Pentingnya layanan pre-hospital dalam "golden period" serangan stroke | Borneotribun.com

Minggu, 02 Maret 2025

Pentingnya layanan pre-hospital dalam "golden period" serangan stroke

Pentingnya layanan pre-hospital dalam "golden period" serangan stroke. (ANTARA)
Jakarta - Pelayanan sebelum masuk rumah sakit (pre-hospital) merupakan langkah krusial dalam penanganan serangan stroke yang memerlukan intervensi medis "golden period" atau waktu emas 4,5 jam setelah gejala stroke terjadi.

Tindakan cepat dan tepat dalam penanganan stroke dapat meminimalkan kerusakan otak, mengurangi kecacatan, hingga menghindarkan pasien dari kematian.

Untuk kasus stroke, Siloam Ambulance Call Center (SACC) memainkan peran penting dalam memastikan pasien mendapatkan perawatan secepat mungkin, mulai panggilan darurat, mengirim ambulans dengan tenaga medis terlatih, serta pertolongan pertama di tempat kejadian sebelum membawa ke rumah sakit Siloam.

"Kita ketahui bersama bahwa lalu lintas di kota besar, khususnya Jakarta ini sangatlah luar biasa, sehingga perlu koordinasi dari tim SACC dengan berbagai pihak untuk segera sampai ke tujuan guna memberikan pertolongan dengan tepat kepada pasien,” ujar dokter spesialis emergency medicine Grup RS Siloam, Dr dr Wahyuni Dian Purwati, Sp.EM, dalam siaran pers pada Minggu.

Dengan sistem komunikasi yang baik, kata dr Wahyuni, rumah sakit dapat mempersiapkan tim medis sebelum pasien tiba, sehingga waktu tunggu untuk tindakan medis dapat diminimalkan. Selain itu, setiap ambulans SACC dilengkapi dengan perlengkapan medis mutakhir, termasuk alat pemantauan tanda vital, oksigen, dan obat-obatan emergensi.

Keberhasilan SACC dalam meningkatkan layanan pre-hospital berkaitan dengan tingkat kesembuhan pasien stroke. Dengan penanganan yang lebih cepat dan terkoordinasi, pasien memiliki peluang yang lebih besar untuk pulih dengan minim komplikasi.

Ke depan, SACC akan terus mengembangkan sistem terintegrasi dengan rumah sakit di seluruh Indonesia. Sistem itu memungkinkan pelacakan rekam medis pasien secara digital, sehingga tim medis dapat mengambil keputusan yang lebih cepat dan akurat berdasarkan riwayat kesehatan pasien.

Selain itu, pelatihan bagi personel SACC juga akan ditingkatkan agar mereka dapat memberikan justifikasi dan diagnosis awal ketika menerima panggilan darurat. Dengan demikian, pasien akan mendapatkan pertolongan yang lebih tepat sejak awal panggilan dilakukan.

Salah satu terobosan yang dikembangkan adalah sistem pemantauan real-time berbasis teknologi yang memungkinkan tenaga medis di ambulans untuk mengirim data pasien secara langsung ke rumah sakit.

"Dengan dedikasi terhadap keselamatan dan kesehatan pasien, SACC membuktikan bahwa layanan medis darurat di Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di tingkat global," kata dia.

Pewarta : Alviansyah Pasaribu/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar