Gotong Royong Petani Perempuan Pulau Maya: Panen Padi di Tengah Tantangan Alam | Borneotribun.com

Selasa, 11 Maret 2025

Gotong Royong Petani Perempuan Pulau Maya: Panen Padi di Tengah Tantangan Alam

Gotong Royong Petani Perempuan Pulau Maya Panen Padi di Tengah Tantangan Alam
Kelompok Tani Perempuan Cahaya Mentari dan Kelompok Tani HCC Berdikari berhasil melaksanakan panen padi secara efektif dan efisien melalui budaya Gotong royong antar dua kelompok. 
Kayong Utara – Kelompok Tani Perempuan Cahaya Mentari dan Kelompok Tani HCC Berdikari berhasil melaksanakan panen padi secara efektif dan efisien melalui budaya Gotong royong antar dua kelompok. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Lembaga Gemawan dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara, yang berlangsung pada 6 hingga 9 Maret 2025 di Desa Dusun Besar, Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Sebanyak 25 anggota kelompok tani didampingi seorang penyuluh pertanian setempat, memanen padi dilahan demplot seluas 1 hektar. Meskipun berada dibulan suci Ramadhan serta dalam kondisi berpuasa, namun semangat petani untuk beraktivitas tetap tinggi.

Bahkan metode kerja dilapangan juga dilakukan secara efektif dengan membagi 2 Tim dilapangan, untuk melakukan pemanenan dan perontokan padi langsung dilokasi demplot tersebut sehingga hasil panen yang dibawa pulang dari lahan demplot sudah dalam bentuk Gabah.

Ketua Kelompok Tani Perempuan, Mahera, menjelaskan bahwa panen dilakukan lebih awal karena lahan mulai tergenang air pasang laut. "Kondisi ini berdampak pada hasil produktivitas padi yang diperkirakan hanya mencapai 1 Ton, meskipun telah dilakukan metode pertanian yang baik dan ramah lingkungan," katanya.
Kelompok Tani Perempuan Cahaya Mentari dan Kelompok Tani HCC Berdikari berhasil melaksanakan panen padi secara efektif dan efisien melalui budaya Gotong royong antar dua kelompok. 
Ia juga menyoroti bahwa lahan pertanian di Desa Dusun Besar memang rentan terhadap air pasang, yang secara signifikan mempengaruhi hasil panen.

Sementara itu, Welli Arma, Koordinator Distrik Gemawan di Kabupaten Kayong Utara, menyampaikan bahwa kondisi proses panen ini menjadi bahan evaluasi untuk langkah kedepan terutama di tantangan alam akibat perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut.

Selain dari pada itu, kata Welli, hasil panen ini dengan rencana tidak lanjutnya yaitu mengembangkan tanaman hortikultura yang lebih adaptif terhadap kondisi lahan. "Selain itu, kelompok tani juga akan terus menjadi wadah bagi para petani dalam bertukar pengetahuan dan keterampilan dibidang pertanian," ujar dia.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar