Hansi Flick dan Ansu Fati Dianggap Tidak Harmonis, Jorge Mendes Tanggapi Kabar Buruk Masa Depan Pemain Muda Ini | Borneotribun.com

Jumat, 25 April 2025

Hansi Flick dan Ansu Fati Dianggap Tidak Harmonis, Jorge Mendes Tanggapi Kabar Buruk Masa Depan Pemain Muda Ini

Hansi Flick dan Ansu Fati Dianggap Tidak Harmonis, Jorge Mendes Tanggapi Kabar Buruk Masa Depan Pemain Muda Ini
Hansi Flick dan Ansu Fati Dianggap Tidak Harmonis, Jorge Mendes Tanggapi Kabar Buruk Masa Depan Pemain Muda Ini.

JAKARTA - Masa depan Ansu Fati di Barcelona kembali jadi sorotan publik. Pemain muda yang sempat digadang-gadang jadi penerus Lionel Messi ini kini justru lebih sering menghuni bangku cadangan, bahkan ketika dalam kondisi fit. 

Banyak pihak bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah hubungan antara Fati dan pelatih baru Barcelona, Hansi Flick, sedang tidak harmonis? Atau memang Barcelona sudah tak lagi menganggap Fati sebagai bagian dari proyek masa depan mereka?

Agen Ansu Fati, Jorge Mendes, akhirnya angkat bicara terkait kabar yang beredar. Dalam wawancaranya bersama media Spanyol El Chiringuito, Mendes menegaskan bahwa tidak ada masalah besar antara Fati dan pelatih asal Jerman tersebut. "Dia baik-baik saja. Semuanya baik-baik saja," ujar Mendes singkat ketika ditanya soal kondisi Fati.

Namun saat topik bergeser ke masa depan Fati di Camp Nou, Mendes terlihat lebih berhati-hati. Ia hanya menjawab singkat, “Saya belum tahu.” Jawaban ini tentu menimbulkan spekulasi baru bahwa masa depan Fati bersama Blaugrana masih belum jelas dan bisa saja berubah dalam waktu dekat.

Karier Ansu Fati memang terbilang tragis. Setelah mencuri perhatian dunia pada usia 16 tahun dan memecahkan berbagai rekor sebagai pemain termuda yang mencetak gol untuk Barcelona dan timnas Spanyol, cedera demi cedera menghantui kariernya. 

Dalam lima tahun terakhir, ia lebih sering berurusan dengan ruang perawatan daripada berada di lapangan.

Musim ini, meskipun kondisinya sudah pulih, ia tetap jarang mendapatkan kesempatan bermain. 

Salah satu momen langka adalah ketika ia masuk sebagai pemain pengganti di laga perempat final Liga Champions melawan Borussia Dortmund. 

Dalam laga itu, Barcelona menang telak 4-0 dan Hansi Flick menyatakan bahwa Fati layak dimainkan. "Dia pantas masuk ke lapangan," ujar Flick kala itu.

Namun sayangnya, momen positif itu tidak bertahan lama. Pada laga berikutnya melawan Celta Vigo di La Liga, Fati kembali hanya duduk di bangku cadangan. 

Lebih parah lagi, ia menjadi salah satu dari tiga pemain yang dikritik karena menunjukkan ekspresi frustrasi saat melihat rekan-rekannya melakukan comeback gemilang di babak kedua.

Pelatih Hansi Flick tidak tinggal diam. Ia secara terbuka menyindir para pemain cadangan yang tidak mendukung tim sepenuhnya dari luar lapangan. 

Sebuah sikap yang menunjukkan bahwa Flick menginginkan para pemainnya menunjukkan solidaritas, meskipun tidak dimainkan.

Banyak laporan menyebutkan bahwa Ansu Fati sudah menyadari bahwa peluangnya untuk bertahan di Barcelona sangat kecil. 

Setelah masa peminjamannya ke Brighton & Hove Albion di Premier League musim lalu tidak berjalan mulus, minat klub-klub Inggris terhadapnya pun menurun. 

Ia gagal memberikan dampak signifikan dan lebih sering terpinggirkan karena faktor kebugaran dan adaptasi.

Kini, sejumlah klub dikaitkan dengan Fati. Salah satunya adalah klub Turki, Fenerbahce, yang kini dilatih oleh Jose Mourinho. Klub ambisius asal Italia, Como, juga sempat dikabarkan tertarik. 

Namun kabar itu langsung dibantah oleh mantan pemain Barcelona dan pelatih Como saat ini, Cesc Fabregas.

Meski begitu, Fati tetap menjadi sosok yang menarik perhatian di bursa transfer, terutama karena usianya yang masih muda dan potensi besar yang pernah ia tunjukkan. 

Jika bisa menemukan klub yang bisa membangkitkan kembali kepercayaan dirinya, bukan tidak mungkin Fati akan kembali bersinar seperti dulu.

Kasus Ansu Fati juga membuka diskusi lebih luas soal bagaimana Barcelona menangani pemain muda. 

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pemain muda yang naik daun secara instan namun kemudian redup karena tekanan, cedera, atau manajemen klub yang kurang konsisten.

Fati adalah contoh nyata betapa kerasnya dunia sepak bola modern. Dari "penerus Messi" menjadi pemain yang tak jelas nasibnya hanya dalam waktu beberapa tahun. 

Klub seperti Barcelona tentu memiliki tekanan besar untuk selalu juara, namun penting juga untuk membina pemain muda dengan hati-hati agar potensi mereka tidak terbuang sia-sia.

Melihat situasi yang ada, wajar jika banyak yang menyarankan Fati untuk mencari tantangan baru di luar Barcelona. 

Sebuah klub yang bisa memberinya menit bermain reguler, lingkungan yang mendukung, dan kepercayaan dari pelatih bisa jadi jalan terbaik untuk menyelamatkan kariernya.

Jorge Mendes tentu tahu betul betapa pentingnya langkah selanjutnya bagi kliennya ini. Ia mungkin sedang mempertimbangkan opsi terbaik, termasuk mencari klub yang cocok secara taktik dan gaya bermain.

Yang jelas, publik sepak bola dunia masih ingin melihat Ansu Fati kembali ke performa terbaiknya. Ia punya semua modal untuk jadi bintang besar—asal diberi kesempatan dan waktu untuk berkembang tanpa tekanan berlebihan.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.