Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenekraf/Bekraf) menerima kunjungan dari AGATE Indonesia (Asosiasi Gim Animasi Teknologi dan Edukasi Indonesia) membahas pengembangan industri gim nasional serta mencari solusi atas tantangan yang dihadapi para pelaku industri kreatif.
Dalam diskusi tersebut, Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya, menyatakan pentingnya komunikasi yang lebih intensif antara pemerintah dan industri guna mempercepat pertumbuhan sektor ini.
"Kami akan dorong revisi Peraturan Presiden untuk mendukung industri gim nasional. Kemenekraf/Bekraf berkomitmen untuk menyiapkan regulasi yang lebih jelas, termasuk terkait aspek finansial dan ekosistem industri gim di Indonesia," ujar Menekraf Riefky dalam keterangan pers yang diterima, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa Kemenekraf/Bekraf saat ini masih dalam masa transisi dengan tanggung jawab mengelola 17 subsektor ekonomi kreatif, di mana industri gim menjadi salah satu prioritas utama.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf), Irene Umar, menambahkan bahwa langkah awal yang perlu dilakukan adalah pengumpulan data dari berbagai sumber guna menyusun kebijakan yang lebih efektif.
Dia menyoroti pentingnya pemetaan industri gim nasional, termasuk klasifikasi usaha dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), untuk meningkatkan pengakuan sektor ini sebagai bagian penting dari ekonomi nasional.
"Pengembang gim di Indonesia masih menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah rendahnya jumlah tenaga ahli untuk bidang ini. Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap keberadaan gim lokal juga masih rendah. Oleh karena itu, kami akan terus mendorong penyusunan white paper untuk mendukung industri gim nasional," ujar Wamenekraf Irene.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Kemenekraf/Bekraf juga tengah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengadakan berbagai program yang melibatkan pengembang gim lokal. Program ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk gim karya anak bangsa.
Co-founder & CEO Agate Shieny Aprilia menyampaikan apresiasi atas keterbukaan Kemenekraf/Bekraf dalam mendukung industri gim nasional.
"Kami senang bisa berdiskusi langsung dengan Pak Menteri Riefky dan jajaran Kemenekraf/Bekraf. Mereka sangat tertarik dan serius menjadikan industri gim sebagai salah satu prioritas ekonomi kreatif. Kami berharap pemerintah terus menghadirkan kebijakan yang dapat membantu industri ini berkembang lebih pesat," ujar Shieny.
Lebih lanjut, Shieny menyoroti tantangan utama yang dihadapi industri gim lokal, terutama keterbatasan modal bagi para pengembang. Ia berharap pemerintah dapat menyediakan lebih banyak opsi pendanaan dan insentif bagi industri gim nasional.
“Selain itu, investasi asing di industri gim lokal juga masih sangat kecil, meskipun pasar di Indonesia cukup besar. Kami ingin dorong adanya inisiatif untuk menarik lebih banyak investasi langsung dari luar negeri agar industri gim Indonesia dapat bersaing di kancah global," tambahnya.
Pewarta : Fitra Ashari/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS