Berita Borneotribun.com: Carlo Ancelotti Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Carlo Ancelotti. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Carlo Ancelotti. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 April 2025

Carlo Ancelotti Ungkap Peluang Jude Bellingham Bermain Sebagai False Nine di Final Copa del Rey

Carlo Ancelotti Ungkap Peluang Jude Bellingham Bermain Sebagai False Nine di Final Copa del Rey
Carlo Ancelotti Ungkap Peluang Jude Bellingham Bermain Sebagai False Nine di Final Copa del Rey.

JAKARTA - Menjelang final Copa del Rey yang mempertemukan Real Madrid dengan Barcelona, pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, memberikan sedikit bocoran terkait strategi timnya. 

Ancelotti mengisyaratkan bahwa Jude Bellingham bisa tetap memainkan peran sebagai false nine di lini depan, posisi yang sudah ia coba sebelumnya dan memberikan hasil yang cukup menggembirakan.

Real Madrid sendiri saat ini sedang berada dalam tekanan setelah tersingkir dari perempat final Liga Champions oleh Arsenal dengan kekalahan agregat 5-1. 

Beberapa laporan bahkan menyebutkan bahwa Ancelotti bisa saja kehilangan pekerjaan setelah final Copa del Rey, tak peduli bagaimana hasilnya nanti. 

Namun, pelatih asal Italia ini tetap tenang dan menyatakan bahwa belum ada keputusan final mengenai masa depannya, dan ia bertekad untuk meraih gelar yang bisa memperkuat posisinya.

Bellingham Sebagai False Nine?

Ancelotti mengakui bahwa Bellingham, yang pada musim lalu berhasil mencetak 23 gol saat bermain di posisi false nine, bisa kembali tampil di posisi tersebut pada laga final Copa del Rey melawan Barcelona. 

Posisi ini awalnya memberikan banyak keuntungan bagi Madrid, dan Bellingham pun menunjukkan performa yang luar biasa saat ia kembali bermain di posisi tersebut dalam kemenangan 1-0 melawan Athletic Club.

“Posisi itu memberi kami banyak keuntungan musim lalu,” ujar Ancelotti. “Dia bermain sangat baik hari ini, terutama di babak kedua, karena kami menyerang lebih banyak, dan dia pantas mencetak gol,” tambah Ancelotti mengenai penampilan Bellingham di lini depan.

Perubahan Taktik yang Mungkin Terjadi

Selain itu, Ancelotti juga membuka kemungkinan untuk melakukan perubahan taktik, dengan berpindah dari formasi 4-2-3-1 ke formasi 4-4-2 yang lebih lebar. 

Namun, pelatih berusia 65 tahun ini menegaskan bahwa perubahan formasi tidak berarti ia akan bermain dengan empat gelandang. 

“Terkadang dua striker bisa saja Mbappe dan Vinicius, dengan Jude di kiri, tetapi itu tetap formasi 4-4-2. Kita bisa bermain seperti itu dengan enam gelandang, karena kami memiliki pemain sayap yang bisa bermain di tengah,” ujarnya.

Namun, formasi 4-4-2 bukanlah tanpa risiko. Di pertemuan sebelumnya, Real Madrid dihancurkan habis-habisan oleh Barcelona pada Oktober lalu ketika mereka mencoba menggunakan formasi ini dengan Mbappe dan Vinicius di depan, serta Bellingham, Federico Valverde, Aurelien Tchouameni, dan Eduardo Camavinga di lini tengah. 

Pada laga final Supercopa de Espana Januari lalu, Madrid juga harus menelan kekalahan telak 5-2 saat bermain dengan empat pemain depan.

Persiapan Final Copa del Rey

Sekarang, dengan final Copa del Rey di depan mata, Ancelotti dan timnya masih harus melewati pertandingan berat melawan Getafe di liga sebelum bisa fokus sepenuhnya pada final. 

Meski begitu, pelatih asal Italia ini tampaknya sudah mempersiapkan berbagai kemungkinan taktik untuk menghadapi Barcelona yang selalu menjadi lawan tangguh, terutama setelah dua kekalahan telak Madrid di musim ini.

Dengan performa Bellingham yang terus meningkat dan potensi perubahan strategi yang bisa terjadi, pertandingan akhir pekan ini semakin menarik untuk ditunggu. 

Apakah Ancelotti akan memilih untuk mempertahankan Bellingham sebagai false nine atau kembali mengubah taktiknya? Semua akan terjawab di final Copa del Rey pada hari Sabtu nanti.

Ancelotti Bocorin Kabar Gembira! Mbappe Comeback di Final Copa del Rey Lawan Barcelona

Ancelotti Bocorin Kabar Gembira! Mbappe Comeback di Final Copa del Rey Lawan Barcelona
Ancelotti Bocorin Kabar Gembira! Mbappe Comeback di Final Copa del Rey Lawan Barcelona.

JAKARTA - Real Madrid akhirnya dapet kabar baik yang udah ditunggu-tunggu banget! Sang mega bintang, Kylian Mbappe, dipastikan bakal comeback dan siap tampil buat laga panas final Copa del Rey lawan Barcelona akhir pekan ini. Kabar ini langsung dikonfirmasi sama pelatih Madrid sendiri, Carlo Ancelotti, yang bilang kalau Mbappe udah cukup fit buat tampil di partai puncak yang bakal digelar hari Sabtu.

Sebelumnya, Mbappe sempat absen waktu Real Madrid menang tipis 1-0 lawan Athletic Club gara-gara akumulasi kartu. Tapi ternyata, di balik itu, doi juga lagi ngeluh soal cedera engkel yang didapet waktu Madrid bentrok lawan Arsenal di leg kedua perempat final Liga Champions. Cedera itu terjadi pas dia gagal ngerebut bola dari Declan Rice.

Walau awalnya sempat bikin fans khawatir, laporan medis ternyata nunjukin kalau cederanya gak separah yang dipikirin. Ancelotti pun langsung gercep ngasih kepastian, “Dia gak bisa main Rabu lawan Getafe, tapi Sabtu dia siap tampil,” katanya dengan tegas. Selain Mbappe, Ferland Mendy juga masuk list pemain yang bakal balik buat final, walau keduanya gak bakal diturunin dulu tengah pekan ini.

Yang bikin agak panas, waktu kamera di Santiago Bernabeu nampilin wajah Mbappe pas nonton dari tribun, sebagian penonton malah nyorakin. Yup, si Mbappe disiulin! Padahal doi lagi berjuang buat pulih dan bantu tim. Ancelotti pun cuma nyengir datar pas ditanya soal itu, “Saya baca sih, tapi gak denger langsung,” ucapnya. “Yang jelas, dia lagi ngelakuin semua cara supaya fit buat hari Sabtu.”

Kalau ngomongin tekanan dari fans Madrid, ya Bernabeu emang terkenal galak! Bahkan Cristiano Ronaldo aja yang cetak gol tiap minggu bisa kena siulan juga. Dan sekarang Mbappe, walau musim ini statistiknya udah mirip-mirip CR7 di tahun-tahun emasnya, tetep belum bisa bikin semua orang puas.

Perjalanan Mbappe di Madrid musim ini juga gak mulus-mulus amat. Awal musim dia sempat lambat panas dan bulan ini sempat bikin ulah dengan tekel keras ke pemain Alaves, Antonio Blanco, yang bikin dia dapet kartu merah langsung. Kritikan pun berdatangan dari banyak arah.

Di sisi lain, Ancelotti lagi mikir buat ubah skema permainan tim buat final nanti. Salah satunya, dia pertimbangin buat majukan posisi Jude Bellingham jadi lebih ofensif. Bisa jadi, ini buat ngeimbangin permainan kalau Mbappe balik jadi starter. Tapi pelatih asal Italia itu juga ngaku kalau masuknya Mbappe musim ini sempat bikin tim sedikit "goyang", karena chemistry musim lalu masih belum 100% balik.

“Kita sedikit ubah cara main musim ini, dan itu bikin kita belum nemuin keseimbangan. Tapi mudah-mudahan di sisa musim ini kita bisa nemuin lagi. Kalau bisa, ya kita punya peluang besar buat menang,” ucap Ancelotti penuh harap.

Final Copa del Rey kali ini jelas bukan laga biasa. Selain status El Clasico yang selalu panas, ini juga bisa jadi ajang pembuktian buat Mbappe yang musim ini belum sepenuhnya nyatu sama tim. Kalau dia bisa comeback dan tampil gemilang lawan Barca, bukan cuma gelar yang diraih, tapi juga bisa balikin cinta dari publik Bernabeu yang sempat kecewa.

So, buat fans Madrid, siap-siap buat akhir pekan yang mendebarkan. Mbappe balik, laga final lawan rival abadi, dan harapan buat nambah trofi lagi di lemari Santiago Bernabeu. Gaspol, Madridistas!

Rabu, 16 April 2025

Real Madrid Butuh Keajaiban Lawan Arsenal, Duel Strategi Mikel Arteta vs Carlo Ancelotti

Real Madrid Butuh Keajaiban Lawan Arsenal, Duel Strategi Mikel Arteta vs Carlo Ancelotti
Real Madrid Butuh Keajaiban Lawan Arsenal, Duel Strategi Mikel Arteta vs Carlo Ancelotti.

JAKARTA - Arsenal udah bikin gebrakan gede banget di leg pertama perempat final Liga Champions. Gimana enggak? Mereka sukses gasak Real Madrid 3-0 di Emirates Stadium lewat dua tendangan bebas maut dari Declan Rice.

Dengan keunggulan segitu, The Gunners tinggal butuh hasil imbang atau bahkan kalah tipis buat lolos ke semifinal Liga Champions yang mana terakhir kali mereka raih tuh udah sejak tahun 2009. Tapi, apakah Real Madrid yang dikenal jago comeback bisa bikin keajaiban lagi? Yuk kita bongkar datanya bareng!

Statistik Berbicara: Comeback Itu Langka Banget

Dari total 47 kasus tim yang kalah 3 gol atau lebih di leg pertama fase gugur Liga Champions, cuma empat yang bisa bangkit dan lolos. Artinya, Arsenal punya peluang gede banget buat lanjut. Bahkan, menurut superkomputer Opta, mereka punya 92% kemungkinan buat ke semifinal.

Sementara itu, peluang Madrid cuma 8%, meskipun mereka dikasih 54,8% kemungkinan menang di leg kedua. Tapi menang doang gak cukup mereka harus menang dengan margin 3 gol atau lebih. Berat banget, kan?

Bernabeu: Tempat Keajaiban atau Sekadar Nostalgia?

Kalau ngomongin comeback legendaris, Madrid emang jagonya. Tahun lalu aja mereka sukses hajar Bayern di semifinal. Sebelumnya juga pernah comebacks keren lawan PSG, Chelsea, dan Man City di musim 2021-22.

Tapi, comeback dari kekalahan 3-0 di leg pertama? Itu udah kayak cari jarum di tumpukan jerami. Dalam sejarah mereka di Eropa, Madrid baru sekali berhasil ngebalik keadaan kayak gini—waktu lawan Derby County di tahun 1975-76. Dan itu pun butuh extra time.

Di tiga percobaan lainnya, mereka selalu gagal.

Masih Ada Harapan Madrid?

Jude Bellingham jadi harapan utama Madrid. Gelandang Inggris ini bukan cuma jago ngatur serangan, tapi juga punya kontribusi bertahan yang solid (sukses tekel 72%). Musim ini dia udah nyumbang 6 gol/assist di UCL dan siap tampil habis-habisan di Bernabeu.

Selain itu, Vinicius Junior juga jadi sosok yang harus diwaspadai. Dia udah cetak 49 kontribusi gol (28 gol, 21 assist) di Liga Champions dan bisa nyusul trio legenda Madrid: Ronaldo, Benzema, dan Raul kalau nambah satu lagi.

Gak cuma itu, Mbappe, yang sekarang berseragam Madrid, juga doyan banget cetak gol lawan tim Inggris—total 8 kontribusi dari 8 laga. Walau dia baru kena kartu merah di La Liga akhir pekan kemarin, jangan anggap enteng pengaruhnya.

Arsenal Bisa Mengunci Tiket Lebih Cepat?

Tapi jangan salah, Arsenal juga gak datang buat main aman. Statistik mereka musim ini di UCL mantap banget:

  • Rata-rata kebobolan cuma 0.55 gol per game.

  • Rata-rata bikin 2.55 gol per game nyaris nyamain rekor terbaik mereka di musim 2005-06.

Bukayo Saka dan Declan Rice jadi duet maut di leg pertama. Saka terus meneror David Alaba, sedangkan Rice ngontrol lini tengah kayak bos. Plus, Arsenal juga ngelakuin tekanan tinggi (high-intensity press) sebanyak 115 kali di wilayah Madrid, jauh di atas Madrid yang cuma 36.

Camavinga Absen, Madrid Tambah Berat

Kabar buruk buat Madrid: Eduardo Camavinga kena kartu merah dan harus absen. Padahal dia punya tingkat keberhasilan tekel tertinggi di UCL musim ini: 80.77% (21 dari 25). Tanpa dia, lini tengah Madrid bisa lebih gampang ditembus.

Pemain yang Wajib Diawasi

Real Madrid – Jude Bellingham
Kalau Madrid pengen bikin keajaiban, peran Bellingham bakal krusial. Selain bisa cetak gol, dia juga jago banget putus serangan lawan dan jadi penghubung antar lini. Gak kaget kalau dia bakal jadi motor serangan utama.

Arsenal – Myles Lewis-Skelly
Nama muda yang bikin kejutan. Di leg pertama, Lewis-Skelly jadi pemain remaja Inggris ketiga yang bisa bikin assist di fase gugur Liga Champions. Duel dia lawan Rodrygo bakal panas dan bisa jadi penentu siapa yang lolos.

Bisa Gak Nih, Madrid?

Arsenal punya modal besar, performa mantap, dan sejarah di pihak mereka. Tapi... ini Bernabeu. Tempat di mana keajaiban sering banget kejadian. Kalau ada tim yang bisa bikin comeback segila ini, ya cuma Madrid.

Tapi kalau ngeliat semua data, kemungkinan besar Arsenal bakal mengunci tiket semifinal. Madrid harus main tanpa cela, cetak gol cepat, dan berharap Arsenal goyah. Kalau enggak, mimpi mereka buat semifinal kelima berturut-turut bakal berakhir.

Apakah Real Madrid bisa jadi tim kelima dalam sejarah yang balikkan defisit 3 gol? Atau Arsenal yang akhirnya bangkit dari tidur panjang di Eropa? Jawabannya bakal kita tahu di tengah pekan ini.

Minggu, 02 Maret 2025

Carlo Ancelotti Beri Pengakuan Jujur Jelang Derby Liga Champions Melawan Atletico Madrid

Carlo Ancelotti Beri Pengakuan Jujur Jelang Derby Liga Champions Melawan Atletico Madrid
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti.

JAKARTA - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, secara jujur mengakui bahwa jika timnya tampil seperti saat kalah dari Real Betis pada Sabtu malam, mereka bisa mengalami nasib yang sama saat menghadapi Atletico Madrid dalam laga besar babak 16 besar Liga Champions, Selasa nanti.

Pada pertandingan melawan Real Betis di Estadio Benito Villamarin, Madrid sebenarnya sempat unggul lebih dulu. 

Namun, mantan pemain mereka, Isco, menjadi sosok kunci dalam kebangkitan tuan rumah. 

Ia memberikan assist untuk gol penyama kedudukan Johnny Cardoso dari situasi sepak pojok dan kemudian mencetak gol kemenangan melalui penalti, membuat Madrid harus kehilangan poin berharga.

Kekalahan tersebut semakin menambah catatan buruk Los Blancos di La Liga, di mana mereka hanya meraih lima poin dari 15 poin yang tersedia dalam lima pertandingan terakhir. 

Jelang duel sengit melawan Atletico, performa Madrid tentu menjadi perhatian utama.

“If we play like this we will not win,” kata Ancelotti dengan tegas setelah pertandingan. “Ini cukup jelas, saya harap kekalahan ini bisa membuat kami bangkit. Sebelumnya, saya merasa tim sudah lebih kompak.”

Fakta di lapangan memang tidak berpihak pada Madrid. Dalam laga melawan Betis, mereka kebobolan 17 tembakan, jumlah tertinggi dalam satu pertandingan La Liga musim ini.

“Kekalahan ini cukup menyakitkan,” lanjut pelatih asal Italia itu. “Kami harus segera bereaksi, ini sulit karena semua tim saat ini tampil sangat kompetitif. Kami tidak bermain dengan baik dalam laga ini.”

Madrid Harus Segera Berbenah

Ancelotti juga mengkritik kurangnya konsistensi timnya sepanjang laga. “Kami memulai dengan baik, tetapi kemudian tidak bisa mempertahankan level permainan, komitmen, dan sikap yang sama. Betis memang pantas menang.”

Pada laga tersebut, Madrid harus bermain tanpa Jude Bellingham yang masih menjalani hukuman larangan bertanding karena insiden dengan wasit La Liga. 

Namun, mereka tetap diperkuat oleh Vinicius Junior, Kylian Mbappe, dan Rodrygo. 

Brahim Diaz sempat membawa Madrid unggul lebih dulu di menit ke-10, tetapi kemudian tim mengalami penurunan performa. 

Ancelotti pun secara terbuka menyoroti buruknya kerja keras lini depan timnya dalam bertahan.

“Saat tampil bagus, kami mampu menekan lawan dengan efektif di babak pertama. Namun, di 70 menit selanjutnya, kami melakukannya dengan buruk,” tambahnya.

Atletico Madrid di Atas Angin?

Sementara itu, Atletico Madrid justru mampu memanfaatkan situasi. Tim asuhan Diego Simeone meraih kemenangan tipis 1-0 atas Athletic Club pada Sabtu malam, yang membawa mereka ke puncak klasemen La Liga.

Atletico juga punya catatan apik dalam derby Madrid belakangan ini. Mereka tak terkalahkan dalam empat pertemuan terakhir melawan Real Madrid, dengan dua pertandingan liga musim ini berakhir imbang 1-1.

Dengan kondisi Real Madrid yang masih belum stabil, mampukah mereka bangkit dan tampil maksimal saat menjamu Atletico di Liga Champions? Atau justru Atletico akan melanjutkan dominasinya di derby Madrid? Kita tunggu saja laga sengit ini!

Ancelotti: Kekalahan dari Betis Harus Jadi 'Alarm' bagi Madrid di Liga Champions

Ancelotti Kekalahan dari Betis Harus Jadi 'Alarm' bagi Madrid di Liga Champions
Ancelotti: Kekalahan dari Betis Harus Jadi 'Alarm' bagi Madrid di Liga Champions.

JAKARTA - Real Madrid harus segera bangkit setelah harapan mereka untuk mempertahankan gelar LaLiga mendapat pukulan telak usai dikalahkan Real Betis 1-2 pada Sabtu (2/3).

Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, mengingatkan timnya bahwa performa seperti ini tidak boleh terulang saat mereka menghadapi Atletico Madrid di babak 16 besar Liga Champions pada Selasa (5/3) mendatang.

Kekalahan yang Menyakitkan

Bertandang ke Estadio Benito Villamarin, Madrid gagal memanfaatkan peluang untuk naik ke puncak klasemen. 

Kekalahan ini membuat mereka tetap mengoleksi 54 poin, sejajar dengan Barcelona dan tertinggal dua poin dari pemuncak klasemen, Atletico Madrid, yang pada hari yang sama menang atas Athletic Bilbao.

"Ini pukulan berat. Kami harus segera bangkit. Kekalahan di momen seperti ini sangat menyakitkan karena semua tim sedang dalam performa terbaiknya. Kami tidak bermain dengan baik," kata Ancelotti.

"Di babak pertama, kami kehilangan 27 kali penguasaan bola, dan itu membuat Betis bisa kembali ke permainan. Jika kami bermain seperti ini lagi, kami pasti akan kalah pada hari Selasa nanti."

Peringatan untuk Liga Champions

Ancelotti berharap kekalahan ini menjadi peringatan keras bagi timnya menjelang duel penting melawan Atletico Madrid di Liga Champions.

"Saya berharap ini menjadi alarm bagi kami. Seharusnya kami bisa lebih terorganisir dan lebih solid. Namun, di laga ini, kami gagal tampil seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya," tambahnya.

Keputusan Mengganti Mbappe dengan Endrick

Keputusan Ancelotti untuk menarik keluar Kylian Mbappe dan memasukkan Endrick di menit-menit akhir pertandingan sempat memicu pertanyaan. 

Namun, ia menjelaskan bahwa bintang asal Prancis itu tidak dalam kondisi terbaik karena mengalami masalah kesehatan.

"Mbappe mengalami masalah pada giginya minggu ini, sehingga dia tidak bisa berlatih dengan maksimal. Untuk menghindari risiko cedera, saya menggantinya dengan Endrick, yang belakangan ini tampil cukup baik," jelas Ancelotti.

Jadwal Madrid Berikutnya

Setelah pertandingan krusial melawan Atletico Madrid di Liga Champions, Los Blancos akan kembali berlaga di LaLiga dengan menjamu Rayo Vallecano pada Minggu (10/3). 

Sementara itu, Barcelona berpeluang mengambil alih posisi puncak klasemen jika mampu meraih kemenangan di laga mereka selanjutnya.

Madrid kini dihadapkan pada tantangan besar untuk segera bangkit dan menunjukkan performa terbaik mereka di level Eropa. 

Akankah mereka menjawab peringatan Ancelotti dengan kemenangan? Kita tunggu saja!

Carlo Ancelotti Ungkap Waktu Kembalinya Federico Valverde dari Cedera

Carlo Ancelotti Ungkap Waktu Kembalinya Federico Valverde dari Cedera
Carlo Ancelotti Ungkap Waktu Kembalinya Federico Valverde dari Cedera.

JAKARTA - Kabar baik datang bagi penggemar Real Madrid! Pelatih Carlo Ancelotti mengonfirmasi bahwa gelandang andalannya, Federico Valverde, akan kembali bermain dalam laga Liga Champions pekan depan melawan Atletico Madrid. 

Sayangnya, Valverde masih harus absen dalam pertandingan La Liga melawan Real Betis akhir pekan ini.

Valverde menjadi salah satu pemain favorit Ancelotti musim ini, terbukti dengan selalu tampil dalam 36 pertandingan pertama Madrid di semua kompetisi. 

Namun, pemain asal Uruguay itu tidak dimainkan dalam kemenangan Madrid atas Girona akhir pekan lalu dan bahkan tidak masuk skuad saat Los Blancos menghadapi Real Sociedad di semifinal Copa del Rey.

Banyak spekulasi muncul terkait kondisi Valverde, bahkan ada yang mengkhawatirkan bahwa ia mengalami cedera serius. Namun, Ancelotti dengan cepat membantah kabar tersebut.

"Dia tidak cedera dan ini juga bukan istirahat yang dijadwalkan," ujar Ancelotti kepada awak media. 

"Dia mengalami sedikit ketidaknyamanan dan belum pulih sepenuhnya, jadi dia tidak akan bermain melawan Betis. Tapi dia akan siap untuk pertandingan melawan Atletico."

Kembalinya Valverde tentu menjadi angin segar bagi Real Madrid, terutama di tengah badai cedera yang menimpa tim. 

Berbeda dengan Valverde, nasib Dani Ceballos justru lebih buruk. Gelandang kreatif ini diperkirakan absen hingga dua bulan karena cedera paha yang cukup parah.

"Sangat disayangkan tentang Ceballos, karena dia sangat membantu tim dengan sikap, permainan, dan komitmennya," kata Ancelotti. "Tapi seperti biasa, kami akan mencari solusi."

Selain Valverde, Madrid juga harus bermain tanpa Thibaut Courtois dan Kylian Mbappe dalam laga Copa del Rey melawan Real Sociedad. 

Mbappe sendiri absen karena baru saja menjalani pencabutan gigi. 

Namun, bintang asal Prancis ini dipastikan sudah siap kembali bermain akhir pekan ini.

"Giginya sudah hilang. Saya rasa dia tidak akan menemukannya kembali, tapi dia baik-baik saja," kata Ancelotti sambil tersenyum. "Dia siap bermain."

Dengan kabar baik ini, para fans Real Madrid tentu bisa bernafas lega. 

Dalam beberapa hari ke depan, Valverde akan kembali ke lapangan dan siap membantu Los Blancos dalam perburuan gelar di berbagai kompetisi!