Berita Borneotribun.com: Coppa Italia Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Coppa Italia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Coppa Italia. Tampilkan semua postingan

Jumat, 25 April 2025

Bologna Tembus Final Coppa Italia Setelah 51 Tahun, Siap Tantang AC Milan di Laga Puncak!

Bologna Tembus Final Coppa Italia Setelah 51 Tahun, Siap Tantang AC Milan di Laga Puncak!
Bologna Tembus Final Coppa Italia Setelah 51 Tahun, Siap Tantang AC Milan di Laga Puncak!.

JAKARTA - Setelah penantian panjang selama lebih dari lima dekade, akhirnya Bologna berhasil memastikan tempat di final Coppa Italia! Tim asuhan Thiago Motta ini tampil luar biasa dalam dua leg semifinal melawan Empoli dan mengunci tiket ke partai puncak dengan agregat meyakinkan 5-1. Kemenangan ini menjadi momen bersejarah bagi Bologna yang terakhir kali tampil di final turnamen bergengsi ini pada tahun 1974.

Dalam laga leg kedua yang digelar di kandang sendiri, Bologna berhasil menang 2-1 atas Empoli. Kemenangan ini sekaligus melengkapi performa dominan mereka sejak leg pertama yang berakhir dengan skor telak 3-0. Kini, mereka siap menghadapi tantangan besar di final pada 14 Mei mendatang, di mana mereka akan berduel dengan raksasa Serie A, AC Milan.

Pertandingan baru berjalan tujuh menit, Bologna langsung membuka keunggulan melalui Giovanni Fabbian. Pemain muda yang tampil penuh percaya diri ini sukses memaksimalkan umpan silang dari Nikola Moro. Sundulan Fabbian yang tak terkawal membuat kiper Empoli, Jacopo Seghetti, tak berkutik.

Gol cepat ini semakin membuat Empoli kesulitan untuk membalikkan keadaan. Dengan agregat menjadi 4-0, praktis tugas mereka menjadi hampir mustahil. Meski begitu, Bologna tidak mengendurkan serangan. Charalampos Lykogiannis dan Thijs Dallinga bergantian mengancam gawang lawan, namun Seghetti tampil cukup sigap dengan beberapa penyelamatan penting.

Meski tertinggal jauh secara agregat, Empoli tetap menunjukkan semangat juang. Di menit ke-33, mereka berhasil menyamakan kedudukan di leg kedua lewat aksi Viktor Kovalenko. Bermula dari tendangan tajam Ola Solbakken yang ditepis oleh kiper Bologna, Federico Ravaglia, bola rebound disambar oleh Kovalenko yang berdiri di posisi ideal. Skor menjadi 1-1, namun secara agregat Bologna masih unggul jauh 4-1.

Gol ini memberikan sedikit harapan bagi Empoli untuk tetap tampil maksimal di sisa waktu pertandingan. Mereka bermain lebih lepas dan mencoba mengejar ketertinggalan, tetapi pertahanan Bologna tetap solid.

Ketika pertandingan mendekati akhir dan terlihat akan berakhir imbang, Thijs Dallinga kembali menunjukkan kelasnya. Pada menit ke-86, penyerang asal Belanda ini mencetak gol penentu kemenangan Bologna lewat sundulan ciamik setelah menerima umpan silang dari Lykogiannis. Bola mengarah ke tiang jauh dan tidak mampu dijangkau oleh Seghetti.

Gol ini menjadi gol ketiga Dallinga dalam dua leg semifinal melawan Empoli, setelah ia mencetak dua gol di leg pertama. Penampilannya yang konsisten dan produktif menjadikannya pencetak gol terbanyak Bologna di Coppa Italia musim ini dengan tiga gol. Tidak heran jika namanya kini mulai dielu-elukan fans sebagai pahlawan baru Rossoblù.

Melihat statistik pertandingan, Dallinga benar-benar jadi motor serangan utama Bologna. Ia mencatatkan empat tembakan dengan total expected goals (xG) sebesar 1.03, serta enam kali menyentuh bola di kotak penalti lawan terbanyak di antara semua pemain dalam pertandingan tersebut.

Secara keseluruhan dari dua leg semifinal, Dallinga terlibat langsung dalam empat dari lima gol yang dicetak Bologna. Ia juga mencatatkan total 10 tembakan selama dua pertandingan tersebut, menunjukkan betapa aktifnya ia dalam membongkar pertahanan lawan.

Sementara itu, Bologna sebagai tim menunjukkan dominasi dari segala sisi. Mereka lebih unggul dalam penguasaan bola, jumlah tembakan, serta organisasi permainan yang solid di bawah arahan pelatih muda berbakat, Thiago Motta.

Final Coppa Italia tahun ini akan digelar di Stadio Olimpico, Roma, pada 14 Mei 2025. Di partai final tersebut, Bologna akan berhadapan dengan AC Milan, yang sudah lebih dulu memastikan tempat setelah menyingkirkan lawan beratnya di semifinal lainnya.

Pertandingan ini dipastikan bakal menjadi panggung besar bagi Bologna, yang terakhir kali merasakan atmosfer final Coppa Italia pada tahun 1974. Kala itu, mereka keluar sebagai juara setelah menang adu penalti melawan Palermo.

Kini, sejarah bisa terulang. Dengan semangat muda, gaya bermain menyerang yang atraktif, dan tim yang sedang dalam tren positif, Bologna punya peluang untuk menambah koleksi gelar Coppa Italia mereka menjadi tiga.

Kesuksesan Bologna melaju ke final tidak hanya berarti peluang merebut trofi, tapi juga membawa dampak besar bagi klub secara keseluruhan. Dari sisi finansial, peluang untuk meraih hadiah uang dan hak siar akan membantu kestabilan klub. Sementara dari sisi branding, keberhasilan ini membuat Bologna lebih dikenal luas, termasuk oleh para pecinta sepak bola dari luar Italia.

Tak hanya itu, pencapaian ini juga merupakan bukti nyata bahwa proyek pembangunan tim yang dilakukan manajemen klub dalam beberapa musim terakhir mulai menunjukkan hasil. Pemain muda seperti Fabbian dan Dallinga berkembang pesat, dan gaya bermain tim yang kompak menunjukkan bahwa Bologna bukan hanya tim kejutan, tapi kini bisa disebut sebagai kekuatan baru di sepak bola Italia.

Bologna telah menorehkan sejarah dengan lolos ke final Coppa Italia untuk pertama kalinya dalam 51 tahun terakhir. Kemenangan agregat 5-1 atas Empoli menjadi bukti dominasi dan kerja keras seluruh pemain dan staf pelatih. Kini, mereka hanya tinggal satu langkah lagi dari kejayaan saat menghadapi AC Milan di partai puncak.

Apakah Bologna bisa menutup musim ini dengan cerita dongeng yang sempurna? Kita tunggu saja tanggal 14 Mei mendatang!

Kamis, 24 April 2025

Inzaghi Khawatirkan Kelelahan Setelah Kekalahan Inter dari Milan di Coppa Italia

Inzaghi Khawatirkan Kelelahan Setelah Kekalahan Inter dari Milan di Coppa Italia
Inzaghi Khawatirkan Kelelahan Setelah Kekalahan Inter dari Milan di Coppa Italia.

JAKARTA - Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, mengungkapkan kekhawatirannya setelah timnya terpaksa tersingkir dari Coppa Italia oleh AC Milan dalam kekalahan 3-0 di babak semifinal, Kamis (24/4). 

Kekalahan ini menjadi yang kedua berturut-turut setelah sebelumnya Inter kalah 1-0 dari Bologna di Serie A pada akhir pekan lalu.

Inzaghi mengakui bahwa timnya mulai merasakan dampak dari jadwal yang padat, yang telah menguras fisik dan mental para pemainnya. 

Meskipun timnya mengalami dua kekalahan berturut-turut, Inzaghi tetap meminta para pemainnya untuk bangkit dan tidak terlarut dalam kekecewaan.

Kelelahan Fisik dan Mental

Setelah kekalahan tersebut, Inzaghi tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. “Tentu saja saya khawatir. Kami tidak biasa kalah dua kali berturut-turut,” ujar Inzaghi kepada SportMediaset. 

Dia mengakui bahwa meskipun timnya tidak pantas kalah di Bologna, dalam pertandingan melawan Milan mereka kehabisan energi di babak kedua.

Inzaghi juga menyoroti pentingnya menganalisis kekalahan ini dengan cara yang benar, dengan fokus pada perbaikan di masa depan. 

“Kami harus terus berjuang. Ada kelelahan fisik dan mental, tapi kami harus lebih kuat dari itu,” tambahnya.

Tampil Kurang Tajam di Kedua Kotak

Pada pertandingan tersebut, Inter sempat bermain imbang 1-1 dengan Milan di leg pertama, namun dua gol dari Luka Jovic dan satu gol dari Tijjani Reijnders memastikan Milan melaju ke final Coppa Italia dengan kemenangan 3-0. 

Inzaghi menyebutkan bahwa timnya kurang tajam, baik dalam menyerang maupun bertahan, pada momen-momen penting dalam pertandingan.

“Perjalanan ini memberikan kami banyak kebahagiaan, tapi juga beberapa kekecewaan, seperti malam ini,” kata Inzaghi. 

“Kami seharusnya bisa tampil lebih baik. Kami kekurangan ketajaman di kedua kotak pada momen-momen krusial.”

Jadwal Padat Bukan Alasan

Meskipun mengakui bahwa Inter memiliki jadwal yang lebih padat dibandingkan dengan beberapa tim lain, Inzaghi menegaskan bahwa itu bukanlah alasan. 

“Kami memiliki jadwal yang lebih padat dari tim lain, tapi itu bukan alasan. Jika kami tidak berhasil mencapai final, itu berarti kami tidak cukup melakukan yang terbaik,” ujarnya.

Dengan hanya tersisa satu bulan lagi dalam kompetisi, Inzaghi menekankan pentingnya timnya untuk tetap percaya diri dan terus berjuang hingga akhir musim. 

“Kami harus terus melaju dengan percaya diri. Malam ini, Milan pantas menang dan layak berada di final,” ungkapnya. 

“Kami akan berusaha bangkit dan memberikan yang terbaik pada pertandingan melawan Roma pada hari Minggu.”

Milan ke Final Dua Kali dalam Satu Musim

Kemenangan Milan atas Inter ini juga berarti mereka akan memainkan dua final dalam satu musim, setelah sebelumnya mengalahkan Inter di final Supercoppa Italiana. 

Ini menjadi pertama kalinya sejak musim 2007-08 Milan berhasil mencapai dua final dalam satu musim.

Selain itu, ini juga menjadi kali ketiga dalam sejarah Milan kalah tiga kali dalam satu musim derby melawan Inter, setelah sebelumnya terjadi pada musim 1971-72 dan 2004-05.

Menghadapi Roma dengan Semangat Baru

Sekarang, Inzaghi dan para pemain Inter harus segera fokus pada pertandingan selanjutnya, menghadapi Roma di kandang pada Minggu (28/4). 

Setelah dua kekalahan berturut-turut, pertandingan ini menjadi sangat penting untuk menjaga peluang mereka di Serie A dan Liga Champions. 

Meski kelelahan menjadi masalah besar, Inter harus segera bangkit dan menunjukkan kualitas mereka di laga-laga penting yang tersisa.

Dengan semangat baru dan keyakinan untuk melanjutkan perjuangan, Inter Milan harus segera melupakan kekecewaan mereka dan kembali fokus pada target utama mereka musim ini. 

Akankah Inzaghi dan timnya mampu bangkit dari dua kekalahan beruntun? Semua akan terjawab di pertandingan berikutnya.

Kamis, 27 Februari 2025

Juventus Tersingkir! Empoli Menang Adu Penalti dan Melaju ke Semifinal Coppa Italia

Juventus Tersingkir! Empoli Menang Adu Penalti dan Melaju ke Semifinal Coppa Italia
Juventus Tersingkir! Empoli Menang Adu Penalti dan Melaju ke Semifinal Coppa Italia.

JAKARTA - Empoli berhasil membuat kejutan besar dengan menyingkirkan Juventus dari Coppa Italia setelah menang 4-2 lewat adu penalti pada laga perempat final yang digelar di Allianz Stadium, Rabu (27/2).

Jalannya Pertandingan

Juventus yang bermain di hadapan pendukungnya sendiri sebenarnya tampil lebih dominan, tetapi Empoli mampu mencuri keunggulan lebih dulu pada menit ke-24. 

Youssef Maleh mencetak gol spektakuler dari luar kotak penalti setelah memanfaatkan kesalahan Juve dalam menguasai bola di area pertahanannya sendiri.

Setelah unggul, Empoli memiliki beberapa peluang emas untuk menggandakan keunggulan melalui Junior Sambia dan Maleh. 

Namun, penyelesaian akhir yang kurang klinis membuat skor tetap 1-0.

Juventus akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-66 lewat aksi brilian Khephren Thuram. 

Bermula dari umpan Randal Kolo Muani, Thuram yang membelakangi gawang melakukan flick indah untuk melewati lawan sebelum melepaskan tembakan akurat yang menggetarkan jala gawang Empoli.

Di menit-menit akhir, Juventus sebenarnya punya peluang emas untuk memenangkan pertandingan. 

Dusan Vlahovic mendapatkan kesempatan emas lima menit sebelum waktu normal berakhir, tetapi tendangan setengah volinya melenceng dari sasaran.

Adu Penalti: Empoli Lebih Tenang

Dengan skor tetap 1-1 hingga akhir waktu normal, pertandingan pun berlanjut ke babak adu penalti. 

Juventus mengalami nasib buruk setelah Dusan Vlahovic yang menjadi eksekutor pertama gagal menjalankan tugasnya dengan baik, bola tendangannya melambung di atas mistar gawang.

Kiper Empoli, Devis Vasquez, menjadi pahlawan dengan menggagalkan eksekusi Kenan Yildiz. 

Sementara itu, Luca Marianucci yang menjadi algojo terakhir sukses menuntaskan penalti untuk memastikan kemenangan Empoli dengan skor 4-2.

Empoli Ukir Sejarah, Juventus Tersingkir

Kemenangan ini sangat bersejarah bagi Empoli karena mereka berhasil mencapai semifinal Coppa Italia untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

Sementara itu, bagi Juventus, hasil ini menjadi pukulan telak. Ini adalah kali kedua dalam 10 musim terakhir mereka gagal mencapai babak semifinal Coppa Italia.

Selain itu, gol Maleh yang membuka keunggulan untuk Empoli juga menjadi gol pertama yang bersarang ke gawang Juventus dari luar kotak penalti di semua kompetisi musim ini.

Jadwal Selanjutnya

Setelah kemenangan ini, Empoli akan menghadapi Bologna dalam laga semifinal yang akan berlangsung dalam format dua leg pada bulan April. 

Di sisi lain, semifinal lainnya akan mempertemukan dua tim besar, Inter Milan dan AC Milan, dalam Derby della Madonnina yang penuh gengsi.

Dengan tersingkirnya Juventus, peluang mereka untuk meraih trofi musim ini semakin mengecil. 

Kini, mereka harus fokus di Serie A untuk mengamankan posisi terbaik dan mencoba meraih gelar di kompetisi lain.