Berita Borneotribun.com: AMP Bantaeng Hari ini
Tampilkan postingan dengan label AMP Bantaeng. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AMP Bantaeng. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 Mei 2023

Buntut Kecelakaan Kerja Di PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, AMP Tuntut Disnaker Bantaeng Evaluasi Kinerja K3

PT Huadi Nickel Alloy.
Bantaeng, Sulsel - Peristiwa kecelakaan kerja menjadi bayang-bayang Karyawan disalah satu perusahaan besar di Sulawesi Selatan yakni PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia yang berkedudukan di Desa Papanloe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng. 

Hal tersebut menjadi kekhawatiran dari berbagai kalangan, pasalnya 2 kecelakaan kerja terjadi dalam rentang waktu kurang dari sebulan dan dialami oleh 2 warga lokal tempat berdirinya PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia (Desa Papanloe) yang keduanya juga merupakan anggota dari Aliansi Masyarakat Papanloe atau AMP. 

Kedua korban kecelakaan kerja yaitu Arjun dan Sarijuddin. Arjun warga Dusun Kayu Loe Desa Papanloe harus kehilangan 1 kakinya akibat kecelakaan kerja yang dialaminya pada jum'at sore, 7 April 2023 saat melakukan aktivitas didalam perusahaan sedangkan Sarijuddin warga Dusun Balla Tinggia harus kehilangan nyawanya pada jumat malam, 28 April 2023 akibat tersengat listrik. 

Dari 2 rentetan peristiwa tersebut tentunya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi masalah yang tidak kunjung selesai di PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia, bukanya mampu meminimalisir angka kecelakaan kerja tetapi justru sebaliknya. 

Syaripuddin S.P atau yang akrab disapa Syarif sebagai Humas dari AMP menyoroti kinerja dari K3 PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia dan Devisi yang terkait.

"Seharusnya memang pihak perusahaan mengevaluasi semua struktur yang bersentuhan langsung dengan pabrik, ini bukan soal K3 saja tapi semua devisi didalamnya agar melakukan pemeriksaan berskala. Sehinga hal-hal yang akan menimbulkan dan mengakibatkan kecelakaan kerja itu bisa diminimalisir. Sudah cukup kita melihat sampai hari ini banyak korban yang diakibatkan kelalaian itu," Ungkap Syarif, Jumat (5/5/2023).

Sebagai keluarga dari kedua korban kecelakaan kerja, Syarif mempertegas bahwa masyarakan akan melakukan aksi jika masalah tersebut tidak ditindaklanjuti dengan cepat. 

"Bahwa jika hal tersebut tidak ditindaklanjuti secepatnya maka jangan salahkan jika ada aksi protes masyarakat ke pihak perusahaan," Tegas Syarif.
 
Selain dari apa yang disampaikan oleh Humas AMP tersebut. AMP juga menyampaikan tuntutannya kepada pihak-pihak terkait yang memiliki tanggungjawab atas berbagai peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia.

Berikut poin tuntutan tersebut:

1. Mendesak Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Kabupaten Bantaeng untuk tidak tinggal diam dalam hal pengawasan kinerja K3 di PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia,

2. Mendesak Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian untuk melakukan evaluasi kinerja K3 di PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia,

3. Menuntut pihak kepolisian dalam hal ini Polres Bantaeng untuk membuka hasil investigasi terkait fenomena kecelakaan kerja, dan

4. Mendesak pihak PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia untuk mengevaluasi kinerja K3. 

AMP juga akan melayangkan surat resmi untuk Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Kabupaten Bantaeng dengan tembusan ke Bupati Bantaeng, DPRD Bantaeng dan PT Huadi Nickel Alloy Indonesia serta Polres Bantaeng. 

(Irwan Lawing/Hermanto)

Sabtu, 29 April 2023

Dua Anggota AMP Mengalami Kecelakaan Kerja, K3 PT Huadi Nickel Alloy Dipertanyakan

Dua Anggota AMP Mengalami Kecelakaan Kerja, K3 PT Huadi Nickel Alloy Dipertanyakan.
Bantaeng, Sulsel - Kembali terjadi kecelakaan kerja di PT. Huadi Nickel Alloy Indonesia pada Jumat malam 28 april 2023 yang mengakibatkan kematian. Korban tersebut atas nama Sarijuddin yang akrab disapa Arjun warga Dusun Balla Tinggia, Desa Papanloe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng. 

Diduga korban meninggal karena tersengat listrik saat berjalan didalam pabrik untuk pulang ke rumahnya. Korban sendiri sudah hampir 2 tahun bekerja di PT. Huadi dan merupakan anggota dari Aliansi Masyarakat atau AMP. 

Belum satu bulan, telah terjadi dua kecelakaan kerja di PT. Huadi yang menimpa dua anggota AMP. Sebelumnya Arjun warga Dusun Kayu Loe juga mengalami kecelakaan pada Jumat sore 7 april 2023 yang mengakibatkan kehilangan 1 kakinya. 

Dari dua kejadian tersebut Riswandi Haris selaku ketua AMP mempertanyakan kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Huadi Nickel Alloy Tersebut.

"Innalillahi wa innailaihi rojiun, dalam kurung waktu kurang dari sebulan, kami (AMP) berduka, kali ini anggota kami tersengat aliran listrik yang mengakibatkan meninggal dunia. Kami tentunya ingin mempertanyakan kinerja K3 di PT Huadi Nickel Alloy Indonesia sebab dalam kurung waktu kurang dari sebulan dua orang anggota kami mengalami kecelakaan kerja," Tegas Riswan, Sabtu (29/4/2023).

Selain persoalan K3, AMP saat ini menunggu hasil investigasi dari pihak berwajib atas kematian anggotanya.

"Selain itu Kami juga akan menunggu hasil investigasi dari pihak berwajib, kami juga minta kepada pihak perusahaan untuk mengevaluasi kinerja para karyawan K3-nya," Ungkapnya.

Ditempat yang sama Irwan Lawing Sekretaris Umum (Sekum) AMP menyampaikan duka atas meninggalnya salah satu anggota AMP. 

"Innalillahi wainnailaihi rojiun, turut berduka cita atas meninggalnya saudara Kita Sirajuddin. Almarhum adalah orang baik, semoga Almarhum ditempatkan di surganya Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan," Ungkap Lawing.

Irwan Lawing menambahkan agar para pekerja tetap berhati-hati dalam bekerja dan tidak lupa meminta doa perlindungan dari segala marabahaya. 

"Musibah ini membuat Kita sangat terpukul, olehnya itu untuk para pekerja agar berhati-hati dalam beraktivitas didalam area perusahaan terutama untuk teman-teman AMP. Dan yang paling penting adalah jangan lupa untuk berdoa meminta perlindungan kepada Allah SWT agar senantiasa diberikan keselamatan dan dijauhi dari segala marabahaya," Tambahnya.

Sama dengan Ketua AMP, Lawing juga menyoroti soal K3 di PT. Huadi. 

"Lagi dan lagi, persoalan K3 menjadi pekerjaan yang tidak pernah beres dan itu menjadi PR besar untuk manajement perusahaan PT. Huadi Nickel Alloy Indonesia," Tutupnya.

(IL/Hermanto)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno