![]() |
Marc Marquez Bikin Geger: Ancaman Serius Ducati di MotoGP Bisa Bertahan Hingga 5 Tahun Lagi!. |
JAKARTA - Performa luar biasa Marc Marquez bersama tim pabrikan Ducati bikin banyak pihak angkat topi bahkan bos tim Ducati sendiri, Davide Tardozzi, sampai memberi peringatan serius.
Menurutnya, Marquez bukan cuma kembali ke performa terbaik, tapi juga bisa jadi “ancaman berbahaya” di MotoGP untuk empat hingga lima tahun ke depan.
Marc Marquez, yang kini sudah mengoleksi delapan gelar juara dunia, sukses menunjukkan taringnya sejak pindah ke tim utama Ducati untuk musim 2025.
Dalam waktu singkat, pembalap asal Spanyol itu langsung menggebrak perebutan gelar juara dunia dengan memenangi semua balapan sprint dan tiga dari empat balapan utama yang sudah digelar sejauh ini.
Kemenangan impresifnya di Grand Prix Qatar menjadi bukti nyata bahwa Marquez belum habis.
Bahkan, ia kini memimpin klasemen sementara dengan keunggulan 17 poin atas adiknya sendiri, Alex Marquez dari tim Gresini.
Sementara itu, rekan setimnya di Ducati, Francesco "Pecco" Bagnaia, tertinggal 26 poin di belakang.
Dalam wawancaranya dengan media asal Spanyol, AS, Davide Tardozzi menyebut saat ini Ducati punya dua pembalap luar biasa di garasi mereka. "Kami punya raja dan pangeran di tim kami," ujar Tardozzi dengan bangga.
Ia melanjutkan, "Marc melakukan lap 1 menit 52,5 detik dan 1 menit 52,6 detik hanya beberapa lap sebelum finish. Itu menunjukkan siapa yang benar-benar menguasai lintasan."
Menurut Tardozzi, kombinasi antara pengalaman, keberanian, dan kecerdasan balap membuat Marquez kini tampil lebih matang dari sebelumnya.
Ia bahkan yakin pembalap berusia 32 tahun ini bisa terus jadi ancaman serius di MotoGP hingga empat atau lima musim ke depan.
"Marc yang sekarang jauh lebih bijak dan dewasa," tambahnya. "Dia tahu kapan harus menekan dan kapan harus bermain aman. Dia tahu apa yang harus dilakukan untuk menjadi juara dunia, dan itu yang membuatnya sangat berbahaya bagi para rival."
Namun, Tardozzi juga tak menutup kemungkinan bahwa Pecco Bagnaia masih bisa merebut kemenangan di beberapa seri.
Menurutnya, Pecco sudah belajar untuk menerima posisi dua jika itu bisa membantu strategi jangka panjang demi gelar juara.
"Pecco juga sudah makin dewasa. Dia paham bahwa kadang-kadang lebih baik finis kedua daripada ambil risiko terlalu besar dan kehilangan poin penting," ujar Tardozzi.
Hingga saat ini, Ducati benar-benar mendominasi. Selain Marquez memimpin klasemen individu, Ducati juga unggul jauh di klasemen konstruktor dengan selisih 99 poin dari rival terdekatnya, Honda.
Bahkan di klasemen tim, Ducati unggul 174 poin dari tim non-Ducati terbaik berikutnya.
Dominasi ini tentu menjadi sinyal kuat bahwa era Ducati bisa berlanjut lebih lama, apalagi dengan keberadaan pembalap sekelas Marc Marquez di dalam skuad mereka.
Tapi di sisi lain, hal ini juga membuat persaingan di MotoGP makin seru.
Pasalnya, tim-tim lain tentu tak akan tinggal diam melihat Ducati melaju sendirian.
Apa artinya ini untuk penggemar MotoGP?
Yang jelas, kehadiran kembali Marc Marquez dalam kondisi terbaiknya membawa warna baru di kejuaraan dunia balap motor ini.
Setelah beberapa musim diganggu cedera dan performa kurang konsisten, banyak fans merasa senang melihat Marquez kembali ke puncak performa.
Ia bukan hanya cepat, tapi juga cerdas dalam mengambil keputusan di lintasan.
Buat Ducati sendiri, ini bisa jadi awal dari era kejayaan baru. Memiliki dua pembalap top dunia yang bersaing sehat di dalam satu tim jelas menjadi keuntungan besar, tapi juga tantangan tersendiri.
Mereka harus pintar menjaga keseimbangan antara kompetisi internal dan target kolektif sebagai tim.
Dengan performa Marc Marquez yang masih sangat kuat dan stabil, serta potensi besar dari Bagnaia, Ducati mungkin saja mencatat sejarah baru di MotoGP dalam beberapa musim ke depan.
Namun, seperti yang sering terjadi di dunia balap, segalanya bisa berubah dalam sekejap.
Itulah kenapa MotoGP selalu menarik untuk diikuti penuh kejutan, drama, dan aksi mendebarkan di setiap seri.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS