![]() |
Harga Bitcoin Meroket 20% Pasca Trump Isyaratkan Pembentukan Cadangan Baru. (Gambar ilustrasi) |
JAKARTA - Bitcoin kembali mencuri perhatian setelah harganya melonjak lebih dari 20% pada Senin (3/3). Kenaikan tajam ini terjadi setelah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan isyarat soal kemungkinan pembentukan cadangan strategis baru oleh pemerintah AS yang mencakup berbagai mata uang kripto, termasuk Bitcoin.
Dalam unggahan di platform media sosial Truth Social, Trump menyebut bahwa instruksi presiden yang ia umumkan pada Januari akan menciptakan cadangan mata uang digital.
Beberapa aset yang disebutnya termasuk Bitcoin, Ether, XRP, Solana, dan Cardano. Ini merupakan pertama kalinya daftar tersebut diumumkan secara resmi.
Bitcoin dan Ether Jadi Prioritas
Trump juga menegaskan bahwa Bitcoin dan Ether akan menjadi prioritas utama dalam cadangan strategis tersebut.
Pernyataannya yang diunggah pada Minggu (2/3) langsung mendorong harga Bitcoin naik signifikan.
Mata uang kripto terbesar di dunia ini melonjak 20% dari harga terendahnya yang tercatat pada Jumat (28/2).
Sebelumnya, sentimen pasar terhadap kripto melemah sejak pertengahan Januari, seiring dengan ketidakpastian regulasi dan kebijakan pemerintah AS. Namun, pernyataan Trump tampaknya memberikan angin segar bagi investor.
Investor Kripto Kembali Percaya Diri
Analis pasar senior di City Index, Matt Simpson, menyebut bahwa pernyataan Trump menjadi dorongan yang sudah lama dinanti oleh investor kripto.
"Kepercayaan yang sebelumnya sempat hilang kini kembali lagi. Jika tidak ada aksi jual besar-besaran, harga mata uang kripto mungkin bisa mencapai rekor baru," ujar Simpson.
Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone, menambahkan bahwa reli harga ini kemungkinan akan berlanjut hingga acara "White House Crypto Summit" pertama yang akan digelar Trump pada Jumat (7/2).
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa kondisi negatif di pasar global lainnya bisa berdampak pada sentimen di dunia kripto.
Tantangan bagi Bitcoin di Tengah Gejolak Pasar
Meskipun Bitcoin menunjukkan pemulihan yang kuat, tantangan tetap ada. Penurunan saham-saham teknologi besar seperti Nvidia sempat menggoyahkan sentimen investor.
Sebagian pihak masih menganggap Bitcoin sebagai aset alternatif dalam sektor teknologi, sehingga pergerakannya juga bisa dipengaruhi oleh kondisi di pasar saham.
Februari lalu, Bitcoin mengalami penurunan lebih dari 17%, yang menjadi penurunan bulanan terbesar sejak Juni 2022.
Dari puncaknya di level $105.000 pada awal Januari, harga Bitcoin telah anjlok lebih dari sepertiga.
Kenaikan harga Bitcoin sejak kemenangan Trump pada November lalu juga dipicu oleh ekspektasi bahwa ia akan menciptakan kebijakan pro-kripto.
Harapan ini berbanding terbalik dengan pemerintahan Joe Biden sebelumnya, yang lebih ketat dalam mengatur industri kripto.
Bitcoin dan Intervensi Pemerintah
Ironisnya, meskipun Bitcoin awalnya dirancang sebagai mata uang yang terdesentralisasi dan bebas dari campur tangan pemerintah, kini pergerakannya justru sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah AS.
"Mata uang yang awalnya dibuat untuk bebas dari intervensi pemerintah kini justru bergantung pada kebijakan Washington," ujar Kathleen Brooks, Direktur Riset di XTB.
Sementara itu, analis IG Market Tony Sycamore menyoroti sumber pendanaan yang mungkin digunakan untuk membeli aset kripto dalam cadangan strategis AS ini.
Ada dua kemungkinan utama: pertama, dana bisa berasal dari pajak warga AS, atau kedua, dari aset kripto yang disita dalam operasi penegakan hukum.
"Jika dana berasal dari penyitaan aset, maka itu tidak akan terlalu positif bagi pasar.
Itu hanya perpindahan aset dari satu akun ke akun lain, bukan pembelian baru yang bisa mendorong harga lebih tinggi," kata Sycamore.
Masa Depan Bitcoin di Tengah Kebijakan Trump
Dengan pernyataan terbaru dari Trump, masa depan Bitcoin tampak semakin menarik untuk diikuti.
Jika benar pemerintah AS membentuk cadangan strategis yang mencakup Bitcoin, ini bisa menjadi momen penting bagi industri kripto secara global.
Namun, volatilitas pasar masih menjadi faktor utama yang harus diperhitungkan oleh investor. Apakah ini awal dari rekor baru bagi Bitcoin, atau hanya reli sesaat sebelum koreksi kembali terjadi? Semua akan bergantung pada langkah-langkah berikutnya dari Trump dan bagaimana reaksi pasar global terhadapnya.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS