Trump Tangguhkan Bantuan Militer ke Ukraina, Tekanan Perdamaian Meningkat | Borneotribun.com

Rabu, 05 Maret 2025

Trump Tangguhkan Bantuan Militer ke Ukraina, Tekanan Perdamaian Meningkat

Trump Tangguhkan Bantuan Militer ke Ukraina, Tekanan Perdamaian Meningkat
Presiden AS Donald Trump menyambut kedatangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih, Washington, pada 28 Februari 2025. (Foto: AP/Ben Curtis)

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menangguhkan bantuan militer ke Ukraina pada Senin (3/3). 

Keputusan ini diungkapkan oleh seorang pejabat AS kepada kantor berita AFP dan langsung berdampak pada ratusan juta dolar bantuan dalam bentuk senjata yang tengah diproses untuk dikirim ke Kyiv, seperti yang dilaporkan oleh surat kabar The New York Times.

Langkah ini dilakukan hanya beberapa hari setelah perdebatan terbuka yang mengejutkan di Gedung Putih antara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan Trump. 

Perselisihan ini menunjukkan adanya tekanan kuat bagi Ukraina untuk segera menyetujui perundingan perdamaian dengan Rusia.

Alasan di Balik Penangguhan Bantuan

Menurut seorang pejabat Gedung Putih yang berbicara secara anonim, Trump ingin memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar berkontribusi pada solusi perdamaian. 

"Presiden telah menjelaskan bahwa dia fokus pada perdamaian. Kami membutuhkan mitra kami untuk berkomitmen pada tujuan itu juga," kata pejabat tersebut.

Dia menambahkan bahwa keputusan untuk menghentikan sementara bantuan ini dilakukan guna meninjau kembali kontribusi bantuan terhadap proses perdamaian. 

Meskipun demikian, Trump sendiri sebelumnya mengatakan bahwa penghentian sementara bantuan ini belum dibahas secara resmi, tetapi dia juga tidak menutup kemungkinan kebijakan tersebut akan tetap berlanjut.

Dampak bagi Ukraina

Keputusan ini jelas memberikan tekanan tambahan bagi Ukraina yang masih berada dalam konflik dengan Rusia. 

Trump bahkan mengisyaratkan bahwa Zelenskyy “tidak akan bertahan lama” tanpa adanya kesepakatan gencatan senjata dengan Moskow.

Di sisi lain, Zelenskyy menegaskan bahwa pihaknya berupaya untuk mengakhiri perang sesegera mungkin. 

Pernyataan ini menunjukkan bahwa Ukraina tengah berada dalam posisi sulit dan harus mempertimbangkan berbagai opsi untuk menyelesaikan konflik dengan Rusia.

Tekanan Diplomatik dan Masa Depan Konflik

Langkah yang diambil Trump ini bisa menjadi bagian dari strategi diplomasi AS dalam menekan Ukraina agar segera mencapai kesepakatan damai. 

Namun, di sisi lain, keputusan ini juga bisa mengundang kritik dari berbagai pihak yang menilai bahwa penghentian bantuan militer dapat melemahkan posisi Ukraina dalam menghadapi Rusia.

Apakah keputusan ini akan membawa hasil positif atau justru semakin memperumit situasi, masih harus kita lihat ke depannya. 

Yang jelas, kebijakan ini semakin menambah ketidakpastian di tengah konflik yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun ini.

Oleh: VOA Indonesia | Editor: Yakop

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar