Berita Borneotribun.com: Arus Mudik Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Arus Mudik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Arus Mudik. Tampilkan semua postingan

Selasa, 19 April 2022

Pemerintah Perbolehkan Anak-Anak dan Remaja Mudik Tanpa Tes COVID-19

Pemerintah Perbolehkan Anak-Anak dan Remaja Mudik Tanpa Tes COVID-19
Menko Ekon Airlangga Hartarto dan Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Ratas Evaluasi PPKM di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/04/2022). (Foto: Humas Setkab/Agung)


Borneo Tribun, Jakarta -- Pemerintah memutuskan bahwa anak-anak dan remaja yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua dapat melakukan mudik tanpa perlu menunjukkan hasil tes COVID-19, baik PCR maupun Antigen. Keputusan tersebut diambil setelah pemerintah memperhatikan dinamika yang terjadi di masyarakat terkait kebijakan vaksin penguat (booster) sebagai salah satu syarat mudik.


Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (18/04/2022), usai Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).


“Kita memang mensyaratkan booster kalau tidak mau dites antigen atau PCR untuk mudik. Tapi booster ini kan hanya diberikan ke di atas 18 tahun ke atas. Jadi memang ada dinamika. Ini kalau anak-anak di bawah 18 tahun gimana? Mau di-booster juga belum boleh. Jadi akhirnya diputuskan oleh Bapak Presiden anak-anak, remaja, kalau mau mudik belum di-booster enggak apa-apa, enggak usah dites antigen,” ujar Budi.


Dengan keputusan ini, pemerintah berharap anak-anak dapat menikmati mudi bersama keluarga.


“Jadi bisa mendampingi orang tuanya untuk mudik tanpa perlu tes PCR atau antigen, asal vaksinasinya sudah dua kali. Jadi, ini hadiah dari beliau kepada anak-anak kita yang keluarganya mau menikmati mudik ini dengan lebih baik lagi,” ujarnya.


Pada kesempatan tersebut, Menkes juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak baik TNI, Polri, BIN, dan pemerintah daerah yang turut bekerja keras menyukseskan program vaksinasi nasional. 


Menurut Budi, hampir 200 juta masyarakat Indonesia telah mendapat suntikan vaksin dalam kurun waktu 15 bulan.


“Alhamdulillah sampai sekarang sudah 392 juta dosis vaksin diberikan ke 198 juta masyarakat Indonesia. Sudah hampir 200 juta dalam waktu 15 bulan. Ini pencapaian yang luar biasa,” ujarnya.


Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi memberikan catatan terkait kegiatan-kegiatan saat Lebaran. 


Pemerintah mempersilakan halalbihalal diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat dan diimbau tanpa acara makan dan minum.


“Kegiatan halal bihalal diselenggarakan dengan protokol kesehatan dan diimbau untuk tidak ada makan minum, dan makan minum pun harus sesuai dengan jarak dan tempat,” jelasnya.


(YK/FID/TGH/UN)

Presiden Ajak Masyarakat Hindari Puncak Arus Mudik

Presiden Ajak Masyarakat Hindari Puncak Arus Mudik
Presiden RI Joko Widodo.


Borneo Tribun, Jakarta -- Survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan bahwa akan ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan digunakan oleh para pemudik tahun 2022 ini.


Jumlah yang sangat besar ini diperkirakan akan menimbulkan kemacetan parah.


Oleh karena itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat untuk mudik lebih awal untuk mengurangi kemacetan.


“Saya mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada tanggal 28, 29, dan 30 April 2022."


"Saya mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal, tentu saja menyesuaikan dengan jadwal libur dari tempat bekerja,” ujar Jokowi.


Kepala Negara menambahkan, pemerintah juga telah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi kemacetan pada saat arus mudik.


“Pemerintah telah menyiapkan rekayasa lalu lintas melalui aturan ganjil genap, pemberlakuan satu arah (one way), dan larangan truk masuk jalan tol,” kata Jokowi.


Menutup pernyataannya, Presiden juga kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.


“Jangan lupa tetap mematuhi protokol kesehatan utamanya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” tandasnya.


(YK/TGH/UN)

Selasa, 18 Mei 2021

Pintu Masuk Lombok Utara Perketat Penjagaan

Pintu Masuk Lombok Utara Perketat Penjagaan
Pintu Masuk Lombok Utara Perketat Penjagaan.

BorneoTribun Lombok Utara, NTB - Guna menghindari hal-hal yang tidak diharapkan, Anggota Pos Penyekatan di pintu masuk jalur lintas Mataram ke Lombok Utara tepatnya di Pusuk desa menggala kecamatan pemenang, menghimbau kepada masyarakat tidak menggunakan mobil bak terbuka atau Pickup untuk membawa penumpang.

Himbauan tersebut disampaikan oleh Kapolres Lombok utara Polda NTB AKBP Feri Jaya Satriansyah SH melalui Kasat Lantas Polres Lotara Iptu I Made Sugaiarta SH mengingat saat libur lebaran masyarakat sering menggunakan mobil bak terbuka membawa penumpang saat bepergian.

“Imbauan ini kami sampaikan karena banyak warga yang menggunakan mobil bak terbuka. Selain dilarang untuk membawa penumpang, juga sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan,” kata Kasa Lantas Polres Lotara dalam keterangan persnya Selasa 18 mei 2021

Kasat Lantas menambahkah untuk pengamanan perayaan dan liburan lebaran Idul Fitri 1442 H jajaranya sudah siap stand bay baik di jalur perbatasan di pos penyekatan di Pusuk dan Klui kecamatan pemenang maupun yang menuju lokasi objek-objek wisata Kabupaten Lombok Utara untuk memastikan setiap masyarakat yang memasuki wilayah Kabupaten Lombok Utara mematuhi standar Protokol Kesehatan untuk meminimalisir penyebaran Virus Diseases Covid 19 

Sementara itu sejumlah kendaraan barang yang membawa penumpang yang melintas di Jalur lintas Mataram Kabupaten Lombok Utara melalui Pusuk dan lombok utara terpaksa dihentikan oleh Petugas. Selain mendapat teguran, mereka juga dihimbau agar menggunakan kendaraan umum.

Punumpang harus diturunkan dan disarankan untuk menggunakan angkutan umum. Hal tersebut dilakukan demi keamanan dan keselamatan masyarakat yang tengah merayakan libur lebaran,” tegas Kasat Lantas.

(Adbravo)

Minggu, 16 Mei 2021

Antisipasi Arus Balik, Pemerintah Terapkan Random-Test dan Mandatory-Check COVID-19

Antisipasi Arus Balik, Pemerintah Terapkan Random-Test dan Mandatory-Check COVID-19
Keterangan Pers terkait Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus COVID-19 Pasca Libur Lebaran,, secara virtual, Sabtu (15/05/2021). (Foto: Humas Kemenko Perekonomian)

BorneoTribun Jakarta -- Untuk mengantisipasi arus balik mobilitas masyarakat pasca libur Lebaran dan mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19, pemerintah menerapkan kebijakan random-test dan mandatory-check  COVID-19. Keputusan penerapan kebijakan ini merupakan hasil dari koordinasi antarinstansi pusat dan daerah.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Sabtu (15/05/2021).

“Random-test diterapkan untuk perjalanan dari beberapa provinsi di Pulau Jawa menuju Jakarta, sedangkan mandatory-check untuk perjalanan dari Sumatra menuju ke Jawa dan Jakarta, yang diberlakukan mulai hari ini, 15 Mei 2021” ujarnya.

Mandatory-check COVID-19 atas dokumen RT-PCR/swab test antigen/GeNose akan dilakukan untuk semua pelaku perjalanan, sesuai dengan Surat Edaran (SE) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021. Pengecekan ini diterapkan untuk arus balik dari wilayah di Pulau Sumatra ke Jakarta melalui penyeberangan Bakauheni – Merak, dan akan dilakukan di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung.

Sedangkan penerapan random-test COVID-19 dilakukan untuk arus pergerakan masyarakat dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Barat (Jabar) menuju Jakarta, baik melalui jalan tol maupun jalan nasional. Pengecekan dengan rapid test antigen ada di sekitar 21 lokasi titik pengecekan di seluruh provinsi yang ada di Pulau Jawa menuju Jakarta.

Random-test ini terbagi dalam dua kelompok. Pertama, untuk Jalan Tol Trans-Jawa yang dikelola Jasa Marga (dari Timur menuju Jakarta) terdapat 18 lokasi, dengan rincian 13 lokasi di rest area, 4 lokasi di pintu masuk tol utama, serta 1 lokasi di eks Gerbang Tol Cikarang Utama KM.31.

Kedua, untuk Jalan Tol Jakarta-Merak (dari Barat menuju Jakarta) terdapat 3 lokasi, dengan rincian dua lokasi di rest area KM.45 dan KM.68 serta 1 lokasi di Pintu Masuk Tol Cikupa.

Selain itu disiapkan juga random test di beberapa titik di jalan nasional. Saat ini diterapkan di empat lokasi dan akan disesuaikan dengan perkembangan kondisi di lapangan berdasarkan laporan dari Ditlantas Polda. Keempat lokasi tersebut adalah di Jembatan Timbang Balonggandu, Karawang, Jabar; Pos Tegal Gubug di Susukan, Cirebon, Jabar; lokasi antara Indramayu – Jatibarang; serta lokasi antara Sukabumi – Cianjur arah ke Jakarta.

“Informasi dari Kemenhub sudah lebih 1,5 juta orang yang melakukan perjalanan keluar Jakarta, karena itu perlu diantisipasi kembalinya pasca libur Lebaran,” tutur Airlangga.

Semua Gubernur di Sumatra dan Jawa, diminta mengambil tindakan untuk mencegah potensi peningkatan kasus COVID-19, dengan melakukan pemeriksaan secara ketat dokumen RT-PCR/swab test antigen/GeNose setiap pelaku perjalanan arus balik di pos penyekatan dan titik pengecekan. Di Lampung dibentuk Satgas Khusus Penanganan Arus Balik dari Pulau Sumatra menuju Pulau Jawa, untuk melakukan mandatory-check terhadap dokumen RT-PCR/swab test antigen/GeNose setiap pelaku perjalanan arus balik di Pelabuhan Bakauheni.

Pelaku perjalanan dengan hasil positif COVID-19, wajib melakukan isolasi di tempat yang disediakan oleh satgas daerah, dengan rujukan ke fasilitas kesehatan setempat. Apabila dekat dengan daerah asal, pasien dapat kembali ke daerah asalnya, namun apabila dekat dengan Jakarta, pasien direkomendasikan ke Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Jakarta.

Waspadai Peningkatan Kasus COVID-19 di Sumatra

Terkait informasi terkini kasus COVID-19 di Indonesia, Airlangga menyatakan bahwa saat ini Indonesia relatif lebih baik dibandingkan dengan global. Persentase kesembuhan Indonesia adalah 91,85 persen, lebih tinggi dari persentase kesembuhan global 86,92 persen. Sedangkan persentase kasus aktif Indonesia di angka 5,4 persen, lebih rendah dari global 11 persen.

Pada bulan Mei ini, kontribusi kasus positif COVID-19 nasional dari Pulau Jawa turun 11,06 persen, namun sebaliknya di Pulau Sumatera kontribusi kasus nasional naik 27,22 persen. Angka kematian di Pulau Jawa menurun 16,07 persen, sementara Pulau Sumatra naik menjadi 17,18 persen.

Untuk Bed Occupancy Rate (BOR) secara nasional per 13 Mei adalah 29 persen. Namun adanya peningkatan eskalasi kasus positif di sebagian besar provinsi di Sumatra mengakibatkan beberapa provinsi memiliki BOR yang cukup tinggi.

“Peningkatan ini harus terus diwaspadai. Namun di sisi lain, upaya-upaya pengendalian yang dilakukan tahun ini terbukti lebih efektif daripada tahun lalu,” pungkas Airlangga. 

(HUMAS KEMENKO PEREKONOMIAN/UN)

Rabu, 05 Mei 2021

Masuk Sekadau, Bersiap Putar Balik


Kapolres Sekadau, AKBP Kayusman Trie Panungko

BorneoTribun Sekadau, Kalbar Seminggu jelang Idul Fitri, seluruh daerah hingga Kabupaten/Kota memberlakukan pembatasan arus mudik guna mengantisipasi cluster baru Covid-19.

Seperti halnya di Kabupaten Sekadau, Wilayah hukum polres Sekadau akan memberlakukan pembatasan untuk arah Sekadau-Sanggau dibangun Posko Siaga yang bertempat di depan Kantor Desa Sungai Kunyit dan untuk Sekadau-Sintang juga sudah berdiri Posko yang berlokasi di depan Pos Polisi Simpang 4 Kayulapis Desa Gonis Tekan.

Kapolres Sekadau, AKBP Kayusman Tri Panungko mengatakan untuk pembatasan tentunya terintegrasi seluruh Kabupaten/Kota se Provinsi Kalbar, tidak mungkin Kabupaten Sekadau mendahului Kab/Kota yang lainnya, perlu persamaan persepsi tindakan apa di lapangan nantinya.

Hingga saat ini, Satgas masih sehingga  Kabupaten/Kota lainnya untuk bergerak bersama-sama.

"Kan kasihan juga masyarakat kalau sudah jauh2-jauh perjalanan dari titik awal tidak tahu ada pembatasan kemudian di Kabupaten Sekadau kita suruh putar balik, jadi sebelum terlalu jauh berjalan masyarakat sudah paham ketentuan pemerintah ini,"Jelas Kapolres.

Kapolres juga mengatakan Pos ini nantinya untuk mendata, apabila ada masyarakat yang akan masuk dan tinggal di Kabupaten Sekadau akan secara Random dilaksanakan Rapid Antigen oleh Dinkes, apabila hanya melintas akan diberi tanda berupa stiker atau surat untuk diserahkan di pos perbatasan akhir untuk menandakan yang bersangkutan hanya melintas dan sudah dicek kelengkapan di pos awal perbatasan.

"Apabila hasilnya ada yang Positif, akan kita siapkan mobil untuk angkut ke RSUD Sekadau dan kita koordinasi dengan RSUD sesuai alamat yang bersangkutan untuk dipindahkan ke Kab/Kota asalnya," Paparnya

Untuk pemberlakuan, AKBP Kayusman Tri Panungko mengatakan akan dimulai pada 6 Mei sampai 17 Mei 2021.

"Iya, sesuai ketentuan pemerintah pusat, yang kita tindak lanjuti di Kabupaten/Kota,"Tutup Kapolres. ( Rh )

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno