Kronologi Lengkap Kericuhan di Pondok Ranggon: Penangkapan Tersangka Berujung Pembakaran Mobil | Borneotribun.com

Sabtu, 19 April 2025

Kronologi Lengkap Kericuhan di Pondok Ranggon: Penangkapan Tersangka Berujung Pembakaran Mobil

Kronologi Lengkap Kericuhan di Pondok Ranggon Penangkapan Tersangka Berujung Pembakaran Mobil
Kronologi Lengkap Kericuhan di Pondok Ranggon: Penangkapan Tersangka Berujung Pembakaran Mobil.

Depok – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di dekat kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, pada Jumat (18/4/2025) dini hari. 

Sebuah mobil dilaporkan hangus terbakar, dan setelah diselidiki lebih lanjut, insiden ini ternyata berkaitan erat dengan aksi penangkapan seorang tersangka oleh pihak kepolisian. 

Situasi yang awalnya hanya pengambilan tersangka, berubah menjadi kericuhan yang berujung pembakaran kendaraan.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang Prakoso, memberikan penjelasan resmi kepada awak media. 

Ia menyampaikan bahwa aksi aparat tersebut sebenarnya merupakan tindak lanjut atas laporan yang telah diterima sebelumnya.

"Jadi kegiatan yang kami lakukan dini hari itu adalah melaksanakan surat perintah untuk membawa seorang tersangka beserta saksi, yang diketahui berada di wilayah Kampung Baru, Harjamukti, Depok," ungkap AKBP Bambang.

Dua Kasus Menjerat Tersangka

Menurut keterangan dari pihak kepolisian, tersangka yang menjadi target operasi ini diketahui terlibat dalam dua kasus berbeda. 

Pertama, terkait dugaan tindak pidana perusakan dan perbuatan tidak menyenangkan. 

Kedua, yang lebih serius, adalah dugaan pelanggaran terhadap undang-undang darurat tentang kepemilikan senjata api ilegal.

Sebelum dilakukan upaya penangkapan, pihak kepolisian sudah beberapa kali memanggil tersangka untuk hadir dan memberikan keterangan secara sukarela. Namun, sayangnya, panggilan tersebut tidak pernah diindahkan. 

Akhirnya, polisi mengeluarkan surat perintah membawa (SPB) untuk menghadirkan tersangka ke Markas Polres Metro Depok guna pemeriksaan lebih lanjut.

Upaya Penangkapan Berakhir Ricuh

Pada pukul 01.30 WIB, Tim Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok yang terdiri dari 14 personel menuju lokasi yang telah ditentukan. 

Setelah melakukan pemantauan, mereka berhasil menemukan tersangka. Namun, proses penangkapan tersebut tidak berjalan mulus. 

Terjadi pergumulan antara tersangka dan petugas yang menimbulkan suara ribut dan kegaduhan yang cukup keras.

Kegaduhan itu terdengar oleh warga sekitar yang kemudian datang dan diduga melakukan aksi spontan untuk menghalangi proses penangkapan. 

Menurut keterangan AKBP Bambang, kericuhan tersebut membuat situasi menjadi tidak kondusif.

"Karena suara gaduh yang terdengar cukup keras, warga di sekitar lokasi merasa curiga dan berusaha mendekati. Tanpa mengetahui secara jelas apa yang sebenarnya terjadi, sejumlah warga justru menyerang petugas kami," jelasnya.

Mobil Polisi Dibakar dalam Aksi Protes

Puncak dari kericuhan ini adalah saat salah satu kendaraan milik petugas kepolisian yang berada di lokasi menjadi sasaran amuk massa. 

Mobil tersebut akhirnya dibakar hingga hangus dan tidak bisa digunakan kembali.

Belum diketahui secara pasti siapa pelaku pembakaran tersebut, namun pihak kepolisian memastikan bahwa kejadian ini akan diselidiki secara tuntas. 

“Kami akan menyelidiki pelaku-pelaku yang menyebabkan kerusakan, terutama pembakaran kendaraan dinas. Ini jelas merupakan tindakan kriminal dan akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tegas AKBP Bambang.

Polisi Imbau Warga Tak Terprovokasi

Terkait insiden ini, Polres Metro Depok mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar. 

AKBP Bambang juga mengingatkan bahwa aparat kepolisian bekerja sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku dan tidak bertindak semena-mena.

"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak menyebarkan informasi yang belum tentu benar. Jika ada keluhan atau pertanyaan terkait kegiatan kepolisian, silakan sampaikan langsung ke pos polisi terdekat," tambahnya.

Insiden di Pondok Ranggon ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya komunikasi antara masyarakat dan aparat penegak hukum. 

Proses penegakan hukum yang baik harus didukung oleh transparansi dan pemahaman hukum di kalangan warga. 

Di sisi lain, masyarakat juga diharapkan untuk tidak langsung mengambil tindakan sendiri yang bisa merugikan banyak pihak.

Pihak kepolisian saat ini masih menyelidiki lebih lanjut kasus ini, baik dari sisi penanganan tersangka maupun dari peristiwa pembakaran kendaraan. 

Semua pihak diharapkan untuk menahan diri, menghargai proses hukum, dan menjaga keamanan bersama.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.