Pontianak - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, mengapresiasi peningkatan signifikan aset yang berhasil dicapai PT Penjaminan Kredit Daerah Kalimantan Barat (Jamkrida Kalbar) dalam sembilan tahun terakhir sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dinilai memiliki kinerja baik dan prospektif, di mana nilai aset perusahaan tersebut mencapai Rp278 miliar.
"Jamkrida ini baru berusia sembilan tahun, kalau diibaratkan manusia, masih anak kelas 3 SD. Tapi perkembangan dan kontribusi luar biasa. Ini menunjukkan BUMD kita punya potensi besar jika dikelola dengan baik dan profesional,” kata Krisantus saat menghadiri peringatan HUT ke-9 Jamkrida Kalbar di Pontianak, Selasa.
Ia menyebutkan bahwa sejak didirikan dengan modal awal sekitar Rp65,5 miliar, saat ini total aset Jamkrida telah meningkat menjadi kurang lebih Rp278 miliar, dengan nilai penjaminan mencapai Rp3 triliun.
Menurut dia, capaian tersebut merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi yang solid dari seluruh jajaran direksi, komisaris, serta dukungan Pemerintah Provinsi Kalbar sebagai pemegang saham utama.
"Keberhasilan ini harus menjadi motivasi bagi BUMD lainnya untuk terus melakukan inovasi dan penguatan kelembagaan, agar dapat memberikan manfaat nyata bagi pembangunan daerah," tuturnya.
Selain memberikan apresiasi terhadap kinerja Jamkrida, Wagub Kalbar juga mendorong agar BUMD mampu melihat dan memanfaatkan potensi daerah lainnya secara lebih kreatif.
Dia menekankan bahwa kemandirian fiskal daerah sangat penting, terutama mengingat skema pembagian Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat belum selalu berpihak pada daerah dengan luas wilayah besar namun jumlah penduduk yang kecil.
"Kita harus mencari cara lain untuk menggali pendapatan, tidak bisa terus bergantung pada dana transfer pusat. Kepala daerah, OPD, hingga BUMD harus punya terobosan," katanya.
Salah satu langkah konkret yang tengah dirancang adalah optimalisasi potensi Sungai Kapuas sebagai jalur logistik dan transportasi ekonomi.
Dalam waktu dekat, Pemprov Kalbar akan mendatangkan kapal keruk dari Tiongkok untuk mendukung kelancaran pelayaran di sungai tersebut.
Ia menambahkan bahwa retribusi terhadap kapal-kapal yang melintasi Sungai Kapuas dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah, sebagaimana yang sudah diterapkan di Sungai Musi, Palembang.
"Kami sudah instruksikan Dinas Perhubungan untuk menyusun regulasi retribusi kapal. Jika dikelola dengan baik, BUMD bisa berperan di sektor ini, termasuk berinvestasi langsung, sehingga keuntungan akan kembali ke daerah," katanya.
Krisantus berharap, semangat dan kinerja yang telah ditunjukkan Jamkrida Kalbar dapat menjadi inspirasi bagi seluruh BUMD di Kalbar agar semakin adaptif, kompetitif, dan mampu memberikan kontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS