Berita Borneotribun.com: Budaya Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 September 2024

Vero Aprolonius dari Komunitas Tawak Borneo Terima Anugerah Kebudayaan Kategori Pelopor dari PJ. Gubernur Kalimantan Barat

Vero Aprolonius dari Komunitas Tawak Borneo Terima Anugerah Kebudayaan Kategori Pelopor dari PJ. Gubernur Kalimantan Barat
Vero Aprolonius dari Komunitas Tawak Borneo Terima Anugerah Kebudayaan Kategori Pelopor dari PJ. Gubernur Kalimantan Barat.
PONTIANAK – Vero Aprolonius, pemerhati budaya sekaligus pendiri Komunitas Tawak Borneo, menerima Anugerah Kebudayaan Kategori Pelopor dari Penjabat (PJ) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, dalam acara malam puncak peringatan Hari Tenun Nasional dan Anugerah Kebudayaan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat bekerja sama dengan Pelestari Ragam Hayati dan Cipta Fondasi Kalimantan Barat, bertempat di Grand Anggrek, lantai 3, Ibis Hotel Pontianak, Sabtu (7/9/24).

Plt. Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sekadau, Martinus Siden, dalam keterangan persnya menyampaikan ucapan selamat kepada Vero Aprolonius atas penghargaan yang diterimanya. “Kami bangga dan mengucapkan selamat kepada saudara Vero Aprolonius atas diterimanya anugerah kebudayaan sebagai pelopor pelestarian kebudayaan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sekadau,” ujar Martinus.

Dalam keterangan persnya, Vero Aprolonius juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Komunitas Tawak Borneo. “Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada TYME, keluarga, Bapak Jeffray Raja Tugam, YFG, HS, LB, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sekadau, serta sahabat-sahabat di Tawak Borneo atas dukungan dan support-nya selama ini. Semoga penghargaan ini semakin memotivasi kami untuk terus melestarikan kebudayaan di Kalimantan Barat,” ucapnya.

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi Vero dalam memajukan dan melestarikan kebudayaan lokal Kalimantan Barat di Kabupaten Sekadau melalui Komunitas Tawak Borneo. (ST)

Sabtu, 31 Agustus 2024

MADANI Berkelanjutan Luncurkan “Merapah Banua”, Platform Kreatif Komunitas untuk Lestarikan Warisan Budaya dan Ekonomi Sirkular Ramah Lingkungan di Kapuas Hulu

MADANI Berkelanjutan Luncurkan “Merapah Banua”, Platform Kreatif Komunitas untuk Lestarikan Warisan Budaya dan Ekonomi Sirkular Ramah Lingkungan di Kapuas Hulu
MADANI Berkelanjutan Luncurkan “Merapah Banua”, Platform Kreatif Komunitas untuk Lestarikan Warisan Budaya dan Ekonomi Sirkular Ramah Lingkungan di Kapuas Hulu.
PUTUSSIBAU - Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dikenal sebagai “The Heart of Borneo,” kini memiliki inisiatif kolaborasi baru yang menghubungkan kekayaan alam dan budaya lokal dengan publik. Melalui platform inovatif bernama "Merapah Banua," MADANI Berkelanjutan mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengembangkan potensi lokal yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Inisiatif ini tak hanya menjadi jembatan bagi pelestarian alam dan budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi komunitas lokal.

“Merapah Banua adalah langkah nyata untuk mengangkat nilai kekayaan alam dan budaya Kapuas Hulu. Budaya, manusia dan alam merupakan satu kesatuan. Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengembangkan berbagai potensi lokal yang ada, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya di wilayah ini maupun wilayah lain di Indonesia”, ucap Trias Fetra, Program Lead Komoditas Berkelanjutan di MADANI Berkelanjutan, pada saat meluncurkan platform “Merapah Banua” di acara Hulu Indonesia Festival (Hi-Fest) 2024 di Kota Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat pada 31 Agustus 2024. 


Nama Merapah Banua berasal dari kata “merapah” yang artinya mengembara atau menjelajah, dan “banua” yang berarti negeri atau rumah. Melalui platform ini, MADANI Berkelanjutan mengajak masyarakat luas untuk menjelajahi dan lebih mengenal berbagai potensi Kapuas Hulu, serta mendorong  masyarakat di hulu pada khususnya untuk berkolaborasi dalam mengembangkan wilayah tersebut.


Merapah Banua dirancang untuk menjadi ruang kreatif dan wadah bagi individu dan komunitas yang memiliki semangat yang sama dalam mengembangkan The Heart of Borneo. Melalui empat fitur utama, Merapah Banua membagikan kisah perjalanan mengeksplorasi alam dan budaya Kapuas Hulu melalui Cerita Perjalanan; mengenal kehidupan masyarakat adat Dayak dari dekat sekali bersama potensi komoditas lestari yang mereka miliki melalui Virtual Reality Tour 360°; terhubung dengan berbagai inisiatif kelompok anak muda yang berkomitmen melestarikan warisan budaya benda dan non benda Kapuas Hulu lewat rubrik Komunitas; serta mengapresiasi produk ramah alam dari tangan para perajin, pengusaha, dan UMKM setempat dengan berbelanja hasta karya mereka melalui pasar daring Pasar Rakyat Hulu. 


"Komunitas-komunitas lokal di Kapuas Hulu memiliki potensi luar biasa. Merapah Banua hadir sebagai wadah informasi yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal, lingkungan sosial, dan budaya. Dengan melibatkan orang muda dari berbagai latar belakang di Kapuas Hulu, inisiatif ini dapat menyebarluaskan cerita dan nilai-nilai positif tersebut. Saya berharap, Merapah Banua dapat menjadi corong inspiratif yang mampu menggerakkan siapa pun untuk ambil bagian dalam gerakan ini," kata Agustinus Surya Indrawan, Ketua Putussibau Art Community (PAC). 

“Pasar Rakyat Hulu adalah langkah awal bagi UMKM di Kapuas Hulu untuk memperkenalkan produk mereka secara lebih luas. Kami berharap ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, terutama bagi para perempuan perajin tenun yang juga berperan dalam konservasi hutan,” jelas Hardiyanti, founder Mahakarya Tenun, wadah pendokumentasian para perempuan perajin tenun Dayak Iban.

Merapah Banua diperkenalkan secara resmi pada publik pada acara Hulu Indonesia Festival (Hi-Fest) 2024 yang diselenggarakan di Aula Paroki Kota Putussibau. Dengan tema “Satu Bumi”, festival ini menampilkan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan Merapah Banua kepada publik dengan beberapa kegiatan, seperti Talkshow bertema “Berserikat untuk Alam dan Budaya” dengan menghadirkan beberapa tokoh penggiat lingkungan dan budaya pada Sabtu, 31 Agustus 2024. Dan Pameran Foto, Booth Virtual Tour, & Website Merapah Banua yang memberikan pengalaman interaktif bagi pengunjung untuk mengeksplorasi keindahan dan kekayaan budaya Kapuas Hulu lewat kacamata Virtual Tour 360° pada Jumat-Sabtu 30-31 Agustus 2024.


Kabupaten Kapuas Hulu yang terletak di Kalimantan Barat selama ini dikenal dengan areal hutan luas dan keanekaragaman hayatinya. Wilayah ini, bersama dengan Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Brunei, Sarawak, dan Sabah (Malaysia) menjadi rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna unik yang juga memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti  tengkawang hingga karet. Namun, potensi besar ini masih membutuhkan pengelolaan yang tepat agar dapat menjadi peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian tanpa merusak lingkungan.

MADANI Berkelanjutan, sebuah lembaga nirlaba yang beberapa tahun terakhir fokus melakukan riset dan advokasi di Kapuas hulu, merespon tantangan ini dengan  menggagas Merapah Banua. Inisiatif ini merupakan platform kolaboratif yang melibatkan komunitas-komunitas lokal untuk menghubungkan potensi budaya dan ekonomi sirkular ramah lingkungan di Kapuas Hulu dengan pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. 

“Melalui Merapah Banua, MADANI Berkelanjutan berharap dapat membangun sinergi yang kuat antara pelaku usaha, komunitas lokal, dan pemerintah dalam pengembangan potensi daerah yang berkelanjutan. Platform ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi kolaborasi yang lebih luas dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat di Kapuas Hulu. Dengan semangat “Dari Kapuas Hulu untuk Kapuas Hulu”, Merapah Banua mengajak semua pihak untuk berkontribusi, berkolaborasi, berinteraksi, dan berdaya bersama.

Senin, 20 Mei 2024

Kemendikbudristek Resmi Luncurkan Indonesian Heritage Agency untuk Pelestarian Budaya

Kemendikbudristek Resmi Luncurkan Indonesian Heritage Agency untuk Pelestarian Budaya
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta. (ANTARA/HO/IHA)
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia secara resmi meluncurkan badan layanan umum Indonesian Heritage Agency (IHA) sebagai langkah strategis dalam melestarikan budaya Indonesia. 

Peluncuran ini diadakan pada Kamis (16/5) di Yogyakarta, menandai komitmen serius pemerintah dalam merawat kekayaan budaya bangsa.

“Dengan pendirian IHA, kita telah meletakkan salah satu tonggak penting dalam upaya pelestarian warisan budaya di Indonesia. Hal ini bukan hanya tentang pengelolaan museum dan cagar budaya, tetapi juga tentang bagaimana kita, sebagai bangsa, memanfaatkan dan merawat kekayaan budaya yang kita miliki,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, dalam rilis pers yang diterima pada Minggu.

Badan Layanan Umum yang didirikan pada 1 September 2023 ini bertujuan menjadikan museum dan cagar budaya sebagai ruang kolaboratif yang terbuka, memperkaya pengetahuan sejarah dan budaya masyarakat. 

IHA berada di bawah naungan Kemendikbudristek dan bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan 34 cagar budaya nasional.

Hilmar menjelaskan bahwa IHA diharapkan menjadi motor penggerak dalam mewujudkan masyarakat yang berbudaya. 

Menurutnya, museum dan cagar budaya harus dikelola secara profesional agar dapat menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang menyenangkan bagi masyarakat. 

“Sebagai warisan budaya, museum dan cagar budaya pasti harus dilindungi, namun lebih penting ia memberi manfaat bagi masyarakat,” tegas Hilmar.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala IHA, Ahmad Mahendra, juga mengungkapkan dua upaya utama IHA dalam memelihara dan melestarikan warisan budaya dan sejarah Indonesia. 

“Optimalisasi standar pelayanan dan pengelolaan serta konsistensi upaya revitalisasi yang merata pada seluruh museum dan cagar budaya di bawah naungan IHA adalah kunci untuk meningkatkan pengalaman pengunjung, sekaligus mendekatkan diri kepada publik,” jelasnya.

Ahmad menambahkan bahwa melalui IHA, Kemendikbudristek berkomitmen mengembangkan dan menerapkan kaidah-kaidah pelestarian bangunan cagar budaya yang mencakup pemeliharaan fisik, pemahaman, dan penyebaran ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek budaya. 

“Melalui pendekatan ini, IHA berusaha memastikan bahwa warisan budaya Indonesia terlindungi secara holistik, mempertahankan nilai historis serta keotentikannya untuk generasi mendatang,” tuturnya.

Peluncuran IHA ini juga bertepatan dengan momentum peringatan Hari Museum Internasional. Rangkaian kegiatan peluncuran turut dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, yang mengunjungi dua museum IHA, yaitu Museum Song Terus di Pacitan, Jawa Timur, dan Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta.

Bupati Sambas Dukung Pelestarian Tradisi Berape' Sawa' Suku Dayak Bekati

Bupati Sambas Dukung Pelestarian Tradisi Berape' Sawa' Suku Dayak Bekati
Bupati Sambas menghadiri kegiatan pelestarian budaya berape' sawa' (ANTARA/Imbran)
SAMBAS – Bupati Sambas, Satono, menyatakan dukungannya terhadap setiap kegiatan pelestarian budaya, termasuk tradisi berape' sawa' yang merupakan warisan suku Dayak Bekati dalam mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen musim tanam sebelumnya.

"Pemda Sambas sangat mendukung tradisi yang ada di Kabupaten Sambas, termasuk pada saudara kita dari suku Dayak Bekati yang berada di Kecamatan Subah," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Minggu (19/5).

Satono menilai bahwa kegiatan berape' sawa' tidak hanya menjadi sarana pelestarian budaya, tetapi juga dapat menjadi momentum untuk membangun daerah, baik dari sisi budaya maupun ekonomi kerakyatan, khususnya bagi para pelaku UMKM.

"Dengan kegiatan ini tentu bentuk nyata dan upaya agar tradisi terus eksis dan hadir, sehingga ke depan bisa terus lestari," katanya.

Tradisi berape' sawa' juga menandai dimulainya musim tanam atau berladang. Setelah acara ini, masyarakat akan mulai membuka lahan untuk kegiatan berladang.

Bupati Satono menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya di Sambas, yang sejalan dengan visi dan misi Sambas Berkemajuan. Ia menekankan bahwa kemajuan budaya daerah adalah bagian dari visi tersebut.

"Artinya pemda sangat mendukung setiap kegiatan budaya dalam rangka mendukung visi misi Sambas Berkemajuan. Bukan hanya pada kegiatan Dayak Bekati saja ini namun suku-suku lain," tambahnya.

Ia juga mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Sambas dari segala lini.

"Semua memiliki peran untuk memajukan daerah ini. Untuk itu mari kita bersama majukan daerah ini," ajaknya.

Oleh: ANTARA/Dedi
Editor: Yakop

Senin, 06 Mei 2024

Inspirasi Krisnawati Membuka Jalan untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Inspirasi Krisnawati Membuka Jalan untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Krisnawati Pemilik Taroo Ubud.

JAKARTA – Visi pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mengangkat nilai-nilai lokal Indonesia menjadi perhatian besar Krisnawati dan Arie Triyono. Kedua pengusaha ini sepakat menjalin kolaborasi untuk menggaungkan visi tersebut dalam pengembangan pariwisata nasional.

Seperti diketahui, Arie Triyono merupakan pengusaha agribisnis nasional yang sedang membangun destinasi Kertajati Family Farm & Education Park di Majalengka, Jawa Barat. 

Destinasi baru seluas 117 hektar ini disiapkan sebagai tempat wisata keluarga, dilengkapi danau buatan, jalur off-road, water boom, dan restoran yang menyatu dengan ekosistem agribisnis peternakan dan keindahan alam Kertajati.

Inspirasi Krisnawati Membuka Jalan untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Krisnawati (kiri) dan Arie Triyono (kanan).

Krisnawati menyambut antusias rencana Arie Triyono dan siap ikut andil dalam pengembangan destinasi tersebut. Krisnawati merupakan pengusaha yang telah lama berkecimpung di industri pariwisata nasional. 

Ia membangun resort Adiwana Jelita Sejuba di Pulau Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Resort Adiwana ini menawarkan akomodasi nyaman yang disandingkan dengan pemandangan spektakuler, serta berbagai kegiatan petualangan alam di pulau terluar. 

“Kami akan saling bertukar pengalaman dengan Pak Arie karena visinya untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Kertajati sejalan dengan visi saya dalam pengembangan Adiwana yang menjunjung tinggi kelestarian lingkungan dan praktik operasional pariwisata yang berkelanjutan,” ungkap Krisnawati.

Inspirasi Krisnawati Membuka Jalan untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Suasana Taroo Ubud Bali.

Taroo Ubud, Restoran Ramah Lingkungan

Krisnawati juga menjajaki kemungkinan untuk membuka cabang Restoran Taroo Ubud di kawasan Kertajati Family Farm & Education Park. Restoran ini merupakan salah satu karya Krisnawati di Pulau Dewata yang menonjolkan konsep kuliner dengan latar belakang persawahan.

Di Taroo Ubud, pengunjung dapat menikmati hidangan lezat sembari menikmati musik live dan berendam di kolam renang panas yang menenangkan. 

“Di Ubud kami bekerja sama dengan para petani di sekitar areal restoran. Saya yakin model serupa bisa diterapkan di Kertajati,” tambah Krisnawati.

Inspirasi Krisnawati Membuka Jalan untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Taroo Restorannya Pecinta Alam dan Budaya.

Krisnawati dan Arie sepakat bahwa pariwisata tidak hanya menghadirkan pengalaman berharga bagi para wisatawan, melainkan juga dalam memberikan dampak positif pada lingkungan dan perekonomian Indonesia. 

“Pariwisata yang berkelanjutan, bukan sekadar masa depan, tetapi juga kunci untuk menggerakkan perekonomian dan mendukung pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan,” ujar Krisnawati yang diamini oleh Arie. 

Arie pun memuji dedikasi Krisnawati yang telah menginspirasi banyak orang untuk menjelajahi potensi baru dalam industri yang lebih berkelanjutan. 

“Mari kita membuktikan bahwa dengan visi yang kuat dan komitmen pada nilai-nilai lingkungan, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik sambil menjaga keindahan alam Indonesia yang luar biasa,” pungkas Arie. 

Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII

Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII
Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII

JAKARTA - Gelar Seni Budaya dan Pameran Produk Unggulan Kabupaten Magetan telah digelar di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (5/5/2024). Acara tersebut merupakan kesempatan bagi masyarakat Magetan untuk memperkenalkan produk unggulan mereka ke khalayak yang lebih luas, khususnya di wilayah Jabodetabek. 

Dalam sambutan di awal acara, Ketua Ikatan Keluarga Magetan (IKMA), Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi, menyampaikan sejumlah kegiatan pengabdian sosial yang telah dilaksanakan oleh para pegiat IKMA di kampung halamannya, Magetan.
Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII
Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII

"Beberapa program sedang dan akan terus digulirkan, mulai dari program peternakan sapi untuk industri kulit, penghijauan Telaga Wahyu, sampai rencana penanaman pohon sukun," ujar Yoos yang kini masih menjabat sebagai Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) TNI AL.

Kegiatan-kegiatan ini bernilai strategis, misalnya penanaman sukun sebagai alternatif pengganti tepung gandum di masa depan. "Kita mendengar perusahaan internasional seperti McDonalds pun sudah melirik tepung sukun untuk menggantikan gandum," papar Yoos.

Pada kesempatan ini, Yoos berharap Magetan bisa semakin maju dan dikenal luas, termasuk melalui produk UMKM-nya. "Kita mendorong terus UMKM untuk semakin maju dan dikenal, salah satunya Pecel Magetan. Orang selama ini lebih familiar dengan Pecel Madiun, padahal ada pula Pecel Magetan,” tukas Yoos.

Yoos pun mengapresiasi inisiatif Bambang Prijambodo, salah seorang pengusaha asal Magetan yang mengangkat Sego Pecel Magetan meramaikan industri kuliner di Jakarta. Di tangan Bambang, pecel Magetan dikemas kekinian dengan varian lauk yang familiar untuk segmen anak muda. Mulai dari lauk ayam goreng, empal, sampai Pecel Magetan lauk katsu.

Sego Pecel Magetan kini telah hadir di beberapa tempat di Jakarta. Diantaranya di Mall Citos, Cilandak dan Cipulir. Sejumlah cabang baru akan segera dibuka di 2024 ini.

Bambang yang juga hadir sebagai Sekretaris IKMA sekaligus panitia penyelenggara acara ini menyampaikan terima kasihnya di sela-sela acara. Ia menyambut gembira dukungan tokoh masyarakat Magetan seperti Yoos terhadap upayanya mengangkat pamor Pecel Magetan. 

Saat acara Sego Pecel Magetan milik Bambang menyediakan konsumsi bagi seluruh masyarakat Magetan Jabodetabek yang hadir di venue. "Kami bahagia sekali hari ini bisa halal bi halal bersama sanak saudara dari Magetan di perantauan dan menyediakan kuliner kebanggaan kampung kami Sego Pecel Magetan jadi penawar rindu pada Magetan," kata Bambang.

Pameran Produk Unggulan dan Hasil Inovasi

Sementara itu, Pj. Bupati Magetan, Ir. Hergunadi, M.T.  juga berterima kasih kepada ketua IKMA, Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi yang sudah menyerahkan 3 ekor rusa totol untuk dirawat di Telaga Wahyu, "Sebagai tambahan daya tarik di Telaga Wahyu, rusa-rusa tersebut kini sudah bisa beradaptasi dan jinak, terima kasih Bang Yoos," pungkas Hergunadi.

Selain itu, Hergunadi menghimbau para perantau Magetan untuk tidak ragu-ragu, membantu pemikiran-pemikiran demi kemajuan Magetan termasuk meningkatkan perekonomian daerah. Ia mengakui kegiatan ini merupakan salah satu strategi memperkenalkan produk-produk Magetan kepada khalayak yang lebih luas, khususnya di wilayah Jabodetabek.

"Bagaimana agar lebih mendekatkan produk-produk Magetan, agar bisa lebih dikenal di Jakarta. Warga Magetan yang di Jakarta bisa mempromosikan produk Magetan, dengan memberikan informasi yang lebih luas ke khalayak sehingga produk Magetan bisa dipasarkan," jelas Hergunadi.
Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII.

Berbagai produk unggulan dan hasil inovasi dari pelaku UMKM Magetan dihadirkan di venue, seperti produk kerajinan kulit, batik khas Magetan, jajanan, dan makanan olahan.

Selain sebagai ajang promosi, kegiatan ini juga menjadi momen silaturahmi dan halal bihalal bagi Ikatan Keluarga Magetan (IKMA) se-Jabodetabek. Pagelaran yang disajikan saat acara diantaranya Tari Sura Duhitasrat, lagu daerah, peragaan busana batik khas Magetan, dan puncaknya adalah Wayang Orang dengan Judul "Aruhara Taman Soka”.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur di Jakarta, Forkopimda Magetan, Pj. Sekretaris Daerah, Kepala OPD, anggota IKMA, dan sejumlah tamu undangan.

Sanggar Seni di Kota Pontianak Berjuang Lestarikan Budaya Lokal

Sanggar Seni di Kota Pontianak Berjuang Lestarikan Budaya Lokal
Tim Sanggar Tari Kampung Wisata Caping, Kota Pontianak (ANTARA/Beni T)

PONTIANAK - Kampung Wisata Caping di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, melalui kegiatan seni di sanggarnya, telah aktif dalam melestarikan budaya lokal, terutama dalam bentuk tari tradisional seperti jepin, sebuah tarian Melayu khas Pontianak.

Guru Tari Kampung Caping, Alda, menjelaskan pentingnya mempertahankan tari tradisional seperti jepin dalam konteks keberlanjutan budaya. Dia mengatakan, "Tari tradisi adalah tarian yang dibawa dari zaman dulu hingga ke zaman sekarang seperti jepin lembut dan jepin langkah bujur serong. Ini terus dilestarikan ke generasi agar tak lekang zaman."

Pembelajaran tari jepin di Kampung Caping terbuka untuk semua kalangan usia, mulai dari anak usia lima tahun hingga orang dewasa. Alda menegaskan, "Jadi di sini semua tingkatan umur ada belajar tari jepin. Tentu anak-anak menjadi prioritas sebagai generasi penerus."

Selain tari tradisional, sanggar tersebut juga mengajarkan tari kreasi, yang merupakan pengembangan dari tari tradisional. Alda menjelaskan, "Tari kreasi yang diciptakan tidak menghilangkan unsur tradisinya hanya gerakannya dikembangkan menjadi lebih indah."

Setiap empat sampai enam bulan, para penari di sanggar menjalani ujian internal untuk mengukur kemajuan mereka. "Dari ujian penampilan itulah kita melihat lagi anak-anak yang memiliki potensi lebih kemudian dia diajak untuk latihan di luar jam latihan, di luar jam itulah kita mengembangkan mereka dan juga tarian di sini," kata Alda.

Sanggar seni Kampung Caping juga aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan budaya, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. Salah satu kegiatan terbaru yang diikuti adalah Kalbar Menari, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kalimantan Barat dengan tema "Serentak Menari Bergerak Bahagiakan Bumi".

Kegiatan Kalbar Menari tersebut, dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia, dibuka secara resmi oleh Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, di Halaman Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Kota Pontianak. Lebih dari lima puluh jenis tarian dari berbagai kelompok, termasuk 22 sekolah, 17 komunitas, 17 sanggar, dan 5 paguyuban, turut serta menampilkan kekayaan budaya Kalimantan Barat di empat panggung yang disediakan.

Rabu, 07 Februari 2024

Pilihan Wisata Menarik untuk Rayakan Tahun Baru Imlek, Destinasi Seru untuk Keluarga di 2024

Pilihan Wisata Menarik untuk Rayakan Tahun Baru Imlek, Destinasi Seru untuk Keluarga di 2024
Pilihan Wisata Menarik untuk Rayakan Tahun Baru Imlek, Destinasi Seru untuk Keluarga di 2024. (Gambar Ilustrasi)
JAKARTA - Tahun Baru Imlek 2024 disambut dengan antusiasme tinggi, menjadi momen berharga bagi keluarga untuk berkumpul dan menikmati berbagai aktivitas bersama. Sandra Darmosumarto Sr, PR Manager tiket.com, menggarisbawahi pentingnya menghabiskan waktu bersama keluarga dalam suasana yang berbeda untuk menciptakan kenangan tak terlupakan.

"Liburan singkat selama akhir pekan dapat menjadi kesempatan emas untuk menikmati kekayaan budaya dan tradisi Imlek yang kental di destinasi domestik maupun internasional sambil merelaksasi jiwa dan raga," ujar Sandra Darmosumarto Sr.

Sandra memberikan beberapa rekomendasi tempat istimewa untuk menikmati Imlek dengan suasana yang berbeda. Di antaranya adalah:

1. Pecinan Bangkok, Thailand: 

Pecinan Bangkok (Yaowarat) menawarkan suasana otentik Tionghoa di Thailand. Pengunjung dapat menikmati pemandangan kota Bangkok dari Sungai Chao Phraya bersama Chao Phraya Princess Cruise sambil menikmati makan malam mewah dan pertunjukan hiburan langsung.

2. Kuala Lumpur, Malaysia: 

Aquaria KLCC menawarkan koleksi biota laut yang menakjubkan di pusat kota Kuala Lumpur. Malamnya, pengunjung dapat menikmati kehidupan malam di sekitar kota untuk merasakan kehidupan malam Malaysia yang ramai.

3. Surabaya, Jawa Timur: 

Kota ini akan menampilkan perayaan Imlek yang berbeda dengan ornamen liong naga raksasa sepanjang 20 meter di Balai Kota Surabaya. Selain perayaan, Surabaya juga menawarkan tradisi, hiburan, dan kuliner khas Tiongkok yang menarik.

4. Gardens by the Bay, Singapura: 

Di Singapura, wisatawan dapat menikmati pemandangan lampion yang menakjubkan di Gardens by the Bay, serta mendalami kekayaan budaya Tionghoa di Chinatown Heritage Centre dan Kuil Thian Hock Keng.

5. Singkawang, Kalimantan Barat: 

Kota ini dikenal dengan budaya Tionghoa yang kental, terutama saat perayaan Imlek. Festival Cap Go Meh yang digelar di Singkawang menampilkan ribuan lampion yang mempercantik jalanan, serta tradisi dan pertunjukan budaya yang menarik.

6. Pantai Indah Kapuk, Jakarta: 

Di ibu kota, masyarakat dapat menikmati keindahan Pantai Indah Kapuk (PIK) yang terkenal dengan perayaan meriah Imlek. Selain itu, ada beragam kuliner khas Imlek dan atraksi indoor seperti Playtopia PIK Avenue yang menawarkan pengalaman seru untuk semua usia.

Melalui berbagai destinasi ini, masyarakat dapat merayakan Tahun Baru Imlek dengan cara yang istimewa dan meriah, serta menikmati kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki oleh masing-masing tempat.

Senin, 05 Februari 2024

Bupati Sekadau Mendorong Generasi Muda untuk Menghargai Nilai-Nilai Budaya

Bupati Sekadau, Aron, menghadiri upacara peresmian Sekretariat Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Komplek Pasar Baru Sekadau.
Bupati Sekadau, Aron, menghadiri upacara peresmian Sekretariat Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Komplek Pasar Baru Sekadau.
SEKADAU - Bupati Sekadau, Aron, menghadiri upacara peresmian Sekretariat Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Komplek Pasar Baru Sekadau. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sekadau mengungkapkan penghargaannya kepada TBBR Kabupaten Sekadau atas dedikasinya dalam memelihara warisan budaya bersama Pemerintah Daerah.

"Budaya dan tradisi adalah bagian tak terpisahkan dari identitas kita. Saya mengapresiasi TBBR Kabupaten Sekadau atas kontribusinya dalam melestarikan adat dan budaya," kata Bupati Aron dengan tegas.

Menurut Bupati Aron, menjaga tradisi dan adat istiadat merupakan langkah penting dalam mempertahankan akar budaya yang kaya. "Nilai-nilai ini harus terus disampaikan kepada generasi muda agar tidak tergerus oleh arus kemajuan zaman dan teknologi," tambahnya.

Acara peresmian tersebut turut dihadiri oleh Pimpinan Besar Pasukan Merah, para Mangku Se-Provinsi Kalimantan Barat, anggota Forkopimda, Sekretaris Daerah, Kepala SKPD, Ketua DAD Kabupaten dan Kecamatan, serta berbagai tamu undangan lainnya. Kehadiran mereka menjadi bukti dukungan yang kuat dalam menjaga kelestarian tradisi dan budaya di Kabupaten Sekadau.

Rabu, 03 Januari 2024

Bupati Sekadau Bangga dengan Selesainya Pembangunan Rumah Adat Melayu

Bupati Sekadau Bangga dengan Selesainya Pembangunan Rumah Adat Melayu
Bupati Sekadau Bangga dengan Selesainya Pembangunan Rumah Adat Melayu.
SEKADAU – Bupati Sekadau Aron, S.H bersama Sekretaris Daerah (Sekda) turut mengamati progres pembangunan Rumah Adat Melayu yang terletak di jalan Merdeka Barat Sekadau. 

Dalam pernyataannya, bupati menyebut bahwa pembangunan ini adalah bagian dari program strategis Pemerintah kabupaten yang teralokasikan melalui APBD tahun 2023, yang berhasil diselesaikan dengan tepat waktu.

"Pembangunan Rumah Adat Melayu merupakan salah satu program prioritas Pemkab Sekadau," ujar Bupati, menegaskan pentingnya proyek ini bagi masyarakat.

Beliau menambahkan bahwa rumah adat ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat, terutama masyarakat Melayu. Setelah 20 tahun menanti, hari yang dinanti akhirnya tiba.

Keberhasilan pembangunan ini tak lepas dari kerjasama semua pihak, termasuk pihak Polres, Inspektorat, dan OPD terkait. Bupati pun berharap agar Rumah Adat Melayu ini segera dapat diresmikan.

Sekadau, Kalbar, Pemkab Sekadau, Aron, Rumah Adat Melayu, Budaya
Bupati Sekadau Aron, S.H bersama Sekretaris Daerah (Sekda) turut mengamati progres pembangunan Rumah Adat Melayu yang terletak di jalan Merdeka Barat Sekadau.
Tak hanya itu, Bupati juga mengharapkan agar kepengurusan MABM Sekadau segera mempersiapkan acara peresmian dengan baik guna menjadikannya sebuah momen yang meriah.

Sementara itu, ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) H.Safei Yanto menyampaikan terima kasih kepada pemerintah kabupaten Sekadau atas terwujudnya Rumah Adat Melayu ini. 

"Kehadiran rumah adat Melayu merupakan impian masyarakat Melayu kabupaten Sekadau," ungkapnya, mewakili seluruh komunitas Melayu.

Beliau juga menegaskan bahwa Rumah Adat Melayu ini dapat digunakan untuk kegiatan oleh semua etnis.

Pada kesempatan peninjauan tersebut, bupati didampingi oleh Kapolres Sekadau AKBP Dr. I Nyoman Sudama, Sekda Muhammad Isa, serta sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemkab Sekadau.

Sabtu, 25 November 2023

Kapolres Ketapang Hadiri Pembukaan Pentas Seni Budaya Dayak Kabupaten Ketapang

Foto : Kapolres Ketapang Hadiri Pembukaan Pentas Seni Budaya Dayak Kabupaten Ketapang.
KETAPANG – Kepala Kepolisian Resor Ketapang AKBP Tommy Ferdian menghadiri acara Pembukaan Pentas Seni Budaya Dayak & Pameran Dewan Adat Dayak Kabupaten Ketapang Tahun 2023. Kegiatan bertempat Pentas Seni Budaya Dayak tersebut digelar di Komplek Balai Sungai Kedang Pendopo Bupati Ketapang di Jalan Agus Salim Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang, Pada Sabtu (25/11/2023).

Hadir juga dalam kegiatan tersebut Bupati Ketapang Martin Rantan, Sekda Ketapang Alexander Wilyo, Dandim 1203 Ketapang Letkol Agus Ikhwanto, Kajari Ketapang Ibu Dhini, serta jajaran tokoh masyarakat, tokoh agama serta para camat jajaran se Kabupaten Ketapang.

Kegiatan diawali dengan acara tepung tawar dan pemotongan pelepah kelapa oleh Bupati Ketapang yang dilanjutkan dengan pembacaan doa. Pembukaan pentas seni budaya pun di tandai dengan ucapan selamat oleh Bupati Ketapang. Kegiatan pembukaan pun dilanjutkan dengan laporan panitia pelaksana selanjutnya arahan dan Bimbingan Dari Bapak Bupati Ketapang yang terakhir Pemukulan gong tanda dibukanya kegiatan pentas seni budaya.

Dalam kesempatannya didepan forkopimda dan para tamu undangan, Kapolres Ketapang menyampaikan ucapan selamat atas pembukaan Pentas Seni Budaya Dayak & Pameran Dewan Adat Dayak Kabupaten Ketapang Tahun 2023.

Dirinya menyampaikan bahwa melalui pagelaran pentas seni budaya ini, nilai nilai kekayaan budaya selalu terpelihara dan berkesinambungan.

Selain itu dirinya juga menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini dapat memupuk rasa persatuan bangsa dikarenakan tak hanya seni budaya Dayak saja yang ditampilkan melainkan adanya pagelaran seni budaya melayu, china madura dan lainnya dan hal ini sebagai indikasi kuatnya persatuan dan kesatuan antar suku bangsa di Kabupaten Ketapang.

“Saya sampaikan ucapan selamat dan sukses atas pembukaan serta penyelenggaraan pentas seni budaya Dayak tingkat Kabupaten Ketapang Tahun 2023 ini. Digelarnya kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pemeliharaan nilai nilai budaya yang harus berkesinambungan sehingga generasi selanjutnya juga terus mengenal dan melanjutkan pemeliharaan nilai nilai budaya ini,”Tandas Kapolres.

Senin, 23 Oktober 2023

Rangkaian Napak Tilas Di Tugu Tolak Bala Hronimus Tanam : Tugu Tolak Bala Adalah Tugu Perdamaian Semua Etnis Ketapang

Rangkaian Napak Tilas Di Tugu Tolak Bala.
KETAPANG - Rangkaian kegiatan dimulai dengan prosesi Ritual Adat Tolak Bala yang dilaksanakan di Tugu Perdamaian Ketapang, pada Sabtu (21/10/2023)

Ketua I Panitia Napak Tilas Drs. Heronimus Tanam, ME dalam sambutan menjelaskan maksud dari ritual adat yang diadakan di Tugu Tolak Bala ini dalam rangka untuk berdoa, memohon kepada Jubata, Tuhan YME secara adat agar rangkaian kegiatan Napak Tilas 21-28 Oktober 2023 nanti dapat berjalan dengan sukses.

"Adapun maksud dari kita berkumpul dan berdoa secara adat ditempat ini pertama-tama, kita bepintak bepadah, kepada hutan tanah arai maksudnya supaya perjalanan napak tilas dari tanggal 21 sampai 28 oktober 2023 dapat berjalan dengan baik, aman, selamat dan sentausa," jelasnya.

Lanjut, "Kedua berizin kepada duata tanah arai bahwa perjalanan napak tilas tidak hanya satu titik tetapi ada rangkaian yang panjang."

Menurut Beliau, do'a yang disampaikan oleh para dukun betara ini memberikan selamat kepada kita semua hingga hingga perjalanan napak tilas selesai dengan baik.

Selain itu Beliau juga menjelaskan bahwa Tugu Tolak Bala adalah Tugu Perdamaian yang sudah diikrarkan pendiriannya, bukan hanya etnis dayak tapi juga diikrarkan oleh seluruh etnis yang ada di Kabupaten Ketapang.

"Setiap ada acara besar di Kabupaten Ketapang kita selalu berdoa di Tugu Perdamaian ini dan sejak berdirinya tugu ini belum pernah terjadi gejolak apapun di Kabupaten Ketapang " terangnya.

Sementara itu, Kapolda Kalbar Irjen. Pol. Pipit Rismanto, S.I.K., M.H. memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan Napak Tilas ini, menurutnya kegiatan seperti ini merupakan momentum untuk mengingat kembali para pejuang dan leluhur yang telah berjasa.

Selain itu Kapolda berharap dengan adanya ritual ini dapat mengajarkan generasi muda tentang pentingnya menjaga perdamaian, menghormati perbedaan dan membangun harmoni di tengah masyarakat.

“Kegiatan ini menjadi momen yang tepat untuk memperkuat kemitraan antara kepolisian, masyarakat dan pemangku adat dalam menjaga dan membangun kerukunan di Kabupaten Ketapang,” harapnya.

Kapolda mengajak masyarakat khususnya generasi muda Kabupaten Ketapang untuk menghormati dan melestarikan warisan budaya, selain itu juga membuka diri terhadap perubahan dan perkembangan zaman.

“Kita harus memastikan bahwa generasi muda kita mengetahui dan menghargai kekayaan budaya kita, serta mampu mengambil peran dalam menjaga tradisi adat ini untuk masa depan yang lebih baik,” tutupnya.

Usai sambutan Kapolda, dilanjutkan dengan penandatanganan Prasasti Revitalisasi Kawasan Tugu Tolak Bala dan Monumen Panca Karya Ketapang didampingi Bupati dan Wakil Bupati Ketapang beserta jajaran. (sh***nn)

Minggu, 22 Oktober 2023

Super Meriah Even Akbar Napak Tilas Resmi Digelar Ada Opera Perang Kedang

Even Akbar Napak Tilas Resmi Digelar Ada Opera Perang Kedang.
KETAPANG – Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Ketapang itu tiba. Hari dimana event akbar Napak Tilas resmi digelar.

Napak Tilas Perjuangan, Pembangunan dan Budaya Kabupaten Ketapang tahun 2023 tersebut secara resmi dibuka oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kalimantan Barat (Kalbar) Dr. Drs., Muhammad Yusuf, S.H., M.H. bersama Bupati Ketapang Martin Rantan, SH ,M.Sos disertai oleh jajaran Forkopimda, Forkopimda Provinsi Kalbar, perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan Tim Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) di Balai Sungai Kedang Ketapang, pada Sabtu (21/10/2023) malam.

Opening ceremoni ditandai dengan pemukulan Senggayung oleh (alat musik tradisional dari bambu khas Kalimantan. 

Kajati mengatakan, Napak Tilas ini merupakan refleksi atas semangat para leluhur kita terdahulu yang rela berjuang demi membela harkat dan martabat bangsa Indonesia, para pejuang telah berikrar dengan tegas bahwa lebih baik mati daripada dijajah. 

Menurut Kajati, semangat para pejuang Perang Kedang Tumbang Titi 1914, Uti Usman, Panglima Tentemak dan Kenduruhan Bajir harus menjadi motivasi bagi seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang.

“Selain sebagai refleksi sejarah perjuangan, saya berharap acara ini juga menjadi wahana untuk memelihara dan melestarikan budaya serta kearifan lokal agar terus lestari, pengembangan pariwisata, UMKM dan ekonomi kreatif di Kabupaten Ketapang.” Ujar Kajati dalam sambutannya. 

Senada dengan Kajati, Bupati Ketapang Martin Rantan, SH.,M.Sos mengajak masyarakat Kabupaten Ketapang untuk mengikuti seluruh rangkaian acara mulai dari pembukaan tanggal 21 Oktober hingga 28 Oktober 2023.

Bupati berharap dengan semangat perjuangan Perang Kedang Tumbang Titi 1914 ini menjadikan momen persatuan, secara bersama-sama membangun dan mengisi pembangunan di Kabupaten Ketapang, lebih maju dan sejahtera.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada tamu undangan, kepada panitia pelaksana dan masyarakat Kabupaten Ketapang yang telah mendukung mulai dari persiapan dan pelaksanaan Napak Tilas,” ujar Bupati.

Lanjut,“Kita akan mengenang dan menghormati jasa-jasa para pahlawan dan tokoh-tokoh penting yang telah berjuang pada era pra-kemerdekaan tahun 1914,” tutupnya.

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan perubahan nama Pentas Seni Pendopo dengan nama Balai Sungai Kedang, Penandatanganan Prasasti Jembatan Tanjungpura Baru dan Penapakan Kaki sebagai tanda jejak prasasti Napak Tilas.

Pada opening itu, para tamu undangan disambut dengan drama musikal penyambutan 9 etnis yaitu Tari Dayak Ajat Temuai Datai, Tari Selamat Datang Melayu, Tari Yangge Tionghoa, Tari Muang Sangkal Madura, Tari Sungguh Rawuh Jawa, Tari Tor Tor Batak, Tari Padduppa Bugis, Tari Panarimaan Pasundan dan Tari Hedung Flores.

Paska suguhan tarian, para tamu undangan dijamu dengan pertunjukan Opera Perang Kedang dimana dalam opera ini ditampilkan bagaimana perjuangan para pahlawan daerah untuk menentang kebijakan Belanda pada saat itu yaitu belasting (Belanda) atau pajak. (sh***nv)

Minggu, 24 September 2023

Konser Ceramah "Rantai Bunyi" Meriahkan Pekan Kebudayaan Nasional 2023 di Pontianak

Konser Ceramah "Rantai Bunyi" Meriahkan Pekan Kebudayaan Nasional 2023 di Pontianak.
PONTIANAK - Dalam rangka melestarikan kebudayaan sebagai bagian dari Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023, sebuah konser ceramah bertajuk "Rantai Bunyi" telah digelar di Istana Kadriah, Kota Pontianak. Acara ini merupakan salah satu kuratorial PKN 2023 yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Menurut Ubit, Kurator Pekan Kebudayaan Nasional di Pontianak, kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai jenis bunyi yang ada di seluruh Indonesia, dari barat hingga timur, atau bahkan dari timur tengah hingga barat Indonesia. Acara ini difokuskan pada alat musik dawai sebagai salah satu aspek penting dalam kekayaan budaya Indonesia.

"Penyelenggaraan terakhir berlokasi di Kalimantan Barat yang berfokus pada rantai bunyi ini bertujuan untuk menghubungkan pengetahuan dan cerita, tidak hanya dalam konteks musik, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari para pemusik," ujarnya.

Sebanyak 15 musisi residensi dari berbagai daerah di Kalimantan Barat berkumpul dalam acara ini untuk mengeksplorasi musik dawai syair Melayu. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian PKN 2023 yang akan mencapai puncaknya di Jakarta pada tanggal 20 hingga 29 Oktober dengan sejumlah acara menarik.

PKN 2023 juga melibatkan lima Provinsi residensi terpilih, termasuk Bangka Belitung, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Kalimantan Barat, dalam upayanya untuk mempromosikan keanekaragaman budaya Indonesia.

Beberapa musisi Gambus Oud yang tampil dalam acara ini termasuk Bambang Robiansyah dari Pontianak dan Russel Dwi Vagita dari Kubu Raya. Selain itu, musisi Gambus Selodang seperti Raden Sudaryo dari Ketapang, Viranti Nur Ramadani dari Sambas, dan Wesminto dari Sekadau juga turut memeriahkan acara ini. (Red)

Senin, 14 Agustus 2023

Wakil Bupati Sanggau Pastikan Kesetaraan Budaya bagi Semua Etnis

Wakil Bupati Sanggau Pastikan Kesetaraan Budaya bagi Semua Etnis.
SANGGAU - Wakil Bupati Sanggau, Drs. Yohanes Ontot, M.Si memastikan bahwa semua etnis di Kabupaten Sanggau akan mendapatkan kesempatan yang setara dalam mengungkapkan budaya dan adat istiadat mereka.

Pemerintah Kabupaten Sanggau juga memberikan dukungan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk inisiatif ini.

Dalam konteks ini, Drs. Yohanes Ontot, M.Si menjelaskan, "Di Sanggau, kami berkomitmen memberikan ruang yang sama bagi semua etnis untuk berpartisipasi dalam ekspresi budaya dan adat istiadat mereka. Kami ingin memastikan bahwa setiap budaya dan tradisi dari semua etnis dapat berkembang dengan baik tanpa adanya dominasi. Hal ini mencerminkan kesiapan Sanggau dalam menghadapi keragaman yang ada."

Beliau mengungkapkan pandangan ini saat acara pengukuhan pengurus DPD Gebu Minang Kalimantan Barat dan DPC Gebu Minang Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Barat di Gedung Balai Betomu Sanggau, Kecamatan Kapuas pada Sabtu malam, 12 Agustus 2023.

"Kita harus bangga bahwa berbagai etnis dapat hidup berdampingan dengan harmonis. Pemerintah juga secara finansial mendukung kegiatan kebudayaan dan adat istiadat melalui APBD. Langkah ini sejalan dengan visi dan misi daerah, yakni Sanggau Budiman, yang merupakan salah satu dari tujuh prioritas kepemimpinan Bupati Sanggau Paolus Hadi." Ditambahkannya.

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, dalam sambutannya, memberikan ucapan selamat kepada pengurus DPD Gebu Minang Kalimantan Barat dan DPC Gebu Minang Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat periode 2023-2028 yang baru saja dikukuhkan.

Sutarmidji menegaskan bahwa upaya pembangunan ekonomi harus diperkuat untuk mengendalikan inflasi, termasuk melibatkan masyarakat etnis Minang yang tergabung dalam Gebu Minang Kalimantan Barat. 

"Pembangunan ekonomi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga memerlukan kontribusi aktif dari masyarakat. Kami berharap bahwa Gebu Minang dapat berperan kuat dalam sektor ekonomi, sehingga bersama-sama kita bisa mengendalikan inflasi," ujarnya.

Gubernur Sutarmidji juga menekankan pentingnya peran etnis Minang dalam pembangunan sumber daya manusia Kalimantan Barat, terutama dalam meningkatkan kualitas generasi muda sebagai investasi bagi masa depan.

Dari sisi organisasi, Ketua DPP Gebu Minang, Oesman Sapta Odang, menekankan perlunya memiliki identitas yang kuat bagi pengurus DPD dan DPC Gebu Minang di Kalimantan Barat. Menurutnya, hal ini esensial untuk memastikan pertumbuhan dan kontribusi yang signifikan dari organisasi etnis ini dalam upaya pembangunan daerah.

"Saya meyakini bahwa asal usul yang kuat sangat penting. Fondasi yang diletakkan dari bawah akan memberikan kekuatan yang luar biasa ke depannya, termasuk dalam konteks Gebu Minang." tambah Oesman Sapta Odang.

Pada momen tersebut, ia juga menyoroti pentingnya filosofi yang mengajarkan tentang pentingnya menghormati bumi tempat kita berpijak dan langit yang melindungi kita. 

Hal ini mencerminkan semangat etnis Minang untuk hidup berdampingan dengan etnis lain dan berkontribusi dalam pembangunan daerah secara bersama-sama.

(Tim Redaksi)

Minggu, 16 Juli 2023

10 Perlombaan Akan Meriahkan Gawai Dayak XII Kabupaten Sekadau, Apa-apa Saja?

Panitia Gawai Dayak Kabupaten Sekadau
Sekadau, Kalbar - Sepuluh perlombaan yang akan memeriahkan acara Gawai Dayak XII Kabupaten Sekadau Tahun 2023 yang bertema "Bersatu Untuk Semua" dilaksanakan di rumah betang youth center sekadau dari tanggal 18-22 Juli 2023.

Hal itu dikatakan Ketua Panitia Gawai Dayak XII Kabupaten Sekadau, Martinus Siden, S.E. saat kegiatan Dewan Adat Dayak Kabupaten Sekadau dan Panitia Gawai Dayak melakukan konferensi pers di Lupung Coffee, Minggu (16/7/2023) pukul 13.00 WIB.

Lebih lanjut Martinus Siden menyampaikan sepuluh lomba akan akan ditampilkan selama kegiatan gawai dayak XII Kabupaten Sekadau. 

"Perlombaan Pop Singer, Lomba Pangkak Gasing, Lomba Menumbuk dan Menampik Padi Rakyat, Perlombaan Busana Dayak Kreasi Anak, Lomba Menganyam Tikar Seksi Permainan, Lomba Menyumpit Rakyat, Perlombaan Tari Kreasi, Lomba Tengkuyung Berambih Seksi Permainan, Lomba Melukis Perisai Rakyat dan Perlombaan Bujang Dara Gawai," ungkap Martinus Siden. 

Selain itu diungkap Martinus Siden pada hari pembukaan Gawai Dayak XII juga dilaksanakan pawai budaya. 

"Panitia sudah menentukan rute dari pawai budaya tersebut. Jalur rutenya akan mengambil jalur kiri, bermula dari rumah betang jalan panglima naga tembus jalan sintang simpang tiga kemudian melewati depan SMP N 1 melalui jalan bundaran tugu PPK sampai jalan rawak simpang tiga depan SMA Karya dan kembali di ke rumah betang yourt centeng jalan panglima naga," ungkapnya. 

Sementara, Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Sekadau, Jefray Raja Tugam mengatakan, Gawai Dayak Ke-XII Kabupaten Sekadau akan dilaksanakan pada tanggal 18-22 juli 2023, bertempat di Betang Youth Center Sekadau. 

"Konferensi pers ini bertujuan untuk menyampaikan informasi, agar masyarakat luas khususnya masyarakat Kabupaten Sekadau mengetahui bahwa pekan Gawai Dayak akan dibuka pada tanggal 18 Juli 2023," kata Jefray Raja Tugam yang Juga Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Fraksi Demokrat. 

"Kami mengajak seluruh masyarakat agar dapat menyaksikan Pekan Gawai Dayak Ke-XII Kabupaten Sekadau Tahun 2023. Gawai merupakan ucapan syukur atas apa yang telah Tuhan berikan atas hasil pertanian," tambahnya. 

Hadir mengikuti kegiatan konferensi pers bersama dengan awak media, Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Sekadau, Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Wakil Ketua Panitia Gawai Dayak XII, Koordinator Humas, Koordinator Acara, Koordinator Publikasi, Koordinator Keamanan dan Koordinator Parkir.

(Tim/Hermanto)

Minggu, 26 Februari 2023

Sekda Harisson Buka Festival Budaya Bugis Mempawah Tahun 2023

Sekda Harisson Buka Festival Budaya Bugis Mempawah Tahun 2023
Sekda Harisson Buka Festival Budaya Bugis Mempawah Tahun 2023.

JUNGKAT, MEMPAWAH - Kebudayaan memiliki nilai yang paling  mendasar dan penting serta strategis dalam konteks membangun manusia seutuhnya sebagai pembinaan karakter, pembinaan hasil ideasional, hasil kreativitas dan menumbuhkan secara berterusan ide-ide cemerlang berangkat dari kebudayaan, milik bangsa. 

Hal ini sejalan dengan kebijakan yang diatur dalam Misi Pembangunan Daerah, yaitu menggali dan mengembangkan nilai-nilai dan keragaman budaya serta memanfaatkan kreativitas budaya sebagai jati diri, dan daya tarik untuk kepentingan seni budaya, wisata dan potensi strategis yang menarik lainnya.

Sekda Harisson Buka Festival Budaya Bugis Mempawah Tahun 2023
Sekda Harisson Buka Festival Budaya Bugis Mempawah Tahun 2023.

"Diharapkan  kegiatan ini  bukan sekedar seremonial tetapi menggambarkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang wajib dipertahankan dan diwariskan dari generasi ke generasi", ucap Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., saat membuka acara Festival Wisata Budaya Bugis 2023 yang digelar di Halaman Kantor Camat Jungkat, Jumat malam (24/2/2023).

Festival Wisata Budaya Bugis 2023 di gelar Forum Komunikasi Orang Bugis Kabupaten mempawah ini merupakan upaya untuk mempertahankan tradisi budaya agar tetap terjaga pada generasi penerus bangsa.

Sekda Harisson Buka Festival Budaya Bugis Mempawah Tahun 2023
Sekda Harisson Buka Festival Budaya Bugis Mempawah Tahun 2023.

Melalui momentum festival budaya ini diharapkan menjadi salah satu cara yang baik untuk mempromosikan budaya yang merupakan  media untuk mengangkat tradisi dan membangkitkan kembali para pelaku ekonomi kreatif yang dipusatkan di Kantor Camat Jungkat.

"Saya ucapkan selamat atas terselenggaranya kegiatan ini, dan sekaligus mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang tulus kepada masyarakat, Panitia pelaksana, para donatur dan aparatur pemerintah dengan segala ketulusannya telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan ini", tutur Harisson mengakhiri sambutannya.

Sekda Harisson Buka Festival Budaya Bugis Mempawah Tahun 2023
Sekda Harisson Buka Festival Budaya Bugis Mempawah Tahun 2023.

Pada kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalbar Windy Prihastari, S.STP., M.Si., para pengurus Forum Komunikasi Orang Bugis Kabupaten Mempawah dan masyarakat yang antusias menyaksikan Festival tersebut.(adpim)

Jumat, 11 November 2022

Sang penjaga regalia Kerajaan Melayu, Kisah heroik yang mengukir sejarah panjang di Pulau Penyengat

Sang penjaga regalia Kerajaan Melayu, Kisah heroik yang mengukir sejarah panjang di Pulau Penyengat
Kompleks Pemakaman Engku Puteri Raja Hamidah di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang (Nikolas Panama)
Tanjungpinang - Kisah heroik yang mengukir sejarah panjang di Pulau Penyengat, pusat Kerajaan Riau-Lingga-Pahang belum usai, meski Raja Haji Fisabilillah, Raja Ali Haji dan Sultan Mahmud Riayat Syah dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.

Sejarah peperangan antara Kerajaan Riau-Lingga-Pahang dengan Belanda dan Jepang pada abad 17-18  tidak dapat menggeser peran seorang wanita yang kuat, teguh dan berani. Dia adalah Engku Puteri Raja Hamidah, putri sulung dari pernikahan Raja Haji Fisabilillah dengan Ratu Emas.

Engku Puteri Raja Hamidah yang kala itu akrab disapa Engku Hamidah memegang peranan penting dalam menjaga kedaulatan kerajaan dari tipu daya tentara Belanda dan Inggris. Istri dari Sultan Mahmud Riayat Syah itu tidak pernah goyah menyerahkan simbol kerajaan kepada Belanda dan Inggris, meski dibujuk rayu dan ditodong senjata.

Regalia, simbol kedaulatan Kerajaan Riau-Lingga-Pahang dan adat melayu. Regalia berbentuk daun sirih, berukuran besar, lebih besar dari daun sirih sebenarnya. Sirih Besar itu terbuat dari emas.

Regalia hanya digunakan untuk penobatan atau pengangkatan sultan. Hal ini disebabkan Engku Hamidah dipandang sebagai tokoh perempuan yang memegang teguh adat istiadat kerajaan.

Engku Hamidah menyembunyikan simbol sakral itu untuk menyelamatkan negerinya. Kerajaan akan tunduk kepada penjajah bila regalia jatuh di tangan Belanda atau Inggris. Kini regalia tersebut disimpan di Museum Nasional.

Ia juga satu-satunya perempuan yang berani berperang mengikuti jejak sang ayah dan suami di Perairan Pulau Penyengat.

Sejarawan dari Universitas Maritim Raja Ali Haji, Dr.Abdul Malik, mengatakan Engku Hamidah sebelum menikah tinggal di Kota Rebah, bibir Sungai Carang. Ia menolak tinggal di Tanjungpinang dan Pulau Penyengat karena tidak ingin minum air dari satu tanah dengan Belanda dan Inggris.

Setelah Belanda dan Inggris kalah perang, ia baru tinggal di Pulau Penyengat setelah menikah dengan Sultan Mahmud. Engku Hamidah yang lahir pada tahun 1774 itu merupakan pewaris Pulau Penyengat. Sebab, pulau ini menjadi emas kawin atau mahar yang diberikan Sultan Mahmud Riayat Syah III kepadanya pada tahun 1803.

Di tangan Engku Hamidah, pembangunan Pulau Penyengat semakin pesat dan maju setelah suaminya berhasil mengalahkan Belanda.

Sementara Sultan Mahmud Riayat Syah meninggalkan Pulau Penyengat setelah berhasil mengalahkan Belanda. Taktik Sultan Mahmud yakni menggeser medan perang dari Pulau Penyengat ke Daik setelah mengetahui Belanda akan menyerang kembali Kerajaan Riau-Lingga-Pahang. Sultan Mahmud pun berhasil mengalahkan Belanda saat perang di Perairan Daik.

Tokoh Pluralisme

Abdul Malik berpendapat Engku Hamidah merupakan tokoh pluralisme. Ia berhasil menyatukan warga dari berbagai etnis seperti Melayu, Bugis, Tiongkok dan Minangkabau.

Strategi menyatukan warga dengan memberi ruang kepada mereka untuk beraktivitas baik dalam aspek sosial, ekonomi, budaya dan agama. Pernikahan Tan Tek Seng, pemimpin Kapitan Tionghoa pada saat itu merupakan cerminan kehidupan pluralisme di Kerajaan Riau-Lingga-Pahang.

Tan Tek Seng beserta mempelainya menggunakan adat China saat menikah di Tanjungpinang, kemudian memakai pakaian adat melayu saat menggelar pesta di Pulau Penyengat.

Sejarawan lainnya, Raja Malik, yang masih keturunan Kerajaan Riau-Lingga-Pahang berpendapat Engku Hamidah layak menyandang tokoh emansipasi perempuan. Perempuan di kala itu tidak banyak yang mengambil peran seperti Engku Hamidah.

Peran Engku Hamidah di kerajaan seakan-akan melegitimasi bahwa perempuan melayu juga dapat berkontribusi di bidang politik, sosial, budaya pertahanan dan keamanan. Perempuan melayu tidak pasif, melainkan berani bersikap dan mengambil keputusan, meski berhadapan dengan risiko yang berat.

Dalam jejak sejarah, Engku Hamidah tidak pernah menjadi permaisuri yang mewariskan putera mahkota dan membangun zuriah (keturunan) dari darahnya untuk menjadi Sultan di puncak kekuasaan Riau-Lingga. Namun demikian, dia berhasil menjadi benteng yang tangguh sebagai pemegang, pemelihara, dan pengawal kebesaran dan Kedaulatan kerajaan, yang bernama regalia itu.

Dia pula menjadi simbol kekuatan yang senantiasa menjaga kesucian Sirih Besar dan perangkat kebesaran dan lambang kekuasaan kerajaan.

Usulkan jadi pahlawan

Pada abad 18, di Aceh Cut Nyak Dien melawan penjajah dengan cara bertempur, sedangkan Engku Hamidah di Pulau Penyengat melawan penjajah dengan mempertahankan regalia untuk menjaga kedaulatan negeri.

Sejarawan Abdul Malik dan Raja Malik merupakan dua dari sejumlah tokoh berhasil memperjuangkan Raja Ali Haji dan Sultan Mahmud Riayat Syah sebagai pahlawan nasional. Raja Ali Haji berjasa di bidang pendidikan dan bahasa, sedangkan Sultan Mahmud berjasa melawan dan mengalahkan penjajah.

Kedua sejarawan asal Kepri itu menginginkan Engku Hamidah dinobatkan sebagai pahlawan, yang berjasa memegang amanah menjaga regalia sebagai simbol kedaulatan Kerajaan Riau-Lingga-Pahang dalam melawan penjajah.

Engku Hamidah merupakan tokoh emansipasi perempuan, yang juga berjasa menyatukan berbagai etnis sehingga kehidupan kerajaan menjadi damai.

Perlawanan Engku Hamidah terhadap penjajah merupakan komitmen yang teguh sebagai simbol kekuatan perempuan kala itu.

Nilai kepahlawanan bukan hanya ditandai dengan perjuangan melawan penjajahan dan penindasan dengan bedil dan meriam. Bukan pula hanya persembahan darah, tetapi juga perlawanan dengan budaya, perjuangan dengan kata-kata, dengan ketegaran hati, dan sikap tidak menyerah dalam mempertahankan kedaulatan dan harkat negeri.

Perlawanan yang dilakukan Engku Hamidah dalam mempertahankan Regalia Kerajan Riau-Lingga itu merupakan perlawanan terhadap penjajahan dan penindasan yang ingin merampas kedaulatan kerajaan melalui perampasan terhadap simbol kedaulatan kerajaan.

Abdul Malik dan Raja Malik mengatakan, butuh proses yang panjang dan kerja yang serius untuk memperjuangkan Engku Hamidah sebagai pahlawan nasional. Ia berharap Pemerintah Tanjungpinang memperjuangkan agar Engku Hamidah menjadi pahlawan nasional, mengikuti jejak ayah dan suaminya.

Pemerintah Tanjungpinang harus melibatkan akademisi untuk melakukan kajian lebih mendalam terhadap nilai-nilai kepahlawanan Engku Hamidah. Usulan itu  pun harus mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. 

Pewarta : Nikolas Panama/Antara
Editor : Yakop

Minggu, 30 Oktober 2022

Lestarikan Budaya Indonesia TVRI Kalbar Gelar Tarian Multi Etnis Dan Wayang Kulit

Lestarikan Budaya Indonesia Tvri Kalbar Gelar Tarian Multi Etnis Dan Wayang Kuli.
Lestarikan Budaya Indonesia Tvri Kalbar Gelar Tarian Multi Etnis Dan Wayang Kulit
Lestarikan Budaya Indonesia Tvri Kalbar Gelar Tarian Multi Etnis Dan Wayang Kulit. (Adpim Pemprov Kalbar)
Pontianak- Mewakili Gubernur Kalbar, Sekretaris Daerah provinsi kalbar dr. Harisson M.Kes., menghadiri pagelaran Tarian Multi Etnis Tidayu dan Wayang Kulit di halaman Kantor TVRI Stasiun Kalbar, pada hari Sabtu (29/10/2022) malam.

Pagelaran tersebut diselenggarakan oleh LPP TVRI Stasiun Kalbar, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Ulang Tahun LPP TVRI ke 24 Tahun, serta  sekaligus memperingati HUT Kota Pontianak ke 251 Tahun beberapa waktu yang lalu.
Lestarikan Budaya Indonesia Tvri Kalbar Gelar Tarian Multi Etnis Dan Wayang Kulit
Lestarikan Budaya Indonesia Tvri Kalbar Gelar Tarian Multi Etnis Dan Wayang Kulit.
Sekda Kalbar dr.Harisson M.Kes., mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar mengapresiasi kegiatan Tarian Multi Etnis dan Wayang Kulit yang digelar untuk mewujudkan pelestarian dan pengenalan budaya yang ada di Indonesia.

"Jadi  dalam rangka memperingati dan memeriahkan  HUT Kota Pontianak dan HUT TVRI serta Sumpah Pemuda, TVRI Kalbar melaksanakan Pagelaran Seni tari Tidayu  yang  dirangkaikan dengan pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk."

"Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada TVRI yang sudah melaksanakan kegiatan ini, jadi mari kita lestarikan, wujud dari warisan budaya ini untuk beramai-ramai menonton Wayang Kulit ini," ujar Harisson dalam pidatonya.

Lebih lanjut Sekda Kalbar menambahkan, penampilan kesenian merupakan ungkapan ekspresi berdasarkan hasil karya budaya yang patut di apresiasi oleh segenap generasi muda.
Lestarikan Budaya Indonesia Tvri Kalbar Gelar Tarian Multi Etnis Dan Wayang Kulit
Lestarikan Budaya Indonesia Tvri Kalbar Gelar Tarian Multi Etnis Dan Wayang Kulit.
Apalagi wayang kulit yang dimainkan dimana dalangnya masih muda belia, yang berusia 17 tahun.

"Dalang Ki Pramariza Fadlansyah  Dalang Milenial usia 17 tahun ini, belajar secara otodidak."

"Harusnya banyak anak-anak muda terutama generasi millenial melestarikan budaya agar budaya yang kita miliki tidak hilang seiring kemajuan zaman," harap Pria kelahiran Palembang ini.

Sebagai informasi, selain pagelaran
Tarian Multi Etnis (Tidayu) dan Wayang Kulit, turut menghadirkan Wayang Orang yang dimainkan oleh dua anak-anak dengan usia sekitar 10 tahun dengan berbagai aksi yang mengagumkan.

Berperan sebagai Gatotkaca dan Suryawati istri dari Gatotkaca. Para pemain Wayang Kulit serta Wayang Orang ini didatangkan dari sanggar Unindra atau Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.

Turut hadir dalam pagelaran  tersebut, Rektor Unindra, Ketua OJK Perwakilan Provinsi Kalbar, Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak dan Perwakilan Walikota Pontianak serta Dewan Pengawas LPP TVRI Maryuni Kabul Budiono.(aws)

Festival Pasar Terapung Lok Baintan di Banjar Kalsel masuk daftar Kharisma Event Nusantara 2022

Festival Pasar Terapung Lok Baintan di Banjar Kalsel masuk daftar Kharisma Event Nusantara 2022
Festival Pasar Terapung Lok Baintan di Banjar Kalsel masuk daftar Kharisma Event Nusantara 2022.
Banjarmasin - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan, Festival Pasar Terapung Lok Baintan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, masuk daftar Kharisma Event Nusantara 2022.

"Ada tiga kegiatan di Kalsel yang masuk daftar Kharisma Event Nusantara 2022, yaitu Festival Saijaan di Kotabaru, Festival Loksado di Hulu Sungai Selatan, dan Festival Pasar Terapung di Lok Baintan di Kabupaten Banjar ini," ujar Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Usaha Kemenparekraf Dadang Rizki Ratman.

Dadang hadir langsung menyampaikan sambutan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno pada gelar Festival Pasar Terapung Lok Baintan  2022 di Dermaga Desa Sungai Pinang Lama, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalsel, Minggu.

Menurut dia, Festival Pasar Terapung Lok Baintan sukses memberikan tontonan luar biasa bagi masyarakat dan wisatawan dengan gambaran ratusan pedagang yang rata-rata ibu-ibu memakai sampan di Sungai Martapura tersebut.

Menurut Dadang lagi, ada tiga manfaat dilaksanakannya kegiatan ini,  pertama manfaat ekonomi yang sangat terlihat dengan banyak wisatawan yang datang dan bertransaksi dengan para pedagang pasar terapung.

Manfaat kedua adalah sosial budaya, karena pasar terapung merupakan kebudayaan khas masyarakat Kalsel, khususnya di daerah Sungai Martapura Kabupaten Banjar.

"Dengan kegiatan ini semoga kebudayaan ini terus lestari," ucapnya.

Selanjutnya yang ketiga adalah manfaat melestarikan lingkungan hidup, karena dengan kegiatan ini ada upaya semua pihak untuk menjaga kelestarian lingkungan.

"Apalagi di sini hadir banyak penggiat dan pemerhati lingkungan hidup, termasuk upaya Kalsel untuk memperkenalkan Geopark Meratus kepada dunia," tuturnya.

Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor menyatakan, perekonomian Provinsi Kalsel masih didominasi sektor sumber daya alam tak terbarukan, seperti batu bara.

"Tapi ini akan habis, makanya kami sekarang mulai mengembangkan sektor terbarukan seperti pertanian, perkebunan, dan pariwisata," ujarnya.

Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalsel tersebut menyampaikan, salah satu andalan pariwisata Kalsel adalah objek wisata Pasar Terapung di Lok Baintan ini, yang sudah dikenal secara nasional bahkan dunia.

"Semoga kegiatan ini menambah daya tarik untuk wisatawan berkunjung ke sini, sehingga perekonomian masyarakat di sekitarnya meningkat, imbasnya juga bagi peningkatan perekonomian daerah," tuturnya.

Pemprov Kalsel dipastikan Gubernur sangat mendukung segala upaya untuk meningkatkan promosi, perbaikan infrastruktur dan lainnya untuk kemajuan sektor pariwisata Pasar Terapung Lok Baintan ini, juga objek wisata lainnya di provinsi ini.

Sementara itu, Bupati Banjar H Saidi Mansur menyampaikan terimakasih atas dukungan yang luar biasa di Kemenparekraf dan Pemprov Kalsel atas terselenggaranya Festival Pasar Terapung Lok Baintan.

"Ini merupakan festival yang kami upayakan terus dilangsungkan setiap tahun," ujarnya.

Dia pun menyampaikan, Pasar Terapung Lok Baintan sudah menjadi warisan budaya tak benda nasional. "Sehingga harus kita  lestarikan, karena ini tradisi budaya yang sudah turun temurun," paparnya.

Dia pun menyampaikan, pasar terapung ini diikuti ratusan pedagang yang semuanya ibu-ibu atau acil-acil bertopi tanggui memakai jukung atau sampan, di mana ada penilaian bagi mereka untuk mendapatkan hadiah.

Pada kegiatan ini, ucap Saidi, digelar lomba jukung hias tradisional, lomba fotografi, penampilan formasi jukung, live music, penampilan seni budaya, dan bazar ekonomi kreatif. 

Pewarta : Sukarli/Antara
Editor : Yakop

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno