Jakarta - Produsen otomotif VinFast berusaha menarik konsumen mobil elektrik dengan menawarkan layanan tukar tambah dan beli kembali kendaraan buatannya.
"Salah satu kekhawatiran calon pembeli EV adalah nilai jual kembali dalam jangka panjang. VinFast menjawab tantangan ini dengan program buyback, yang menjamin harga jual kembali yang kompetitif," kata CEO VinFast Asia Pham Sanh Chau.
"Dengan demikian, pembeli awal tidak dirugikan dalam mengadopsi teknologi baru, sekaligus menghilangkan hambatan utama dalam adopsi massal EV," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers perusahaan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Konsumen kendaraan VinFast bisa memilih skema tukar tambah kendaraan dengan model terbaru atau menjual kembali mobil elektrik mereka ke produsen.
Dalam layanan beli kembali, perusahaan asal Vietnam itu menawarkan harga 90 persen dari harga awal untuk kendaraan yang telah enam bulan digunakan dan 86 persen dari harga pembelian awal untuk kendaraan dengan masa pakai setahun.
Perusahaan menawarkan harga 78 persen dari harga pembelian awal untuk kendaraan dengan masa penggunaan dua tahun dan 70 persen dari harga beli awal untuk kendaraan dengan masa pakai tiga tahun.
Perusahaan juga menawarkan layanan isi daya kendaraan listrik secara gratis selama tiga tahun kepada pembeli kendaraan VinFast.
"Di bawah kebijakan ini, pemilik kendaraan tidak perlu khawatir tentang kenaikan harga bahan bakar atau tarif listrik yang melonjak. Mereka bisa menikmati penghematan yang konsisten dan ketenangan pikiran," kata Pham Sanh Chau.
VinFast meluncurkan mobil elektrik mereka VF 3 di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, yang berlangsung di Jakarta dari 13 sampai 23 Februari.
Mobil listrik yang dipasarkan dengan harga sekitar Rp227 juta ini menurut perusahaan punya kemampuan jelajah hingga 215 km dan dilengkapi fitur pengisian daya cepat, yang memungkinkan daya baterai terisi dari 10 persen menjadi 70 persen dalam waktu 36 menit.
Pewarta : Chairul Rohman/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS