Berita Borneotribun.com: AMSI Hari ini
Tampilkan postingan dengan label AMSI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AMSI. Tampilkan semua postingan

Rabu, 24 Juli 2024

AMSI Soroti Penurunan Kepercayaan Publik terhadap Pers, Media Perlu Perkuat Posisi di Tengah Banjir Informasi Digital

Kegiatan Diseminasi Modul Sop Penanganan Dan Pencegahan Kbgo Di Perusahaan Media. (AMSI Pusat)
JAKARTA - Disrupsi digital yang dialami oleh perusahaan media ikut berdampak pada rendahnya kepercayaan publik terhadap pers. Perkembangan digital dan teknologi memunculkan kehadiran content creator dan banjirnya informasi, yang sedikit banyak membuat media seolah terpinggirkan. 

“Salah satu isu yang paling mengemuka adalah trust serta bagaimana mengembalikan kepercayaan publik kepada media,” kata Wahyu Dhyatmika, Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Pernyataan ini selaras dengan laporan Reuters Institute Digital News Report 2024 yang memperlihatkan tren global penurunan kepercayaan publik terhadap media pemberitaan sampai 40 persen. 
Kegiatan Diseminasi Modul Sop Penanganan Dan Pencegahan Kbgo Di Perusahaan Media. (AMSI Pusat)
Padahal, kata Wahyu, perusahaan pers punya banyak kelebihan dibandingkan content creator yaitu menerapkan disiplin kerja jurnalistik, melakukan proses verifikasi dan konfirmasi, serta taat pada kode etik. 

“Ini seharusnya membuat perusahaan media menjadi referensi fakta di tengah banjir informasi digital.”

Sejak berdiri pada 2017, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) memiliki visi utama yakni membangun media yang bisnisnya sehat dan kontennya berkualitas. Visi itu diwujudkan dengan melaksanakan dua misi yakni memperkuat sistem produksi dan distribusi jurnalisme berkualitas di platform digital dan mendukung upaya membangun ekosistem bisnis yang sehat demi keberlanjutan (sustainability) media di Indonesia.

Karena itu juga, kata Wahyu, perusahaan media perlu menegaskan posisinya sebagai benchmark soal bagaimana seharusnya perusahaan dikelola. Salah satunya dengan mengadopsi nilai-nilai Lingkungan, Sosial dan tata Kelola (Environmental, Social and Governance, ESG) dalam manajemen perusahaan media. Diskursus mengenai ESG juga kerap dihubungkan dengan pentingnya penerapan kesetaraan gender, keberagaman dan inklusivitas (Gender Equality, Diversity and Inclusion) atau GEDI di dalam perusahaan.

“Perusahaan media digital tidak boleh hanya berpikir tentang bagaimana mengelola audiensnya, bagaimana memperoleh manfaat dari produk yang diterbitkan, tapi juga mengedepankan prinsip pengelolaan yang baik dan beretika serta mematuhi prinsip-prinsip ESG. Bagaimana cara kita mencapai itu? Karena itulah AMSI menyusun Modul dan SOP Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO).”

Sebagai bentuk ikhtiar mendorong media untuk melindungi jurnalis dan staf medianya dengan memiliki mekanisme pencegahan dan penanganan kasus kekerasan berbasis gender online, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Modul dan SOP Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) untuk Perusahaan Media secara daring. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (23/7/2024) secara daring ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan yaitu pemimpin media, jurnalis, pekerja media, CSO/NGO, dan publik.

Modul dan SOP ini disusun setelah menganalisa hasil riset Menilik Kebijakan dan Pengalaman Kesetaraan Gender serta Kekerasan Berbasis Gender di Perusahaan Media, yang dilakukan AMSI dan Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2MEDIA).

Riset pengalaman kesetaraan gender

Peneliti PR2Media (Pemantau Regulasi dan Regulator Media) Engelbertus Wendratama memaparkan, ini kali pertama sebuah penelitian tentang kesetaraan gender dilakukan dengan subyek berupa perusahaan media. “Biasanya riset hanya menyasar jurnalis sebagai subyek. Ini kali pertama ada riset soal kebijakan kesetaraan gender di perusahaan media,” kata Wendra. 
Kegiatan Diseminasi Modul Sop Penanganan Dan Pencegahan Kbgo Di Perusahaan Media. (AMSI Pusat)
Riset berjudul “Menilik Kebijakan dan Pengalaman Kesetaraan Gender serta Kekerasan Berbasis Gender di Perusahaan Media” dilakukan oleh PR2Media (Pemantau Regulasi dan Regulator Media), pada Februari-Maret 2024, lewat survei atas 277 responden dari 27 wilayah. Responden terdiri dari jurnalis

dan pekerja media untuk mengetahui apa saja kebijakan yang dibuat oleh media terkait KBGO dan perlindungan berbasis gender pada umumnya. Survei itu lantas ditindaklanjuti dengan dua kali diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion) untuk mempertajam dan memperkaya hasil riset.

Hasil riset memotret dari aspek ketenagakerjaan dan kerja redaksi. Untuk dimensi kesetaraan gender, maka yang disorot lebih dalam adalah nilai inidividu, budaya internal dan praktik keseharian serta kebijakan berbasis gender dalam perusahaan media, akses ke sumber daya dan kekerasan seksual luring serta daring. 

“Dari lima dimensi yang diukur, maka skor total adalah 44,33 dengan nilai tertinggi 65,” kata Wendra. 

Dari hasil riset ini, Wendra mencatat sejumlah pekerjaan rumah bagi perusahaan media. Diantaranya soal masih banyaknya persoalan stereotip terhadap perempuuan, pembedaan gender untuk pekerjaan tertentu, serta masih adanya ujaran kebencian dengan target perempuan. 

Terkait kebijakan berbasis gender, skor yang diperoleh adalah 9 dari nilai maksimal 18. “Banyak  media yang belum punya SOP untuk mengatasi kekerasan berbasis gender serta belum punya aturan proporsi gender dalam aktivitas kerja.”
Bahan meteri. Kegiatan Diseminasi Modul Sop Penanganan Dan Pencegahan Kbgo Di Perusahaan Media. (AMSI Pusat)
Salah satu yang jadi sorotan PR2Media adalah prosentase kekerasan seksual secara luring dan daring di tempat kerja memiliki nilai yang sama yaitu 5,8%. “Ini sesuai dengan apa yang dikatakan UNESCO, bahwa kekerasan gender luring dan daring itu berjalan bersamaan, dan tidak bisa dipisahkan.”

Dari hasil riset dan FGD oleh PR2Media yang melibatkan 277 responden dari perwakilan media anggota AMSI, ada temuan bahwa peraturan tertulis untuk menangani Kekerasan Seksual (KS) dan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) di perusahaan media itu ‘sangat minim atau belum ada sama sekali’. 

“Meski tidak ada aturan tertulis, lingkungan kerja perusahaan bisa menciptakan ekosistem yang menjunjung kesetaraan gender. Namun ini sangat tergantung pada kebijakan pimpinan. Kalau pimpinannya bagus, maka tidak apa-apa. Tapi bagaimana jika tidak?” tanya Wendra. 

Wendra menekankan, keberadaan aturan soal GEDI (Gender Equality Diversity and Inclusion) harus dilihat sebagai keunggulan kompetitif perusahaan sehingga bisa lebih baik melayani kebutuhan publik. 

“Praktik kesetaraan gender jangan dilihat sebagai beban baru. Tapi ini justru jadi pendorong positif bagi praktik jurnalisme dan bisnis,” tutup Wendra.

Praktik baik di perusahaan media

IDN Times adalah salah satu perusahaan media anggota AMSI yang sudah memiliki SOP terkait kekerasan seksual dan KBGO di tempat kerja. 

“Isu kekerasan seksual menjadi perhatian bagi media-media yang ada di bawah IDN Times. Dan keresahan ini meningkat di masa pandemi, ketika orang terperangkap di rumah, punya partner yang abusive, serta ada peningkatan kasus KDRT dan kekerasan seksual. Seraya meliput dan kala itu ikut mendorong dikeluarkannya UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual, maka kita mulai hal yang sama di perusahaan,” kata Uni Lubis, Pemimpin Redaksi IDN Times. 

IDN Times mengeluarkan SOP Pelecehan dan Kekerasan Seksual di Lingkungan Kerja pada 1 Februari 2022. Aturan tersebut lantas diperbarui dengan SOP Pelecehan dan Kekerasan Seksual di Lingkungan Kerja dan Kekerasan Berbasis Gender Online, pada 1 Maret 2024. IDN Times bahkan mempekerjakan seorang psikolog sebagai konselor kesehatan mental untuk menangani kasus kesehatan mental di perusahaan media tersebut. 

“Salah satu yang menonjol dari sebuah perusahaan media yang menargetkan kelompok milenial dan Gen Z adalah kesadaran yang tinggi soal kekerasan seksual, kesetaraan gender, serta KBGO. Dan concern kesetaraan itu juga diturunkan dalam 7 Pilar Konten yang berlaku di IDN Times,” tambah Uni. 

Tujuh Pilar Konten dari IDN Times berisi panduan soal bagaimana sebuah konten diproduksi. Ketujuh pilar tersebut adalah kesetaraan gender, anti pelecehan seksual, anti perundungan, persatuan dalam perbedaan ras dan etnis, persatuan dalam perbedaan kepercayaan, anti stereotipe, serta mendefinisikan kembali arti kata ‘cantik’ (redefining beauty). 

“Ini semacam kode etik jurnalistik, yang kalau pakai bahasa (generasi) boomer itu isinya melarang ini melarang itu. Tujuh Pilar Konten IDN Times adalah inti dari kode etik jurnalistik yang berlaku di IDN Times,” kata Uni Lubis. 

Modul dan SOP untuk perusahaan media 

Keberadaan SOP ini makin penting setelah Dewan Pers mengeluarkan Peraturan Dewan Pers tentang Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perusahaan Pers pada 29 April 2024. Ini menunjukkan pentingnya isu kekerasan seksual dan KGBO bagi perusahaan pers. 

AMSI mengeluarkan Modul dan SOP Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) untuk Perusahaan Media. 

“Landasan hukum dari SOP ini adalah Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual,” ujar penulis modul sekaligus konsultan GEDI, Nita Roshita. 

“Kehadiran SOP ini sesuai dengan visi AMSI, yaitu menciptakan ekosistem media yang sehat dan berkualitas. Yang kita pertahankan adalah kepercayaan dari publik. Dan media harus menjaga itu.“

Nita menegaskan, kasus Kekerasan Seksual (KS) maupun Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) bisa terjadi pada perempuan, laki-laki atau gender apa pun. “Jika laki-laki jadi korban, biasanya mereka jadi korban dua kali. Karena tidak ada yang percaya, mereka akan ditertawakan atau dianggap lemah dan sebagainya.”

Nita menjabarkan mengapa keberadaan SOP ini penting bagi bisnis perusahaan media. 

“Jika terjadi kasus KS atau KBGO di perusahaan media, maka ini akan berdampak pada reputasi bisnis. Ini juga bisa menimbulkan turn over karyawan yang tinggi, karena tidak ada yang mau jadi korban KS atau KBGO selanjutnya,” papar Nita. 

“Angka ketidakhadiran karyawan di perusahaan yang ada kasus KS maupun KBGO juga tinggi. Ada riset di Journal of Community Health yang menunjukkan kalau korban punya risiko 1.7 kali lipat untuk tidak masuk kerja selama dua pekan dalam setahun akibat kasus KS. Akibatnya, produktivitas berkurang dan ujungnya investor akan menilai kesehatan manajemen perusahaan yang buruk.”

Laporan perusahaan konsultan manajemen McKinsey (2020) yang berjudul Diversity Wins: How Inclusion Matters juga menyebut, ruang kerja yang inklusif dan aman dapat meningkatkan profit dan perusahaan menjadi berkelanjutan. 

Modul dan SOP Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) untuk Perusahaan Media yang dikeluarkan AMSI ini dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan dan kapasitas perusahaan media. “Kami menyadari bahwa kapasitas perusahaan media itu tidak sama, sehingga SOP ini bisa diadaptasi. Yang terpenting dalam SOP ini adalah prinsip berpihak pada korban,” jelas Nita. 

Modul juga menjabarkan alur penanganan kasus, mulai dari pengaduan, investigasi internal, sampai akhirnya jatuh pada putusan akhir. Modul juga menekankan pada pendampingan psikologis yang perlu dilakukan perusahaan media bagi korban. 

Sebagai tindak lanjut dari diseminasi hasil riset, modul dan SOP ini, AMSI membuka kesempatan bagi perusahaan media terpilih untuk  mendapatkan pendampingan dalam menyusun SOP Pencegahan dan Penanganan KBGO sesuai kapasitas media tersebut. Kesempatan ini hanya terbuka bagi media anggota AMSI. 

Selasa, 28 Mei 2024

Magang Luar Negeri Jadi Alternatif Milenial Berkarier

Focus Group Discussion membahas program magang kerja di luar negeri. (AMSI Kalbar)
Focus Group Discussion membahas program magang kerja di luar negeri. (AMSI Kalbar)
PONTIANAK - PT Pontianak Media Sejahtera, atau Insidepontianak.com, gelar Focus Group Discussion membahas program magang kerja di luar negeri.

FGD ini dilaksanakan di Aula Hadari Nawawi IKIP PGRI Pontianak, Rabu (29/5/2024) pagi. Kegiatan ini merupakan program kolaborasi bersama Disnakertrans Kalbar, Prodi PPKn IKIP PGRI Pontianak, dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalbar.

Focus Group Discussion membahas program magang kerja di luar negeri.
Focus Group Discussion membahas program magang kerja di luar negeri. (AMSI Kalbar)
Adapun tema FGD tersebut yaitu: “Mangang Luar Negeri Jadi Alternatif Milenial Berkarier.”
Acara ini berlangsung secara tatap muka, dan juga dapat disaksikan secara daring lewat live streaming Facebook @insidepontianak.com.

Direktur PT Pontianak Media Sejahtera, Muhlis Suhaeri mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan informasi seluas-luasnya kepada pencari kerja tentang peluang magang kerja di luar negeri yang difasilitasi pemerintah.

"Harapannya, informasi yang disajikan dari diskusi nanti bisa dipahami oleh para pencari kerja, bagaimana alur dan persyaratan untuk bisa mendapatkan kesempatan program magang kerja ke luar negeri," kata Muhlis Suhaeri, Selasa (29/5/2024).

Magang ke luar negeri sendiri, merupakan program pemerintah untuk memberikan banyak pengalaman kerja berharga, bagi calon tenaga kerja milenial, khususnya mereka yang berada di Kalbar.Namun, untuk mendapatkan kesempatan tersebut tentu ada sejumlah syarat-syarat yang mesti dipenuhi. Mulai dari pengetahuan, hingga skill yang baik.

"Karena itulah, melalui kegiatan ini kita harapkan dapat memberikan informasi bagi pencari kerja tentang peluang magang di luar negeri," kata Pj Ketua AMSI Kalbar tersebut.

Muhlis menyebut, kegiatan tersebut dilaksanakan melibatkan mahasiswa IKIP PGRI Pontianak, dan mahasiswa lintas kampus di Kalimantan Barat, dam perwakilan siswa SMK 3 dan SMK 6 Pontianak.

"Total peserta kita targetkan 100 orang," ujarnya.

Mahasiswa dan siswa SMK itu dinilai penting mengikuti kegiatan FGD ini, sebagai wadah untuk mencari pengetahuan sebelum mereka terjun ke dunia kerja.

Adapun narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut di antaranya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalbar, Kepala Dinas Pendidikan, dan Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan.

Sabtu, 04 Mei 2024

Cek Fakta Pilkada Serentak Jadi Perhatian Peserta Workshop Fact Checking Ecosystem in Local Media di Palembang

Cek Fakta Pilkada Serentak Jadi Perhatian Peserta Workshop Fact Checking Ecosystem in Local Media di Palembang
Cek Fakta Pilkada Serentak Jadi Perhatian Peserta Workshop Fact Checking Ecosystem in Local Media di Palembang.
PALEMBANG - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) memberikan pemahaman bagaimana membangun ekosistem digital Fact Checking di ruang industri media lokal daerah di Indonesia.

Hal ini terungkap dalam Workshop Building Fact Checking Ecosystem in Local Area dalam rangkaian kegiatan Kongres XII Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang diselenggarakan di Kota Palembang, Sumatera Selatan 2 - 5 Mei 2024.

Tiga pembicara dan moderator yang hadir dalam workshop itu ada Wakil Ketua Umum AMSI Upi Asmaradhana, Bendum AMSI Gaib Maruto Sigit dan Wakil Sekjen AMSI Yulis Sulistyawan.

Cek Fakta Pilkada Serentak Jadi Perhatian Peserta Workshop Fact Checking Ecosystem in Local Media di Palembang
Cek Fakta Pilkada Serentak Jadi Perhatian Peserta Workshop Fact Checking Ecosystem in Local Media di Palembang.
Peserta Kongres AJI yang berasal dari perwakilan 40 kota besar di Indonesia hadir bersama sejumlah mahasiswa dan tamu undangan yang hadir dalam rangkaian kegiatan yakni Indonesia Fact Checking Summit (IFCS).

Waketum AMSI Upi Asmaradhana dalam workshop itu menyampaikan bahwa rubrik Cek Fakta itu belum menghasilkan revenue dalam pengembangan bisnis media lokal.

"Cek Fakta ini kami perkenalkan di Sulawesi sejak tahun 2018. Kanal cek fakta itu masih belum terlalu dikenal. KabarMakassar.com kala itu hanya bermodalkan tenaga trainer google cek fakta," kata Upi yang juga CEO Kabar Grup Indonesia.

Namun sejak Cek Fakta diperkenalkan di Sulawesi Selatan, lanjut Upi sejumlah pemangku kebijakan pemerintah daerah akhirnya sadar jika verifikasi informasi melalui program cek fakta yang diperkenalkan kabar makassar ini penting untuk meredam ancaman misinfomrasi dan disinformasi yang tumbuh semakin besar di daerah-daerah.

"Butuh kesabaran kami memberikan edukasi tentang pendidikan cek fakta. Setelah beberapa tahun, akhirnya KabarMakassar menjadi pilar pemerintah kota Makassar untuk bermitra dengan Kabar Makassar sebagai penggagas cek fakta di timur Indonesia," ucapnya

Wasekjen AMSI Yulis Sulistyawan juga mengupas strategi pelaku industri media lokal dalam melakukan produksi cek fakta di redaksi media arus utama. 

"Produksi konten cek fakta sangat penting untuk didistribusikan secara luas. Karena outreach atau saluran-saluran cek fakta ini bisa dioptimalkan," ungkap Yulis yang juga adalah Wakil Direktur Tribunews.com.

Hal sama juga disampaikan CEO The Conversation Indonesia Prodita Sabarini mengatakan media yang dikelolanya ini tidak fokus ke cek fakta karena konten ini membutuhkan tenaga pemeriksa fakta yang tidak sedikit.

"The Conversation pada masa pemilu. Memilih cek fakta dengan melibatkan akademisi. Ternyata animo mereka untuk terlibat dalam fact checker cukup tinggi dari kalangan akademisi," ucap perempuan yang disapa Odita ini.

Cek Fakta Pilkada Serentak Jadi Perhatian Peserta Workshop Fact Checking Ecosystem in Local Media di Palembang
Cek Fakta Pilkada Serentak Jadi Perhatian Peserta Workshop Fact Checking Ecosystem in Local Media di Palembang.
Bendum AMSI Gaib Maruto Sigit yang memandu workshop ini juga tampak kewalahan membendung animo peserta workshop yang menanyakan tantangan dan peluang fact checker lokal di daerah-daerah jelang pilkada serentak mendatang.

Indonesia Fact Checking Summit merupakan forum nasional yang akan mengulas tentang tren gangguan informasi, penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan dinamika ekosistem media selama Pemilu 2024. (*)

Rabu, 24 April 2024

Muhlis Suhaeri Ditunjuk Menjadi Plt Ketua AMSI Kalbar Gantikan Kundori yang Terpilih Menjadi Ketua PWI Kalbar

Muhlis Suhaeri Ditunjuk Menjadi Plt Ketua AMSI Kalbar Gantikan Kundori yang Terpilih Menjadi Ketua PWI Kalbar
Muhlis Suhaeri Ditunjuk Menjadi Plt Ketua AMSI Kalbar Gantikan Kundori yang Terpilih Menjadi Ketua PWI Kalbar.
PONTIANAK – Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wahyu Dhyatmika, menunjuk Muhlis Suhaeri menjadi Plt Ketua AMSI Kalbar, menggantikan Kundori yang mengundurkan diri.

Kundori mengundurkan diri per tanggal 4 April 2024, karena terpilih menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Wilayah Kalimantan Barat.

Adapun penunjukan Muhlis Suhaeri sebagai Plt Ketua AMSI Kalbar, tertuang dalam Surat Keputusan AMSI, No: 07/AMSI/Kep-PltKetuaAMSIKalbar/AMSI/IV/2024, tertanggal 23 April 2024.

Surat Keputusan itu ditandatangani Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika dan Sekjen AMSI, Maryadi. Surat Keputusan tersebut menyatakan sebagai berikut:

Menetapkan saudara Muhlis Suhaeri sebagai Plt Wilayah AMSI Kalimantan Barat, dengan tugas utama menjalankan roda organisasi agar terus beroperasi seperti biasanya, dengan tetap berkoordinasi dengan Bidang Organisasi dan Keanggotaan, serta pengurus pusat._

Surat keputusan ini menjadi rujukan dan dasar legalitas dan seluruh kegiatan organisasi AMSI wilayah Kalimantan Barat, yang akan dilaksanakan oleh Plt Ketua saudara Muhlis Suhaeri.

Adapun keberadaan fungsi Plt, bersifat sementara hingga terpilihnya pengurus definitif yang akan diputuskan dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) Kalimantan Barat mendatang.

Kamis, 29 Februari 2024

Nurkholis-Deka Terpilih jadi Ketua dan Sekretaris AMSI Jateng 2024-2028

Nurkholis-Deka Terpilih jadi Ketua dan Sekretaris AMSI Jateng 2024-2028
Nurkholis-Deka Terpilih jadi Ketua dan Sekretaris AMSI Jateng 2024-2028.
SEMARANG – Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Tengah, Nurkholis kembali terpilih. Berdasarkan hasil Konferwil III AMSI Jateng yang berlokasi di Hotel KHAS, Kota Semarang, Rabu 28 Februari 2024, nama Nurkholis banyak diserukan oleh anggota AMSI Jateng yang hadir dalam acara itu. Sehingga, Ketua AMSI Jateng periode 2024-2028 diemban oleh Nurkholis. 

Selain Nurkholis, nama Deka Hendratmanto juga banyak diserukan oleh anggota yang hadir. Dari hasil musyawarah, Deka menduduki jabatan Sekretaris AMSI Jateng periode 2024-2028 yang akan mendampingi Nurkholis. 

Usai namanya diumumkan menjadi Ketua AMSI Jateng, Nurkholis menyampaikan sedikit pidatonya. Baginya, jabatan ini merupakan Amanah yang cukup berat namun harus ia jalankan sebaik mungkin. 

Nurkholis-Deka Terpilih jadi Ketua dan Sekretaris AMSI Jateng 2024-2028
Nurkholis-Deka Terpilih jadi Ketua dan Sekretaris AMSI Jateng 2024-2028.
“Ketua dan Sekretaris AMSI ini jabatan yang Amanah sekaligus cukup besar. Sekali lagi kami sampaikan, jabatan ini tidak bergaji, justru harus menghidupi. Jadi ini posisi yang sangat berat, yang harus kami terima,” ungkap Nurkholis. 

Direktur media siber beritajateng.tv itu mengungkap pihaknya beserta struktur kepengurusan mendatang akan menyelesaikan program kerja. Baik program kerja yang telah tersusun sebelumnya maupun program kerja yang baru. 

“Kami menyatakan akan dengan sungguh-sungguh menjalankan amanah ini. Kami akan melanjutkan program yang sudah kita inisasi dan yang belum sempurna akan kita lakukan penyempurnaan,” tandasnya. 

Adapun syarat untuk menjadi Ketua AMSI salah satunya ialah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi (Pimred) atau Pemimpin umum dalam sebuah perusahaan media siber. Syarat itu dibacakan oleh Pimpinan sidang, Teguh Imam.

Selama sidang berlangsung, beberapa masukan untuk AMSI Jateng dalam periode kerja selanjutnya juga banyak tersampaikan. Salah satunya yang penting ialah verifikasi anggota AMSI ke dewan pers, yang mana belum semua anggota AMSI Jateng terverifikasi oleh dewan pers. 

Lebih lanjut, pelatihan-pelatihan yang membutuhkan peningkatan skill khusus seperti Search Engine Optimize (SEO) juga menjadi masukan lainnya untuk kepengurusan AMSI Jateng di periode selanjutnya. (*)

Jumat, 16 Februari 2024

Koalisi CekFakta.com Periksa 56 Hoaks dan Publikasikan 107 Artikel Selama Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024

Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
JAKARTA – Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) merampungkan proses pemantauan mis/disinformasi selama hari pencoblosan 14 Februari 2024 dengan melibatkan lebih dari 100 media lokal dan nasional di seluruh Indonesia. 

Total ada 131 media lokal dan nasional yang terlibat dalam kerja besar patroli hoaks di media sosial dan aplikasi percakapan sejak pukul 05.00 hingga 20.00 waktu Indonesia bagian barat. 

Sebanyak 25 media di antaranya merupakan media mitra CekFakta.com yang sudah terlibat sejak pendirian gerakan kolaborasi ini setahun sebelum Pemilu 2019 silam. 

Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
Setiap media yang berpartisipasi mengerahkan pemeriksa fakta dari medianya yang sudah mendapatkan pelatihan intensif mengenai metode debunking dan prebunking hoaks di ranah digital sejak 2020 silam. 

Verifikasi final atas konten pemeriksaan fakta dari media mitra sebelum diunggah ke situs CekFakta.com dilakukan tim editor dari tiga organisasi pendiri: AJI, AMSI dan Mafindo. 

Artikel yang sudah dimuat di CekFakta.com bebas direpublikasi oleh semua media mitra yang tergabung dalam koalisi ini. 

Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
Sekjen AJI Indonesia, Ika Ningtyas, yang menjadi koordinator periksa fakta kolaboratif pada hari pemungutan suara menegaskan pentingnya aktivitas ini untuk membantu publik menyikapi proses pemilu. 

“Setiap kali hari H coblosan biasanya diikuti hoaks yang menargetkan pemilih dan penyelenggara pemilu. Kita perlu memonitor juga jika ada disinformasi yang dapat menyebabkan konflik,” katanya.

Dibandingkan Pemilu 2019 proses cek fakta pada Pemilu 2024 jauh lebih menantang karena di tengah dugaan kecurangan Pemilu dan tidak netralnya aparatur sipil negara sehingga pemeriksa fakta tidak bisa hanya mengandalkan sumber-sumber dari otoritas, tapi butuh verifikasi lebih mendalam ke lapangan. 

Untuk membantu publik melaporkan hoaks yang mereka terima, CekFakta.com membuka akun pengaduan atau tipline di WhatsApp nomor +62 811-1000-0579 

Ketua Umum Mafindo, Septiaji Eko Nugroho, memastikan gerakan cekfakta di Indonesia juga bekerjasama intensif dengan masyarakat sipil yang mengawal proses pemilu dan lembaga penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu. 

“Keterlibatan relawan antihoaks dari berbagai kota dan lintas organisasi masyarakat sipil untuk ikut memonitor isu hoaks pada hari pencoblosan sangat penting sebagai respons cepat penanganan hoaks pemilu, kita juga berkoordinasi dengan beberapa platform digital yang banyak digunakan masyarkat Indonesia supaya penanganan bisa dilakukan lebih responsif”, katanya. 

Sampai saat ini, ada 51 organisasi masyarakat sipil dan perguruan tinggi, yang sudah menandatangani nota kesepahaman dengan CekFakta.com untuk menyebarkan prinsip dan konten cekfakta ke komunitas masing-masing. 

Ketua Umum AMSI Wahyu Dhyatmika mengapresiasi semua media lokal dan nasional yang terlibat dalam kolaborasi cekfakta selama pemilu 2024. 

“Partisipasi yang aktif dari ratusan media anggota AMSI dalam kegiatan periksa fakta menunjukkan adanya semangat yang tinggi untuk berinovasi digital dan meningkatkan relevansi dan keterpercayaan publik pada media,” katanya. 

Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
Selain kegiatan patroli hoaks dan periksa fakta selama hari pencoblosan 14 Februari 2024, koalisi CekFakta.com juga rutin melakukan live fact checking dalam lima kali debat calon presiden dan wakil presiden. 

Kegiatan itu bertujuan untuk memastikan setiap pernyataan kandidat berdasarkan pada data dan fakta yang bisa diakses khalayak ramai. 

Seluruh rangkaian kegiatan cekfakta selama Pemilu 2024 didukung oleh Google News Initiative, yang telah mendukung kolaborasi ini sejak awal berdirinya enam tahun silam. 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Communication Officer AMSI: Rudy Andanu (WA +62 815-9677-068)

Selasa, 13 Februari 2024

100 Mahasiswa UNG Terlibat dalam Magang MBKM

Sebanyak 100 mahasiswa dari Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tengah berpartisipasi dalam program magang Mahasiswa Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM).
Sebanyak 100 mahasiswa dari Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tengah berpartisipasi dalam program magang Mahasiswa Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM).
JAKARTA - Sebanyak 100 mahasiswa dari Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tengah berpartisipasi dalam program magang Mahasiswa Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM). 

Mereka mendapatkan pelatihan yang komprehensif sebelum memulai penempatan di berbagai media pers, instansi pemerintah, dan perusahaan swasta, termasuk pembekalan dalam melakukan cek fakta.

Abdul Wahab Thomas, Sekretaris Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial UNG, menyatakan harapannya bahwa program magang ini akan memberikan dorongan bagi perkembangan kemampuan mahasiswa. 

"Melalui program magang ini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mereka saat mereka mendekati dunia kerja," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa kehadiran mitra-mitra profesional serta mentor yang telah disiapkan dalam program ini akan membantu melengkapi pengetahuan yang diperoleh mahasiswa secara teoritis di dalam kelas. 

"Kemampuan yang diperoleh akan menjadi modal berharga ketika mereka melangkah ke dunia kerja, terutama sebagai sarjana," tambah Abdul Wahab pada Senin (12/2).

Jurusan Komunikasi berharap bahwa program magang MBKM ini akan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh mahasiswa. 

Rencananya, program ini akan dimulai pada bulan Maret 2024 di wilayah Provinsi Gorontalo dan Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam lingkup program ini, mahasiswa akan mendalami pengetahuan dan pengalaman praktis di bidang yang diminati, terutama dalam bidang Jurnalistik dan Komunikasi Strategis. Durasi magang ini direncanakan selama enam bulan, di mana bulan pertama akan dihabiskan untuk pembekalan, diikuti oleh tiga bulan praktik di 18 instansi mitra Jurusan Komunikasi.

Para peserta magang diberikan materi tambahan, termasuk dalam bidang Jurnalistik. Salah satu aspek penting yang ditekankan adalah pembekalan dalam melakukan cek fakta.

Pelatihan magang dalam bidang Jurnalistik telah dimulai sejak Rabu, 24 Januari hingga 20 Februari 2024. 

Beberapa materi yang disampaikan antara lain "Manajemen Media Pers" oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Stefanus Felix Lamuri, "Tantangan Jurnalis Milenial di Era Digital" oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gorontalo Fadli Poli, dan "Jurnalisme Beretika" oleh Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo Wawan Akuba.

Pembekalan juga mencakup aspek "Cek Fakta", yang menjadi fokus utama dalam pelatihan tersebut. 

Materi ini disampaikan oleh para ahli, termasuk Pemeriksa Fakta Barakati.id Irfan Yasin dan Pemeriksa Fakta Kronologi.id Ahmad Dani Baderan.

Novita, salah satu mahasiswa peserta magang, mengungkapkan apresiasinya terhadap kesempatan ini. 

"Diberi kesempatan mengikuti program Magang MBKM ini memberikan banyak manfaat bagi kami sebagai mahasiswa. Kami dapat langsung mempraktikkan materi-materi perkuliahan dan merasakan atmosfer dunia kerja. Ini akan menjadi bekal berharga bagi kami setelah lulus kuliah nanti," tuturnya.

Senin, 12 Februari 2024

Viralnya Konten Kontroversial di Pontianak, Ketua AMSI Kalbar Dorong Konten Bermutu dalam Bermedia Sosial

Viralnya Konten Kontroversial di Pontianak, Ketua AMSI Kalbar Dorong Konten Bermutu dalam Bermedia Sosial
Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Barat, Kundori. (Humpro AMSI Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Jagat media sosial Pontianak belakangan ini menjadi perbincangan hangat menyusul viralnya unggahan dari salah satu pemilik akun media sosial yang diduga melanggar etika dalam penggunaan platform tersebut.

Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Barat, Kundori memberikan tanggapannya.

"Harusnya beretika," tegas Kundori saat dimintai tanggapan awak media pada Minggu (11/2/2024).

Dia menegaskan perlunya kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi.

"Apa yang dihasilkan oleh pers disebut berita, sementara apa yang dipublikasikan di media sosial adalah informasi," paparnya.

Kundori menjelaskan bahwa produksi berita melalui proses pengolahan oleh wartawan yang memiliki kompetensi terukur. Di sisi lain, media sosial memungkinkan siapa pun untuk menayangkan informasi tanpa memperhatikan latar belakang.

"Dalam dunia pers, terdapat tim redaksi dengan standar yang ketat. Namun, media sosial cenderung bersifat personal dan tidak terikat pada standar yang sama," tambahnya.

Kundori juga menyoroti perbedaan dalam hal regulasi dan kode etik. Produk pers harus tunduk pada Kode Etik Jurnalistik dan memiliki badan hukum yang sesuai, sedangkan media sosial tidak memiliki batasan hukum yang jelas.

"Produk pers melalui proses verifikasi sebelum dipublikasikan. Bahkan, wartawan pun diwajibkan memiliki sertifikasi yang menunjukkan kompetensinya," ungkap Kundori.

Kundori memberikan saran kepada pengelola akun media sosial untuk menghasilkan konten yang lebih bermanfaat dan berkualitas.

"Dengan menghasilkan konten-konten yang bermanfaat, seperti promosi wisata, kuliner, atau jual-beli, kita dapat meningkatkan kualitas dan manfaat dari produk media sosial yang dihasilkan," tutupnya.

Kamis, 09 November 2023

Jelang Pemilu 2024, AMSI Gelar Pelatihan Cek Fakta di Sumbar

Jelang Pemilu 2024, AMSI Gelar Pelatihan Cek Fakta di Sumbar
Jelang Pemilu 2024, AMSI Gelar Pelatihan Cek Fakta di Sumbar.
PADANG - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar pelatihan cek fakta di Kota Padang, Sumatera Barat. Pelatihan yang melibatkan 30 jurnalis dari berbagai daerah di sumatera ini berlangsung selama tiga hari sejak Selasa 7 November hingga Kamis 9 November 2023.

Pelatihan cek fakta ini merupakan kegiatan kolaborasi antara AMSI, AJI, dan MAFINDO yang didukung oleh Google News Initiative dalam upaya melawan hoaks dan membersihkan ruang digital dari disinformasi dan misinformasi.

Peserta pelatihan adalah jurnalis dan editor dari Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan. 

Selain di Sumatera Barat, pelatihan Cek Fakta juga digelar di beberapa wilayah lain seperti di Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Bali.

Kegiatan kali ini dihadiri wasekjen AMSI, Yuli Sulistiawan, koodinator wilayah AMSI Sumatera Muhammad Zuhri, dan ketua AMSI Sumatera Barat Andri El Faruqi.  Dua _trainer_  berlisensi google, Nila Ertina (Pemimpin Redaksi Wongkito) dan Andre Yuris (Jurnalis Tempo) menjadi fasilitator dalam kegiatan ini.

Wakil sekjen AMSI Yuli Sulistiawan mengatakan, pelatihan cek fakta adalah salah satu komitmen AMSI dalam membersihkan ruang-ruang digital dari disinformasi dan misinformasi. Ini adalah bagian dari komitmen koalisi cek fakta yang sudah ada sejak 2018.

"Cek fakta ini, bagaimana teman-teman bisa menggunakan _tools_ dan menghasilkan karya cek fakta dalam melawan disinformasi dan misinformasi," terangnya. 

Wasekjen AMSI  menjelaskan, pelatihan cek fakta  juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan para peserta untuk dapat  menghasilkan karya  berkualitas yang bisa  melawan hoaks, sehingga masyarakat bisa mendapat informasi yang sehat, terutama dalam menghadapi Pemilu 2024.

“Dengan upaya kolaboratif ini mudah-mudahan kita bisa berkontribusi supaya pemilu betul-betul menjadi tempat pertarungan ide yang substantif, sebuah kompetisi demokrasi yang memungkinan warga memilih dan mendapatkan informasi yang akurat dan kredibel,” tegasnya.

Dalam pelatihan cek fakta, para jurnalis memperoleh  pelatihan utk mengenali teknik produksi _prebunking_ serta _debunking_ dalam upaya membendung hoaks.

“Tentu tidak hanya di pemilu, di luar pemilu, sampah-sampah digital ini juga banyak. Jadi ini perlu kita bersihkan dengan cek fakta," tegas Yuli.

Membersihkan ruang digital dari hoaks, disinformasi, dan misinfirmasi terutama jelang pemilu 2024 menjadi krusial, karena demokrasi yang sehat dan pemilu yang berkualitas diharapkan akan memunculkan para pemimpin yang tepat untuk memimpin negeri.

Narahubung: Mia Mochtar

Kamis, 24 Agustus 2023

Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Nahkodai AMSI 2023-2027

Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Nahkodai AMSI 2023-2027
Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Nahkodai AMSI 2023-2027.
BANDUNG - Duet Wahyu Dhyatmika (CEO Tempo Digital)  dan Maryadi (Direktur Bisnis dan Digital Katadata) terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal AMSI perioda 2023-2027, pada Kongres III yang berlangsung di Hotel El Royale, Bandung 24 Agustus 2023. 

“Mewakili suara anggota wilayah DKI Jakarta, kami mengajukan Bli Komang dan Maryadi untuk ditetapkan secara aklamasi menjadi Ketua Umum dan Sekjen AMSI,” ujar Ketua AMSI Wilayah DKI Jakarta, Eric Somba yang langsung disambut gegap gempita peserta kongres dengan terikan setuju.

Ketua sidang pleno pemilihan pengurus AMSI, Upi Asmaradhana langung menanyakan pendapat peserta yang juga disambut dengan teriakan kompak seisi ruangan kongres dengan kata setuju.

“Kongres AMSI ketiga pada 24 Agustus 2023 pukul 21.46 WIB  memutuskan dan menetapkan secara mufakat dan aklamasi, Saudara Wahyu Dhyatmika dan Maryadi sebagai Ketua Umum AMSI dan Sekretaris Jenderal AMSI periode 2023-2027,” ujar Upi Asmaradhana selaku Pimpinan Kongres ketiga AMSI.

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) telah menggelar kongres ketiga dengan sejumlah agenda terpenting suksesi kepemimpinan AMSI. Sesuai dengan anggaran dasar baru hasil kongres tersebut, Wahyu Dhyatmika dan Maryadi akan memimpin AMSI selama empat tahun mendatang. Berbeda dengan masa jabatan sebelumnya yang tiga tahun.

Dalam pidato awal, Ketua Umum terpilih Wahyu Dhyatmika menyatakan kepemimpinan AMSI sebelumnya oleh KakWens telah berhasil meletakan dasar yang kuat dan mengawal organisasi sampai ke marwahnya hingga saat ini. Karena itu, tugas pengurus selanjutnya adalah melanjutkan visi dan misi AMSI mewujudkan ekosistem yang sehat dan jurnalisme media siber yang berkualitas. 

“Visi yang kita bayangkan ketika AMSI berdiri sudah kelihatan bentuknya, tapi kita belum sampai ke sana. Ada begitu banyak pekerjaan yang belum selesai. Lewat kongres ini, kita sudah samakan frekuensi dan identifikasi persoalannya. Kita punya pandangan yang sama soal apa yang perlu kita perbaiki dan ini hanya akan bisa berhasil kalau kita bekerja bersama-sama,” kata Wahyu, yang akrab disapa Bli Komang.

AMSI yang saat ini memiliki 456 media anggota dari 27 wilayah di Indonesia, bertujuan untuk mewujudkan media siber yang bertanggung jawab, mencerdaskan dan mencerahkan publik, profesional, serta mampu menjaga keberlanjutan industri media. Selain itu, AMSI bertekad untuk mendorong jurnalisme dan bisnis media siber yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan melindunginya dari praktek-praktek digital yang merugikan industri media siber nasional.

Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Nahkodai AMSI 2023-2027
Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Nahkodai AMSI 2023-2027.
Sekjen AMSI terpilih, Maryadi menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas kepercayaan yang diberikan kepada dirinya. Maryadi menggarisbawahi soliditas anggota AMSI sebagai suatu hal penting sejak AMSI dibangun. “Perbedaan pendapat pasti ada, tapi selalu selesai. Beberapa perbedaan itu sebagian besar sudah diselesaikan dalam AD/ART yang direvisi pada kongres ini.”

Anggota Dewan Pers, Sapto Anggoro yang diundang sebagai peninjau kongres menyambut positif terpilihnya pasangan Wahyu Dhyatmika dan Maryadi. "Komang dengan jaringan internasional dan Maryadi dengan jaringan lokal dan bisnis akan membawa AMSI semakin berjaya, beyond Indonesia. Selamat karena sudah memilih orang-orang yang berkualitas untuk kemajuan media siber Indonesia," katanya.

Kongres III yang berlangsung di Hotel El Royale, Bandung 24 Agustus 2023. 
Kongres III yang berlangsung di Hotel El Royale, Bandung 24 Agustus 2023. 
Rekomendasi Kongres
Selain memilih Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal baru, kongres yang merupakan amanat dari Anggaran Dasar Organisasi ini juga mengeluarkan sejumlah rekomendasi dan keputusan penting di antaranya 

Pertama, AD/ART baru AMSI hasil kongres III Bandung yang meneguhkan dengan jelas DNA organisasi sebagai asosiasi perusahaan media siber, bukan organisasi profesi, sesuai Pasal 7 Anggaran Dasar. Ini sesuai juga dengan visi AMSI untuk mewujudkan kemerdekaan pers dengan membangun media siber profesional yang memiliki bisnis sehat berkelanjutan dan konten yang berkualitas.

Kedua, dalam AD/ART hasil kongres III Bandung juga membuat penegasan sikap organisasi soal nama-nama media yang mirip dengan media yang sudah ada.  Perusahaan pers yang bisa menjadi anggota AMSI adalah media yang tidak menduplikasi nama media yang telah ada yang dapat diasosiasikan dan citra media yang telah ada, kecuali media yang satu kelompok usaha, atau tidak ada keberatan oleh media yang sudah lebih dulu menjadi anggota AMSI. Ketentuan Ini tercantum dalam Pasal 2 Anggaran Rumah Tangga.

Ketiga, AD/ART AMSI yang baru memberikan kewenangan AMSI untuk bernegosiasi atas nama anggota dalam perjanjian bisnis dengan perusahaan platform dalam bentuk collective bargaining. Dalam Pasal 9 Anggaran Dasar, tertera: Pengurus Nasional mewakili media anggota melakukan negosiasi dan berunding dengan platform dan pihak lainnya.

Keempat, kongres menyepakati panduan bisnis dan etika bisnis (PBEB) sebagai upaya menjaga integritas bisnis anggota AMSI. Panduan ini hadir mengingat bisnis anggota AMSI berada di bidang pers, yang diatur dalam UU No 40 tahun 1999 tentang Pers. PBEB menjadi cara bagi AMSI untuk mendorong kemajuan bisnis tanpa mengkhianati cita-cita pers Indonesia untuk memajukan peradaban bangsa dan dunia.

Kelima, AMSI menyepakati prinsip dasar penggunaan artificial intelligence untuk proses produksi karya jurnalistik dan pengelolaan media siber di Indonesia.  Prinsip dasar ini dibuat untuk memastikan penggunaan AI secara bertanggung jawab dalam praktik jurnalistik untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik. Prinsip-prinsip ini menjadi komitmen AMSI dalam mempertahankan standar jurnalisme tertinggi sambil memanfaatkan potensi peluang yang ditawarkan AI.

Sebelum kongres, AMSI menggelar Indonesia Digital Conference (IDC) mengangkat tema AI  for Business Transformation, dengan mengundang berbagai stakeholder. Kristalisasi IDC itu kemudian diserap menjadi rekomendasi kongres.

Minggu, 30 Juli 2023

15 Media Mengundurkan Diri: AMSI Konsisten Bangun Ekosistem Media Sehat Dan Berkualitas

15  Media Mengundurkan Diri: AMSI Konsisten Bangun Ekosistem Media Sehat Dan Berkualitas
Foto saat launching agency IDIA milik AMSI.
JAKARTA - Sebagaimana diberitakan beberapa media siber pada Jumat 28 Juli 2023, ada 15  media mengundurkan diri dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Ke-15 media itu merupakan bagian dari 470 anggota AMSI yang ada di 27 provinsi di seluruh Indonesia. 

Dari 15 media yang sudah mengundurkan diri itu, delapan merupakan bagian dari 26 media pendiri AMSI. Beberapa yang lain bergabung belakangan, dan ada yang baru bergabung pada Maret 2023 lalu.

Pengurus Pusat AMSI sudah menerima surat pengunduran diri 15 media itu, berusaha memahami isinya, serta sudah pula mengirim balasan: menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama membesarkan asosiasi ini.  

Sebagai asosiasi perusahaan media, dengan anggota mencapai 470 yang  beraneka ragam jenis dan segmentasi serta juga model bisnisnya, AMSI tentu penuh dinamika. Ini hal wajar bagi organisasi manapun, dan dari situlah seringkali sebuah organisasi tumbuh dan hidup serta berupaya  tetap berguna bagi anggota dan masyarakat umum. Saat ini, AMSI saat ini mendapat dukungan meneruskan misi dan program organisasi dari sejumlah anggota grup media seperti seperti MNC, Tribun, Tempo, Kapanlagi Youniverse (KLY), Viva, Katadata, Suara, Mahaka, Radar-JawaPos, semua aktif di kepengurusan dan menjalankan visi misi yang disepakati bersama dalam bingkai yang tetap hangat penuh kekeluargaan.

Pengurus Pusat dan anggota AMSI di seluruh Indonesia menilai belum terang benar dinamika  mana yang menjadi alasan pengunduran diri teman-teman. Dalam pengumuman mereka, tidak jelas visi awal mana yang dianggap tak lagi sejalan, maupun program mana yang dinilai melanggar kesepakatan. Tetapi kerjasama dan perkawanan selama membangun AMSI rasanya terlampau penting untuk sekedar diusik oleh pertanyaan tentang sebuah alasan. 

Pada 18 April 2017, AMSI didirikan dengan tujuan yang disepakati bersama: mendorong ekosistem media di Indonesia menjadi sehat, menghargai jurnalisme berkualitas, patuh pada serangkaian kode etik, dan tunduk pada kepentingan publik.  Hanya dengan itu fungsi kita sebagai pers bisa dirasakan manfaatnya dan relevan untuk masyarakat umum. 

Itu sebabnya, selama enam tahun terakhir, AMSI fokus pada serangkaian program perbaikan internal, membenahi konten, mendorong perbaikan sisi teknologi, model bisnis, memotivasi anggota agar memelihara relevansi dengan kebutuhan publik, sembari terus beradapsi dengan perkembangan dunia digital yang berubah begitu cepat. Demi semua tujuan itu, AMSI bekerjasama dengan lembaga pemerintahan, kampus, perusahaan swasta di dalam negeri maupun luar negeri, serta banyak lembaga internasional. AMSI juga aktif sebagai konsituen Dewan Pers merumuskan regulasi dan kebijakan untuk merawat dan menjaga kebebasan pers serta meningkatkan kualitas jurnalis dan pers di Indonesia.

AMSI menggelar begitu banyak pelatihan, program pendampingan media, coaching clinic  dan beasiswa (fellowship) bagi ratusan media anggotanya. Secara berkala, kami memberikan award untuk media-media yang dinilai berhasil menjadi contoh perbaikan dan pertumbuhan digital di Indonesia. 

Semua program kerja itu penting dilakukan agar media tetap dipercaya sebagai rujukan informasi bagi masyarakat umum, di tengah membanjirnya konten di jagat digital dewasa ini. 

AMSI menyadari bahwa menjaga ekosistem media demi kemuliaan jurnalisme itu, tidak bisa dilakukan sendirian. Di lansekap digital, ada begitu banyak pihak yang menentukan perjalanan sebuah berita dari ruang redaksi sampai ke layar ponsel publik. Karena itu, selain menyambungkan media anggota dengan channel distribusi konten, AMSI juga secara aktif mendorong platform agar mengutamakan konten yang berkualitas pada kanal distribusi mereka, termasuk sejak awal ikut serta dalam menyusun draft Perpres publisher rights dan aktif di tim media sustainability yang dibentuk Dewan Pers. 

Sejak Pemilu 2019 lalu, AMSI ikut menginisiasi program cekfakta.com bersama AJI dan Mafindo, sebagai ikhtiar bersama menjaga publik dari racun disinformasi dan misinformasi (hoaks). Sudah ratusan media anggota AMSI mendapat pelatihan melawan hoaks dan program ini berlanjut untuk mengawal pemilu 2024 agar publik bisa memilih berdasarkan informasi yang terpercaya. 

AMSI adalah asosiasi penerbit/perusahaan media siber yang tidak mencari keuntungan (nirlaba) sebagaimana disebut dalam pasal tujuh (7)  Anggaran Dasar organisasi. AMSI bukan asosiasi jurnalis, juga bukan asosisasi pemimpin redaksi. Namun pada dunia digital, kami menyadari model bisnis media yang sehat akan menentukan kualitas jurnalismenya. Untuk itu, pada 6 Juli 2023, AMSI menerbitkan prinsip keterpercayaan media yang merangkum syarat bagi media agar bisa selalu dipercaya publik. Bisa dibaca di sini: https://www.amsi.or.id/trust-worthy-news/  

Pada 23 November 2022, AMSI juga meluncurkan agensi periklanan digital sebagai program yang diamanatkan Kongres 2020 dan Rakernas 2021. Ini adalah bagian dari strategi AMSI menyehatkan ekosistem bisnis media siber di Indonesia, khususnya bagi media anggota AMSI yang berbasis di daerah. Agensi ini tidak akan memasukkan inventori media besar dan tidak bermain di wilayah direct ads. Agensi yang dibangun AMSI akan fokus menarik programmatic ads, di mana kerap dijumpai iklan brand bagus tapi salah landing di media abal-abal, situs judi atau media yang menyebar ujaran kebencian. Praktek iklan yang salah sasaran itu yang ingin diperbaiki AMSI. Namun untuk memastikan implementasinya dipahami dan disetujui semua anggota, aktivasi agency ini akan dibahas dalam Kongres AMSI mendatang.

Pada akhir 2022, pengurus AMSI juga menerima pengaduan soal nama media anggota yang mirip atau meniru-niru brand media tertentu. Karena media yang diadukan juga memiliki badan hukum, merknya resmi terdaftar dan sudah terverifikasi faktual oleh Dewan Pers maka Pengurus AMSI memutuskan persoalan ini akan diselesaikan di forum organisasi tertinggi, yakni kongres.

Pada akhirnya, semua media berhak menentukan asosiasi mana yang menjadi wadahnya beraktivitas dan menyalurkan aspirasi, atau juga sama sekali tidak masuk asosiasi manapun. Sekali lagi terimakasih untuk 15 media yang mundur per 28 Juli ini, atas sumbangsih turut mewarnai perjalanan membesarkan AMSI. 

AMSI akan terus konsisten membesarkan industri media digital Indonesia agar makin sehat bisnisnya dan makin berkualitas kontennya, sebagaimana kita deklarasikan dan cita-citakan bersama. (AMSI)

Selasa, 18 April 2023

Dukung Media Siber Indonesia, Huawei dan AMSI Gelar Sesi Cloud Media Roundtable untuk Pimpinan TI di Industri Media

Suwarjono, Wakil Ketua AMSI sekaligus Pemimpin Redaksi Suara.com
Suwarjono, Wakil Ketua AMSI sekaligus Pemimpin Redaksi Suara.com
JAKARTA - Huawei, penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global terkemuka, berkolaborasi dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) untuk menjawab kebutuhan media akan digitalisasi secara masif pada era transformasi digital. 

Digelar dalam format media roundtable, lebih dari 30 anggota AMSI berpartisipasi dalam ajang yang diperuntukkan bagi para Chief Technology Officer dan Head of IT yang memimpin divisi teknologi informasi di perusahaan media. 

Cloud media roundtable ini sekaligus merupakan implementasi atas nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Huawei dan AMSI pada November 2022 sebagai bentuk kerja sama yang semakin erat antara industri media dan pelopor teknologi termutakhir seperti cloud, kecerdasan artifisial (AI), dan 5G.
Titan Wang, Director of Business Development, Huawei Cloud Indonesia

Pada sesi media roundtable ini, Huawei Cloud membagikan beragam solusi, wawasan, dan inovasi yang berkaitan dengan operasional media agar para awak media dapat memahami teknologi cloud serta praktik-praktik terbaiknya dalam rangka mengusung transformasi digital di industri.

Membuka ajang tersebut, Titan Wang, Director of Business Development, Huawei Cloud Indonesia mengatakan, “Esensi dari perjalanan digital kami adalah membangun ekosistem lokal dan mendorong keberhasilan bersama melalui kolaborasi yang kuat dengan para mitra strategis maupun pelanggan kami. 

Berkat investasi terus-menerus di bidang riset dan penemuan (R&D), Huawei dapat menjadi mitra strategis bagi industri media dengan berbagai inovasi teknologi dan infrastrukturnya yang mendukung terciptanya bisnis yang gesit, inovatif, serta memaksimalkan setiap biaya yang dikeluarkan.”

Sementara, Suwarjono, Wakil Ketua AMSI menggarisbawahi bahwa teknologi masih merupakan salah satu titik kelemahan yang perlu segera dibenahi oleh media-media siber di Indonesia.

“Seringkali, banyak dari kita yang terjebak dalam pola pikir bahwa konten adalah segala-galanya dan mengesampingkan pentingnya penguatan teknologi, sehingga pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi pun diserahkan kepada pihak-pihak eksternal. Hanya beberapa media saja yang memahami bahwa pada era digital yang terus berubah ini, konten yang baik sekalipun tidak akan kemana-mana karena itu perlu dukungan teknologi yang mumpuni untuk menghasilkan performa yang diharapkan,” tegas Pemimpin Redaksi Suara.com tersebut.

“Inilah yang menjadikan sesi Cloud media roundtable yang digelar Huawei bersama AMSI begitu penting. Diharapkan, melalui kerja sama ini, industri media dapat mempelajari dan semakin memahami teknologi cloud termutakhir agar tidak hanya bertahan hidup, melainkan juga berkembang melebihi potensinya. Kami pun menantikan semakin banyak kolaborasi dengan Huawei ke depannya,” tambah Suwarjono.

Sebagai bentuk pelaksanaan MoU antara Huawei dengan AMSI, Huawei berkomitmen untuk memberdayakan para awak media melalui pengetahuan TIK serta program-program yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas penguasaan teknologi. 

Beberapa program tersebut meliputi sesi berbagi pengetahuan seputar topik-topik TIK seperti cloud, AI, 5G, dan keamanan siber, serta kunjungan ke Huawei Exhibition Hall. 

Beranggotakan lebih dari 410 penerbit yang beroperasi di 24 provinsi di seluruh Indonesia, AMSI akan mendukung inisiatif-inisiatif yang diprakarsai oleh Huawei.

Selama 22 tahun lebih, Huawei telah memegang teguh komitmennya yang berkelanjutan terhadap percepatan digitalisasi di Indonesia, pembangunan infrastruktur TIK yang mumpuni untuk menghubungkan seluruh masyarakat, dan persiapan talenta digital. 

Huawei sendiri telah melatih sebanyak 80 ribu talenta digital dari target 100 ribu talenta digital yang dicanangkan selama periode 5 tahun.

Pada penghujung tahun lalu, Huawei meluncurkan pusat data cloud lokal yang menyediakan platform pertumbuhan bagi ekosistem digital setempat, sekaligus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital. 

Region Indonesia merupakan bagian dari 29 availability zones (AZs) yang dioperasikan Huawei Cloud di seluruh dunia. 

Operator-operator terhubung langsung dengan akses cloud secara one-hop, dengan kecepatan hingga 20 milidetik di kota-kota besar di Indonesia, dan menjamin pengalaman pengguna yang dahsyat untuk keperluan multimedia secara real-time, bermain gim online, hingga livestreaming untuk e-commerce. 

Region Indonesia telah mendapatkan sertifikasi level-6 dari Disaster Recovery Institute International (DRI), serta diperlengkapi dengan arsitektur pemulihan bencana 3AZ dual-active yang memampukan pemindahan beban kerja dalam hitungan menit, mempertahankan operasional high availability hingga 99,99%, nihil kehilangan data, dan ketersediaan layanan.

Huawei bertekad untuk menyajikan teknologi cloud-native, AI, dan big data di Indonesia, serta bekerja sama dengan para pelanggan maupun mitranya untuk memaksimalkan produktivitas melalui inovasi-inovasi digital dan mempercepat laju digitalisasi. 

Berkat keahlian dan teknologinya yang mumpuni, Huawei Cloud membantu para pelaku usaha untuk mengadopsi teknologi digital, memberdayakan setiap mitranya, mendukung pertumbuhan startup, dan memupuk talenta-talenta yang paling dibutuhkan untuk mewujudkan perekonomian digital Indonesia.

Kemarin Sinar Mas - AMSI Kalbar Jual 2.000 Liter Minyak Goreng Kemasan Premium Seharga Rp15.000 Per Liter

Perusahaan Ternama Sinar Mas Agribusiness and Food gandeng AMSI Kalbar Gelar Bazar Minyak Goreng. (AMSI Kalbar/BorneoTribun)
Perusahaan Ternama Sinar Mas Agribusiness and Food gandeng AMSI Kalbar Gelar Bazar Minyak Goreng. (AMSI Kalbar/BorneoTribun)
PONTIANAK - Sinar Mas Agribusiness and Food bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar Bazar Minyak Goreng (BMG) untuk menyambut Hari Raya Idulfitri 1444 H.

Kegiatan yang berlangsung di Sungai Raya Dalam, Kabupaten Kubu Raya, menyediakan 2.000 liter minyak goreng kemasan premium yang dijual seharga Rp15.000 per liter.

Permintaan konsumen terhadap minyak goreng cenderung meningkat menjelang lebaran. Melalui penyelenggaraan BMG, kebutuhan tersebut diharapkan dapat terpenuhi dengan harga produk yang lebih murah dibandingkan harga di pasaran.

Kegiatan BMG merupakan bentuk dukungan Sinar Mas Agribusiness and Food dan AMSI Kalbar terhadap program pemerintah dalam menjaga ketersediaan minyak goreng yang merata di berbagai daerah di Indonesia.

CEO Perkebunan Sinar Mas (PSM) 7 yang membawahi area Kalbar, Susanto Yang, mengungkapkan bahwa BMG adalah salah satu bentuk program tanggung jawab sosial perusahaan.

“Kami berharap melalui BMG ini perusahaan dapat berkontribusi dalam mewujudkan ketersediaan minyak goreng, yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Kami juga ingin berbagi kebahagiaan menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 H yang akan berlangsung dalam akhir pekan ini,” ujarnya.

Ia mengatakan, kegiatan BMG tidak mungkin terlaksana tanpa dukungan berbagai pihak. “Kegiatan ini adalah hasil kolaborasi. Kami berterima kasih kepada AMSI Kalbar serta masyarakat setempat yang telah mendukung terlaksananya BMG di Sungai Raya Dalam, Kabupaten Kubu Raya. Semoga kegiatan ini dapat semakin berkembang dan memberi manfaat yang kian luas bagi masyarakat,” ungkap Susanto.

Ketua AMSI Wilayah Kalbar, Kundori, menerangkan bahwa AMSI selaku asosiasi media juga sering menampung aspirasi masyarakat untuk dikomunikasikan dan dicarikan solusinya bersama. Menurutnya, program BMG telah sesuai dengan apa yang masyarakat butuhkan saat ini, khususnya menjelang lebaran.

“Program kolaborasi ini sangat membantu masyarakat di bulan Ramadan, khususnya menjelang lebaran. Program ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap minyak goreng dengan harga di bawah pasaran,” ungkapnya.

Program BMG Sinar Mas Agribusiness and Food bersama AMSI Wilayah Kalbar merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan. Menurut Kundori, momen ini merupakan sebuah langkah yang baik.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Sinar Mas Agribusiness and Food karena telah bersama-sama dengan AMSI Kalbar mewujudkan acara ini. Semoga program serupa maupun kegiatan sosial lainnya dapat lebih banyak diselenggarakan secara berkelanjutan,” jelasnya.

Seorang pembeli bernama Hamdah yang berasal dari Tanjung Pura Permai, Sungai Raya Dalam, menyambut baik adanya kegiatan BMG Sinar Mas Agribusiness and Food bersama AMSI Kalbar.

“Saya senang sekali. Kemarin saya lihat minyak curah sudah mencapai harga Rp17.000, sementara di BMG ini minyak kemasan premium dijual dengan harga lebih murah,” ujarnya.

Hamdah merupakan seorang penjual nasi goreng yang senantiasa membutuhkan minyak goreng untuk usahanya. Terlebih lagi, momen lebaran juga menambah kebutuhan terhadap minyak goreng.

“Saya butuh minyak goreng untuk jualan dan kebutuhan rumah tangga jelang lebaran. Alhamdulillah untuk saat ini kebutuhan tersebut terpenuhi dengan harga terjangkau berkat BMG. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan kembali di waktu yang akan datang,” harapnya.

Rabu, 12 April 2023

Workshop Sesi Kedua, Pers Harus Jadi Medium Penghapusan Diskriminasi Gender

Workshop Trusted News Sesi Kedua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Internews dan USAID MEDIA.
Jakarta - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Internews dan USAID MEDIA melanjutkan serial workshop Trusted News Indicator yang kedua. Kegiatan yang diselenggarakan secara daring pada Rabu 12 April 2023 ini mengangkat isu new media dan perempuan.

Workshop Trusted News Indicator merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan mensosialisasikan indikator kepercayaan publik kepada media-media anggota AMSI, serta menyerap masukan dan tanggapan pemangku kepentingan, regulator, hingga aktivis perempuan terkait pedoman media terpercaya.

Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut mengatakan bahwa Undang Undang Pers harus menjadi pedoman bagi jurnalis, utamanya media siber. Dalam kata sambutannya, ia menekankan pentingnya jurnalis mengabdi dan melakukan kerja pemberitaan untuk kepentingan publik, termasuk di dalamnya spesifik soal perempuan dan anak.

Wens menyebut, pada lanskap media saat ini, bertabur banyak media termasuk platform media sosial yang secara terbuka mengekspos kekerasan perempuan, serta kata kasar (hatespeech), perundungan (bullying), dan identitas atau eksploitasi terhadap anak-anak.

“Media harus menarik garis demarkasi yang terang antara media dengan platform yang tidak tersentuh literasi itu. Media harus lebih sensitif terutama menyangkut anak dan perempuan. Maka dari itu AMSI membuat indikator kepercayaan publik ini, salah satu dari 11 poin yang disusun AMSI adalah pedoman pemberitaan terpercaya fokus isu perempuan dan anak,” katanya.

Sependapat dengan konsep trustworthy news, Chief of Party Internews Indonesia, Eric Sasono menyebut kompleksnya kondisi di ekosistem media Indonesia saat ini. Ia mengatakan bahwa masih banyak media yang belum menerapkan penyebarluasan edukasi dan literasi tentang perlindungan perempuan dan anak sebagai kelompok rentan. Hal ini disebabkan oleh kuatnya penerapan kultur patriarki dimana editorial media maupun audiens umum masih gemar membaca tentang eksploitasi perempuan dan anak.

“Penerapan trusted news ibarat jalan terjal karena perubahan pandangan dan budaya (Patriarki) di Indonesia. Di atas kertas, AMSI sudah memulai dengan menjalankan pedoman trustworthy news dalam kegiatannya menghimpun indikator kepercayaan publik sebagai landasan operasional pemberitaan di redaksi," kata Eric.

CEO Kabar Group Indonesia (KGI) Network sekaligus Koordinator wilayah AMSI Indonesia Timur, Upi Asmaradhana yang menjadi pemapar Trusted News Indicator mengatakan, AMSI menampung aspirasi, gagasan, dan catatan kritis anggota AMSI, serta membuka masukan berbagai pihak mulai dari pemerintah, korporasi dan akademisi soal rumusan 11 indikator yang sudah dibuat melalui proses yang panjang.

"Tujuan 11 item Trust News Indicator adalah sebagai guideline teknis pedoman awak redaksi untuk membangun interaksi kepada audiens, memelihara kepercayaan publik, sekaligus brand safety," kata Upi yang juga pemapar Trusted News Indicator.

Pada sesi diskusi, Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu, S.H., M.S. mengatakan bahwa Dewan Pers menyambut baik dan mengapresiasi upaya AMSI dalam membangun Trusted News Indicator. Tidak hanya berfokus pada kepercayaan perusahaan pers secara luas, namun indikator yang disosialisasikan juga tetap memastikan penghapusan diskriminasi berbasis gender (perempuan dan anak).

"Pers berpengaruh pada pembentukan opini dan sikap individu maupun masyarakat, serta menjadi medium untuk penghapusan diskriminasi berbasis gender. Hubungan timbal balik antara pers dan norma sosial di masyarakat, membentuk interaksi sosial dan perubahan sosial. Tantangannya adalah pers harus bisa menyerap perspektif patriarki dan diskriminasi berbasis gender di masyarakat," katanya.

Founder of Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Prof. Dr. Musdah Mulia, M.A., APU juga mendukung Trusted News Indicator yang digarap oleh AMSI. Ia juga memberikan masukan terkait pentingnya menjunjung tinggi nilai universal, hak asasi manusia, nilai luhur pancasila, dan menghargai identitas keberagaman/kebhinekaan di Indonesia.

Menurutnya, media sebagai produk budaya yang merupakan konstruksi sosial memiliki peran dalam perubahan. "Untuk merekonstruksi budaya (media) secara sistematis, bisa dilakukan dengan perubahan, yakni melalui pendidikan atau penguatan literasi. Upaya literasi penting menyadarkan semua orang, membuat kita menjadi bangsa berkeadaban," katanya.

Sementara itu staf ahli Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Titi Eko Rahayu, S.E., M.A.P. memaparkan fungsi dan kedudukan pemerintahan sebagai fasilitator mengintegrasikan kebijakan program Kementerian dengan stakeholder. Dalam hal ini, pedoman media terkait perempuan dan anak di ranah tupoksi Kementerian PPPA.

"Pemberitaan kesetaraan gender dan rekonstruksi budaya bisa dilakukan sesering mungkin agar tidak mudah tenggelam, tergantikan dengan pesan lain yang justru bisa melanggengkan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Caranya bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan trend terkini agar sosialisasi gender bisa dipahami. Upaya itu harus terus diperkuat, Kementerian PPPA terbuka untuk fasilitasi diskusi/pelatihan lanjutan," katanya.

Indikator keterpercayaan publik mulai disusun AMSI sejak pertengahan 2021 melalui serangkaian diskusi kelompok terfokus (FGD) di Jakarta dan Makassar. Melibatkan lebih dari 50 pemilik dan pengelola media anggota AMSI, penyelenggara negara, agen periklanan global, akademisi, pengusaha, kelompok masyarakat sipil, dan lain-lain.

Workshop Trusted News Indicator seri kedua ini dihadiri oleh 50 peserta dari seluruh AMSI wilayah di Indonesia. Seri ketiga akan diselenggarakan bulan Mei 2023 dengan mengangkat kepercayaan publik dari perspektif pelaku ekonomi dan bisnis.

(Rilis AMSI)

Jumat, 31 Maret 2023

Gali Pandangan Publik, AMSI Gelar Serial Workshop Trusted News Indicator

Workshop perdana Trusted News Indicator bertajuk New Media dan Politics.
Jakarta - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Internews dan USAID MEDIA, menggelar workshop perdana Trusted News Indicator bertajuk New Media dan Politics. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan indikator kepercayaan publik terhadap media yang menjadi anggota AMSI, serta melihat pandangan "masyarakat" politik terkait pedoman media terpercaya, Jumat (31/3/2023).

Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut mengatakan, media karena fungsi dan kedudukannya harus dapat dipercaya oleh publik sehingga apa yang kita siarkan layak untuk didengar dan dijadikan rujukan masyarakat luas. 

“Dalam Undang Undang Pers, media sebagai wakil publik makanya dilindungi UU Pers. Tentu ada harga yang harus kita bayar sebagai publisher yaitu disiplin verifikasi, cek fakta agar produknya terpercaya, trusted. Kita harus menunjukan bahwa media kita bukan abal-abal, tidak clickbait, isinya bukan disinformasi maupun misinformasi,” katanya saat membuka kegiatan secara daring.

Sejalan dengan hal tersebut, Chief of Party Internews Indonesia, Eric Sasono menekankan tantangan berat namun juga peluang besar yang dihadapi media dari sudut komunikasi politik khususnya saat menghadapi pemilu mendatang. 

“Tantangannya nyata saat ini menghadapi pemilu, tantangan dan (sekaligus) peluang bagi media. Bisa jadi juga sebagai ujian trusted news bagi media khususnya anggota AMSI. Semoga media-media AMSI bisa menjawab tantangan-tantangan kedepannya," kata Eric.

Dalam sesi diskusi, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU RI), August Mellaz mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas apa yang sudah dilakukan AMSI dalam menentukan standar Indikator Trusted News.

“KPU RI sangat mengapresiasi dan membuka ruang untuk dialog lebih lanjut soal trust Indicator bidang politik ini. KPU memiliki beberapa catatan dalam konteks memastikan tahapan pemilu berjalan sesuai jadwalnya, tentunya terkait dengan peran media dalam pemegang arus informasi,” katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan kepercayaan publik pada media menjadi hal yang sangat penting. Berdasarkan data yang dipaparkan, terjadi penurunan kepercayaan publik pada media hingga angka 50 persen. Tingkat kepercayaan publiknya bahkan kalah dibanding LSM. Untuk itu, Ia berharap media AMSI dapat mengatasi polarisasi new media dan bias politik, khususnya di momentum tahun politik.

“Yang dapat dipelajari dari kepercayaan media di Amerika Serikat adalah pentingnya mengatasi polarisasi seperti hoaks dan bias politik khususnya agenda setting dari media dan politisi atau elit partai,” katanya.

Indikator keterpercayaan publik mulai disusun AMSI sejak pertengahan 2021 melalui serangkaian diskusi kelompok terfokus (FGD) di sejumlah kota.
Melibatkan lebih dari 50 pemilik dan pengelola media anggota AMSI, penyelenggara negara, agen periklanan global, akademisi, pengusaha, kelompok masyarakat sipil, dan lain-lain. 

"Kami di AMSI, telah merangkumnya menjadi sebelas poin. Mulai dari pesan ketaatan terhadap kode etik jurnalistik dan pedoman pemberitaan media siber, mengutamakan isu kepentingan umum, pemberitaan yang ramah anak dan perempuan, korban kekerasan hingga soal larangan glorifikasi terorisme, ujaran kebencian, serta kewajiban menjaga keamanan digital seperti perlindungan data pribadi pembaca," papar direktur eksekutif AMSI Adi Prasetya.

Sebelas elemen Trusted News Indicator yang disusun AMSI diharapkan menjadi titik temu antara kepentingan publik atau pembaca, pengelola dan pemilik media, serta pengiklan, karena terjaminnya brand safety. Ini ikhtiar AMSI untuk menjaga kesinambungan ekosistem digital.

Workshop Trusted News Indicator sesi pertama ini dihadiri oleh 106 peserta dari seluruh AMSI wilayah di Indonesia. Dua workshop lainnya akan diselenggarakan pada minggu kedua dan keempat bulan April 2023 mengangkat kepercayaan publik dari perspektif perempuan dan pelaku ekonomi.

(Rilis/R. Hermanto)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno