Berita Borneotribun.com: Asosiasi Sepak Bola Inggris Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Asosiasi Sepak Bola Inggris. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Asosiasi Sepak Bola Inggris. Tampilkan semua postingan

Selasa, 29 April 2025

Heboh! Perayaan Gol Cody Gakpo & Mohamed Salah Jadi Sorotan, Terancam Sanksi FA?

Heboh! Perayaan Gol Cody Gakpo & Mohamed Salah Jadi Sorotan, Terancam Sanksi FA?
Heboh! Perayaan Gol Cody Gakpo & Mohamed Salah Jadi Sorotan, Terancam Sanksi FA?

JAKARTA - Perayaan gol selalu jadi momen yang paling ditunggu di setiap pertandingan sepak bola. Tapi, kadang selebrasi itu justru bisa bikin heboh dan menuai kontroversi. Hal inilah yang baru saja terjadi pada dua bintang Liverpool, Cody Gakpo dan Mohamed Salah, setelah kemenangan spektakuler 5-1 atas Tottenham Hotspur di laga Premier League akhir pekan lalu.

Alih-alih hanya jadi bagian dari euforia kemenangan, perayaan gol Cody Gakpo dan perayaan gol Mohamed Salah justru mengundang reaksi dari publik, media, bahkan kemungkinan sanksi dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA). Apa yang sebenarnya terjadi?

Cody Gakpo dan Pesan di Balik Kaos Dalamnya

Saat mencetak gol ketiga untuk Liverpool, Cody Gakpo tampak sangat emosional. Ia langsung melepas jersey-nya dan memperlihatkan kaus dalam bertuliskan “I Belong to Jesus”. Bagi sebagian orang, ini adalah bentuk ekspresi iman yang positif. Tapi sayangnya, aksi itu bisa melanggar aturan FA.

Menurut Law 4 FA, pemain dilarang menampilkan pesan yang bersifat religius, politis, atau pribadi di pakaian dalam mereka, termasuk slogan, simbol, atau gambar apapun. Bahkan sponsor yang tidak resmi pun dilarang tampil di atribut pemain.

Jika terbukti melanggar, pemain seperti Gakpo bisa dikenai sanksi FA, mulai dari peringatan hingga denda. Meskipun FA belum mengeluarkan pernyataan resmi, banyak pihak mulai berspekulasi soal potensi hukuman yang mungkin dijatuhkan kepada Gakpo.

Kasus ini mengingatkan publik pada aksi legendaris dari Kaka, mantan pemain Brasil yang juga memperlihatkan kaus bertuliskan “I Belong to Jesus” di final Liga Champions 2007. Bedanya, kini aturan jauh lebih ketat, dan federasi sepak bola dunia lebih memperhatikan isu netralitas di atas lapangan.

Mohamed Salah dan Aksi Selfie di Tengah Laga

Tidak hanya Gakpo, Mohamed Salah juga mencuri perhatian lewat perayaan gol yang tak biasa. Setelah mencetak gol keempat untuk Liverpool, ia tidak melakukan selebrasi sujud seperti biasanya. Kali ini, Salah mengambil ponsel dari staf klub lalu selfie bareng suporter di belakang gawang Anfield.

Aksinya memang tampak menyenangkan dan bikin heboh, tapi kemudian muncul spekulasi: apakah selfie tersebut bagian dari kampanye pemasaran terselubung?

Pasalnya, ponsel yang digunakan Salah adalah Google Pixel, yang diketahui menjadi sponsor resmi Liverpool musim ini. Banyak yang menduga bahwa momen itu sudah diskenario sejak awal sebagai bentuk guerrilla marketing—strategi pemasaran diam-diam tapi berdampak besar.

Walaupun belum ada bukti konkret bahwa selfie itu bagian dari kampanye promosi, tetap saja, jika benar dilakukan tanpa izin resmi dari penyelenggara liga, bisa jadi FA akan turun tangan.

Kasus perayaan gol Cody Gakpo dan perayaan gol Mohamed Salah ini membuka diskusi menarik soal batas antara ekspresi pribadi dan aturan resmi di dunia sepak bola. Di satu sisi, pemain tentu ingin menunjukkan emosi dan keyakinan mereka setelah mencetak gol. Tapi di sisi lain, ada regulasi ketat yang harus dihormati untuk menjaga sportivitas dan netralitas.

Dalam kasus Gakpo, meskipun niatnya mulia, aturan tetap aturan. Sementara itu, aksi selfie Salah mungkin terlihat santai dan menghibur, tapi bila terbukti mengandung unsur promosi yang tak resmi, bisa berujung pada teguran atau sanksi.

Di media sosial, para fans pun terpecah. Banyak yang mendukung Gakpo karena menunjukkan keberanian menyampaikan keyakinannya. Ada juga yang memuji kreativitas Salah karena membuat momen yang beda dan memorable. Tapi tidak sedikit pula yang mengingatkan pentingnya mematuhi aturan dan menjaga profesionalisme di lapangan.

Untuk sekarang, belum ada sanksi resmi dari FA terhadap Gakpo maupun Salah. Tapi, kasus ini bisa menjadi preseden penting soal bagaimana ekspresi diri harus ditimbang dalam konteks aturan yang berlaku.

Satu hal yang pasti, perayaan gol mereka sudah menjadi bagian dari momen ikonik musim ini. Tapi apakah momen itu akan dikenang sebagai bentuk keberanian atau malah pelanggaran? Kita tunggu saja keputusan resmi dari FA.