Tausiah Ustadz Adi Hidayat Warnai Buka Puasa Presiden Prabowo dan Kabinet | Borneotribun.com

Sabtu, 22 Maret 2025

Tausiah Ustadz Adi Hidayat Warnai Buka Puasa Presiden Prabowo dan Kabinet

Tausiah Ustaz Adi Hidayat Warnai Buka Puasa Presiden Prabowo dan Kabinet
Presiden Prabowo Subianto berbuka puasa bersama dengan jajaran Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, 21 Maret 2025, turut hadir Ustaz Adi Hidayat yang memberikan tausiah mengenai keutamaan puasa. (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA - Ramadan emang selalu jadi momen spesial buat mempererat kebersamaan, nggak cuma di lingkungan keluarga, tapi juga di pemerintahan. Presiden Prabowo Subianto nggak mau ketinggalan dalam memanfaatkan momen ini. 

Usai sidang kabinet paripurna, beliau menggelar buka puasa bareng jajaran Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, 21 Maret 2025. 

Acara ini bukan cuma ajang makan bareng, tapi juga jadi kesempatan buat memperkuat sinergi di antara para pejabat.

Nggak cuma sekadar kumpul dan makan, acara ini juga diisi dengan tausiah dari Ustaz Adi Hidayat. Dalam tausiahnya, beliau menjelaskan bahwa inti dari puasa itu adalah membangun koneksi yang lebih kuat dengan Tuhan.

“Nabi mengatakan inti puasa itu, dengan kau bisa terkoneksi pada Tuhanmu, maka itu akan berdampak penguatan pada karakter moralmu, sehingga membangun integritas yang kuat,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa orang yang puasanya benar-benar berkualitas bakal punya kontrol moral yang tinggi. 

Dengan kata lain, puasanya bukan cuma soal menahan lapar dan haus, tapi juga soal membangun karakter dan integritas.

“Kalau seseorang benar-benar sukses puasanya, dia bakal punya hubungan baik dengan Tuhannya. Nah, hubungan ini yang jadi kontrol moral dalam hidupnya,” lanjutnya.

Ustaz Adi juga mengingatkan bahwa orang yang punya integritas tinggi nggak bakal nyari muka di depan atasan atau bertingkah baik hanya kalau diawasi. 

Sebaliknya, dia bakal tetap menjalankan tugasnya dengan baik karena sadar kalau dirinya selalu dipantau oleh Tuhan.

“Sekalipun nggak dikontrol atau dilihat pimpinan, tapi kalau dia punya karakter moral yang tinggi dan integritas yang kuat, dia tetap bakal melakukan tugasnya dengan benar dan baik,” tegasnya.

Selain jadi ajang refleksi spiritual, acara buka puasa bersama ini juga punya makna yang lebih luas. 

Dengan kebersamaan yang terjalin di bulan Ramadan, diharapkan sinergi antar kementerian dan lembaga makin kuat. 

Pemerintahan yang solid dan kompak tentu bisa bekerja lebih efektif dalam mewujudkan kebijakan yang berdampak nyata buat masyarakat.

Momen seperti ini jadi pengingat bahwa di balik kesibukan mengurus negara, para pejabat juga manusia biasa yang butuh kebersamaan dan rasa kekeluargaan. 

Semoga semangat Ramadan ini bisa terus membawa energi positif buat pemerintahan dan masyarakat Indonesia.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar