![]() |
Atmosfer Uranus Mulai Terungkap Setelah 30 Tahun Berkat Okultasi Langka yang Terjadi pada April 2025. |
JAKARTA - Pada tanggal 7 April 2025, langit malam menghadirkan momen langka dan sangat berharga bagi para ilmuwan. Planet Uranus, si raksasa es yang misterius, menutupi sebuah bintang bernama HIP 16271 yang berada di rasi bintang Taurus.
Peristiwa ini disebut "okultasi" atau secara sederhana bisa disebut sebagai "gerhana bintang oleh planet", dan ini jadi kesempatan emas pertama dalam 30 tahun terakhir untuk meneliti atmosfer Uranus secara detail.
Apa Itu HIP 16271 dan Kenapa Penting?
HIP 16271 adalah bintang berwarna kuning-putih yang berjarak sekitar 400 tahun cahaya dari Bumi.
Meskipun bintang ini terlalu redup untuk bisa dilihat dengan mata telanjang, cahayanya ternyata sangat ideal untuk menembus atmosfer atas Uranus.
Saat cahaya bintang ini perlahan-lahan tertutup oleh Uranus, ilmuwan bisa mengamati bagaimana atmosfer planet tersebut membelokkan cahaya dan dari situlah mereka mengumpulkan data penting.
Gimana Cara Kerjanya?
![]() |
Atmosfer Uranus Mulai Terungkap Setelah 30 Tahun Berkat Okultasi Langka yang Terjadi pada April 2025. |
Bayangkan cahaya bintang sebagai senter yang disorot ke kabut tebal. Ketika Uranus melintas di depan bintang itu, atmosfernya membuat cahaya menjadi makin redup sebelum akhirnya hilang total.
Proses meredup dan kembali terangnya cahaya ini membentuk “kurva cahaya” yang bisa dianalisis untuk mengetahui kepadatan, suhu, dan struktur atmosfer Uranus di berbagai ketinggian.
Menurut William Saunders, pemimpin tim Uranus Stellar Occultation Campaign 2025, data ini bisa membantu kita memahami tidak hanya atmosfer Uranus, tapi juga pergerakan planet, cincin, dan bahkan mendukung misi masa depan ke sana.
Dikerahkan: 30 Ilmuwan & 15 Observatorium
NASA nggak main-main. Mereka mengerahkan 30 astronom dan 15 observatorium dari AS, Meksiko, dan Hawaii demi menangkap momen yang cuma berlangsung sebentar ini.
Informasi yang terkumpul jadi tambahan penting untuk mempersiapkan misi baru ke Uranus planet yang terakhir kali dikunjungi oleh manusia lewat wahana Voyager 2 di tahun 1986!
Saat ini, posisi Uranus di luar angkasa masih belum diketahui secara akurat melenceng lebih dari 160 kilometer. Peristiwa okultasi seperti ini sangat penting untuk memperbaiki data tersebut.
Sebelumnya, para ilmuwan juga sempat memanfaatkan okultasi kecil yang terjadi di Asia pada November 2024 sebagai referensi tambahan.
Kenapa Atmosfer Uranus Menarik Banget?
Menurut Emma Dahl dari Caltech, Uranus dan planet-planet raksasa lainnya sangat cocok untuk diteliti karena tidak punya permukaan padat seperti Bumi.
Artinya, ilmuwan bisa langsung mengamati awan, badai, dan pola angin tanpa gangguan dari daratan atau pegunungan.
Uranus sendiri dikenal dengan atmosfernya yang ekstrem, penuh dengan es, amonia, dan metana.
Cuacanya bisa sangat ganas dan suhu di sana bisa turun hingga -224 derajat Celsius!
Ditunggu: Okultasi Lebih Besar di 2031
Walaupun masih ada beberapa okultasi lain yang akan terjadi dalam waktu dekat (meskipun kurang terang), para ilmuwan sudah menantikan momen super penting di tahun 2031.
Di tahun itu, Uranus akan kembali menutupi bintang yang jauh lebih terang dan itu bisa jadi tonggak penting berikutnya dalam menguak rahasia planet paling “nyeleneh” di Tata Surya ini.
Fenomena langka seperti okultasi Uranus ini adalah momen emas bagi para ilmuwan untuk menjelajah hal-hal yang selama ini hanya bisa dibayangkan.
Dengan teknologi dan kerja sama internasional, kita makin dekat untuk memahami dunia misterius di ujung Tata Surya.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS