Penggunaan Berlebihan ChatGPT Bisa Menyebabkan Ketergantungan Emosional, Studi OpenAI Mengungkap Fakta Mengejutkan
![]() |
Penggunaan Berlebihan ChatGPT Bisa Menyebabkan Ketergantungan Emosional, Studi OpenAI Mengungkap Fakta Mengejutkan. |
JAKARTA - Dalam era digital yang semakin canggih, kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Namun, studi terbaru dari OpenAI menunjukkan bahwa penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan emosional dan bahkan meningkatkan rasa kesepian bagi penggunanya.
Studi Bersama MIT dan OpenAI
Penelitian ini dilakukan oleh OpenAI bekerja sama dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT), di mana kedua institusi melakukan studi secara independen. Mereka meneliti bagaimana interaksi pengguna dengan ChatGPT, baik dalam bentuk teks maupun suara, dapat memengaruhi pengalaman emosional dan tingkat sosial mereka.
Hasilnya cukup menarik: interaksi yang terlalu sering dengan ChatGPT, terutama dalam percakapan yang bersifat pribadi, dapat memperkuat perasaan kesepian. Meski efek ini hanya berlangsung dalam jangka pendek, jika dilakukan secara rutin, bisa berpotensi menyebabkan ketergantungan emosional.
Faktor yang Mempengaruhi Ketergantungan
Beberapa faktor utama ditemukan dalam penelitian ini, di antaranya:
- Intonasi Suara – Suara yang lebih netral dari AI cenderung mengurangi risiko dampak negatif pada emosi pengguna.
- Topik Pembicaraan – Percakapan pribadi dengan AI meningkatkan rasa isolasi, sementara obrolan ringan tentang topik umum lebih aman.
- Frekuensi Interaksi – Pengguna yang sering berbicara dengan ChatGPT, bahkan hanya untuk hal-hal sepele, lebih berisiko mengalami ketergantungan emosional.
Temuan OpenAI: Mayoritas Pengguna Tidak Mengandalkan AI untuk Dukungan Emosional
Dalam studi OpenAI yang melibatkan lebih dari 40 juta interaksi pengguna dengan ChatGPT, ditemukan bahwa sebagian besar pengguna tidak menggunakan chatbot ini sebagai sumber utama dukungan emosional.
Selain itu, pengguna yang lebih sering menggunakan mode suara ternyata lebih jarang mengalami dampak negatif secara emosional. Hal ini mungkin disebabkan oleh suara AI yang masih terdengar kurang natural dibandingkan manusia, sehingga lebih sulit untuk membentuk keterikatan emosional.
Tujuan Penelitian dan Langkah OpenAI
OpenAI menegaskan bahwa tujuan utama penelitian ini adalah untuk memahami dampak psikologis dari penggunaan AI, serta merancang pedoman penggunaan yang lebih aman bagi pengguna. Dengan adanya temuan ini, diharapkan pengguna dapat lebih bijak dalam berinteraksi dengan AI agar tetap menjaga kesehatan mental dan keseimbangan sosial.
Sebagai pengguna teknologi, penting bagi kita untuk tetap sadar akan batasan dalam penggunaan AI. ChatGPT dan chatbot lainnya memang bisa menjadi alat yang berguna, tetapi bukan pengganti interaksi sosial dengan manusia yang sejati. Yuk, gunakan teknologi dengan bijak agar tetap sehat secara emosional dan sosial!
Terjemahan/Translation