![]() |
Parma 1-0 Juventus Pellegrino Bikin Juventus Gigit Jari, Harapan Empat Besar Terancam. |
JAKARTA - Juventus harus menelan kekalahan pahit di tangan tim papan bawah Parma dalam lanjutan Serie A, Rabu malam waktu setempat. Bermain di Stadion Ennio Tardini, Bianconeri takluk 0-1 lewat gol semata wayang Mateo Pellegrino yang tercipta di penghujung babak pertama. Ini jadi kekalahan pertama Juventus di era pelatih baru, Igor Tudor, dan hasil ini membuat posisi mereka di zona Liga Champions makin terancam.
Juventus Tumpul, Parma Makin Percaya Diri
Pertandingan ini jadi bukti kalau nama besar saja nggak cukup untuk menjamin kemenangan. Juventus tampil datar dan minim kreativitas, bahkan saat menghadapi tim yang sedang berjuang keluar dari zona degradasi. Peluang demi peluang coba dibangun, tapi lini depan Juve seperti kehilangan tajinya.
Di sisi lain, Parma justru tampil penuh semangat dan disiplin. Tim besutan Cristian Chivu ini tahu betul bagaimana cara menahan gempuran lawan dan memanfaatkan momen dengan cerdas. Terbukti, mereka mampu mencuri tiga poin penting yang bisa jadi krusial dalam perjuangan bertahan di Serie A musim ini.
Momen Krusial: Gol Pellegrino di Masa Tambahan
Pertandingan sejatinya berjalan cukup membosankan di babak pertama. Kedua tim lebih banyak bermain hati-hati dan mencari celah. Tapi semuanya berubah di masa injury time sebelum jeda. Emanuele Valeri mengirimkan umpan silang melambung ke kotak penalti, dan Pellegrino sukses menyambutnya dengan sundulan keras yang tak bisa dihalau kiper Juve, Michele Di Gregorio.
Gol ini jadi satu-satunya yang tercipta di laga tersebut, tapi cukup untuk membuat Stadion Ennio Tardini bergemuruh. Parma pun menutup babak pertama dengan keunggulan mengejutkan atas tim raksasa Italia.
Juventus Gagal Bangkit di Babak Kedua
Usai jeda, Juventus mencoba menekan dan mencari gol penyama. Tapi lagi-lagi, mereka kesulitan membongkar pertahanan Parma yang begitu solid. Tidak banyak peluang emas yang bisa diciptakan tim tamu.
Francisco Conceicao sempat memberikan ancaman serius di menit-menit akhir laga, namun tembakannya masih melenceng tipis di sisi gawang. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tak berubah. Juventus pun harus puas pulang tanpa poin.
Statistik Menarik: Parma Naik Daun, Pellegrino Cetak Rekor
Kemenangan ini menandai bangkitnya Parma di bawah pelatih anyar mereka, Cristian Chivu. Sejak ditunjuk pada Februari lalu, Chivu sudah mengoleksi 11 poin dari 8 pertandingan Serie A—capaian terbaik kedua di antara tim papan bawah, hanya kalah dari Como (14 poin).
Lebih dari itu, ini adalah kemenangan pertama Parma atas Juventus di Serie A dalam satu dekade terakhir! Bahkan, mereka kini tak terkalahkan dalam enam pertandingan liga secara beruntun, sebuah rekor yang terakhir kali mereka capai pada 2014.
Mateo Pellegrino juga layak mendapatkan sorotan. Pemain berusia 23 tahun 183 hari ini menjadi pemain termuda Parma sejak Jonathan Biabiany pada 2011 yang mampu terlibat dalam setidaknya satu gol dalam tiga laga kandang berturut-turut di Serie A.
Jangan lupakan peran Emanuele Valeri dalam gol kemenangan ini. Dengan tambahan satu assist di laga ini, Valeri kini sudah mengoleksi lima assist musim ini. Ia masuk dalam jajaran bek Italia paling produktif di Serie A bersama Raoul Bellanova (8 assist), Federico Dimarco (7 assist), dan Tommaso Augello (6 assist). Performa Valeri musim ini jelas jadi aset penting bagi Parma.
Untuk Juventus, kekalahan ini jelas jadi tamparan keras. Di saat mereka butuh poin untuk kembali ke empat besar dan mengamankan tiket Liga Champions, mereka malah terpeleset. Igor Tudor, yang sebelumnya berhasil menjaga rekor tak terkalahkan sejak menggantikan Massimiliano Allegri, kini harus mencari solusi atas performa lini depan yang mandek.
Fans Juve tentu berharap ini hanya momen buruk sesaat, tapi persaingan di papan atas Serie A sangat ketat. Satu hasil buruk bisa membuat mereka tergelincir keluar dari zona Eropa. Dengan musim yang tinggal menyisakan beberapa pertandingan lagi, tak ada ruang untuk kesalahan.
Kemenangan Parma atas Juventus ini bukan sekadar kejutan, tapi juga sinyal bahwa tim-tim kecil bisa tampil besar saat dibutuhkan. Cristian Chivu membawa semangat baru bagi Gialloblu, dan dengan performa seperti ini, bukan tidak mungkin mereka bertahan di kasta tertinggi musim depan.
Sementara itu, Juventus harus cepat bangkit. Dengan banyak tim lain yang terus menempel ketat di klasemen, kekalahan seperti ini bisa jadi sangat mahal. Igor Tudor punya pekerjaan rumah besar, terutama dalam membenahi produktivitas lini depan dan menjaga konsistensi tim.
Satu hal yang pasti, Serie A musim ini makin seru dan penuh drama. Dari pertarungan papan atas hingga perjuangan lolos dari degradasi, semua tim punya cerita yang menarik untuk diikuti!
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS