![]() |
Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone. |
JAKARTA - Atletico Madrid harus gigit jari setelah kalah dramatis 4-2 dari Barcelona dalam laga LaLiga yang digelar Minggu (17/3). Padahal, pasukan Diego Simeone sempat unggul 2-0 hingga menit ke-70, sebelum Barca melakukan comeback gila di Metropolitano.
Gol dari Julian Alvarez dan Alexander Sorloth awalnya bikin fans Atletico kegirangan. Tapi, Hansi Flick dan anak asuhnya nggak tinggal diam.
Ferran Torres mencetak dua gol, sementara Robert Lewandowski dan Lamine Yamal ikut menyumbang angka, yang akhirnya mengantarkan Barcelona ke puncak klasemen LaLiga dengan 70 poin.
Barcelona kini ada di atas Real Madrid karena unggul head-to-head, meskipun Los Blancos masih punya satu pertandingan sisa. Sementara itu, Atletico harus puas duduk di peringkat tiga dengan 56 poin.
Menurut perhitungan superkomputer Opta, peluang Atletico buat juara musim ini hanya 2,9%. Barcelona justru jadi favorit utama dengan peluang 68,5%, sedangkan Madrid di angka 28,5%. Meski begitu, Simeone tetap optimis timnya bisa terus berjuang hingga akhir musim.
"Kami Akan Berjuang Sampai Akhir"
Dalam wawancaranya dengan DAZN, Simeone menegaskan kalau timnya nggak akan menyerah meskipun peluang juara makin tipis.
"Kami akan berjuang sampai akhir. Masih ada 10 pertandingan tersisa dan kami harus memenangkan semuanya," ujar pelatih asal Argentina itu.
Simeone juga menolak menyalahkan keberuntungan atas hasil buruk ini.
"Ini bukan soal keberuntungan, ini soal kerja keras. Kita harus mengakui keunggulan lawan, tapi tetap fokus pada usaha sendiri," tambahnya.
Faktor Kelelahan & Alvarez yang Tampil Meski Sakit
Simeone juga menyoroti faktor kelelahan yang dialami anak-anak asuhnya, terutama setelah pertandingan berat di Liga Champions melawan Real Madrid. Selain itu, ia mengungkapkan kondisi Julian Alvarez yang kurang fit.
"Beberapa hari lalu, Alvarez kena masalah pencernaan, kemarin dia demam, dan pagi ini masih ada masalah lambung," jelas Simeone.
"Sebenarnya saya nggak mau mainkan dia, tapi dia tetap berkomitmen buat tim. Saya paham kalau dia sudah memberikan segalanya," lanjutnya.
Menariknya, meskipun dalam kondisi kurang fit, Alvarez masih bisa mencetak gol pembuka di laga ini. Itu adalah gol kedelapannya di LaLiga musim ini sebagai pencetak gol pertama dalam pertandingan, hanya kalah dari Lewandowski yang sudah mencetak sembilan gol pertama.
Kesalahan Taktik & Momen Penyesalan Simeone
Simeone juga mengakui ada momen krusial yang bisa saja mengubah jalannya pertandingan. Setelah timnya unggul 2-0, ia merasa seharusnya ada perubahan taktik untuk mengamankan keunggulan.
"Dalam sepak bola, empat sampai lima menit bisa jadi momen yang nggak bisa dimaafkan," kata Simeone dalam konferensi pers.
"Saat itu, saya mendorong tim buat mengunci kemenangan, anak-anak merespons, tapi waktunya terlalu mepet. Ketika saya ingin mengubah sesuatu, semuanya sudah terlambat," tambahnya.
Memang, jarak antara gol Sorloth dan balasan dari Lewandowski hanya sekitar dua menit. Lalu, enam menit berselang, Ferran Torres menyamakan kedudukan dan bikin Atletico kehilangan kontrol permainan.
Meskipun hasil ini jadi pukulan telak buat Atletico, Simeone tetap meminta para pemainnya buat tetap fokus dan optimis menatap sisa musim.
"Kita nggak boleh larut dalam kekalahan ini. Yang penting sekarang adalah bangkit dan memenangkan laga-laga berikutnya," tutupnya.
Jadi, apakah Atletico masih punya kans juara? Peluangnya tipis sih, tapi seperti kata Cholo—Simeone—segala sesuatu masih bisa terjadi di sepak bola!
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS