Barcelona Tumbangkan Real Madrid 3-2 di Final Copa del Rey: Jules Kounde Jadi Pahlawan di Laga Dramatis | Borneotribun.com

Minggu, 27 April 2025

Barcelona Tumbangkan Real Madrid 3-2 di Final Copa del Rey: Jules Kounde Jadi Pahlawan di Laga Dramatis

Barcelona Tumbangkan Real Madrid 3-2 di Final Copa del Rey Jules Kounde Jadi Pahlawan di Laga Dramatis
Barcelona Tumbangkan Real Madrid 3-2 di Final Copa del Rey Jules Kounde Jadi Pahlawan di Laga Dramatis.

JAKARTA - Pertandingan penuh emosi terjadi saat Barcelona berhasil menaklukkan Real Madrid dengan skor 3-2 dalam final Copa del Rey yang digelar di Estadio La Cartuja, Sabtu malam waktu setempat. 

Lewat drama panjang hingga babak tambahan, Jules Kounde muncul sebagai pahlawan dengan gol krusial di menit-menit akhir. Kemenangan ini membuat Barcelona semakin dekat untuk meraih treble winner musim ini di bawah arahan pelatih baru mereka, Hansi Flick.

Jalannya Pertandingan: Ketegangan Sejak Awal Hingga Akhir

Laga ini benar-benar layak disebut sebagai salah satu El Clasico terbaik dalam sejarah Copa del Rey. Barcelona tampil percaya diri meski harus tampil tanpa Robert Lewandowski yang absen karena cedera. Sebagai gantinya, Ferran Torres dipercaya menjadi ujung tombak dan tampil luar biasa.

Barcelona membuka keunggulan lebih dulu lewat gol cantik dari Pedri pada menit ke-28. Pemuda asal Spanyol itu memanfaatkan umpan brilian dari Lamine Yamal, pemain muda sensasional yang lagi-lagi membuktikan kualitasnya di laga besar. Ini menjadi kontribusi ketiga Yamal dalam tiga laga Clasico berturut-turut rekor yang sebelumnya hanya dipegang nama-nama besar seperti Luis Suarez dan Sergi Roberto.

Namun, Real Madrid tak tinggal diam. Masuknya Kylian Mbappe di babak kedua mengubah jalannya pertandingan. Mbappe langsung menunjukkan kualitasnya dengan mencetak gol penyeimbang lewat tendangan bebas keras yang membentur tiang sebelum masuk ke gawang. Tak lama berselang, Aurelien Tchouameni membawa Madrid berbalik unggul lewat sundulan dari skema sepak pojok yang dieksekusi Arda Guler.

Saat banyak yang mengira Madrid akan membawa pulang trofi, Barcelona membuktikan mental juara mereka. Melalui serangan balik cepat, bola lambung melewati Antonio Rudiger dan Thibaut Courtois, yang kemudian dikonversi menjadi gol oleh Ferran Torres dengan tenang.

Kontroversi Penalti dan Drama Kartu Merah

Ketegangan semakin memuncak ketika di detik-detik akhir waktu normal, wasit Ricardo de Burgos Bengoetxea sempat memberikan penalti kepada Barcelona setelah Raul Asencio dianggap melanggar Raphinha. Namun, setelah pemeriksaan VAR, keputusan itu dibatalkan. Raphinha dinilai terlalu mudah terjatuh dan penalti pun dianulir.

Drama belum berhenti. Madrid harus kehilangan Vinicius Junior yang cedera, membuat serangan mereka kurang tajam di masa tambahan waktu. Sementara itu, suasana makin panas saat Antonio Rudiger yang sudah diganti, harus menerima kartu merah karena melontarkan protes keras dari bangku cadangan. Setelah peluit panjang berbunyi, Lucas Vazquez juga menerima kartu merah akibat keributan tambahan.

Jules Kounde Jadi Penentu Kemenangan

Kemenangan Barcelona akhirnya dipastikan di menit ke-116 lewat aksi individu Jules Kounde. Bek asal Prancis itu memotong umpan buruk Luka Modric, lalu melepaskan tembakan keras mendatar dari luar kotak penalti yang tidak mampu dihalau Courtois.

Kounde tampil sebagai pahlawan tak terduga di malam bersejarah ini, membantu Barca mengangkat trofi Copa del Rey ke-32, memperpanjang rekor sebagai klub tersukses di ajang tersebut. Ini juga menjadi kemenangan ketiga beruntun Barcelona atas Real Madrid musim ini, setelah sebelumnya menang di Supercopa de Espana dan LaLiga.

Barcelona Makin Mantap Menuju Treble

Di bawah tangan dingin Hansi Flick, Barcelona hanya kalah sekali dari 28 pertandingan terakhir di semua kompetisi. Mereka sejajar dengan Paris Saint-Germain dalam jumlah kemenangan terbanyak di liga-liga top Eropa tahun ini.

Produktivitas gol Barcelona juga luar biasa. Mereka menjadi tim dengan jumlah gol terbanyak di Eropa musim ini dengan total 155 gol di semua ajang. Fleksibilitas serangan mereka menjadi kunci utama, terutama saat bertahan menghadapi serangan bertubi-tubi Madrid yang bertabur bintang.

Tantangan besar berikutnya menanti: mengunci gelar LaLiga dan mengangkat trofi Liga Champions. Jika berhasil, Flick akan mengikuti jejak Pep Guardiola sebagai pelatih Barcelona yang langsung meraih kesuksesan besar di musim pertamanya.

Masa Depan Carlo Ancelotti di Madrid Dipertanyakan

Sementara itu, kekalahan ini memperbesar tekanan terhadap pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti. Meskipun telah memberikan 15 trofi bagi Los Blancos, sinyal perpisahan sepertinya sudah semakin kuat.

Madrid sempat memimpin dan punya peluang besar untuk menang, tetapi mereka gagal menjaga konsentrasi di momen-momen penting. Kesalahan fatal dari Modric saat memberikan umpan yang dipotong Kounde menjadi titik balik kekalahan ini.

Kylian Mbappe yang baru saja pulih dari cedera sempat memberi harapan, tetapi bahkan kehadirannya tak cukup untuk membalikkan keadaan. Statistik pun menunjukkan Madrid tampil kurang efektif: mereka hanya menghasilkan expected goals (xG) sebesar 0,82, jauh dibandingkan Barcelona yang punya xG 1,76.

Dengan jarak empat poin di belakang Barcelona di klasemen LaLiga dan peluang meraih gelar semakin menipis, musim ini bisa menjadi salah satu musim terburuk Madrid dalam beberapa tahun terakhir.

Barca Unggul, Madrid Harus Bangkit

Final Copa del Rey 2025 ini memperlihatkan bahwa Barcelona lebih siap, lebih fokus, dan lebih kuat mental dibanding rival abadinya. Dukungan penuh untuk para pemain muda seperti Lamine Yamal, kepercayaan terhadap Ferran Torres, hingga kepemimpinan Hansi Flick membuat Blaugrana kembali ke jalur kejayaan.

Bagi Real Madrid, ini adalah alarm keras. Mereka harus segera berbenah jika tidak ingin mengakhiri musim dengan tangan kosong. Dengan sisa musim yang ketat, El Clasico berikutnya pada 11 Mei bisa menjadi laga penentu nasib kedua tim di LaLiga.

Satu hal yang pasti, sepak bola Spanyol baru saja disuguhkan salah satu final Copa del Rey paling seru sepanjang masadan kali ini, Barcelona keluar sebagai rajanya.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.