Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat terus mempertahankan dan mendorong inovasi setiap unit kerja untuk meningkatkan pelayanan publik karena sebelumnya sebagai kota sangat inovatif dalam Indeks Inovasi Daerah 2024 yang dirilis Kementerian Dalam Negeri.
“Di jajaran kota di Kalimantan, Pontianak urutan kedua. Namun sudah waktunya kita bersaing dengan kota lain di Pulau Jawa,” ujar Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Pontianak Sidig Handanu dalam acara penyerahan Sertifikat Penghargaan Inovasi Unggulan Kota Pontianak Tahun 2024 di Gedung Konferensi Untan, di Pontianak, Selasa.
Sidig Handanu menyampaikan apresiasi kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak atas pencapaian tersebut.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi banyak pihak, termasuk dukungan dari Universitas Tanjungpura, khususnya Inkubator Bisnis Teknologi yang telah menjadi mitra dalam program Klinik Inovasi Kota Pontianak.
“Pencapaian ini tidak datang begitu saja. Dalam tiga tahun terakhir, kita berada di kategori Kota Inovatif, dan tahun ini berhasil naik ke kategori Kota Sangat Inovatif,” kata dia.
Meski demikian, Sidig Handanu menegaskan bahwa inovasi tidak boleh berhenti pada pencapaian ini. Ia menekankan inovasi merupakan salah satu bagian dari misinya dalam mewujudkan Pontianak maju, sejahtera dan berwawasan lingkungan yang humanis.
“Masih ada unit kerja yang belum memiliki inovasi atau berpartisipasi dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah, tahun ini partisipasinya bisa meningkat,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa inovasi tidak harus selalu berbentuk aplikasi digital. Selama ada kebaruan dalam pelayanan yang dilakukan dan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang dengan dampak signifikan, maka itu sudah termasuk inovasi.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Kota Pontianak memberikan Sertifikat Penghargaan Inovasi Unggulan kepada 42 inovasi yang turut berkontribusi dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah. Dari jumlah tersebut, lima inovasi dengan skor kematangan tertinggi menerima penghargaan dari Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
Di urutan pertama ada SIMPATIK (Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Tirta Khatulistiwa) dari Perumda Tirta Khatulistiwa. Kedua, Pontianak Inklusif dari UPT Layanan Disabilitas dan Asesmen Center (LDAC) Kota Pontianak. Ketiga, Klinik Inovasi Kota Pontianak dari BAPPERIDA. Keempat, Layanan B’Desut (Berita, Data, Eksekusi, Segera Urus Tuntas) dari Dinas Sosial. Kelima, MERIAM KARBIT (Sistem Monitoring dan Evaluasi Terintegrasi Pengendalian Kegiatan melalui Dashboard Monev) dari Bagian Administrasi Pembangunan Setda Pontianak.
Selain lima inovasi dengan skor kematangan tertinggi, empat sekolah menerima penghargaan atas inovasi unggulan yang mereka kembangkan, yaitu Satu Siswa Satu Situs dari SMP Santo Petrus; Aksi Sosialisasi Agen Perubahan (ASAP) dari SMPN 1 Pontianak; Hutan Sekolah dari SMPN 29 Pontianak; Fun Digital Learning (FUDILE) dari SMP Kalam Kudus.
Pewarta : Dedi/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS