![]() |
Northern Ireland Harus Bangkit Setelah Kekalahan 5-1 dari Swedia. |
JAKARTA - Timnas Irlandia Utara harus menelan kekalahan telak 5-1 dalam laga persahabatan melawan Swedia kemarin di Stockholm. Meski hasil tersebut mengecewakan, pelatih Michael O'Neill tetap optimis bahwa timnya bisa belajar dari pengalaman ini dan berkembang ke depan.
Pelajaran Berharga bagi Irlandia Utara
Swedia tampil dominan dalam pertandingan ini, dengan Alexander Isak (Newcastle United) dan Anthony Elanga (Nottingham Forest) mencetak gol bagi tuan rumah. Selain itu, Emil Holm, Benjamin Nygren, dan Ken Sema turut menyumbang gol untuk memastikan kemenangan besar bagi Swedia.
Sebaliknya, Irlandia Utara mengalami malam yang sulit. Mereka kebobolan lebih banyak gol dalam pertandingan ini dibandingkan dengan delapan laga internasional terakhir mereka (empat gol). Kekalahan ini menjadi yang kedua dengan skor serupa dalam setahun terakhir, setelah sebelumnya kalah 5-1 dari Spanyol pada Juni 2023.
Namun, meski kalah telak, Michael O'Neill menilai hasil pertandingan ini tidak sepenuhnya mencerminkan jalannya laga. "Kami tahu ini akan menjadi pertandingan yang sulit, tetapi saya melihat sikap yang luar biasa dari para pemain. Mereka terus berusaha dan tidak menyerah," ujar O'Neill.
Menurutnya, skor akhir sedikit tidak adil bagi Irlandia Utara, karena mereka juga memiliki beberapa peluang yang cukup baik. "Kami memberikan mereka beberapa kesempatan, dan pada level ini, lawan akan menghukum Anda jika melakukan kesalahan," tambahnya.
Perbedaan Kualitas Pemain Jadi Tantangan
Statistik menunjukkan Swedia hanya unggul sedikit dalam jumlah tembakan, dengan total 16 dibandingkan 14 milik Irlandia Utara. Namun, kualitas peluang yang dimiliki Swedia jauh lebih baik dengan total nilai expected goals (xG) sebesar 3,02, sementara Irlandia Utara hanya mencatatkan 1,06.
O'Neill menyadari bahwa perbedaan kualitas pemain menjadi tantangan utama bagi timnya. "Tim kami sebagian besar terdiri dari pemain yang bermain di Championship dan League One. Mereka menghadapi pemain-pemain yang berlaga di liga-liga top Eropa. Itu adalah perbedaan besar yang harus kami hadapi," jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa fisik dan kecepatan permainan Swedia menjadi tantangan besar bagi para pemainnya. "Ini adalah pelajaran yang harus kami pelajari, terutama karena kami masih harus menghadapi lawan yang lebih kuat di masa depan, seperti Jerman," tambahnya.
Fokus ke Laga Berikutnya
Setelah kekalahan ini, Irlandia Utara akan menghadapi Islandia dalam laga persahabatan berikutnya sebelum memulai kualifikasi Piala Dunia melawan Luksemburg dan Jerman pada bulan September.
"Dalam sepak bola internasional, setiap pertandingan adalah pelajaran. Kami harus terus berkembang dan membiasakan diri bermain di level tertinggi," kata O'Neill.
Ia pun menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk menjadi lebih baik adalah dengan menghadapi lawan-lawan tangguh. "Kami tahu apa yang menanti kami, dan kami hanya bisa menjadi lebih baik jika terus menantang diri di level ini," pungkasnya.
Meskipun hasil pertandingan ini mengecewakan, Irlandia Utara masih memiliki kesempatan untuk bangkit dan menunjukkan perkembangan mereka di laga-laga berikutnya. Semangat juang dan pengalaman dari pertandingan ini bisa menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan selanjutnya.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS