![]() |
Perpisahan Emosional Pep Guardiola dengan Goodison Park: “Sebuah Kehormatan Bisa Bermain di Sini”. |
JAKARTA - Pep Guardiola, pelatih Manchester City yang dikenal dengan filosofi sepak bola menyerangnya, memberikan penghormatan terakhir yang menyentuh kepada Goodison Park markas legendaris Everton usai timnya menang 2-0 dalam pertandingan tandang yang penuh momen emosional, Sabtu lalu (19/4).
Pertandingan ini jadi spesial bukan hanya karena kemenangan City, tapi juga karena ini kemungkinan jadi kunjungan terakhir Guardiola ke stadion yang sudah jadi bagian dari sejarah panjang sepak bola Inggris. Seperti yang diketahui, Everton akan segera meninggalkan Goodison Park setelah menggunakannya selama lebih dari satu abad sejak tahun 1892.
Kemenangan di Akhir Laga, City Buktikan Mental Juara
Laga berjalan cukup alot untuk City. Meski menguasai permainan, mereka kesulitan menembus pertahanan solid Everton hingga menit ke-84. Barulah saat itu, pemain muda Nico O’Reilly memecah kebuntuan lewat sontekan jarak dekat setelah menerima umpan Matheus Nunes yang tajam.
Mateo Kovacic menambahkan gol kedua di masa injury time dengan penyelesaian indah yang memastikan kemenangan bagi City.
Meski kalah, Everton tidak bermain buruk. Mereka menciptakan beberapa peluang emas lewat sundulan James Tarkowski dan Jarrad Branthwaite. Namun, penyelesaian akhir yang kurang tajam membuat mereka harus menelan kekalahan kandang pertama sejak Januari lalu.
Guardiola: Goodison Park Adalah Simbol Sepak Bola Inggris
Dalam wawancara setelah pertandingan, Guardiola tak bisa menyembunyikan rasa hormatnya terhadap Goodison Park.
“Bertahun-tahun datang ke stadion ini selalu menjadi sebuah kehormatan,” ucap Pep dengan penuh perasaan. “Sebelum laga, saya sempat melihat layar besar menampilkan cuplikan-cuplikan gol legendaris di sini, dan saya hanya bisa berkata, ‘Wow, inilah esensi sepak bola Inggris!’”
Rekam jejak Guardiola di Goodison Park pun mengesankan. Dalam sembilan kali kunjungannya sebagai pelatih City, ia mencatat delapan kemenangan dan hanya satu kali kalah. Rata-rata poin per laga-nya mencapai 2,67 dengan total agregat gol 20-8.
Namun, satu-satunya kekalahan yang ia alami justru terjadi pada kunjungan pertamanya tahun 2017. Kala itu, Everton yang masih ditangani Ronald Koeman berhasil menghancurkan City dengan skor telak 4-0.
“Saya masih ingat jelas. Koeman benar-benar mengalahkan saya saat itu. Tapi itulah awal dari perjalanan luar biasa yang saya dan tim ini jalani selama hampir sepuluh tahun terakhir,” kenangnya.
Perpisahan Manis Kevin De Bruyne
Bukan hanya Guardiola yang mungkin mengucapkan selamat tinggal pada Goodison Park. Kevin De Bruyne, bintang Manchester City, juga mendapatkan sambutan hangat dari penonton saat diganti pada menit ke-88.
Guardiola pun mengomentari momen itu dengan penuh kebanggaan.
“Saya ingin dia tinggal sedikit lebih lama di lapangan, agar bisa menikmati penghormatan itu. Kevin telah memberi banyak kontribusi untuk Premier League, tidak hanya dengan kemampuannya, tapi juga sikap profesionalnya yang luar biasa.”
Bintang Muda yang Mencuri Perhatian: Nico O’Reilly
Salah satu sorotan dalam pertandingan ini tentu saja jatuh kepada Nico O’Reilly. Setelah mencetak gol debutnya di laga sebelumnya melawan Crystal Palace, pemain muda ini kembali mencetak gol penting di laga ini.
Uniknya, O’Reilly sebenarnya bermain bukan di posisi aslinya. Ia dipasang sebagai bek kiri, tapi mampu membaca ruang dan ikut menyerang dengan cerdas.
“Saya melihat ruang terbuka, jadi saya langsung lari ke sana. Untungnya Nunes memberikan umpan sempurna dan saya tinggal menyelesaikannya,” ujar O’Reilly kepada Sky Sports.
Sejauh ini, O’Reilly sudah terlibat dalam enam gol dalam enam penampilan terakhirnya di semua kompetisi empat gol dan dua assist. Sebuah pencapaian luar biasa untuk pemain seusianya.
Everton Kehabisan Energi di Paruh Akhir Laga
Sementara itu, pelatih Everton, David Moyes, menyoroti cedera yang dialami James Tarkowski di babak kedua sebagai titik balik pertandingan. Ia mengakui timnya tampil bagus selama 60 menit, namun kehilangan energi di akhir laga.
“Kami tampil solid di awal, tapi cedera James jadi pukulan besar. Kami kehilangan kontrol setelah itu,” kata Moyes kepada BBC Sport. “City punya kualitas dan kedalaman skuat yang luar biasa, dan kami sedikit kehilangan konsentrasi saat kebobolan.”
Everton memang menunjukkan peningkatan performa dalam beberapa pekan terakhir di bawah asuhan Moyes, tapi catatan mereka masih belum konsisten. Dalam 10 laga terakhir, mereka hanya menang dua kali, dan keduanya terjadi saat tandang.
Dominasi City Atas Everton Masih Berlanjut
Kemenangan ini memperpanjang rekor tak terkalahkan Manchester City atas Everton di Premier League menjadi 16 pertandingan (13 menang, 3 imbang). Dominasi ini menunjukkan betapa sulitnya bagi The Toffees untuk menaklukkan juara bertahan tersebut.
Pertandingan ini bukan sekadar tentang skor akhir, tapi juga soal momen perpisahan dengan sebuah tempat yang sarat sejarah. Pep Guardiola dan Kevin De Bruyne mungkin sudah memainkan laga terakhir mereka di Goodison Park, dan mereka melakukannya dengan gaya: kemenangan, penghormatan, dan kenangan yang tak terlupakan.
Stadion boleh berganti, tapi kenangan dan penghormatan dari lawan seperti Guardiola akan selalu abadi dalam sejarah Everton dan sepak bola Inggris.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS