![]() |
Sejarah Panas El Clasico di Final Copa del Rey Persaingan Abadi Barcelona vs Real Madrid. |
JAKARTA - Pertandingan final Copa del Rey antara Barcelona dan Real Madrid selalu jadi tontonan yang ditunggu-tunggu para pecinta sepak bola, bukan cuma di Spanyol, tapi juga di seluruh dunia.
Kedua klub raksasa ini memang dikenal punya rivalitas panjang dan penuh gengsi, yang nggak cuma terjadi di La Liga, tapi juga di ajang piala domestik seperti Copa del Rey.
Meski mereka adalah dua klub tersukses di Spanyol Barcelona dengan 31 gelar dan Real Madrid dengan 20 gelar Copa del Rey ternyata mereka baru delapan kali bertemu di final dalam sejarah panjang turnamen ini.
Dan dari delapan kali pertemuan itu, Real Madrid unggul tipis dengan empat kemenangan, sedangkan Barcelona menang tiga kali. Yuk, kita flashback ke momen-momen paling berkesan dari duel dua raksasa ini di final Copa del Rey!
Final Pertama: 1936, Sebulan Sebelum Perang Sipil Meletus
Final pertama antara Barcelona dan Madrid terjadi pada 21 Juni 1936 di Stadion Mestalla, Valencia. Ini adalah pertandingan yang penuh sejarah, karena digelar hanya beberapa minggu sebelum Perang Sipil Spanyol pecah.
Saat itu, klub ibu kota masih bernama Madrid FC karena gelar "Real" (yang artinya kerajaan) dicabut selama masa republik.
Madrid menang 2-1, dan pertandingan ini juga jadi laga perpisahan untuk kiper legendaris Ricardo Zamora.
Ia melakukan penyelamatan dramatis di menit-menit akhir, yang membuat Madrid keluar sebagai juara. Nama Zamora kini diabadikan sebagai trofi untuk kiper terbaik La Liga setiap musim.
Butuh 32 Tahun untuk Final Berikutnya
Setelah final 1936, butuh waktu 32 tahun sampai kedua klub ini bertemu lagi di final Copa del Rey, yaitu pada musim 1967-1968. Kali ini giliran Barcelona yang menang 1-0 lewat gol bunuh diri bek Madrid, Fernando Zunzunegui.
Uniknya, laga ini digelar di markas Madrid sendiri, Santiago Bernabéu pasti pedih banget buat fans Los Blancos!
Final 1974: Pembalasan Dendam Madrid Setelah Dipermalukan di Liga
Pada 29 Juni 1974, Madrid sukses membalas kekalahan memalukan dari Barcelona di La Liga (yang saat itu Barca menang 5-0 di Bernabéu).
Di final Copa del Rey yang digelar di Stadion Vicente Calderón, Madrid malah menang telak 4-0 atas Barca.
Gol-gol dicetak oleh Santillana, Rubiñán, Aguilar, dan Pirri. Kemenangan ini masih jadi margin kemenangan terbesar dalam final El Clasico.
Menariknya, bintang besar Barcelona saat itu, Johan Cruyff, nggak bisa main karena pemain asing dilarang tampil di Copa del Rey. Padahal dia jadi salah satu aktor utama dalam kemenangan 5-0 di liga sebelumnya.
Tahun 1983: Satu-satunya Gelar Maradona di Barcelona
Walau dikenal sebagai legenda sepak bola dunia, Diego Maradona nggak banyak mengangkat trofi saat di Barcelona.
Tapi, salah satu momen manisnya adalah saat menang 2-1 atas Real Madrid di final Copa del Rey 1983, yang digelar di Stadion La Romareda, Zaragoza.
Pertandingan ini keras banget dan dikenal sebagai salah satu laga paling "panas" di sejarah turnamen.
Gol penentu kemenangan dicetak lewat sundulan Marcos Alonso di menit ke-90. Dan jangan lupakan aksi Bernd Schuster, yang selebrasi dengan gestur "corte de manga" (gerakan tidak sopan) ke arah fans Madrid bener-bener panas!
Era Cruyff sebagai Pelatih: Awal Kebangkitan Barcelona
Tahun 1990, Barcelona kembali menang atas Real Madrid dengan skor 2-0 di final Copa del Rey yang juga digelar di Mestalla. Waktu itu, Johan Cruyff udah duduk di bangku pelatih.
Kemenangan ini jadi trofi pertama Cruyff sebagai pelatih Barcelona, membuka era keemasan dengan empat gelar La Liga beruntun (1991-1994) dan satu trofi Liga Champions pertama mereka di tahun 1992.
Final 2011: Gol Ronaldo di Masa Emas Barca
Di era kejayaan Barcelona asuhan Guardiola, Real Madrid sempat kesulitan menyaingi dominasi Blaugrana.
Tapi di final Copa del Rey 2011, mereka berhasil curi kemenangan lewat gol sundulan Cristiano Ronaldo di babak tambahan waktu.
Laga ini digelar di Stadion Mestalla dan jadi satu-satunya final El Clasico yang harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu.
Saat itu, Madrid dilatih oleh Jose Mourinho, dan kemenangan ini terasa manis banget karena mereka berhasil menaklukkan tim terbaik dunia versi banyak orang.
2014: Aksi Solo Gareth Bale yang Melegenda
Final terakhir antara Barcelona dan Real Madrid di Copa del Rey terjadi pada 2014, dan lagi-lagi digelar di Mestalla.
Madrid menang 2-1, tapi yang paling diingat dari laga ini adalah gol ikonik Gareth Bale.
Bale melakukan sprint luar biasa dari tengah lapangan, melewati bek Barcelona Marc Bartra, dan mencetak gol yang memastikan kemenangan Madrid.
Gol itu masih sering masuk highlight sebagai salah satu gol solo terbaik di sejarah sepak bola Spanyol.
Rivalitas Tak Pernah Reda
Meskipun hanya delapan kali bertemu di final Copa del Rey, setiap duel Barcelona vs Real Madrid selalu penuh emosi, sejarah, dan cerita tak terlupakan.
Dari drama politik, bintang dunia, hingga aksi panas di lapangan, El Clasico selalu berhasil mencuri perhatian.
Dengan sejarah yang panjang dan penuh warna ini, nggak heran kalau setiap pertemuan mereka selalu jadi momen bersejarah, apalagi jika dipertaruhkan di laga final.
Kita tunggu saja kapan kedua raksasa ini akan bertemu lagi di final dan siapa yang bakal menambah koleksi trofinya!
Artikel terkait pilihan kami
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS