Menekraf sebut PHRI mitra strategis dalam mendukung ekonomi kreatif | Borneotribun.com

Sabtu, 12 April 2025

Menekraf sebut PHRI mitra strategis dalam mendukung ekonomi kreatif

Menekraf sebut PHRI mitra strategis dalam mendukung ekonomi kreatif
Menekraf sebut PHRI mitra strategis dalam mendukung ekonomi kreatif. (ANTARA)
Jakarta - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya menyebut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sebagai bagian dari keluarga besar sekaligus mitra strategis dalam mendukung ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia.

Hal itu disampaikannya dalam sambutan menghadiri acara Pengukuhan Pengurus Badan Pimpinan Pusat (BPP) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) periode 2025–2030, di Jakarta, pada Jumat (11/4).

"PHRI adalah mitra strategis Kemenekraf karena kami memahami bahwa rantai nilai ekonomi kreatif sangat beririsan dengan anggota PHRI. Kami telah menandatangani nota kesepahaman bersama pada 11 Februari lalu, dan siap mengimplementasikan kerja sama tersebut dengan berbagai keterbatasan yang ada," ujar Menekraf Riefky, dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu.

Menekraf Riefky juga mengungkapkan tengah menghadapi tantangan termasuk dinamika efisiensi dan ketegangan geopolitik global, yang turut memengaruhi berbagai sektor, tak terkecuali bagi perhotelan dan restoran.

Dalam menghadapi hal tersebut, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) tetap berkomitmen menjalin kolaborasi dengan PHRI dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

"Situasi geopolitik global memaksa kita untuk beradaptasi. Namun, kami tetap aktif menyosialisasikan pentingnya ekonomi kreatif kepada pemerintah daerah," katanya.

Hal tersebut, lanjut Riefky, telah dipaparkan di hadapan 514 kepala daerah terpilih di Akmil, Malang, pada beberapa waktu lalu.

"Harapannya, kepala daerah dapat lebih memahami pentingnya ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi daerah serta dapat membantu menyelesaikan permasalahan secara konkret," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Umum PHRI Hariyadi B. S. Sukamdani, mengungkapkan bahwa industri hotel dan restoran saat ini tengah menghadapi tantangan besar, terutama penurunan penjualan secara signifikan di berbagai wilayah.

"Pasar pemerintah yang selama ini menyumbang sekitar 40 persen pendapatan sektor ini ternyata tidak cukup solid. Oleh karena itu, kami mendorong bagi pelaku usaha untuk dapat melakukan pencarian pasar baru dan peningkatan kolaborasi antara asosiasi dengan pemerintah," ujar Hariyadi.

Ia menambahkan bahwa menurut data BPS, jumlah kamar hotel di Indonesia mencapai 800 ribu unit, dengan proporsi 50:50 antara hotel berbintang dan non-berbintang. Selain itu, potensi fasilitas ruang pertemuan yang dimiliki masih belum dimaksimalkan.

"Industri ini mampu menghadirkan aksi nyata perluasan lapangan pekerjaan," katanya.

Dalam kunjungan ini, Menekraf Riefky turut didampingi oleh Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi; Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan, Radi Manggala, serta Direktur Kuliner, Andi Ruswar.

Di bawah kepemimpinan Menekraf Teuku Riefky Harsya dan Wamenekraf Irene Umar, Kemenekraf dalam 5 tahun menargetkan pencapaian 27 juta lapangan kerja khususnya generasi muda, dalam tujuan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.

Kemenekraf mendorong 17 subsektor ekraf untuk mewujudkan visi misi Prabowo-Gibran, khususnya Asta Cita nomor 3, yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif.

Melalui penguatan ekosistem secara hexahelix, Kementerian Ekraf/Badan Ekraf diyakini akan mampu menjadi the new engine of growth atau mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah.

Oleh : Sri Dewi Larasati/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.