![]() |
Drama Kontrak Raphinha di Barcelona: Antara Cinta Klub dan Tuntutan Gaji. |
JAKARTA - Hubungan antara Raphinha dan Barcelona sedang diuji. Meski performa sang pemain sedang berada di puncak, proses negosiasi perpanjangan kontrak justru menemui jalan buntu. Kabarnya, kedua belah pihak belum mencapai titik temu dalam hampir semua aspek pembicaraan, mulai dari durasi kontrak hingga besaran gaji.
Di atas lapangan, Raphinha tampil luar biasa musim ini. Sejak ditangani pelatih anyar Hansi Flick, pemain asal Brasil itu seakan bangkit dari tidur panjang. Ia mencatatkan 30 gol dan 23 assist dalam 49 pertandingan di semua kompetisi sebuah catatan yang menempatkannya dalam radar kandidat Ballon d'Or. Angka tersebut tentu bukan main-main, dan ini membuat banyak klub besar mulai melirik.
Nama-nama klub top Premier League seperti Arsenal, Chelsea, Manchester City, hingga Manchester United mulai dikaitkan dengan sang winger. Bahkan, beberapa sumber menyebutkan bahwa klub-klub dari Arab Saudi juga siap mengajukan tawaran fantastis demi mengamankan jasanya.
Yang menarik, meskipun mendapat banyak tawaran menarik dari luar, Raphinha sebenarnya ingin tetap di Barcelona. Ia sudah merasa nyaman dan menjadi bagian penting dari skuad Blaugrana. Manajemen klub pun punya keinginan yang sama mereka ingin mempertahankannya.
Namun, SPORT melaporkan bahwa negosiasi perpanjangan kontrak berjalan sangat alot. Bukan hanya soal uang, tetapi juga durasi kontrak yang ditawarkan tidak sesuai harapan Raphinha.
Barcelona kabarnya hanya mengajukan perpanjangan satu tahun secara langsung, yang berarti kontraknya akan aktif hingga 2028, dengan opsi tambahan satu tahun hingga 2029. Sayangnya, Raphinha tidak puas dengan skema itu. Pemain yang kini berusia 28 tahun tersebut ingin setidaknya dua tahun tambahan yang dijamin, bukan hanya opsi yang bisa berubah sewaktu-waktu.
Pihak manajemen Barcelona tampaknya masih mempertimbangkan faktor usia. Ketika kontrak saat ini habis, Raphinha akan mendekati usia 31 tahun usia yang sering jadi pertimbangan bagi klub-klub top Eropa untuk memberikan kontrak jangka panjang. Barcelona sedang berusaha menghindari beban gaji besar untuk pemain yang dianggap akan mulai menurun performanya dalam beberapa tahun ke depan.
Dari sisi finansial, Raphinha juga merasa bahwa tawaran gaji dari klub saat ini tidak mencerminkan kontribusinya di lapangan. Meski tidak ada angka pasti yang diumumkan, pemain asal Brasil tersebut ingin ada peningkatan gaji yang signifikan agar sesuai dengan statusnya sebagai salah satu pilar penting tim.
Di tengah perbedaan pandangan yang cukup besar, ada satu titik terang dari negosiasi ini. Baik Raphinha maupun Barcelona sudah sepakat soal nilai klausul pelepasan kontraknya. Angka yang disepakati berada di kisaran €80 juta (sekitar Rp1,4 triliun), yang dianggap masuk akal untuk pemain dengan performa tinggi meski usianya tak lagi muda.
Nilai ini penting karena bisa menjadi patokan bagi klub-klub lain jika ingin menggaet Raphinha di masa mendatang. Namun, dengan niat kuat sang pemain untuk bertahan, klausul ini kemungkinan besar hanya akan menjadi cadangan jika semuanya benar-benar buntu.
Walau belum menemukan kesepakatan, baik Barcelona maupun Raphinha masih dalam kondisi yang cukup tenang. Kontrak sang pemain masih berlaku selama dua tahun lagi, dan belum ada tanda-tanda perpecahan besar. Namun, jika masalah ini tidak segera diselesaikan, bukan tak mungkin akan berkembang menjadi isu besar di musim panas mendatang.
Apalagi dengan banyaknya klub yang siap mengajukan tawaran, Barcelona harus bergerak cepat jika tak ingin kehilangan salah satu pemain kuncinya secara mendadak. Terlebih, manajemen Hansi Flick yang sedang membangun ulang identitas permainan Blaugrana tentu membutuhkan pemain dengan kemampuan seperti Raphinha di dalam timnya.
Drama kontrak antara Raphinha dan Barcelona ini menyimpan pelajaran penting. Dalam dunia sepak bola modern, hubungan antara klub dan pemain bukan hanya soal loyalitas atau kecintaan semata, tetapi juga soal penghargaan yang sesuai, terutama dalam bentuk kontrak dan gaji.
Jika Barcelona ingin menjaga stabilitas tim di bawah Hansi Flick, maka mempertahankan pemain seperti Raphinha seharusnya menjadi prioritas. Namun tentu, semua harus dilakukan dengan pertimbangan finansial yang matang agar tidak mengulang kesalahan masa lalu memberikan kontrak mahal pada pemain yang akhirnya gagal memberikan kontribusi maksimal.
Di sisi lain, Raphinha juga harus realistis dan melihat konteks keuangan Barcelona yang masih belum sepenuhnya pulih. Jika kedua pihak bisa saling mengerti, bukan tak mungkin drama ini akan berakhir dengan happy ending: perpanjangan kontrak dengan syarat yang adil dan menguntungkan bagi semua.
Gulir ke atas untuk melanjutkan membaca
Link nonton film terbaru pilihan kami
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS