Ukir Sejarah, Kopi Liberika dari Desa Podurukun Kayong Utara Raih Juara 1 Di Spanyol
Sukadana, Kalbar - Desa Podurukun di kecamatan Seponti kabupaten Kayong Utara, Kalbar diam-diam ternyata jadi penghasil kopi kelas wahid tingkat dunia.
Baru-baru ini, kopi Liberika asal tanaman petani di desa tersebut jadi pemenang pertama katagori Best Alternativo World Coffee Challenge 2022 yang diadakan di kota Qurensee Spanyol.
Kopi Liberika asal desa Podurukun berhasil menyisihkan 15 produk atau jenis kopi dari berbagai negara yang berpartisipasi dalam event tersebut.
Penghargaan itu diterima langsung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris Perancis pada Jum'at 14 Oktober 2022 dan disaksikan Bupati Kayong Utara Citra Duani secara daring di kantor Bupati di Sukadana.
"Hari ini hari yang bersejarah bagi Kayong Utara, dimana kopi khas tanah Kayong mendapatkan tempat terhormat di jajaran kopi internasional yang memiliki ciri khasnya sendiri," kata bupati Citra.
Bupati Citra kemudian berterima kasih kepada PT. Selera Indah Perdana Jakarta dan Kojal Coffee Plantation yang telah mengikutsertakan kpi Liberika Kayong Utara pada pameran International Termatalia 2022 di Ourense Spanyol dan yang banyak membantu petani serta memperkenalkan kopi Kayong Utara di berbagai event.
“Kemenangan ini saya dedikaskan kepada seluruh pihak yang telah membantu memperkenalkan kopi Liberika Kayong Utara ,khususnya para petani Kopi Liberika. Mata dunia Kopi tertuju pada desa Podorukun, Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara yang telah konsisten selama 10 tahun ini untuk membudidayakan Kopi Liberika” ucapnya.
Bupati Citra berjanji akan mengembangkan petani kopi Liberija di Kabupaten kayong Utara ditengah maraknya pengalih fungsian lahan ke perkebunan sawit.
Citra akan serius untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah Melalu export Kopi Liberika.
“Kita akan mengintervensi seluruh lahan negara khususnya di desa Podorukun untuk menjadi perkebunan kopi, memanfaatkan dana CSR untuk pembibitan dan pupuknya, serta meningkatkan produktivitas untuk memenuhi pasar export nantinya ” kata dia.
Sebagai dukungan Pemkab Kayong Utara, Ia memerintahkan kepada dinas Pertanian untuk memprioritaskan tanaman kopi Liberika dalam penganggaran di tahun mendatang dan juga dinas Perdagangan rutin mempromosikan produk kopi Liberika diberbagai pameran.
“Kalangan OPD harus memulai mempromosikan kopi ini, jadikan produk ini menjadi souvenir khas Kayong dan menyedu kopi Liberika dalam segala acara dinas” tegasnya.
Duta besar luar biasa dan berkuasa penuh Indonesia untuk Perancis Mohammad Oemar saat momen penerimaan penghargaan tersebut memberi ucapan selamat kepada Pemkab Kayong Utara.
Mohammad Oemar menyatakan meski negara Perancis bukan pasar terbesar export kopi Indonesia tetapi Perancis sebagai barometer kopi berkualitas di dunia.
Oemar berharap para penggiat kopi di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas dan nilai untuk menjadi kopi terbaik di dunia.
"Penggiat kopi di Indonesia untuk terus termotivasi meningkatkan kualitas dan nilai untuk menjadi kopi terbaik di dunia. Meski Perancis bukan pasar terbesar ekspor kopi asal Indonesia, tetapi Perancis sebagai barometer kopi berkelas dunia," kata Oemar.
Oleh: Muzahidin