![]() |
Marc Marquez Akui Ancaman Serius dari Alex Marquez yang Kini Tampil Konsisten dan Percaya Diri di MotoGP 2025. |
JAKARTA - Persaingan Dua Saudara: Marc Marquez Waspadai Ancaman Sang Adik, Alex, di Papan Atas Klasemen MotoGP 2025. Musim MotoGP 2025 menjadi salah satu musim paling menarik dalam beberapa tahun terakhir.
Bukan hanya karena performa luar biasa dari Marc Marquez bersama tim pabrikan Ducati, tetapi juga karena kejutan besar datang dari adiknya sendiri, Alex Marquez, yang tampil konsisten dan mengejutkan banyak pihak.
Kini, bukan tidak mungkin pertarungan gelar dunia MotoGP 2025 akan menjadi ajang adu cepat dua bersaudara dari Cervera ini.
Marc Marquez, yang dikenal sebagai salah satu pembalap paling berprestasi di era modern, mengakui bahwa dirinya mulai menyadari potensi duel dengan Alex untuk memperebutkan gelar juara dunia di akhir musim.
Dengan kemenangan sebanyak tujuh kali dari delapan balapan awal musim, Marc memang layak dijuluki sebagai favorit kuat peraih gelar tahun ini. Namun, performa Alex justru menjadi cerita lain yang tak kalah menarik.
Alex Marquez Tampil Konsisten dan Tak Bisa Diremehkan
Mengendarai motor Ducati Desmosedici GP24 versi tahun lalu, Alex berhasil menunjukkan bahwa dirinya tidak bisa dianggap remeh.
Ia mencetak tujuh kali finis di posisi kedua secara beruntun, bahkan sempat memimpin klasemen sementara setelah Grand Prix di COTA (Amerika Serikat).
Meskipun performanya sedikit menurun di Qatar, Alex tetap menjadi penantang terdekat bagi Marc dengan hanya selisih 17 poin.
"Saya sangat bangga dengan Alex. Dia selalu menghadapi segala hal dengan kepala dingin, dan kini dunia bisa melihat apa yang sebenarnya dia mampu lakukan," ujar Marc Marquez menjelang balapan di Jerez, Spanyol.
Marc juga menyoroti bagaimana Alex telah tumbuh menjadi pembalap yang mandiri dan matang, meski selama bertahun-tahun harus terus dibanding-bandingkan dengannya.
“Bayangkan saja, setiap wawancara selalu ada pertanyaan soal ‘kakaknya Marc’, itu bisa bikin siapa pun stres. Tapi Alex bisa menghadapinya dengan elegan,” tambahnya.
Dukungan Satu Sama Lain Sejak di Gresini
Tahun 2024 menjadi titik balik penting dalam karier keduanya, terutama bagi Alex. Ketika Marc memutuskan meninggalkan Honda dan bergabung dengan Gresini Racing, ia berada satu tim dengan sang adik. Menurut Marc, momen tersebut sangat membantu mereka berdua untuk berkembang.
“Saya rasa tahun lalu, saat kami satu tim, sangat membantu kami berdua. Kami saling mendukung, bekerja di garasi yang sama, dan itu membuat semuanya terasa lebih ringan,” kenang Marc.
Kini, meski berada di tim yang berbeda dan memiliki strategi masing-masing, keduanya tetap menjaga hubungan baik. Di rumah, mereka masih saling berdiskusi.
Di lintasan, mereka saling bersaing secara profesional, tanpa menghilangkan semangat saling mendukung yang telah mereka pelihara sejak kecil.
“Di rumah, kami sering berbagi cerita dan saling bantu. Tapi di lintasan, kami fokus pada tim masing-masing. Kalau ketemu di Q2 atau Sprint Race, ya kita balapan seperti biasa. Tapi bisa bersaing untuk kemenangan di MotoGP bersama adik sendiri, itu luar biasa,” ucap Marc dengan nada penuh semangat.
Suasana Positif di Rumah Marquez
Menariknya, rumah keluarga Marquez kini menjadi pusat energi positif. Dua pembalap teratas di klasemen sementara MotoGP berasal dari satu keluarga yang sama, dan itu menciptakan suasana yang tidak biasa.
“Suasananya luar biasa, tapi tentu harus tetap seimbang. Saat energinya terlalu positif, kita jadi ingin terus bergerak dan melakukan banyak hal. Jadi, kami belajar untuk mengatur energi itu agar tetap fokus dan tidak kelelahan,” jelas Marc.
Dengan Jorge Martin sedang absen karena cedera dan Francesco Bagnaia belum sepenuhnya konsisten, peluang terbuka lebar bagi duel saudara ini berlangsung hingga akhir musim.
Marc mengakui, walau mereka punya strategi dan tim masing-masing, tetap ada semangat saling dukung yang tidak hilang.
“Kami punya pendekatan teknis yang berbeda, tapi dari sisi sportivitas, kami selalu saling bantu. Dari dulu sampai sekarang, semangat itu tidak berubah.
Tapi saya sadar betul, bisa jadi di akhir musim, saya akan bersaing ketat dengan adik saya sendiri untuk jadi juara dunia,” kata Marc, menunjukkan rasa waspada dan hormat yang tinggi terhadap Alex.
Alex Tetap Rendah Hati Meski Dijuluki 'Mr. P2'
Sementara itu, Alex Marquez memilih untuk tetap rendah hati. Meski belum pernah naik podium pertama musim ini, ia tidak mempermasalahkan status “Mr. P2” yang disematkan kepadanya.
“Saya nggak masalah dibilang Mr. P2! Kalau bisa terus seperti ini sampai akhir musim, saya juga senang. Yang penting, kita harus menikmati momen ini,” ucap Alex dengan senyum khasnya usai balapan di COTA.
Namun, banyak pengamat MotoGP percaya bahwa kemenangan perdana Alex di kelas utama tinggal menunggu waktu saja. Konsistensinya selama ini adalah bukti bahwa ia hanya butuh satu momen sempurna untuk naik ke level selanjutnya.
Arah Persaingan MotoGP 2025: Keluarga di Ujung Pertarungan
Persaingan dua saudara kandung dalam perebutan gelar juara dunia adalah sesuatu yang sangat jarang terjadi di dunia olahraga profesional, apalagi di ajang sekompetitif MotoGP. Situasi ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar balap motor di seluruh dunia.
Mampukah Marc mempertahankan dominasinya dan merebut gelar kedelapan? Ataukah justru Alex yang akan mencuri perhatian dan membuat sejarah sebagai adik yang mengalahkan sang legenda di puncak performanya?
Yang jelas, musim MotoGP 2025 ini telah menjadi panggung luar biasa bagi keluarga Marquez. Tidak hanya soal persaingan, tetapi juga tentang nilai kekeluargaan, kerja keras, dan semangat sportivitas yang tinggi.
Gulir ke atas untuk melanjutkan membaca
Link nonton film terbaru pilihan kami
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS