![]() |
Pemerintah Percepat Perlindungan Tanah Ulayat, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Hadir di Sumbar. |
Padang – Pemerintah terus berupaya memberikan pengakuan resmi serta perlindungan hukum terhadap tanah ulayat milik masyarakat adat. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan menggelar Sosialisasi Pengadministrasian dan Pendaftaran Tanah Ulayat di Provinsi Sumatera Barat.
Acara penting ini akan dibuka langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, pada Senin, 28 April 2025, di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP).
Menurut penjelasan Rezka Oktoberia, Staf Khusus Menteri ATR/BPN Bidang Reforma Agraria, kegiatan ini menjadi wujud nyata keseriusan pemerintah untuk mempercepat program pendaftaran tanah ulayat, sekaligus memastikan perlindungan hukum bagi hak-hak masyarakat hukum adat yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kehadiran Menteri Nusron menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar serius memberikan perlindungan terhadap tanah ulayat. Ini bagian dari komitmen kita dalam menjaga hak masyarakat adat,” ujar Rezka Oktoberia saat berbicara di Padang, Minggu, 27 April 2025.
Pentingnya Pendaftaran Tanah Ulayat bagi Masyarakat Adat
Dalam kesempatan itu, Rezka juga menekankan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat adat tentang pentingnya proses pendaftaran tanah ulayat.
Menurutnya, pendaftaran ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan upaya besar untuk menjaga eksistensi komunitas adat di tengah arus modernisasi dan ancaman konflik agraria. Dengan adanya sertifikat tanah ulayat, hak-hak masyarakat adat diakui secara resmi oleh negara, sehingga mengurangi risiko perebutan lahan atau kehilangan tanah secara tidak adil.
"Pendaftaran tanah ulayat ini adalah langkah konkret pemerintah dalam mengakui keberadaan masyarakat adat, sekaligus mencegah hilangnya hak-hak mereka di masa depan," jelas Rezka.
Melibatkan Banyak Pihak untuk Kolaborasi yang Kuat
Pelaksanaan kegiatan ini tak hanya melibatkan Kementerian ATR/BPN saja, tapi juga menggandeng berbagai pemangku kepentingan lainnya. Mulai dari kementerian dan lembaga terkait, pemerintah daerah, lembaga adat, Kerapatan Adat Nagari (KAN), organisasi Bundo Kanduang, akademisi dari perguruan tinggi, hingga organisasi masyarakat sipil.
Kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade dan Anggota Komisi II DPR RI Rahmat Saleh juga menjadi bukti betapa strategisnya agenda ini untuk mendukung program reforma agraria nasional.
"Melalui kolaborasi ini, kita ingin mendorong percepatan pendaftaran tanah ulayat di seluruh Indonesia. Tentu saja, kita tetap memperhatikan kearifan lokal dan karakter sosial budaya masyarakat adat di tiap daerah, khususnya di Sumatera Barat," tutur Rezka.
Penyerahan Sertifikat Tanah Ulayat: Simbol Pengakuan Negara
Sebagai bagian dari acara ini, Menteri Nusron Wahid akan menyerahkan sejumlah sertifikat tanah ulayat kepada komunitas adat. Salah satunya adalah Sertifikat Hak Pengelolaan (HPL) atas tanah ulayat seluas 21.933 meter persegi yang diberikan kepada Kerapatan Adat Nagari V Koto Air Pampan di Kota Pariaman.
Penyerahan sertifikat ini menjadi momen simbolis yang sangat penting. Ini menegaskan bahwa negara mengakui hak-hak adat secara hukum formal, memberikan rasa aman, dan memperkuat posisi masyarakat adat dalam menjaga wilayahnya dari pihak-pihak yang mungkin ingin mengambil alih tanah mereka secara ilegal.
Setelah kegiatan di UNP, Menteri Nusron dijadwalkan untuk memberikan pengarahan kepada seluruh bupati dan wali kota di Sumatera Barat di Kantor Gubernur Sumbar. Pengarahan ini akan fokus pada kebijakan terbaru terkait pertanahan dan tata ruang, agar pemerintah daerah dapat menyelaraskan langkah mereka dengan program nasional.
Dukungan Penuh dari Jajaran Kementerian ATR/BPN
Dalam kegiatan ini, Nusron Wahid akan didampingi oleh jajaran tinggi di lingkungan Kementerian ATR/BPN, antara lain:
-
Inspektur Jenderal Kementerian ATR/BPN, Dalu Agung Darmawan
-
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Harison Mocodompis
-
Direktur Pengaturan Tanah Komunal, Hubungan Kelembagaan, dan PPAT, Iskandar Syah
-
Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Barat, Teddi Guspriadi beserta seluruh jajaran terkait.
Kehadiran seluruh pejabat ini menunjukkan betapa pentingnya agenda pengadministrasian dan pendaftaran tanah ulayat ini bagi Kementerian ATR/BPN.
Tanah Ulayat: Warisan Budaya yang Harus Dilindungi
Tanah ulayat adalah bagian integral dari identitas masyarakat adat di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat. Tanah ini tidak hanya berfungsi sebagai lahan pertanian atau tempat tinggal, tapi juga memiliki nilai spiritual, budaya, dan sosial yang sangat kuat.
Namun, tanpa adanya pengakuan hukum formal, tanah-tanah ulayat ini rentan diambil alih oleh pihak lain, baik melalui mekanisme hukum yang tidak adil maupun praktik-praktik ilegal. Inilah mengapa pendaftaran tanah ulayat menjadi langkah vital untuk memperkuat posisi masyarakat adat dan menjaga keberlanjutan budaya lokal.
Komitmen Jangka Panjang untuk Reforma Agraria
Kegiatan sosialisasi ini bukanlah acara seremonial semata. Ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang pemerintah untuk mewujudkan reforma agraria sejati. Dengan mempercepat pendaftaran tanah adat dan memperkuat perlindungan hukum atas hak-hak tradisional, pemerintah berharap tercipta keadilan agraria yang lebih merata di Indonesia.
Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat menekan konflik agraria yang kerap terjadi di berbagai daerah akibat tumpang tindih klaim kepemilikan tanah.
Melalui sosialisasi pengadministrasian dan pendaftaran tanah ulayat di Sumatera Barat ini, pemerintah menegaskan komitmennya dalam menjaga hak-hak masyarakat adat. Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari lembaga adat hingga parlemen, diharapkan mampu mempercepat proses ini secara nasional, sambil tetap menjaga kekayaan budaya bangsa. Kehadiran langsung Menteri Nusron Wahid dalam acara ini juga memberi sinyal kuat bahwa pengakuan dan perlindungan tanah adat kini menjadi prioritas serius pemerintah.
Gulir ke atas untuk melanjutkan membaca
Link nonton film terbaru pilihan kami
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS