Masa Depan MLS Setelah Messi: Strategi Cerdas agar Liga Amerika Tetap Bersinar | Borneotribun.com

Jumat, 18 April 2025

Masa Depan MLS Setelah Messi: Strategi Cerdas agar Liga Amerika Tetap Bersinar

Masa Depan MLS Setelah Messi Strategi Cerdas agar Liga Amerika Tetap Bersinar
Masa Depan MLS Setelah Messi: Strategi Cerdas agar Liga Amerika Tetap Bersinar.

JAKARTA - Kehadiran Lionel Messi di Major League Soccer (MLS) sejak pertengahan 2023 telah membawa angin segar yang luar biasa. 

Pertandingan yang melibatkan Inter Miami selalu menyedot perhatian publik, bahkan stadion-stadion di seluruh Amerika Serikat dipadati penonton hanya untuk melihat sang legenda hidup bermain. 

Salah satu contohnya terjadi di Soldier Field, Chicago, ketika lebih dari 62 ribu penonton hadir menyaksikan laga yang berakhir imbang tanpa gol. Tanpa Messi, angka itu mungkin tak akan tercapai.

Namun kini muncul pertanyaan besar yang mulai mengemuka: apa yang akan terjadi dengan MLS ketika Messi pensiun atau pergi dari liga ini? 

Pertanyaan ini sangat relevan karena Messi bukan hanya pemain bola biasa, ia adalah ikon global, magnet penonton, dan pendorong utama pertumbuhan pesat MLS dalam waktu singkat.

Messi, Bukan Sekadar Pemain

Messi telah membawa dampak yang luar biasa sejak bergabung dengan Inter Miami. Selain performanya di lapangan, efek luar lapangan justru lebih signifikan. 

Penjualan tiket meningkat tajam, jumlah langganan MLS Season Pass di Apple TV melonjak, dan penjualan merchandise Inter Miami meledak. 

Messi memberi kredibilitas baru pada MLS, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.

Namun, seperti halnya kisah para bintang besar lainnya, masa Messi di MLS tentu akan ada akhirnya. 

Liga harus mempersiapkan diri sejak dini agar tidak kembali ke era stagnasi seperti pasca-kepergian David Beckham dari LA Galaxy pada awal 2010-an.

MLS selama ini dikenal karena mendatangkan pemain-pemain top dunia di usia senja, seperti Thierry Henry, Zlatan Ibrahimović, hingga Kaká. 

Namun Messi berada di level yang berbeda. Ia bukan hanya legenda sepak bola, tetapi juga figur budaya pop yang diikuti ratusan juta orang di media sosial.

Ketergantungan pada satu sosok sangat berisiko. Ketika Messi pensiun atau hengkang, perhatian media, sponsor, hingga penonton kasual bisa menghilang begitu saja. 

Maka dari itu, MLS harus mengambil langkah strategis untuk memperkuat fondasi liga secara menyeluruh.

Salah satu kunci agar MLS tetap berkembang adalah dengan memperkuat identitas klub, bukan hanya mengandalkan nama besar pemain. 

Klub seperti Inter Miami berhasil mencuri perhatian karena tidak hanya mengandalkan Messi, tetapi juga karena membangun citra klub yang kuat, modern, dan mewakili budaya kota Miami itu sendiri.

MLS bisa belajar dari klub-klub Eropa yang punya karakter kuat, seperti Fiorentina atau Real Betis, meskipun bukan klub papan atas. 

Identitas ini bisa dibentuk lewat narasi yang menarik, kolaborasi dengan musisi lokal, gaya hidup khas kota masing-masing, serta pendekatan kreatif lainnya yang menyatu dengan budaya pop.

Keberhasilan liga tidak hanya diukur dari bintang besar yang mereka datangkan, tetapi juga dari kemampuan mencetak bintang baru. 

MLS harus berinvestasi lebih serius dalam akademi dan pengembangan pemain muda. 

Nama-nama seperti Alphonso Davies dan Tyler Adams adalah bukti bahwa MLS bisa melahirkan pemain kelas dunia.

Selain itu, promosi talenta muda juga perlu disertai dengan strategi pemasaran yang tepat. Konten dokumenter, kisah inspiratif di balik layar, dan pendekatan storytelling seperti yang dilakukan Ryan Reynolds pada klub Wrexham bisa menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi generasi muda.

Inter Miami telah menunjukkan bahwa perpaduan sepak bola dan budaya pop bisa menjadi strategi sukses. 

Kehadiran selebriti di tribun VIP bukan hanya gimmick, tapi bagian dari strategi membangun eksposur global. 

MLS bisa meniru konsep NBA, di mana kehadiran tokoh terkenal di pinggir lapangan sudah menjadi bagian dari pertunjukan.

Beberapa pemilik klub MLS adalah nama-nama besar di dunia hiburan, seperti Will Ferrell, Matthew McConaughey, hingga Reese Witherspoon. 

Potensi ini bisa dimaksimalkan dengan membuat kampanye bersama untuk mempromosikan MLS ke level internasional, bukan hanya membesarkan klub mereka masing-masing.

Momen Penting: Piala Dunia 2026

MLS memiliki kesempatan emas pada tahun 2026 ketika Piala Dunia digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. 

Momen ini bisa menjadi jembatan antara era Messi dan babak baru dalam sejarah MLS. 

Dengan strategi pemasaran yang cerdas, MLS bisa mengubah penonton Piala Dunia menjadi penggemar tetap liga lokal.

Penting bagi MLS untuk membangun momentum ini dengan menguatkan kualitas liga, meningkatkan pengalaman penonton, dan menanamkan nilai hiburan yang tinggi di setiap pertandingan.

Lionel Messi telah memberi MLS sorotan global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tapi, kesuksesan sejati adalah ketika liga ini mampu terus berkembang bahkan tanpa kehadirannya. 

Dengan strategi tepat memperkuat identitas klub, fokus pada talenta muda, dan membangun koneksi budaya MLS bisa menjadi liga yang benar-benar kuat dan mandiri.

Tantangannya besar, tapi peluangnya juga sangat luas. Yang perlu dilakukan sekarang adalah memastikan bahwa kejayaan Messi di MLS bukan akhir dari cerita, melainkan awal dari era baru yang lebih gemilang.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.