![]() |
NASA Temukan Fakta Mengejutkan: Angin Matahari Bisa Ciptakan Air di Bulan! |
JAKARTA - Selama ini, banyak yang bertanya-tanya dari mana asal air yang ditemukan di permukaan Bulan. Apakah dari letusan vulkanik? Mungkin dari tabrakan mikrometeorit? Tapi ternyata, NASA punya jawaban baru yang cukup mengejutkan: angin matahari mungkin jadi penyebab terbentuknya air di Bulan!
Eksperimen Cerdas NASA dengan Debu Bulan
Untuk membuktikan teori ini, para ilmuwan NASA melakukan eksperimen keren banget. Mereka menggunakan sampel tanah Bulan (disebut regolit) yang dikumpulkan dari misi Apollo 17 pada tahun 1972. Sampel ini kemudian “ditembak” menggunakan angin matahari buatan di kondisi vakum, seperti di luar angkasa.
Angin matahari sendiri adalah aliran partikel bermuatan, terutama proton (inti atom hidrogen), yang melaju dengan kecepatan super tinggi lebih dari 1,6 juta kilometer per jam! Karena Bulan hampir tidak punya medan magnet, partikel ini bisa langsung “menghantam” permukaannya.
Dan hasilnya? Terbentuk molekul air!
Dari Mana Airnya Muncul?
Permukaan Bulan sebenarnya kaya akan oksigen, tapi tidak punya banyak hidrogen. Nah, ketika proton dari angin matahari bertabrakan dengan oksigen di regolit, terbentuklah molekul air (H₂O) atau hidroksil (OH).
Yang menarik, para peneliti menemukan bahwa jumlah air di permukaan Bulan berubah-ubah sepanjang hari. Ketika area Bulan terkena sinar matahari, air menguap. Tapi di daerah yang teduh dan dingin, air tetap bertahan. Bahkan, air ini bisa terbentuk ulang setiap harinya berkat proses terus-menerus dari angin matahari. Artinya, ini bukan hanya hasil dari momen-momen tertentu seperti tabrakan meteor, tapi proses yang berlangsung terus-menerus!
Fokus ke “Cold Traps”: Tempat Rahasia Menyimpan Air?
Temuan ini makin penting kalau kita bicara soal masa depan misi manusia ke Bulan. NASA tertarik banget sama yang namanya “cold traps” alias perangkap dingin yaitu daerah yang selalu dalam bayangan, terutama di sekitar kutub Bulan. Karena sinar matahari nggak pernah sampai ke sana, suhu tetap sangat dingin, jadi es bisa bertahan dalam jangka waktu lama.
Bisa kamu bayangkan? Tempat tersembunyi di Bulan yang menyimpan persediaan air alami. Ini bisa jadi kunci penting untuk misi manusia tinggal di Bulan lebih lama, tanpa perlu bawa semua air dari Bumi.
Manfaat Lebih Luas: Petunjuk Kehidupan di Luar Angkasa?
Nggak cuma soal Bulan, temuan ini juga membuka wawasan baru tentang cara air bisa terbentuk di benda langit lain yang tidak punya atmosfer, seperti asteroid atau bulan-bulan planet lain. Jadi bukan mustahil ada lebih banyak air dan mungkin kehidupan di luar sana dari yang kita bayangkan sebelumnya.
Penelitian terbaru dari NASA menunjukkan bahwa angin matahari bisa membentuk air di permukaan Bulan, terutama melalui interaksi antara proton dan oksigen di regolit. Ini bisa jadi jawaban atas misteri lama tentang asal-usul air di Bulan, dan membuka peluang baru untuk eksplorasi luar angkasa yang lebih berkelanjutan.
Gimana menurut kamu? Siap menjelajah Bulan dan mungkin suatu hari… tinggal di sana?
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS