Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia: Komitmen Prabowo Bangun Kedaulatan dari Desa | Borneotribun.com

Jumat, 25 April 2025

Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia: Komitmen Prabowo Bangun Kedaulatan dari Desa

Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia Komitmen Prabowo Bangun Kedaulatan dari Desa
Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia: Komitmen Prabowo Bangun Kedaulatan dari Desa.

JAKARTA - Indonesia kini berada di titik balik penting dalam sejarah ketahanan pangannya. Presiden Prabowo Subianto menyuarakan harapannya yang besar bahwa Indonesia tak hanya bisa memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, tapi juga mampu berkontribusi bagi dunia sebagai negara penyuplai bahan pangan.

Pernyataan ini disampaikan Presiden Prabowo saat menghadiri acara Peluncuran Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan, pada Rabu, 23 April 2025. Dalam sambutannya, Prabowo mengungkapkan rasa bangga terhadap capaian luar biasa sektor pertanian nasional selama beberapa bulan terakhir.

Lonjakan Produksi Pangan, Indonesia Tak Lagi Bergantung

Menurut Presiden, dalam empat bulan terakhir Indonesia mencatat lonjakan besar dalam produksi pangan, khususnya beras. Hal ini bukan hanya mencukupi kebutuhan masyarakat di dalam negeri, tapi juga menarik perhatian sejumlah negara yang kini secara resmi meminta bantuan dari Indonesia.

"Beberapa negara bahkan minta agar kita kirim beras ke mereka. Saya izinkan dan perintahkan untuk bantu. Kalau perlu, kita kirim atas dasar kemanusiaan," ujar Prabowo di hadapan ribuan petani dan pejabat daerah yang hadir.

Permintaan ini mencerminkan perubahan besar posisi Indonesia di mata dunia. Dari yang sebelumnya dikenal sebagai negara pengimpor beras, kini justru menjadi salah satu negara yang mampu mengekspor hasil pertaniannya.

Namun, Presiden menegaskan bahwa ekspor bantuan tersebut tetap akan memperhitungkan biaya produksi, distribusi, dan administrasi. Meski begitu, ia menyebut bahwa Indonesia tidak akan semata-mata mencari keuntungan besar dalam membantu negara lain.

"Kita tidak perlu cari untung besar. Yang penting biaya produksi, ongkos angkut, dan administrasi kembali. Ini bukti bahwa Indonesia adalah bangsa yang mampu membantu, bukan hanya meminta," tegasnya.

Transformasi Pertanian Dimulai dari Desa

Salah satu fokus utama dalam program Gerakan Indonesia Menanam adalah membangun fondasi kuat ketahanan pangan dari tingkat desa. Pemerintah berencana membangun fasilitas-fasilitas penting seperti gudang penyimpanan hasil panen dan kamar pendingin di tiap desa, agar petani tidak lagi mengalami kerugian akibat hasil panennya rusak sebelum sempat dijual.

"Mulai sekarang, tiap desa akan punya gudang sendiri. Akan ada kamar pendingin di desa-desa. Hasil panen apapun akan aman, dan bisa disimpan hingga saatnya dijual dengan harga yang baik," ujar Prabowo.

Tak hanya itu, koperasi di desa-desa juga akan mendapatkan bantuan truk pengangkut hasil pertanian. Langkah ini diambil agar para petani punya akses logistik yang layak dan tidak tergantung pada tengkulak atau jalur distribusi yang tidak efisien.

Presiden mengaku prihatin atas kenyataan banyaknya hasil panen yang terbuang atau rusak hanya karena tidak ada sarana penyimpanan dan transportasi. "Saya tidak mau lagi dengar petani kita rugi karena panennya busuk di ladang. Negara harus hadir dan bantu petani," katanya tegas.

Bangsa Mandiri, Bukan Bangsa yang Mengeluh

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga menyampaikan pesan moral dan semangat kebangsaan. Ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bangkit, bekerja keras, dan percaya pada kemampuan sendiri.

“Kita bukan bangsa yang kalah, bukan bangsa yang lemah. Kita bukan bangsa yang minta-minta. Kita adalah bangsa yang bisa berdiri di kaki sendiri,” ucapnya disambut tepuk tangan meriah.

Ia menegaskan bahwa pembangunan ketahanan pangan bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal harga diri bangsa. Oleh karena itu, ia mengajak semua elemen masyarakat, dari petani, aparatur desa, hingga pemerintah pusat untuk bekerja bersama membangun masa depan Indonesia yang mandiri dan berdaulat.

Gerina: Tonggak Penting Menuju Indonesia Berdaulat Pangan

Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) diyakini menjadi titik awal revolusi pertanian nasional. Dengan konsep “menanam dari desa, untuk dunia,” program ini menargetkan setiap desa di Indonesia menjadi simpul penting dalam rantai pasokan pangan nasional.

Pemerintah tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tapi juga memperkuat infrastruktur pendukung pertanian seperti teknologi irigasi, distribusi pupuk yang merata, pelatihan petani, serta peningkatan akses pasar bagi produk lokal.

Gerina juga akan melibatkan anak muda dan komunitas milenial dalam kegiatan pertanian modern. Melalui pendekatan digital dan inovasi, diharapkan generasi muda tertarik untuk kembali bertani dengan cara-cara yang lebih produktif dan menguntungkan.

Indonesia Siap Ambil Peran Global

Langkah-langkah yang diambil pemerintah ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya berpikir lokal, tapi juga siap mengambil peran global dalam menjawab tantangan krisis pangan dunia.

Di tengah ancaman perubahan iklim dan geopolitik yang memengaruhi pasokan pangan global, Indonesia hadir sebagai harapan baru. Negara agraris ini tidak lagi hanya menjadi konsumen, tapi juga bisa menjadi penyelamat bagi negara lain yang mengalami krisis pangan.

Presiden Prabowo menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat posisi Indonesia di panggung dunia dengan tetap menjunjung nilai solidaritas, kemanusiaan, dan kemandirian.

“Kita buktikan bahwa bangsa kita punya potensi besar. Selama ini kita terlalu meragukan diri sendiri. Sekarang saatnya kita percaya, bekerja, dan jadi bangsa yang memberi, bukan hanya menerima,” pungkasnya.

Kebijakan dan program yang digagas Presiden Prabowo ini menunjukkan arah baru bagi pembangunan pertanian Indonesia. Dengan membangun dari desa, memperkuat petani, dan memperluas peran di dunia internasional, Indonesia bergerak menuju visi besar: menjadi lumbung pangan dunia.

Program Gerina bukan hanya soal menanam tanaman, tapi juga menanam harapan dan masa depan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, Indonesia tidak hanya bicara soal kedaulatan pangan, tapi benar-benar membuktikannya lewat aksi nyata.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.