan air yang diakibatkan hujan dan pasang surut air sungai, sehingga meninggalkan genangan air, dimana kita ketahui bersama genangan air bisa menjadi wadah berkembang biaknya nyamuk aedes Aegypti,"kata Ade.

" Personil Polres Kubu Raya juga melakukan pembersihan di area perkantoran dan lingkungan asrama guna meniadakan tempat berkembangnya nyamuk aedes Aegypti, sehingga harapan kita tidak ada personil maupun warga asrama Polri yang terkena penyakit DBD,"terangnya.

" Demam berdarah adalah penyakit infeksi akibat virus  yang menular melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala, serta nyeri tulang dan otot. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah berisiko mengancam nyawa,"ujar Ade.

" Kita ketahui bersama penyakit DBD ini dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa, penyakit ini menular ketika nyamuk pembawa virus Dengue menggigit penderita demam berdarah, ungkapnya.

" Kami dari Polres Kubu Raya dengan ini menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar di masa tingginya curah hujan di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Kubu Raya untuk menjaga lingkungannya lakukan pembersihan lingkungan di tempat-tempat yang rawan akan kembang biak nyamuk aedes Aegypti agar terhindar dari penyakit Demam Berdarah,"tutup Ade.

Sabtu, 18 November 2023

SE KLB DBD Ditandatangani Plt. Bupati Sanggau, Yohanes Ontot

Foto : Plt. Bupati Sanggau, Yohanes Ontot.
SANGGAU – Surat Edaran (SE) Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) telah ditandatangani Pelaksana tugas (Plt) Bupati Sanggau, Yohanes Ontot per 17 November 2023. Semua organisasi perangkat daerah (OPD) terkait diminta serius dalam menangani DBD.

“SE KLB sudah, positif mulai hari ini (Jumat 17/11/2023). Sudah saya tanda tangani. Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik, sebagai rambu-rambu bagi setiap OPD untuk menyesuaikan tindakkannya. Saya kira dinas-dinas terkait harus tunning dia, harus care dia, harus mampu mengakomodir dan mengkoordinir seluruh jajaran di bawah. Terkoordinir dan terintegrasi,” tegasnya Yohanes Ontot ditemui wartawan usai apel pencegahan dan kesiapsiagaan, penanggulangan DBD, Jumat (17/11/2023).

Ontot juga mewanti-wanti, OPD atau dinas terkait tidak bisa lagi landai-landai dalam hal penanggulangan DBD. KLB, kata dia, mengisyaratkan bahwa DBD sudah tidak dalam batas yang normal. Harus bergerak cepat, tegas, dan terkoordinasi.


“Kalau dia senyamannya berjalan, oh tidak bisa. Kalau kejadian luar biasa orang berjalan landai-landai saja seperti melihat situasi-situasi yang biasa saja, itu tidak bisa. Harus dia bergerak cepat, tegas, koordinasi, kiri-kanan, depan-belakang. Kalau kejadian luar biasa dianggap hal yang normal, tidak usah kita buat KLB,” tegasnya lagi.

Meski begitu, Ontot juga mengakui sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan DBD masih sangat kurang. Ia mengaku sudah menggelar rapat antar OPD, perbankan dan perusahaan.

“Paling tidak mereka bisa kongsi beli satu. Dari Pak Kajari ada (alat fogging). Sekali lagi kita semua terutama instansi teknis bekerja lebih efektif, lebih serius. Bukan mereka tidak serius, tapi ini kejadian luar biasa, harus gaspol,” terangnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Sanggau itu berharap DBD dapat ditekan dan tak ada lagi kasus baru.

“Harapan kita dengan gerakan massal, gerakan moral kemanusiaan, mudah-mudahan wabah demam berdarah ini bisa kita tekan dan kita basmi bersama-sama masyarakat luas,” pungkasnya.

Plt. Bupati Sanggau Menandatangani Surat Edaran Darurat Terkait DBD

Foto : Plt. Bupati Sanggau Menandatangani Surat Edaran Darurat Terkait DBD.
SANGGAU – Dr. Yohanes Ontot M.Si, yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Bupati Sanggau, telah mengambil langkah tegas dengan menandatangani Surat Edaran (SE) Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD). Langkah ini menandai kepedulian yang lebih serius dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menangani kasus DBD di Kabupaten Sanggau.

Pernyataan dari Plt. Bupati Sanggau ini disampaikan saat acara apel pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan DBD di Halaman Kantor Bupati Sanggau pada Jumat (17/11/2023). "SE KLB telah ditandatangani hari ini. Saya berharap langkah ini akan menjadi panduan bagi setiap OPD untuk bertindak. Dinas terkait harus bekerja sama, terkoordinasi, dan terintegrasi secara efektif dalam menangani masalah ini," ujar Plt. Bupati Yohanes Ontot.

Ditekankan juga bahwa semua dinas terkait tidak bisa lagi menganggap remeh penanggulangan DBD. KLB menunjukkan bahwa situasinya sudah di luar batas normal. Perlunya aksi yang cepat, tegas, dan terkoordinasi dari semua pihak terkait.

"Ketika ada kejadian luar biasa, kita tidak bisa berjalan dengan santai. Aksi harus cepat, tegas, dan terkoordinasi dari semua arah. Kita tidak bisa menganggap situasi luar biasa ini sebagai sesuatu yang biasa. Ini bukan waktu untuk bertindak lambat," tegasnya.

Yohanes Ontot juga mengakui keterbatasan sarana dan prasarana untuk pencegahan serta penanggulangan DBD di Kabupaten Sanggau. Dia telah mengadakan rapat antara OPD, perbankan, dan perusahaan untuk mengatasi hal ini.

"Dalam hal ini, setidaknya kita dapat berbagi sumber daya. Kita sudah memiliki bantuan fogging dari Kajari Sanggau. Semua pihak, terutama instansi teknis, harus bekerja lebih efektif dan serius. Ini bukan masalah kurangnya keseriusan, tetapi situasi luar biasa yang memerlukan respons maksimal," tambahnya.

Plt. Bupati Sanggau berharap untuk menekan angka kasus DBD dan menghentikan kasus baru. Untuk itu, kerjasama yang erat diperlukan, tidak hanya dari dinas terkait, tetapi juga dari masyarakat untuk memperhatikan lingkungan mereka sendiri.

"Marilah kita bersama-sama membasmi sarang nyamuk ini. Dengan gerakan bersama, semangat kemanusiaan, kita berharap wabah DBD dapat ditekan dan dibasmi bersama-sama dengan seluruh masyarakat," tandasnya.

Sumber : Diskominfo Sanggau

Selasa, 14 November 2023

320 Kasus, 5 Kematian di Sekadau: Henry Alpius Serukan Peran Aktif Masyarakat Cegah DBD

Foto: Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, S.Kep., M.M.
SEKADAU – Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, S.Kep., M.M., Mengingatkan Pentingnya Peran Masyarakat dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Usai Rapat Paripurna di Kantor DPRD, Kadiskes Henry Alpius menyampaikan keprihatinannya terkait peningkatan kasus DBD di Kabupaten Sekadau. Dengan angka terkini mencapai 320 kasus dan 5 kematian, Alpius menekankan perlunya peran aktif masyarakat dalam mencegah penyebaran penyakit ini.

"Ini terus meningkat, karena memang Dinas Kesehatan sedang giatnya untuk melaksanakan survei dalam rangka penemuan kasus DBD," ungkapnya.

Alpius berharap adanya penemuan kasus dapat mempercepat penanganan, menghindari keterlambatan dalam upaya pencegahan. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan sehat, khususnya dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui tindakan menutup, menguras, dan mendaur ulang barang-barang bekas.

"Fogging dilakukan dengan fokus di daerah-daerah yang memiliki kasus DBD. Kita usahakan dalam radius 300 meter melaksanakan foggingnisasi," tambahnya.

Selain itu, Alpius memberikan perhatian khusus kepada orangtua dengan anak kecil. Jika anak mengalami gejala demam, periksa secara cepat untuk memastikan penanganan dini.

"Dengan awal-awal penanganan, kita dapat mendeteksi kasus dengan baik, mencegah pendarahan, dan shock yang mungkin terjadi pada kasus DBD," tegas Henry Alpius.

Rabu, 01 November 2023

Waspada DBD, RSUD dan Dinkes PP dan KB Bersinergi Berantas Sarang Nyamuk

Foto: Direktur RSUD Kabupaten Sekadau, Tanjung Harapan.
SEKADAU - Meningkatnya kasus demam berdarah (DBD) yang dialami anak-anak membuat pihak Rumah Sakit Umum Daerah dan Dinas Kesehatan, PP dan KB Kabupaten Sekadau bersinergisitas melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), Sekadau pada hari Rabu, 1 November 2023.

Saat diwawancarai, Direktur RSUD Kabupaten Sekadau, Tanjung Harapan menyikapi kasus peningkatan demam berdarah saat ini. Ia menyampaikan jumlah tamu yang berkunjung lebih dari 100 orang. Perbulan Oktober saja terdata ada 70 an kasus, ungkapnya.

Pihak RSUD telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan fogging ke sekolah-sekolah serta mendata, pengecekan anak dan lingkungan sekolah.

Ia berharap DBD pada anak segera ditangani dan menggerakkan PSN untuk mencegah kenaikan kasus. Kita juga mendorong setiap petugas puskesmas, rumah sakit agar memberantas jentik di rumah-rumah dan lingkungan ,terutama penampungan air.

Kepala dinas kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Henry Alpius mengungkapkan kasus DBD saat ini memang terjadi kenaikan sehubungan dengan peningkatan curah hujan namun kita sudah antisipasi.

Untuk itu lanjut dirinya, kita melaksanakan program PSN dan telah melakukan fogging seluruh kasus yang tinggi, di lingkup sekolah.

"Tadi juga baru melaksanakan program pencegahan DBD di sekolah-sekolah, kami lihat anak, lingkungan sekolah banyak terjadi kasus," jelasnya.

Terkait curah hujan yang terus meningkat, Kepala Dinkes menghimbau masyarakat supaya lebih kearah kebersihan lingkungan dan PSN.

Dinas juga mengajak anak sekolah SD maupun SMP mencegah terjadinya demam berdarah agar mereka waspada terutama memperhatikan rumah bebas jentik.

"Disamping pelayanan-pelayanan, kita tinjau kesiapan puskesmas dan rumah sakit karena belum ada obat spesifik. Nah, Pemerintah daerah sifatnya membantu menurunkan gejala saja," tukas Henry Alpius saat diwawancarai di RSUD.

Hendry juga mengatakan, Bansos pelayanan KB yang diadakan Dinas Kesehatan yang kita fasilitasi mulai dilakukan satu (1) hari, Rabu (1/10) pagi.

"Itu program pertama di Kabupaten Sekadau," ungkapnya. (**)

Selasa, 24 Oktober 2023

Cegah DBD, Bhabinkamtibmas Bripka Subhan Bagikan Ikan Cupang untuk Basmi Jentik Nyamuk

Cegah DBD, Bhabinkamtibmas Bripka Subhan Bagikan Ikan Cupang untuk Basmi Jentik Nyamuk.
SEKADAU - Bhabinkamtibmas Polsek Sekadau Hilir, Bripka Subhan Syah Khan, dalam rangka mendukung program kesehatan Puskesmas Sekadau, menyerahkan bantuan 100 ekor Ikan Cupang untuk membasmi penyakit yang disebabkan oleh jentik Nyamuk.

Acara penyerahan ikan Cupang tersebut dilakukan pada Senin (23/10/2023) di Puskesmas Sekadau, dihadiri oleh Kepala Puskesmas Sekadau, Eko Budiarto, dan staf Puskesmas.

Bripka Subhan menjelaskan bahwa ikan Cupang yang diberikan merupakan hasil budidaya sendiri. Ikan Cupang ini akan membantu Puskesmas Sekadau dalam mengatasi penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.

"Ikan Cupang yang diletakkan di bak penampungan air dapat membasmi jentik-jentik nyamuk. Nyamuk merupakan vektor penyakit yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan masyarakat seperti demam berdarah, malaria, dan zika," ujar Bripka Subhan.

Setelah penyerahan, Puskesmas Sekadau beserta Bripka Subhan secara bersama-sama membagikan ikan Cupang ke rumah-rumah warga. Setiap bak penampungan air di rumah warga akan diisi dengan ikan Cupang. 

Melalui upaya ini, Kepala Puskesmas Sekadau, Eko Budiarto, berharap dapat mengurangi jumlah nyamuk dan dengan demikian mengurangi risiko penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tersebut.

"Terima kasih kepada Pak Bhabinkamtibmas atas bantuannya. Dengan adanya ikan Cupang di bak penampungan air, kami berharap dapat mengurangi jumlah nyamuk dan secara langsung mencegah penyebaran penyakit," kata Kepala Puskesmas.

Lebih lanjut, Kepala Puskesmas mengungkapkan harapannya bahwa dengan kerja sama yang baik antara pihak kepolisian, pemerintah, dan masyarakat, upaya pencegahan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk dapat menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.

"Dengan adanya program ini, diharapkan bahwa masalah kesehatan yang disebabkan oleh nyamuk dapat diminimalisir dan kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik," harapnya. (Tim)

Selasa, 03 Oktober 2023

Pj Wali Kota Singkawang ungkap 2 orang meninggal akibat DBD di Singkawang

Pj Wali Kota Singkawang ungkap 2 orang meninggal akibat DBD di Singkawang.
SINGKAWANG - Pj Wali Kota Singkawang Sumastro menjelaskan, dalam periode September 2023 hingga awal Oktober 2023 tercatat 68 kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu, dan dua orang warga yang terjangkit penyakit tersebut meninggal dunia.

"Saya mengimbau seluruh masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing dengan 3M, untuk mengantisipasi penyebaran kasus DBD di Kota Singkawang," katanya di Singkawang, Senin.

Intensitas curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini di Kota Singkawang dikhawatirkan berpotensi menjadi media berkembangbiaknya dan penyebaran kasus demam berdarah (DBD) di Kota Singkawang.

"Data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat mencatatkan per tanggal 27 September 2023 terdapat 3.047 kasus DBD dan menyebabkan 34 orang meninggal dunia, sementara di Singkawang, terdapat 68 kasus DBD dan 2 penderita meninggal dunia," katanya.

Disebutkan Sumastro, dengan menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, tong air dan tempayan.

"Membersihkan dan memanfaatkan kembali barang-barang bekas di sekitar rumah yang dapat menampung air hujan," tuturnya.

Selain itu, lanjut Sumastro, pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan bubuk abate pada tempat penampungan air. "Masyarakat bisa mendapatkan bubuk abate secara gratis di puskesmas-puskesmas di Kota Singkawang," katanya.

Ia juga mengimbau, apabila ada anggota keluarga terutama anak-anak yang mengalami demam untuk segera mendatangi puskesmas, klinik atau fasilitas kesehatan lainnya untuk dilakukan penanganan medis.

"Kepada masyarakat yang anggota keluarganya menderita DBD, mohon untuk bekerjasama dengan petugas puskesmas untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi di sekitar rumah penderita untuk menentukan tindakan pencegahan yang tepat seperti fogging atau tindakan lainnya," kata Sumastro.

Ia meminta kepada jajaran dinas kesehatan, puskesmas, camat, lurah, ketua RT dan ketua RW untuk mendorong peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit DBD melalui kegiatan PSN secara berkesinambungan.

"Mari, jaga keluarga kita dari penyakit demam berdarah dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita," tuturnya. (Tim)

Selasa, 12 September 2023

Dana Swadaya Masyarakat Digunakan untuk Fogging Pencegahan DBD di Dusun Kapuas Desa Sungai Ringin

Rapat Aksi Penggunaan Dana Swadaya Masyarakat untuk Fogging Pencegahan DBD di Dusun Kapuas Desa Sungai Ringin.
SEKADAU – Dalam upaya proaktif untuk melindungi kesehatan masyarakat untuk pencegahan DBD, bahwa kerja sama Pihak Kepolisian Bersama Dusun Kapuas Desa Sungai Ringin dan Puskesmas telah melaksanakan kegiatan fogging door to door.

Fogging door to door dipimpin langsung oleh Kadus Kapuas bersama dengan 6 RT selama 3 hari Penyemprotan mulai dari RT 8 sampai RT 11untuk memastikan lingkungan tetap bersih dan sehat bagi warga.

Kasat Samapta Polres Sekadau, Iptu Triyono, mengatakan bahwa fogging door to door sebagai respons terhadap keluhan dan kekhawatiran masyarakat terkait penyakit demam berdarah.

"Terkait keluhan tersebut, kami mengambil beberapa langkah untuk melakukan fogging dengan bekerja sama antara Sat Samapta Polres Sekadau dan pihak Desa Sungai Ringin bersama Puskesmas Sekadau Hilir." jelas Iptu Triyono.

Fogging ini dilakukan secara merata di setiap rumah di Dusun Kapuas, yang terdiri dari enam RT. Petugas melakukan penyemprotan insektisida untuk membasmikan nyamuk, khususnya nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan penyebab utama penyakit demam berdarah.

Selain fogging, petugas juga memberikan himbauan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. 

"Masyarakat dihimbau untuk membersihkan tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk, seperti genangan air, limbah, dan tempat penampungan air yang tidak tertutup rapat." kata Iptu Triyono. 

Sekretaris Desa Sungai Ringin, Sulisnan, sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh Polres Sekadau, Dusun Kapuas dan Puskesmas dalam mencegah penyakit demam berdarah di Desa Sungai Ringin.

Ia berharap kegiatan ini dapat membuat masyarakat lebih peduli dan proaktif dalam menjaga kebersihan lingkungan demi kesehatan bersama.

Sementara itu, Kadus Kapuas, Iswahyudi, menjelaskan bahwa kegiatan fogging ini sepenuhnya mengandalkan dana swadaya masyarakat, karena dana pemerintah daerah tidak ada.

Lebih lanjut, Iswahyudi menjelaskan bahwa warga di Dusun Kapuas telah mengambil inisiatif untuk mencegah DBD dengan menggunakan sumbangan dari masyarakat.

"Dana yang digunakan sepenuhnya berasal dari sumbangan masyarakat dan dibantu oleh pihak Kepolisian berupa minyak solar sebanyak 120 liter, serta alat semprotan dan obat fogging dari Puskesmas," ungkap Iswahyudi.

(Tim/Yk/Hr)

Kamis, 24 Agustus 2023

Lonjakan Kasus Demam Berdarah di Sekadau Kalbar, Tercatat 64 Kasus dan 1 Anak Meninggal Dunia

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, Henry Alpius.
SEKADAU – Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, menghadapi tantangan serius dengan adanya lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam laporan terbaru, tercatat 64 kasus DBD yang telah terjadi, dengan satu kasus yang tragis berakhir dengan kematian. Korban meninggal tersebut adalah seorang anak di Belitang.

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, mengungkapkan permasalahan ini dalam sebuah wawancara pada tanggal 23 Agustus 2023. "Jika dilihat dari trennya, kasus DBD mengalami peningkatan," ungkap Henry.

Tanggapan serius terhadap situasi ini datang dari Bupati Sekadau, yang telah mengeluarkan surat edaran mengenai kewaspadaan terhadap DBD. Surat edaran tersebut juga mempromosikan gerakan "1 Rumah 1 Juru Pemantau Jentik" serta pelaksanaan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 Plus. Surat edaran ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus DBD di Kabupaten Sekadau.

"Langkah satu-satunya yang dapat kita lakukan dalam upaya penanganan DBD adalah dengan menggerakkan masyarakat mulai dari tingkat rumah. Kemudian, melakukan pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk." jelas Henry.

Upaya ini melibatkan berbagai pihak, termasuk fasilitas pelayanan kesehatan dari puskesmas hingga rumah sakit.

Sebaran kasus DBD teridentifikasi di beberapa wilayah di Kabupaten Sekadau, seperti Belitang, Sungai Ayak Belitang Hilir, dan Sekadau Hilir.

Upaya pemberantasan nyamuk telah dilakukan melalui fogging di daerah-daerah tersebut, disertai dengan pendistribusian abate ke seluruh rumah tangga.

Henry juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap DBD. Jika gejala DBD terdeteksi, Henry menyarankan untuk segera mengunjungi pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dengan keluarnya surat edaran dari Bupati, diharapkan semua lapisan pemerintahan desa, kecamatan, serta masyarakat dapat bekerja sama dalam melaksanakan upaya pemberantasan sarang nyamuk. Semua pihak diharapkan berkontribusi untuk mengatasi ancaman serius ini demi kesejahteraan bersama.

(Tim/Yk/Hr)

Rabu, 23 Agustus 2023

Peningkatan Kasus DBD di Kapuas Hulu Mencemaskan, Masyarakat Diminta Waspada

Peningkatan Kasus DBD di Kapuas Hulu Mencemaskan, Masyarakat Diminta Waspada.
KAPUAS HULU - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu, yang terletak di Kalimantan Barat, telah mengeluarkan seruan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tengah merebak di 13 kecamatan di wilayah tersebut. Hingga saat ini, terdapat 85 individu yang telah terjangkit penyakit ini.

Dalam keterangan pada hari Rabu di Putussibau, Kapuas Hulu, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Kastono, mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar mereka. Fokus utama adalah pada genangan air yang memiliki potensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.

Kastono mengungkapkan bahwa sejak 21 Agustus 2023, DBD telah menyebar di 13 kecamatan dengan total 85 kasus yang terkonfirmasi positif. Dalam rincian sebarannya, Kecamatan Putussibau Utara melaporkan delapan kasus, Putussibau Selatan dengan 15 kasus, Kalis dua kasus, Bunut Hulu 10 kasus, Boyan Tanjung tiga kasus, Pengkadan empat kasus, Hulu Gurung satu kasus, Seberuang 18 kasus, Semitau enam kasus, Embaloh Hulu lima kasus, Batang Lupar enam kasus, Badau satu kasus, dan Kecamatan Empanang dengan enam kasus.

"Saat ini, belum ada laporan korban jiwa akibat DBD," ujar Kastono.

Dalam upaya menangani situasi ini, Kastono mengungkapkan bahwa selain merawat individu yang terinfeksi DBD, pihaknya juga sedang melaksanakan langkah-langkah pencegahan. Ini melibatkan pengasapan atau fogging untuk membasmi nyamuk, serta kegiatan sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar.

Namun, Kastono menegaskan bahwa pengasapan hanya dapat memberikan efek jangka pendek. Yang lebih krusial adalah peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan mereka dengan menerapkan gerakan 3M plus, yakni menguras, menutup, dan mengubur benda-benda yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Kastono juga mengingatkan masyarakat untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala demam tinggi yang tidak mereda. "Jika demam tinggi diiringi gejala lain, ini bisa jadi tanda DBD, dan penanganan medis diperlukan segera," katanya.

Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap ancaman DBD. Dia mengingatkan agar masyarakat aktif membersihkan lingkungan di tempat tinggal masing-masing dan mengadopsi pola hidup yang bersih dan sehat, baik di tingkat masyarakat maupun keluarga.

"Kita tidak perlu menunggu petugas kesehatan untuk bertindak melawan DBD, upaya menjaga kebersihan lingkungan harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan meremehkan demam berdarah," pesannya."

Harap diperhatikan bahwa ini hanya merupakan hasil dari model bahasa dan tidak mewakili artikel berita asli.

(Tim Liputan)

Minggu, 13 Agustus 2023

Edi Rusdi Kamtono Ajukan Langkah Antisipasi Lonjakan Kasus DBD

Edi Rusdi Kamtono Ajukan Langkah Antisipasi Lonjakan Kasus DBD.
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, memerintahkan Kepala Dinkes Kota Pontianak dan Direktur RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Kasus DBD di Kota Pontianak mengalami peningkatan. Data dari Dinkes Kota Pontianak mencatat 65 kasus sejak Januari 2023. Kecamatan Pontianak Kota merupakan wilayah dengan kasus terbanyak. Masyarakat dengan gejala DBD diminta segera mencari perawatan di fasilitas kesehatan terdekat," ucapnya di Pontianak pada hari Sabtu.

Edi juga meminta RT (Rukun Tetangga) dan lurah setempat berkoordinasi dengan puskesmas untuk melakukan penyemprotan atau fogging guna mengurangi penyebaran DBD.

"Petugas puskesmas dan Dinas Kesehatan harus rutin melakukan fogging di wilayah-wilayah terdampak wabah DBD," tambahnya.

DBD disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang berkembang di lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya.

Oleh karena itu, Edi mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan mereka. "Pastikan lingkungan sekitar tetap bersih. Jangan biarkan wadah air menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Intinya, kita harus mencegah nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak di air yang tergenang," katanya.

Kepala Dinkes Kota Pontianak, Saptiko, menjelaskan bahwa mereka telah mengambil tindakan pencegahan seperti fogging di permukiman dan sekolah, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), serta penyelidikan epidemiologi oleh UPT Puskesmas Karya Mulia.

"Kami telah melakukan langkah-langkah pencegahan, termasuk fogging, pemberantasan sarang nyamuk, dan menyiapkan petugas kesehatan di fasilitas kesehatan yang ada," ujarnya. Mereka juga menggunakan bubuk Abate dan mengedukasi masyarakat.

Saptiko menyampaikan bahwa kasus DBD dapat muncul di mana saja, bahkan di tempat bersih sekalipun. Sebagian besar kasus DBD terjadi pada anak-anak, sehingga orang tua diminta untuk memeriksa lingkungan tempat tinggal mereka. Jika ditemukan tempat berkembang biak nyamuk, segera bersihkan.

"Pastikan tempat penyimpanan air seperti kaleng-kaleng bersih atau ditutup. Ini adalah tempat berkembang biak nyamuk. Anak-anak sebaiknya menggunakan minyak serai atau lotion anti nyamuk di rumah atau sekolah," tambahnya.

(Tim Liputan)

Kamis, 10 Agustus 2023

Dinkes PPKB Kabupaten Bengkayang Berupaya Cegah Penyebaran DBD

Ilustrasi.
BENGKAYANG – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam rangka mengatasi wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Arya H.M.Purba, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes PPKB Kabupaten Bengkayang, mengungkapkan bahwa langkah pencegahan DBD ditekankan melalui berbagai bentuk komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat.

"Kami selalu berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan DBD," katanya saat dihubungi di Bengkayang pada hari Rabu.

Salah satu upaya edukasi yang dilakukan adalah terkait dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Langkah PSN ini melibatkan pendekatan 3M plus, yaitu menguras tempat-tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat tersebut, serta menimbun barang-barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

"Apart dari itu, kami juga fokus pada upaya pencegahan seperti pengasapan, terutama di wilayah-wilayah yang dilaporkan mengalami penularan. Hingga saat ini, kami berhasil menjaga situasi DBD tetap terkendali. Meskipun demikian, kami terus melakukan berbagai langkah pengendalian untuk mencegah penyebaran lebih lanjut," jelas Arya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Januari hingga awal Agustus 2023, tercatat sebanyak 60 kasus DBD di wilayah tersebut. Mayoritas kasus terjadi di Kecamatan Bengkayang dengan jumlah 15 kasus.

"Apa yang kami catat adalah 8 kasus pada Januari 2023, 4 kasus pada Februari dan Maret, 2 kasus pada April, 11 kasus pada Mei, 15 kasus pada Juni, 13 kasus pada Juli, dan 3 kasus pada awal Agustus," ungkapnya.

Arya juga mengimbau warga Bengkayang untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan menggunakan berbagai penghalang atau alat anti-nyamuk, serta melakukan langkah penggunaan larvasida.

"Jika ada anggota keluarga yang menunjukkan gejala DBD, segera bawa ke fasilitas layanan kesehatan, baik Puskesmas maupun rumah sakit, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," tambahnya.

(Tim Redaksi)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno