JAKARTA - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Korea Selatan ketika sebuah jet tempur secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di daerah sipil kota Pocheon saat menjalankan latihan militer bersama Amerika Serikat dan Korea Selatan. Akibat kejadian ini, delapan orang mengalami luka-luka, termasuk enam warga sipil dan dua tentara.
Bom Jatuh di Luar Area Latihan
Angkatan Udara Korea Selatan mengonfirmasi bahwa jet tempur KF-16 mengalami kegagalan sistem dan menjatuhkan bom MK-82 di luar zona latihan yang telah ditentukan. Insiden ini menyebabkan kerusakan pada tiga rumah, satu gereja, serta sebuah rumah kaca di sekitar lokasi kejadian.
"Bom jatuh secara abnormal di luar area tembak dan menyebabkan kerusakan," demikian pernyataan resmi dari Angkatan Udara Korea Selatan.
Rekaman video yang beredar menunjukkan ledakan hebat yang mengakibatkan asap tebal membubung tinggi dan puing-puing beterbangan di jalan raya.
Saksi Mata: Ledakan Hebat, Warga Panik
Seorang saksi mata bernama Oh Seong-gil (72) menceritakan momen mengerikan saat bom menghantam desa tersebut.
"Ada beberapa warga desa yang tergeletak dan terjadi kebakaran. Saya melihat ada yang jatuh ke selokan saat sedang mengemudi karena mobilnya terkena ledakan. Bom itu jatuh tepat di depan mobilnya," kata Oh.
Pusat tanggap bencana Pocheon menyatakan bahwa dari delapan korban luka, empat orang berada dalam kondisi serius. Korban luka termasuk dua warga negara asing, masing-masing berasal dari Thailand dan Myanmar.
Tanggapan Pihak Militer dan Pemerintah
Angkatan Udara Korea Selatan segera meminta maaf atas insiden ini dan berjanji akan melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut. Mereka juga menyatakan akan membentuk komite khusus guna menghindari kejadian serupa di masa depan.
Sementara itu, pejabat dari Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengungkapkan bahwa jet tempur yang mengalami insiden ini merupakan bagian dari latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat yang berlangsung di Lapangan Latihan Seungjin, sekitar 25 kilometer dari perbatasan Korea Utara.
Latihan ini merupakan bagian dari persiapan menghadapi latihan tahunan Freedom Shield, yang bertujuan meningkatkan koordinasi dan kesiapan militer kedua negara dalam menghadapi potensi ancaman dari Korea Utara.
Dampak dan Reaksi Masyarakat
Gambar-gambar dari lokasi kejadian menunjukkan rumah-rumah yang atapnya runtuh, jendela pecah, serta gereja yang mengalami kerusakan struktural parah. Banyak warga sekitar yang panik dan khawatir akan keselamatan mereka jika kejadian serupa terulang kembali.
Meskipun latihan militer ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan nasional, kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang prosedur keselamatan dalam latihan tembak langsung, terutama yang dilakukan di dekat area permukiman warga.
Sejauh ini, pemerintah Korea Selatan belum mengeluarkan pernyataan lebih lanjut mengenai kompensasi bagi warga yang terdampak. Namun, investigasi lebih lanjut diharapkan dapat memberikan kejelasan atas insiden ini dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS