|
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Bintoro mengecek stok dan harga pangan di pasar. ANTARA/Dedi |
PONTIANAK - Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Bintoro, telah menjamin bahwa stok beras akan tetap mencukupi hingga Lebaran 2024, memberikan kepastian kepada masyarakat.
"Dalam Januari 2024, stok beras di Kota Pontianak mencapai 3.026,92 ton, sedangkan kebutuhan hanya 1.332,04 ton, sehingga terdapat surplus sebanyak 2.840,13 ton, cukup untuk dua bulan hingga Lebaran 2024," ungkap Bintoro di Pontianak, Kalimantan Barat, pada hari Selasa.
Dia juga menekankan bahwa pihaknya akan terus memantau stok dan harga 12 jenis komoditas pangan strategis untuk menjaga stabilitas harga dan inflasi di daerah.
"Kami terus mengawal ketersediaan dan harga dari 12 komoditas pangan strategis ini agar tetap stabil. Kami aktif turun ke lapangan untuk memastikan harga tetap terjaga, sehingga daya beli masyarakat terjaga dan inflasi terkendali," katanya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menegaskan bahwa pemerintah kota terus berupaya mengatasi kenaikan harga beberapa komoditas yang menjadi penyebab inflasi di daerah tersebut dengan memperkuat koordinasi dan pemantauan langsung di lapangan.
"Sa'at ini, beras premium dan bawang putih menjadi penyumbang inflasi. Kami terus memantau situasi di lapangan dan segera mencari solusinya," ujarnya.
Ani juga mengungkapkan bahwa potensi ancaman inflasi dari faktor-faktor lainnya juga harus diantisipasi, seperti kenaikan harga angkutan udara atau tiket pesawat.
Pemerintah kota terus menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah lainnya untuk menekan angka inflasi.
"Komoditas lain yang berpotensi menyumbang inflasi termasuk cabai merah, gula pasir, minyak goreng, daging ayam, telur ayam, dan daging sapi. Kami juga memperhatikan ikan segar, bawang bombay, sawi hijau, dan kangkung," tambahnya.
Ani melaporkan bahwa inflasi di Kota Pontianak pada Januari 2024 mencapai 0,03 persen, meningkat menjadi 2,12 persen year-on-year dari 2,09 persen sebelumnya.
Pemerintah Kota Pontianak, melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak, secara rutin mengikuti rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri setiap Senin untuk memonitor dan mempersiapkan langkah antisipasi terhadap lonjakan harga.
Ani menambahkan bahwa selain upaya di tingkat nasional, pihaknya juga secara rutin melakukan pemantauan langsung di lapangan untuk memantau harga pasar dan proses penyaluran stok barang oleh distributor.
Sa'at ini, harga beras jenis medium di Kota Pontianak memiliki rata-rata sebesar Rp14.593 per kilogram. Sedangkan harga tertinggi mencapai Rp15.333 per kilogram di Pasar Puring, Pasar Dahlia, Pasar Teratai, dan Pasar Kemuning.
Sementara untuk harga bawang putih, rata-rata di Kota Pontianak mencapai Rp35.143 per kilogram, dengan harga tertinggi Rp39.333 per kilogram di Pasar Puring, Pasar Dahlia, Pasar Teratai, dan Pasar Kemuning.
Oleh: Antara/Dedi
Editor: Yakop