Berita Borneotribun.com: Aplikasi TikTok Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Aplikasi TikTok. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aplikasi TikTok. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Mei 2021

TikTok berencana mengadakan Program terbaru untuk UMKM

TikTok berencana mengadakan Program terbaru untuk UMKM
Tampilan awal aplikasi TikTok.

BorneoTribun.com -- Platform video singkat TikTok berencana mengadakan program terbaru untuk mendukung usaha mikro, kecil dan menengah Indonesia dalam waktu dekat.

"Akan ada program yang lebih besar, akhir Mei nanti dengan beberapa kementerian program untuk mendukung UMKM Indonesia," kata Kepala Pemasaran Bisnis TikTok Indonesia, Sitaresti Astarini, dalam jumpa pers virtual, Rabu.

TikTok belum bisa menjelaskan lebih banyak mengenai program tersebut.

Secara garis besar, TikTok melihat isu pelaku UMKM yang bergabung dengan platform mereka pada umumnya berkaitan dengan cara menaikkan penjualan dan cara mengembangkan bisnis.

Untuk itu, platform tersebut memberikan edukasi seperti tips membuat kampanye yang efektif sampai mengundang kreator konten untuk memberikan pandangan soal konten di TikTok.

Sementara untuk mendukung penjualan produk, mereka menyediakan sejumlah perangkat, tools, untuk akun bisnis berupa pengaturan iklan target hingga menyesuaikan dana untuk iklan.
 
Ketika disinggung mengenai Hari Bangga Buatan Indonesia 5 Mei, TikTok menyatakan sudah beberapa waktu belakangan ini terlibat kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia antara lain dengan tantangan atau hashtag challenge Bangga Buatan Indonesia.

Oleh: Antaranews

Kamis, 12 November 2020

Masa Depan Tiktok Ditangan Trump atau Pengadilan Federal Bisa Menolong

Pemilik TikTok China, ByteDance, punya waktu hingga Kamis (12/11) untuk menjual operasinya di AS di bawah perintah eksekutif yang ditandatangani Trump pada Agustus. (Foto: ilustrasi).

BorneoTribun - Sejak presiden Donald Trum akan berencana memberhentikan aplikasi berbagi konten video yang sangat terpopuler itu, masa depan TikTok masih berharap meminta pengadilan federal bisa ikut campung tangan.

Pemilik TikTok China, ByteDance, memiliki waktu hingga Kamis untuk menjual operasinya di AS di bawah perintah eksekutif yang ditandatangani Trump pada Agustus.

Trump pada bulan September memberikan izin sementara untuk proposal ByteDance yang akan menempatkan TikTok di bawah pengawasan perusahaan Amerika Oracle dan Walmart.

Tetapi TikTok minggu ini mengatakan, tidak ada kejelasan dari pemerintah AS tentang apakah proposalnya telah diterima. ByteDance Menantang Perintah Trump untuk Mendivestasi TikTok

Kesepakatan itu berada di bawah tinjauan keamanan nasional oleh Komite antar-lembaga untuk Investasi Asing di Amerika, atau CFIUS, yang diketuai oleh Departemen Keuangan. Departemen Keuangan tidak menanggapi permintaan komentar melalui email minggu ini.

"Dengan tenggat waktu 12 November CFIUS mendekati dan tanpa perpanjangan, kami tidak punya pilihan selain mengajukan petisi ke pengadilan untuk membela hak-hak kami dan hak-hak lebih dari 1.500 karyawan AS kami," kata TikTok dalam sebuah pernyataan tertulis, Selasa.

Trump sebelumnya mengutip kekhawatiran bahwa pemerintah China dapat memata-matai pengguna TikTok jika aplikasi tersebut tetap di bawah kepemilikan China. TikTok menyangkal ancaman terhadap keamanan tetapi mengatakan masih berusaha bekerja dengan pemerintah Amerika untuk mengatasi kekhawatirannya.

Tantangan hukumnya adalah "pengamanan untuk memastikan diskusi ini berlangsung," kata perusahaan itu.

Pemerintahan Trump sebelumnya telah berusaha untuk melarang aplikasi tersebut dari toko aplikasi smartphone dan menghapusnya dari layanan teknis penting, tetapi hakim federal sejauh ini memblokir langkah tersebut.

TikTok sekarang mengajukan banding ke Pengadilan Banding AS. agar Sirkuit Distrik Columbia meninjau perintah divestasi Trump dan tinjauan keamanan nasional pemerintah. (VOA)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno