Singkawang - Pemerintah Kota Singkawang Kalimantan Barat menargetkan produksi 25 ribu ton padi guna mewujudkan swasembada pangan bagi daerah yang kini berpenduduk 247.920 jiwa (BPS 2024).
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Singkawang Dwi Yanti, Selasa mengatakan bahwa baru mampu menyediakan 40 persen kebutuhan beras bagi penduduknya.
"Dan dibutuhkan 25 ribu ton padi untuk mencapai target swasembada pangan di Kota Singkawang. Selama ini kita baru bisa memenuhi kebutuhan beras bagi warga kita sebesar 40 persen, sisanya kita ambil dari kabupaten tetangga dan Pulau Jawa,” ujarnya.
Kemudian untuk meningkatkan produktifitas padi dan ketahanan pangan yang berlanjut di masa depan, pihaknya sudah mendata seluruh permasalahan petani, seperti memaksimalkan bantuan jalan usaha tani dan alat pertanian modern.
Hal itu katanya, menjadi salah satu konsentrasinya dalam meningkatkan proses produksi pertanian.
“Kita sudah data seluruh permasalahan petani kita, kita maksimalkan bantuannya berupa jalan usaha tani yang sangat mempengaruhi mobilisasi dari proses tanam hingga mengangkut hasil panen,” ujarnya.
Begitu juga peralatan pertanian modern, baik itu untuk pengolahan lahan hingga proses panen juga akan optimalkan bantuannya.
Dia optimistis dengan memaksimalkan dua faktor tersebut akan berdampak besar bagi suksesnya swasembada pangan.
Adanya peralatan yang memadai, petani bisa melakukan penanaman padi tiga hingga empat kali dalam setahun.
“Jika semua sudah maksimal, kami optimis kita bisa swasembada pangan. Karena menggunakan alat pertanian modern itu bisa mempercepat semua proses pertanian," ujarnya.
Dia berharap, tahun ini dan kedepannya Singkawang dapat memenuhi kebutuhan beras dari petani lokal Singkawang.
Ia juga menjelaskan bahwa telah petani sudah panen raya padi serentak di 14 provinsi khususnya di Kota Singkawang kemarin sudah dilaksanakan pada area pertanian seluas 27 hektare.
"Panen raya padi kemarin kita laksanakan di lahan milik Poktan (Kelompok Tani) Giat Maju, Kelurahan Sedau seluas 27 hektare," ujarnya.
Pada umumnya petani di kota Singkawang sudah selesai melakukan panen padi tahun ini. Namun untuk lahan milik kelompok tani itu belum selesai.
"Justru saat ini (lepas Lebaran) para petani kita sudah siap-siap untuk menanam padi kembali,” ujarnya.
Sesuai instruksi Presiden RI, Dwi berharap Singkawang tidak hanya menjadi tempat pusat industri pengolahan hasil akhir pertanian, namun juga bisa memaksimalkan produksi demi menciptakan kemandirian pangan bagi warga Singkawang.
“Meski luasan (lahan pertanian) kecil, Kota Singkawang diperintahkan pusat untuk tetap bisa swasembada pangan," ujarnya.
Oleh : Narwati/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS