BPBD imbau warga perhatikan kondisi cuaca saat berlibur ke riam | Borneotribun.com

Senin, 07 April 2025

BPBD imbau warga perhatikan kondisi cuaca saat berlibur ke riam

BPBD imbau warga perhatikan kondisi cuaca saat berlibur ke riam
BPBD imbau warga perhatikan kondisi cuaca saat berlibur ke riam. (ANTARA)
Bengkayang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang, Kalbar, mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati dan perhatikan kondisi cuaca saat hendak berwisata atau berlibur terutama di air terjun atau riam.

Hal tersebut dikatakan Kepala BPBD Kabupaten Bengkayang, Dwi Berta, usai mengevakuasi korban meninggal yang hanyut terseret arus sungai saat berwisata di Riam Marum Dawar, Desa Pisak, Kecamatan Tujuh Belas, Kabupaten Bengkayang, Senin.

"Mengingat saat ini cuaca masih curah hujan intensitas ringan dan sedang masih diperkirakan terjadi," ujarnya.

Dia juga meminta kepada pengelola tempat wisata agar selalu menghimbau kepada para wisatawan untuk berhati-hati agar tidak ada korban lagi.

Dikatakan, cuaca yang sulit diprediksi saat ini agar masyarakat lebih tingkatkan kewaspadaan di mana pun berada.

"Karena kejadian di Riam Marum itu, air tiba-tiba datang banjir bandang, air dari hulu dari atau jadi ketika hujan deras di atas maka akan menyebabkan arus air akan deras," ujarnya.

Untuk itu, dia meminta agar selalu memperhatikan perkiraan cuaca dari BMKG sebelum berangkat berlibur baik itu di riam ataupun pantai.

Sementara itu, Kapolsek Sanggau Ledo Kapolsek Sanggau Ledo AKP Harto Simanjuntak menjelaskan telah terjadi musibah di tempat wisata Riam Marum pada Ahad dan korban berhasil ditemukan pada Senin pagi.

"Korban hanyut terbawa arus deras dua orang, satu orang selamat dan satunya meninggal dunia. Dua korban ini warga kabupaten Sambas yang berwisata di Bengkayang," ujarnya.

Berdasarkan pengakuan dari korban selamat (Indah) pada Ahad mereka berwisata di Riam Marum. Sekitar pukul 14.30 mereka duduk di atas batu di tengah sungai sekitar 5 meter dari tepian. Sementara temannya yang lain berada di tepian sungai. Tanpa sadar arus sungai datang dengan deras dan menyeret mereka berdua.

"Mereka saling berpegangan tangan dan mencoba bertahan dengan berpegangan pada ranting, tapi rantingnya patah. Kemudian Indah hanyut dan akhirnya tersangkut di pohon. Sementara Erviani (meninggal) terbawa arus lebih dulu,” ujarnya dari cerita Indah.

Sementara itu, kata Harto Simanjuntak, teman-teman lainnya seperti Eros, Yuda Harianda, dan Aimar Agus Miftah yang berada di seberang sungai, hanya bisa menyaksikan kejadian memilukan itu dari kejauhan.

"Mereka sempat memperingatkan korban untuk naik ke daratan, namun terlambat. Arus sungai yang mendadak deras membuat korban tidak bisa menyelamatkan diri," ujarnya.

Terseretnya korban tersebut akibat hujan deras di hulu Sungai Tanggi yang menyebabkan air sungai naik dengan cepat. Korban meninggal berhasil ditemukan 400 meter dari tempat semula kejadian.

Atas kejadian ini, dia mengimbau agar masyarakat yang ingin berkunjung ke lokasi wisata alam seperti Riam Marum dan wisata lainnya agar lebih berhati-hati, selalu waspada terhadap perubahan cuaca, serta meminta izin dan arahan dari pihak desa maupun pengelola wisata setempat.

Dia juga menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Forkopimcam dan pengelola wisata untuk memasang rambu peringatan keselamatan serta memastikan setiap pengunjung mendapat pengawasan dan arahan saat berada di lokasi wisata alam seperti Riam Marum.

“Tempat wisata alam itu indah, tapi juga menyimpan risiko. Kami harap semua pihak lebih memperhatikan keselamatan pengunjung. Jangan sampai ada korban jiwa lagi,” ujarnya.*

Oleh : Narwati/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.

Tambahkan Komentar Anda
Komentar