Pontianak - Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barar, Edi Rusdi Kamtono menyebutkan Kota Pontianak masuk dalam jajaran 10 besar dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia dalam hal daya saing daerah pada 2024.
"Di Pulau Kalimantan, Kota Pontianak hanya kalah sedikit dari Banjarmasin. Pontianak memiliki skor 4,18, dan mantan ibu kota Kalimantan Selatan itu mendapat nilai 4,27," ujar Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan untuk nilai Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024 yang dirilis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), skornya memiliki rentang nol sampai 5.
"Alhamdulillah daya saing Pontianak terus meningkat. Tahun 2023 skornya 3,79 dan menjadi 4,18 di 2024," papar dia.
Menurut dia, IDSD dikeluarkan untuk merefleksikan tingkat produktivitas daerah melalui 12 pilar daya saing.
Adapun nilai Kota Pontianak pada 12 pilar itu adalah pilar Institusi (4,57), Infrastruktur (2,95), Adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) (4,90), Stabilitas Ekonomi Makro (3,92), Kesehatan (4,08), Keterampilan (3,86), Pasar Produk (5), Pasar Tenaga Kerja (4,35), Sistem Keuangan (4,61), Ukuran Pasar (4,55), Dinamisme Bisnis (3,59) dan Kapabilitas Inovasi (3,82).
"Ada beberapa pilar yang nilainya turun, tapi tidak terlalu signifikan. Namun tetap jadi perhatian kita ke depan. Ada juga yang nilainya naik drastis dari 2023. Misalnya komponen pasar, semua naik. Bahkan pilar pasar produk kita nilainya maksimal," katanya.
Ia mengatakan IDSD menjadi salah satu patokan pembangunan kota. Dengan berada di posisi 10 besar di Indonesia, fondasi kepemimpinannya di periode pertama berbuah. Dia optimistis Pontianak bisa masuk jajaran kota berdaya saing tertinggi di Indonesia.
Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi BRIN Boediastoeti Ontowirjo menegaskan bahwa penyempurnaan metodologi IDSD 2024 dilakukan agar lebih representatif terhadap kebutuhan daerah.
"Kami memastikan bahwa setiap indikator dalam IDSD selaras dengan target RPJMN 2025-2029 serta program prioritas nasional seperti hilirisasi industri, swasembada pangan dan energi, serta penciptaan lapangan kerja," katanya.
BRIN meluncurkan IDSD 2024 sebagai instrumen strategis dalam mendukung kebijakan pembangunan berbasis bukti atau evidence-based policy. Penyusunannya mengacu pada Global Competitiveness Index (GCI) 2019 yang dikembangkan oleh World Economic Forum (WEF), IDSD 2024 mencakup empat komponen utama yaitu lingkungan penguat, sumber daya manusia (SDM), pasar, dan ekosistem inovasi.
Pewarta : Dedi/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS